Panduan Lengkap Cara Sholat Tarawih di Rumah 11 Rakaat
Bulan Ramadhan adalah momen yang dinanti-nanti oleh seluruh umat Muslim di dunia. Salah satu ibadah yang paling identik dengan bulan suci ini adalah sholat Tarawih. Menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan qiyamullail, termasuk sholat Tarawih, memiliki keutamaan yang luar biasa. Meskipun melaksanakannya di masjid secara berjamaah sangat dianjurkan, ada kalanya kondisi membuat kita perlu atau lebih memilih untuk melaksanakannya di rumah. Melaksanakan sholat Tarawih di rumah, baik secara sendiri (munfarid) maupun berjamaah bersama keluarga, tidak mengurangi esensi dan pahalanya jika dilakukan dengan niat yang ikhlas dan tata cara yang benar.
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap bagi Anda yang ingin mengetahui cara sholat tarawih di rumah 11 rakaat. Kami akan mengupas tuntas mulai dari persiapan, niat, tata cara pelaksanaan sholat Tarawih 8 rakaat, dilanjutkan dengan sholat Witir 3 rakaat, hingga dzikir dan doa penutup. Mari kita selami setiap langkahnya agar ibadah kita di rumah menjadi lebih khusyuk, bermakna, dan diterima oleh Allah SWT.
1. Memahami Hakikat dan Keutamaan Sholat Tarawih
Sebelum melangkah ke panduan teknis, penting bagi kita untuk memahami esensi dari ibadah yang akan kita kerjakan. Sholat Tarawih, secara bahasa, berasal dari kata 'tarwihah' yang berarti istirahat. Dinamakan demikian karena para sahabat dan generasi setelahnya biasa beristirahat sejenak setelah melaksanakan setiap empat rakaat.
Hukum sholat Tarawih adalah sunnah mu'akkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Keutamaannya sangat besar, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang mengerjakan qiyam (sholat malam) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)Sholat Tarawih 11 rakaat merupakan salah satu jumlah rakaat yang paling populer dan memiliki dasar yang kuat dari hadits. Jumlah ini umumnya terdiri dari 8 rakaat sholat Tarawih dan ditutup dengan 3 rakaat sholat Witir, sesuai dengan kebiasaan sholat malam Rasulullah ﷺ.
2. Persiapan Sebelum Memulai Sholat Tarawih di Rumah
Persiapan yang baik adalah kunci menuju ibadah yang khusyuk. Jangan anggap remeh tahap ini, karena ia akan sangat memengaruhi kualitas sholat kita. Persiapan ini mencakup aspek spiritual dan fisik.
Persiapan Spiritual dan Mental
- Meluruskan Niat: Ini adalah fondasi dari segala amal. Niatkan dalam hati bahwa Anda melaksanakan sholat Tarawih semata-mata karena Allah SWT, untuk menghidupkan malam Ramadhan, dan mengharap ridha serta ampunan-Nya.
- Berwudhu dengan Sempurna: Lakukan wudhu dengan tenang, tidak terburu-buru, dan menyempurnakan setiap rukun serta sunnahnya. Wudhu tidak hanya membersihkan fisik, tetapi juga menggugurkan dosa-dosa kecil dan mempersiapkan jiwa untuk menghadap Sang Pencipta.
- Mengosongkan Pikiran: Sesaat sebelum memulai sholat, cobalah untuk melepaskan segala beban pikiran, urusan duniawi, dan kekhawatiran. Fokuskan hati dan pikiran Anda hanya kepada Allah.
Persiapan Tempat dan Fisik
- Pilih Tempat yang Tenang: Carilah sudut rumah yang paling bersih, tenang, dan bebas dari gangguan. Jauhkan dari televisi, ponsel, atau hal-hal lain yang dapat memecah konsentrasi.
- Gunakan Pakaian Terbaik: Kenakan pakaian yang bersih, suci, dan sopan, seolah-olah Anda akan bertemu dengan tamu yang paling agung. Ini adalah bentuk penghormatan dalam ibadah.
- Siapkan Sajadah yang Bersih: Gelarlah sajadah yang menghadap kiblat. Kebersihan tempat sholat adalah syarat sahnya sholat.
- Waktu Pelaksanaan: Waktu sholat Tarawih dimulai setelah sholat Isya hingga menjelang waktu Subuh. Pilihlah waktu terbaik di mana Anda bisa melaksanakannya dengan tenang tanpa tergesa-gesa.
3. Tata Cara Sholat Tarawih 8 Rakaat di Rumah
Sholat Tarawih 8 rakaat umumnya dilakukan dengan formasi 2 rakaat salam, diulang sebanyak 4 kali. Berikut adalah panduan langkah demi langkahnya.
Niat Sholat Tarawih 2 Rakaat
Niat adalah rukun sholat yang letaknya di dalam hati. Namun, melafalkannya (talaffuzh) dapat membantu memantapkan hati. Berikut lafal niatnya, baik untuk sholat sendiri (munfarid) maupun sebagai imam atau makmum jika sholat berjamaah bersama keluarga.
Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid)
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘ataini mustaqbilal qiblati lillāhi ta‘ālā. "Aku niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘ataini mustaqbilal qiblati imāman lillāhi ta‘ālā. "Aku niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."Pelaksanaan Sholat Tarawih (Rakaat 1 dan 2)
- Takbiratul Ihram: Berdiri tegak menghadap kiblat, angkat kedua tangan sejajar telinga (untuk laki-laki) atau dada (untuk perempuan) sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pandangan mata ke arah tempat sujud.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah takbir, sedekapkan tangan di dada dan baca doa iftitah. Salah satu versi yang umum adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi kathīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā. "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang." - Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib membaca Al-Fatihah di setiap rakaat. Bacalah dengan tartil (perlahan dan jelas).
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, bacalah surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an yang Anda hafal. Tidak ada ketentuan surat khusus, namun Anda bisa membaca surat-surat pendek dari Juz 'Amma untuk memudahkan.
- Ruku': Angkat tangan seperti takbir, lalu ucapkan "Allāhu Akbar" dan bungkukkan badan hingga punggung lurus. Letakkan kedua telapak tangan di lutut. Baca tasbih ruku' minimal 3 kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal ‘azhīmi wa bihamdih. "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya." - I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan membaca:
Setelah berdiri tegak, baca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami‘allāhu liman hamidah. "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanā lakal hamdu mil’as samāwāti wa mil’al ardhi wa mil’a mā syi’ta min syai’in ba‘du. "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu." - Sujud Pertama: Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki. Baca tasbih sujud minimal 3 kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal a‘lā wa bihamdih. "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya." - Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" dan duduk iftirasy (telapak kaki kiri diduduki dan kaki kanan ditegakkan). Baca doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa‘nī, warzuqnī, wahdinī, wa ‘āfinī, wa‘fu ‘annī. "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku." - Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama.
- Bangkit untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" untuk memulai rakaat kedua. Lakukan gerakan yang sama seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduklah tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di lantai). Bacalah doa Tasyahud Akhir:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
At-tahiyyātul mubārakātus shalawātut thayyibātu lillāh. As-salāmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu ‘alainā wa ‘alā ‘ibādillāhis shālihīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muhammadar rasūlullāh. Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammad wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad. Kamā shallaita ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik ‘alā sayyidinā Muhammad wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad. Kamā bārakta ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Fil ‘ālamīna innaka hamīdum majīd. - Salam: Ucapkan salam sambil menoleh ke kanan, "Assalāmu‘alaikum wa rahmatullāh", lalu menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
Ulangi proses sholat dua rakaat di atas sebanyak 3 kali lagi hingga total menjadi 8 rakaat sholat Tarawih. Anda bisa beristirahat sejenak setelah 4 rakaat untuk berdzikir atau minum, sesuai dengan makna kata 'Tarawih' itu sendiri.
4. Panduan Lengkap Sholat Witir 3 Rakaat
Setelah menyelesaikan 8 rakaat Tarawih, ibadah malam Ramadhan ditutup dengan sholat Witir. Witir berarti ganjil, dan sholat ini berfungsi sebagai penutup dari rangkaian sholat malam kita. Formasi yang paling umum untuk 3 rakaat Witir adalah 2 rakaat salam, kemudian dilanjutkan 1 rakaat salam.
Niat Sholat Witir
Niat sholat Witir juga dibedakan berdasarkan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.
Niat Sholat Witir 2 Rakaat (Sebagai bagian dari 3 rakaat)
أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati lillāhi ta‘ālā. "Aku niat sholat sunnah Witir dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."Pelaksanaan Witir 2 Rakaat Pertama
Tata caranya sama persis dengan sholat Tarawih 2 rakaat yang telah dijelaskan di atas. Namun, ada anjuran surat yang dibaca setelah Al-Fatihah:
- Rakaat Pertama: Membaca Surat Al-A'la (Sabbihisma rabbikal a'la).
- Rakaat Kedua: Membaca Surat Al-Kafirun (Qul ya ayyuhal kafirun).
Setelah tasyahud akhir, ucapkan salam untuk mengakhiri sholat 2 rakaat ini.
Pelaksanaan Witir 1 Rakaat Terakhir
Setelah salam dari sholat 2 rakaat tadi, segera berdiri kembali untuk mengerjakan 1 rakaat terakhir.
Niat Sholat Witir 1 Rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri rak‘atan mustaqbilal qiblati lillāhi ta‘ālā. "Aku niat sholat sunnah Witir satu rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."Tata cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
- Lakukan Takbiratul Ihram.
- Baca Doa Iftitah, Al-Fatihah, lalu dianjurkan membaca 3 surat sekaligus: Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas.
- Lakukan ruku' dan i'tidal seperti biasa.
- Membaca Doa Qunut: Sebagian ulama menganjurkan membaca Doa Qunut setelah i'tidal (bangkit dari ruku') pada rakaat terakhir sholat Witir, terutama pada pertengahan kedua bulan Ramadhan. Posisinya adalah berdiri tegak setelah membaca "Rabbanā lakal hamdu..." dengan mengangkat kedua tangan. Berikut bacaan Doa Qunut:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdinī fī man hadait, wa ‘āfinī fī man ‘āfait, wa tawallanī fī man tawallait, wa bārik lī fī mā a‘thait, wa qinī syarra mā qadhait, fa innaka taqdhī wa lā yuqdhā ‘alaik, wa innahū lā yazillu man wālait, wa lā ya‘izzu man ‘ādait, tabārakta rabbanā wa ta‘ālait, fa lakal hamdu a’lā mā qadhait, wa astagfiruka wa atūbu ilaik, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alā ālihi wa shahbihi wa sallam. - Lanjutkan dengan sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tasyahud akhir, dan diakhiri dengan salam.
Dengan selesainya sholat Witir ini, maka lengkap sudah rangkaian cara sholat tarawih di rumah 11 rakaat (8 Tarawih + 3 Witir).
5. Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tarawih dan Witir
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian sholat, jangan langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa, karena ini adalah waktu yang mustajab. Berikut adalah amalan yang umum dilakukan:
Dzikir Setelah Witir
Dianjurkan membaca dzikir berikut sebanyak 3 kali, dan pada kali ketiga dibaca dengan suara yang lebih keras dan panjang:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Subhānal malikil quddūs. "Maha Suci Raja Yang Maha Suci."Doa Kamilin (Doa Setelah Tarawih)
Ada sebuah doa yang populer dibaca setelah sholat Tarawih, yang dikenal dengan sebutan Doa Kamilin. Meskipun doa ini tidak secara spesifik berasal dari hadits Nabi, isinya sangat baik dan mencakup permohonan yang komprehensif. Membacanya adalah hal yang baik.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولٰئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang menunaikan zakat, yang mengharap apa yang ada di sisi-Mu, yang memohon ampunan-Mu, yang berpegang teguh pada petunjuk, yang berpaling dari hal sia-sia, yang zuhud di dunia, yang berhasrat pada akhirat, yang ridha dengan takdir, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas cobaan, dan yang berjalan di bawah panji junjungan kami, Nabi Muhammad ﷺ, pada hari kiamat. Jadikan kami orang yang sampai ke telaga (Al-Kautsar), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas singgasana kemuliaan, yang menikah dengan bidadari, yang mengenakan pakaian dari sutra halus dan tebal, yang memakan makanan surga, dan meminum dari susu dan madu yang murni dengan gelas, cerek, dan piala dari sumber yang mengalir, bersama orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu para nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam bulan yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami, Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabatnya, dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."Setelah itu, berdoalah dengan bahasa Anda sendiri. Mintalah ampunan, kesehatan, rezeki, kebaikan dunia dan akhirat untuk diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Islam. Inilah puncak dari komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya.
Kesimpulan
Melaksanakan sholat Tarawih 11 rakaat di rumah adalah sebuah pilihan ibadah yang penuh berkah dan kemudahan. Dengan mengikuti panduan lengkap cara sholat tarawih di rumah 11 rakaat ini, Anda dapat menjalankan salah satu sunnah utama di bulan Ramadhan dengan tenang, khusyuk, dan benar. Kunci utamanya adalah niat yang ikhlas, persiapan yang matang, dan pelaksanaan yang tuma'ninah (tidak tergesa-gesa).
Semoga Allah SWT menerima setiap rakaat, setiap sujud, dan setiap doa yang kita panjatkan. Semoga rumah kita menjadi tempat yang bercahaya karena ibadah, dan semoga Ramadhan ini membawa kita menuju pribadi yang lebih bertakwa. Selamat menunaikan ibadah sholat Tarawih.