Panduan Lengkap Contoh Ikhfa Haqiqi

Ilmu Tajwid adalah fondasi utama dalam membaca Al-Quran. Mempelajarinya bukan hanya soal melancarkan bacaan, tetapi juga tentang menjaga kemurnian makna dan lafaz Kalamullah. Salah satu hukum bacaan yang paling sering ditemui dalam Al-Quran adalah Ikhfa Haqiqi. Hukum ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu memadukan antara suara samar dan dengungan (ghunnah) yang indah. Menguasai Ikhfa Haqiqi akan membuat bacaan Al-Quran kita menjadi lebih tartil dan merdu.

Artikel ini akan membahas secara mendalam dan komprehensif mengenai Ikhfa Haqiqi, mulai dari pengertian dasarnya, huruf-hurufnya, hingga ratusan contoh yang diambil langsung dari ayat-ayat Al-Quran. Setiap contoh akan disertai dengan cara membaca yang benar agar mudah dipraktikkan.

Apa Itu Ikhfa Haqiqi?

Secara bahasa, "Ikhfa" (إِخْفَاء) berarti menyembunyikan atau menyamarkan. Sedangkan "Haqiqi" (حَقِيْقِي) berarti sebenarnya atau hakiki. Dalam konteks Ilmu Tajwid, Ikhfa Haqiqi adalah hukum bacaan yang terjadi apabila Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (ـً, ـٍ, ـٌ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf Ikhfa.

Cara membacanya adalah dengan menyamarkan suara Nun Sukun atau Tanwin, lalu dilanjutkan dengan dengungan (ghunnah) yang ditahan selama kurang lebih 2 hingga 3 harakat (ketukan), sambil mempersiapkan mulut untuk mengucapkan huruf Ikhfa yang mengikutinya. Suara yang dihasilkan tidaklah sejelas Izhar (jelas) dan tidak pula melebur sempurna seperti Idgham (melebur). Ia berada di pertengahan antara keduanya, menghasilkan alunan yang khas dan indah.

Diagram konsep Ikhfa Haqiqi Diagram yang menjelaskan konsep Ikhfa Haqiqi, yaitu ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf Ikhfa. نْ / ــًــٍــٌ ت (salah satu huruf ikhfa) = Ikhfa Haqiqi (Samar & Dengung)

Mengenal 15 Huruf Ikhfa Haqiqi

Jumlah huruf Ikhfa Haqiqi ada 15. Huruf-huruf ini tidak termasuk dalam huruf Izhar (ء ه ع ح غ خ), huruf Idgham (ي ن م و ل ر), dan huruf Iqlab (ب). Kelima belas huruf tersebut adalah:

15 Huruf Ikhfa Haqiqi Kelima belas huruf Ikhfa Haqiqi yang terdiri dari Ta, Tsa, Jim, Dal, Dzal, Zai, Sin, Syin, Shad, Dhad, Tha, Zha, Fa, Qaf, dan Kaf. 15 Huruf Ikhfa Haqiqi ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

Untuk memudahkan menghafal, para ulama tajwid sering mengumpulkannya dalam sebuah bait syair:

صِفْ ذَا ثَنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سَمَا - دُمْ طَيِّبًا زِدْ فِى تُقًى ضَعْ ظَالِمًا

Setiap huruf awal dari setiap kata dalam bait syair di atas adalah huruf Ikhfa Haqiqi.

Pembahasan Mendalam dan Contoh Ikhfa Haqiqi per Huruf

Berikut ini adalah pembahasan rinci untuk setiap huruf Ikhfa, lengkap dengan contoh dari Nun Sukun dan Tanwin serta penjelasan cara membacanya.

1. Huruf Ta (ت)

Ketika Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Ta (ت), suara Nun disamarkan dengan dengungan sambil lidah bersiap di makhraj huruf Ta (ujung lidah bertemu pangkal gigi seri atas).

وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً

wa kun-tum azwaajan tsalaatsah

(QS. Al-Waqi'ah: 7)

Penjelasan: Pada lafaz كُنْتُمْ, suara Nun sukun disamarkan dan didengungkan. Jangan membaca "kun-tum" dengan jelas, melainkan "kung-tum" dengan suara 'ng' yang samar dan lidah sudah siap di posisi huruf 't'.

جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ

jannaatin tajrii min tahtihaal anhaar

(QS. Al-Bayyinah: 8)

Penjelasan: Kasrahtain pada جَنَّاتٍ bertemu huruf تَ, dibaca dengan menyamarkan suara tanwin menjadi dengungan yang panjang sebelum masuk ke huruf Ta.

2. Huruf Tsa (ث)

Saat Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf Tsa (ث), suara Nun disamarkan dengan dengungan sambil ujung lidah sedikit keluar dan menyentuh ujung gigi seri atas, posisi makhraj huruf Tsa.

وَمَنْثُورًا

wa man-tsuuroo

(QS. Al-Furqan: 23)

Penjelasan: Suara Nun sukun pada مَنْثُورًا dibaca samar dengan ghunnah. Posisikan lidah seperti akan mengucapkan 'tsa' saat dengungan berlangsung.

يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ

yauma-idzin tsamaaniyah

(QS. Al-Haqqah: 17)

Penjelasan: Kasrahtain pada يَوْمَئِذٍ bertemu dengan huruf ثَ, maka suara tanwin disamarkan dan didengungkan sebelum mengucapkan huruf Tsa.

3. Huruf Jim (ج)

Apabila Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Jim (ج), maka dibaca samar disertai dengungan. Lidah bagian tengah disiapkan untuk menyentuh langit-langit mulut (makhraj huruf Jim).

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ

man jaa-a bilhasanah

(QS. Al-An'am: 160)

Penjelasan: Pada مَنْ جَاءَ, dengungkan suara Nun sukun sambil mengangkat bagian tengah lidah ke arah makhraj Jim.

فَصَبْرٌ جَمِيلٌ

fashabrun jamiil

(QS. Yusuf: 18)

Penjelasan: Dhommahtain pada صَبْرٌ bertemu huruf جَ. Suara tanwin disamarkan menjadi dengungan sebelum mengucapkan huruf Jim.

4. Huruf Dal (د)

Hukum Ikhfa berlaku ketika Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Dal (د). Cara membacanya adalah dengan mendengungkan suara Nun sambil ujung lidah bersiap di pangkal gigi seri atas (makhraj huruf Dal).

وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

wa maa lahum min duunihii min waal

(QS. Ar-Ra'd: 11)

Penjelasan: Pada مِنْ دُونِهِ, Nun sukun dibaca ikhfa dengan ghunnah sebelum masuk ke huruf Dal. Lidah sudah berada di posisi makhraj Dal saat mendengung.

قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ

qinwaanun daaniyah

(QS. Al-An'am: 99)

Penjelasan: Dhommahtain pada قِنْوَانٌ bertemu dengan huruf دَ. Maka dibaca dengan menyamarkan tanwin dan mendengungkannya.

5. Huruf Dzal (ذ)

Ketika Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf Dzal (ذ), maka dibaca ikhfa. Cara membacanya dengan ghunnah sambil mempersiapkan lidah di makhraj Dzal (ujung lidah bertemu ujung gigi seri atas).

وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ

wa liyundziruu qaumahum

(QS. At-Taubah: 122)

Penjelasan: Nun sukun pada لِيُنْذِرُوا disamarkan dengan dengung. Saat mendengung, ujung lidah sudah mendekat ke ujung gigi seri atas untuk bersiap mengucapkan huruf Dzal.

ظِلًّا ذِي ثَلَاثِ شُعَبٍ

zhillan dzii tsalaatsi syu'ab

(QS. Al-Mursalat: 30)

Penjelasan: Fathatain pada ظِلًّا bertemu huruf ذِ, dibaca dengan ikhfa. Suara tanwin menjadi samar dan berdengung.

6. Huruf Zai (ز)

Ikhfa terjadi saat Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf Zai (ز). Suara Nun sukun atau tanwin disamarkan sambil didengungkan, dengan posisi lidah mendekati makhraj Zai (ujung lidah di belakang gigi seri bawah).

فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً

fa-anzalnaa minas samaa-i maa-aa

(QS. Al-Baqarah: 22)

Penjelasan: Nun sukun pada أَنْزَلْنَا bertemu Zai, maka dibaca dengan dengung yang samar. Suara 'n' tidak jelas, melainkan suara dengung dari rongga hidung.

نَفْسًا زَكِيَّةً

nafsan zakiyyah

(QS. Al-Kahf: 74)

Penjelasan: Fathatain pada نَفْسًا bertemu huruf زَ. Suara tanwin disamarkan dan didengungkan sebelum melafalkan huruf Zai.

7. Huruf Sin (س)

Ketika Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf Sin (س), maka dibaca Ikhfa. Dengungkan suara Nun atau Tanwin sambil mempersiapkan posisi lidah seperti akan mengucapkan huruf Sin (ujung lidah di belakang gigi seri bawah).

وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

wa laa an-tum 'aabiduuna maa a'bud

(QS. Al-Kafirun: 3)

Penjelasan: Meskipun contoh yang lebih umum untuk Sin adalah pada kata seperti الإِنْسَان (al-insaan), contoh pada أَنْتُمْ yang bertemu huruf Ta juga sering dipakai untuk melatih transisi. Untuk Sin, contohnya adalah مِنْ سُوءٍ. Nun sukun dibaca samar dengan ghunnah.

قَوْلٌ سَدِيدٌ

qaulun sadiid

(QS. Al-Ahzab: 70)

Penjelasan: Dhommahtain pada قَوْلٌ bertemu huruf سَ. Suara tanwin disamarkan dan dibaca mendengung sebelum masuk ke huruf Sin.

8. Huruf Syin (ش)

Hukum Ikhfa berlaku saat Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf Syin (ش). Cara membacanya dengan mendengungkan suara Nun/Tanwin sambil mengangkat tengah lidah ke arah langit-langit (makhraj huruf Syin).

إِنْ شَاءَ اللَّهُ

in syaa-allaah

(Ungkapan Umum)

Penjelasan: Pada lafaz إِنْ شَاءَ, Nun sukun bertemu Syin. Dibaca dengan dengung yang samar, suara 'n' hampir tidak terdengar dan langsung masuk ke dengungan ghunnah.

عَذَابٌ شَدِيدٌ

'adzaabun syadiid

(QS. Al-Baqarah: 7)

Penjelasan: Dhommahtain pada عَذَابٌ bertemu huruf شَ. Suara tanwin menjadi samar dan dibaca dengan dengungan panjang.

9. Huruf Shad (ص)

Nun sukun atau Tanwin yang bertemu dengan huruf Shad (ص) dibaca Ikhfa. Dengungan yang dihasilkan bersifat tebal (tafkhim) mengikuti sifat tebal dari huruf Shad. Posisi lidah bersiap seperti akan mengucapkan huruf Shad.

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ

wa laman shobaro wa ghafaro

(QS. Asy-Syura: 43)

Penjelasan: Nun sukun pada مَنْ صَبَرَ dibaca dengan dengung yang tebal. Mulut sedikit monyong mengikuti makhraj Shad. Jangan membaca "man shobaro" tetapi "mang shobaro" dengan dengung tebal.

بِرِيحٍ صَرْصَرٍ

biriihin shorshor

(QS. Al-Haqqah: 6)

Penjelasan: Kasrahtain pada بِرِيحٍ bertemu صَ. Suara tanwin disamarkan dan didengungkan secara tebal.

10. Huruf Dhad (ض)

Ketika Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Dhad (ض), hukumnya adalah Ikhfa. Dengungannya juga dibaca tebal (tafkhim) karena Dhad adalah huruf isti'la. Lidah sisi kiri atau kanan bersiap menekan gigi geraham atas.

مَنْضُودٍ

man-dhuud

(QS. Al-Waqi'ah: 29)

Penjelasan: Nun sukun pada مَنْضُودٍ bertemu Dhad. Dibaca dengan dengung tebal, sambil sisi lidah bersiap menekan geraham atas.

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ

wujuuhun yauma-idzin naadhirah

(QS. Al-Qiyamah: 22)

Penjelasan: Contoh Ikhfa di sini adalah kasrahtain pada يَوْمَئِذٍ yang bertemu huruf nun, ini masuk ke Idgham Bighunnah. Contoh untuk Dhad adalah seperti قَوْماً ضَالِّينَ (qauman dhoolliin), di mana fathatain disamarkan dengan dengung tebal sebelum masuk ke huruf Dhad.

11. Huruf Tha (ط)

Nun sukun atau Tanwin yang bertemu dengan huruf Tha (ط) dibaca Ikhfa. Dengungannya dibaca sangat tebal (paling tebal di antara huruf Ikhfa) menyesuaikan sifat isti'la dan itbaq pada huruf Tha.

فَانْطَلَقُوا

fan-tholaquu

(QS. Al-Kahf: 71)

Penjelasan: Nun sukun pada فَانْطَلَقُوا dibaca dengan dengung yang sangat tebal. Pangkal lidah terangkat dan mulut bersiap mengucapkan huruf Tha yang kuat.

كَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

kalimatin thoyyibah

(QS. Ibrahim: 24)

Penjelasan: Kasrahtain pada كَلِمَةٍ bertemu dengan طَ. Suara tanwin disamarkan dengan dengung yang tebal dan kuat sebelum melafalkan Tha.

12. Huruf Zha (ظ)

Ikhfa terjadi saat Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf Zha (ظ). Dengungannya dibaca tebal (tafkhim) karena Zha adalah huruf isti'la. Ujung lidah bersiap menyentuh ujung gigi seri atas.

يَنْظُرُونَ

yan-zhuruun

(QS. Al-Baqarah: 210)

Penjelasan: Nun sukun pada يَنْظُرُونَ dibaca dengan dengung tebal, sementara ujung lidah sudah berada di posisi makhraj Zha.

ظِلًّا ظَلِيلًا

zhillan zholiilaa

(QS. An-Nisa: 57)

Penjelasan: Fathatain pada ظِلًّا bertemu huruf ظَ. Suara tanwin disamarkan dengan dengung yang tebal.

13. Huruf Fa (ف)

Ketika Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf Fa (ف), hukumnya adalah Ikhfa. Cara membacanya adalah dengan mendengungkan suara Nun sambil bibir atas bersiap menyentuh gigi seri atas (makhraj huruf Fa).

وَانْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا

wan-firuu khifaafan wa tsiqaalaa

(QS. At-Taubah: 41)

Penjelasan: Nun sukun pada وَانْفِرُوا bertemu Fa. Dibaca dengan dengung yang samar, dan saat mendengung, bibir bawah sudah siap menyentuh ujung gigi seri atas.

خَالِدًا فِيهَا

khoo_li_dan fiihaa

(QS. An-Nisa: 57)

Penjelasan: Fathatain pada خَالِدًا bertemu huruf فِ. Suara tanwin disamarkan dan didengungkan sebelum melafalkan huruf Fa.

14. Huruf Qaf (ق)

Hukum Ikhfa terjadi saat Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Qaf (ق). Dengungannya dibaca tebal (tafkhim) karena Qaf adalah huruf isti'la. Pangkal lidah diangkat ke langit-langit lunak saat mendengung.

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ

wa maa yan-thiqu 'anil hawaa

(QS. An-Najm: 3)

Penjelasan: Nun sukun pada يَنْطِقُ dibaca ikhfa dengan ghunnah yang tebal. Pangkal lidah sudah terangkat tinggi, bersiap mengucapkan Qaf.

عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

'alaa kulli syai-in qodiir

(QS. Al-Baqarah: 20)

Penjelasan: Kasrahtain pada شَيْءٍ bertemu huruf قَ. Suara tanwin disamarkan dengan dengung yang tebal sebelum mengucapkan Qaf.

15. Huruf Kaf (ك)

Terakhir, ketika Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Kaf (ك), maka dibaca Ikhfa. Dengungannya dibaca tebal, mirip dengan saat bertemu Qaf, karena makhrajnya berdekatan di pangkal lidah.

إِنَّكُمْ لَفِي قَوْلٍ مُخْتَلِفٍ

in-nakum lafii qaulin mukhtalif

(QS. Adz-Dzariyat: 8)

Penjelasan: Contoh di atas adalah Idgham Syafawi. Contoh yang tepat untuk Ikhfa Kaf adalah مِنْ كُلِّ (min kulli). Nun sukun dibaca dengan dengung tebal sementara pangkal lidah bersiap di makhraj Kaf.

وَرَجُلًا كَهْلًا

wa rojulan kahlaa

(QS. Ali 'Imran: 46)

Penjelasan: Fathatain pada رَجُلًا bertemu huruf كَ. Suara tanwin disamarkan menjadi dengung tebal sebelum mengucapkan huruf Kaf.

Tingkatan Dalam Bacaan Ikhfa

Para ulama Tajwid membagi Ikhfa Haqiqi menjadi tiga tingkatan berdasarkan jarak makhraj huruf Ikhfa dari makhraj huruf Nun. Tingkatan ini memengaruhi kadar tebal tipis dan panjang pendeknya dengungan.

  1. Ikhfa Aqrab (Paling Dekat): Terjadi ketika Nun sukun/Tanwin bertemu huruf dengan makhraj terdekat, yaitu Ta (ت), Dal (د), dan Tha (ط). Pada tingkatan ini, suara dengungannya cenderung lebih sedikit dan suara samarnya lebih dominan, karena lidah sudah sangat dekat dengan posisi huruf berikutnya.
  2. Ikhfa Ab'ad (Paling Jauh): Terjadi ketika Nun sukun/Tanwin bertemu huruf dengan makhraj terjauh, yaitu Qaf (ق) dan Kaf (ك). Di sini, suara dengungannya menjadi sangat dominan dan panjang, karena ada jarak yang lebih jauh bagi lidah untuk berpindah dari posisi dengung ke makhraj huruf tersebut. Dengungannya pun tebal.
  3. Ikhfa Ausath (Pertengahan): Terjadi pada 10 huruf sisanya. Kadar dengungan dan kesamarannya berada di antara Aqrab dan Ab'ad. Ini adalah tingkatan Ikhfa yang paling umum.

Kesalahan Umum Saat Membaca Ikhfa

Dalam mempraktikkan Ikhfa, terdapat beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

Kesimpulan

Ikhfa Haqiqi adalah salah satu pilar penting dalam seni membaca Al-Quran (qira'ah). Dengan memahami konsep samar dan dengung, mengenal kelima belas hurufnya, serta rajin berlatih dengan contoh-contoh yang ada, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan kita secara signifikan. Kunci utama dalam menguasai Ikhfa adalah praktik yang konsisten dan mendengarkan bacaan dari para qari yang mutqin (ahli), serta belajar langsung kepada guru yang mumpuni (talaqqi). Semoga panduan ini bermanfaat dalam perjalanan kita untuk membaca Al-Quran dengan lebih baik dan benar.

🏠 Kembali ke Homepage