Panduan Lengkap Cara Sholat Tahajud dan Bacaannya

Sholat Tahajud adalah ibadah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Dilaksanakan di keheningan sepertiga malam terakhir, sholat ini menjadi momen intim seorang hamba untuk bermunajat, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan terperinci tata cara sholat tahajud yang benar, lengkap dengan bacaan, keutamaan, serta amalan-amalan penyempurnanya.

Ilustrasi sholat tahajud di malam hari
Ilustrasi seseorang sedang melaksanakan sholat tahajud di malam hari.

Keutamaan Agung Sholat Tahajud

Sebelum melangkah ke tata cara pelaksanaannya, penting untuk meresapi keutamaan-keutamaan sholat tahajud. Memahami fadhilah atau keutamaannya akan menjadi bahan bakar semangat untuk konsisten (istiqomah) menjalankannya. Allah SWT berfirman secara khusus mengenai sholat malam ini.

Dalil dalam Al-Qur'an

Beberapa ayat Al-Qur'an secara eksplisit menyebutkan tentang kemuliaan orang-orang yang mendirikan sholat malam.

QS. Al-Isra' Ayat 79:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Wa minal-laili fa tahajjad bihī nāfilatal lak(a), ‘asā ay yab‘aṡaka rabbuka maqāmam maḥmūdā(n).

Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Ayat ini merupakan janji langsung dari Allah SWT. Bagi hamba-Nya yang rela mengorbankan waktu tidurnya untuk bertahajud, Allah akan mengangkat derajatnya ke "maqamam mahmuda" atau tempat yang terpuji, baik di dunia maupun di akhirat.

QS. As-Sajdah Ayat 16-17:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ. فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Tatajāfā junūbuhum ‘anil-maḍāji‘i yad‘ūna rabbahum khaufaw wa ṭama‘aw wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn. Falā ta‘lamu nafsum mā ukhfiya lahum min qurrati a‘yun(in), jazā'am bimā kānū ya‘malūn.

Artinya: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Ayat ini menggambarkan betapa besar balasan yang Allah rahasiakan bagi mereka yang bangun malam untuk beribadah. Balasan tersebut begitu indah hingga tak dapat dibayangkan oleh akal manusia, sebagai ganjaran atas amal yang mereka sembunyikan di tengah malam.

Dalil dalam Hadits

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya sholat tahajud dalam berbagai haditsnya.

"Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR. Muslim)

"Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam, karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sarana pendekatan diri kepada Tuhan kalian, penghapus kesalahan-kesalahan, dan pencegah dari perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi)

"Sesungguhnya di waktu malam terdapat satu saat (waktu), yang jika seorang muslim memohon kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat, niscaya Allah akan memberikannya. Dan itu terjadi pada setiap malam." (HR. Muslim)

Waktu Terbaik Pelaksanaan Sholat Tahajud

Waktu pelaksanaan sholat tahajud terbentang setelah sholat Isya hingga masuk waktu Subuh. Namun, syarat utamanya adalah harus tidur terlebih dahulu, meskipun hanya sejenak. Inilah yang membedakan sholat tahajud dengan sholat sunnah malam lainnya seperti sholat witir yang bisa dikerjakan langsung setelah Isya tanpa tidur.

Malam hari dapat dibagi menjadi tiga bagian, dan masing-masing memiliki tingkat keutamaan yang berbeda:

Persiapan Sebelum Memulai Sholat Tahajud

Agar sholat tahajud menjadi lebih khusyuk dan bermakna, persiapan yang baik sangat dianjurkan. Persiapan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mental dan spiritual.

  1. Niat yang Tulus dan Kuat: Sebelum tidur, tanamkan niat yang kuat di dalam hati bahwa Anda akan bangun untuk melaksanakan sholat tahajud semata-mata karena Allah SWT.
  2. Tidur Lebih Awal: Usahakan untuk tidak begadang agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dan lebih mudah untuk bangun di tengah malam.
  3. Memasang Alarm: Gunakan alarm sebagai alat bantu untuk memastikan Anda bangun pada waktu yang diinginkan.
  4. Berwudhu dengan Sempurna: Ketika bangun, bersegeralah mengambil air wudhu. Lakukan wudhu dengan tenang dan sempurna, resapi setiap basuhannya sebagai proses pengguguran dosa-dosa kecil.
  5. Memilih Tempat yang Tenang: Carilah tempat yang bersih, suci, dan tenang di dalam rumah. Jauh dari gangguan akan membantu meningkatkan kekhusyukan.
  6. Mengenakan Pakaian Terbaik: Pakailah pakaian yang bersih, suci, dan sopan, seolah-olah Anda akan menghadap seorang Raja. Ini adalah bagian dari adab menghadap Allah SWT.

Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar (Langkah-demi-Langkah)

Sholat tahajud dilaksanakan minimal dua rakaat dan maksimal tidak terbatas, sesuai dengan kemampuan. Pelaksanaannya dilakukan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Berikut adalah panduan rinci untuk melaksanakan dua rakaat sholat tahajud.

1. Niat Sholat Tahajud

Niat sesungguhnya berada di dalam hati. Namun, melafalkan niat dapat membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niatnya:

أُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallī sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram

Angkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pandangan mata lurus ke tempat sujud.

3. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbiratul ihram dan bersedekap, bacalah doa iftitah. Salah satu versi yang umum dibaca adalah:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Allāhu akbaru kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī fatharas samāwāti wal ardha hanīfan musliman wa mā anā minal musyrikīn. Inna shalātī wa nusukī wa mahyāya wa mamātī lillāhi rabbil ‘ālamīn, lā syarīka lahū, wa bidzālika umirtu wa anā minal muslimīn.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat.

5. Membaca Surat atau Ayat Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Disunnahkan untuk membaca surat yang panjang jika mampu, karena ini adalah kebiasaan Rasulullah SAW. Jika tidak, bacalah surat yang dihafal. Contoh kombinasi yang sering digunakan:

6. Ruku' dengan Tuma'ninah

Angkat tangan, bertakbir, lalu membungkuk (ruku'). Pastikan punggung lurus sejajar dengan kepala. Bacalah tasbih ruku' sebanyak tiga kali atau lebih:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal ‘azhīmi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

7. I'tidal dengan Tuma'ninah

Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami‘allāhu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal hamdu mil’as samāwāti wa mil’al ardhi wa mil’a mā syi’ta min syai’in ba‘du.

Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

8. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah

Bertakbir lalu turun untuk sujud. Pastikan tujuh anggota badan menyentuh alas sholat: dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Bacalah tasbih sujud tiga kali atau lebih. Sujud adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya, perbanyaklah doa di dalamnya.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a‘lā wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud sambil bertakbir dan duduk iftirasy. Bacalah doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa‘nī, warzuqnī, wahdinī, wa ‘āfinī, wa‘fu ‘annī.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

10. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah

Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama.

11. Bangkit untuk Rakaat Kedua

Bangkit dari sujud kedua sambil bertakbir untuk berdiri melanjutkan rakaat kedua. Lakukan gerakan rakaat kedua sama persis seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.

12. Tasyahud Akhir

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacalah bacaan tasyahud akhir secara lengkap:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ.

At-tahiyyātul mubārakātus shalawātut thayyibātu lillāh. As-salāmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu ‘alainā wa ‘alā ‘ibādillāhis shālihīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna muhammadar rasūlullāh.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Lanjutkan dengan membaca shalawat Ibrahimiyah:

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad, kamā shallaita ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad, kamā bārakta ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm, fil ‘ālamīna innaka hamīdun majīd.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Sebelum salam, dianjurkan membaca doa perlindungan dari empat perkara:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabil qobri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

13. Salam

Akhiri sholat dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan, kemudian ke kiri.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

As-salāmu ‘alaikum wa rahmatullāh.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."

Setelah selesai dua rakaat, Anda bisa melanjutkan ke dua rakaat berikutnya dengan tata cara yang sama, hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah menyelesaikan seluruh rakaat sholat tahajud, jangan terburu-buru beranjak. Inilah saat yang sangat istimewa untuk berdzikir dan memanjatkan doa. Rasulullah SAW mengajarkan beberapa dzikir dan doa yang sangat baik untuk diamalkan.

Urutan Dzikir yang Dianjurkan:

  1. Membaca Istighfar (3 kali):
    "Astaghfirullāhal ‘azhīm, alladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu wa atūbu ilaih."
  2. Membaca Tasbih (33 kali):
    "Subhānallāh"
  3. Membaca Tahmid (33 kali):
    "Alhamdulillāh"
  4. Membaca Takbir (33 kali):
    "Allāhu Akbar"
  5. Menutup dengan kalimat Tauhid:
    "Lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr."

Doa Khusus Setelah Tahajud

Ada sebuah doa yang sangat masyhur dan diriwayatkan dari Rasulullah SAW, yang mencakup pujian agung kepada Allah SWT. Sangat dianjurkan untuk membaca doa ini:

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.

Allāhumma lakal hamdu anta qayyimus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu anta mālikus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu anta nūrus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqā'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan nāru haqqun, wan nabiyyūna haqqun, wa Muhammadun shallallāhu 'alaihi wa sallama haqqun, was sā'atu haqqun.

Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah raja langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar."

اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allāhumma laka aslamtu, wa bika ā peering, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khāshamtu, wa ilaika hākamtu, faghfir lī mā qaddamtu, wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, lā ilāha illā anta. Wa lā haula wa lā quwwata illā billāh.

Artinya: "Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya karena-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

Setelah itu, panjatkanlah doa-doa pribadi Anda. Ungkapkan segala hajat, keluh kesah, permohonan ampun, dan rasa syukur Anda kepada Allah SWT dengan bahasa yang paling Anda pahami, dengan sepenuh hati.

Menutup dengan Sholat Witir

Sangat dianjurkan untuk menutup rangkaian ibadah malam dengan sholat witir. Witir berarti ganjil. Rasulullah SAW bersabda, "Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat witir." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sholat witir bisa dikerjakan satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, atau jumlah ganjil lainnya. Yang paling umum adalah tiga rakaat. Tiga rakaat bisa dilakukan dengan dua cara:

  1. Dua rakaat lalu salam, dilanjutkan satu rakaat salam. Ini cara yang paling umum.
  2. Tiga rakaat langsung dengan satu tasyahud akhir dan satu salam. (Tidak menggunakan tasyahud awal seperti sholat maghrib).

Niat Sholat Witir Tiga Rakaat:

أُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallī sunnatal witri tsalātsa rak‘ātin lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah witir tiga rakaat karena Allah Ta'ala."

Surat yang Dianjurkan:

Doa Qunut Witir

Pada rakaat terakhir sholat witir, setelah i'tidal (bangkit dari ruku'), disunnahkan untuk membaca doa qunut. Ini bisa dilakukan terutama pada separuh akhir bulan Ramadhan, namun juga boleh diamalkan di luar Ramadhan.

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdinī fī man hadait, wa ‘āfinī fī man ‘āfait, wa tawallanī fī man tawallait, wa bārik lī fī mā a‘thait, wa qinī syarra mā qadhait, fa innaka taqdhī wa lā yuqdhā ‘alaik, wa innahū lā yażillu man wālait, wa lā ya‘izzu man ‘ādait, tabārakta rabbanā wa ta‘ālait, fa lakal hamdu a’lā mā qadhait, wa astagfiruka wa atūbu ilaik, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallam.

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau lindungi. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala puji atas apa yang Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, nabi yang ummi, beserta keluarga dan para sahabatnya."

Tips Agar Istiqomah Sholat Tahajud

Membangun kebiasaan sholat tahajud memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

🏠 Kembali ke Homepage