Panduan Lengkap Cara Sholat Tahajud
Sholat Tahajud adalah permata di tengah keheningan malam, sebuah ibadah sunnah yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Ia bukan sekadar rangkaian gerakan dan bacaan, melainkan sebuah bentuk komunikasi privat yang paling intim antara seorang hamba dengan Sang Pencipta. Saat dunia terlelap, seorang muslim bangun untuk menghamparkan sajadahnya, menumpahkan segala isi hatinya, dan mencari keridhaan-Nya. Inilah waktu di mana doa-doa diyakini lebih mudah terkabul, dan ketenangan jiwa yang hakiki bisa diraih.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi siapa saja yang ingin memulai atau menyempurnakan ibadah sholat tahajud. Kita akan membahas secara mendalam, mulai dari pengertian dan keutamaannya yang luar biasa, waktu terbaik untuk melaksanakannya, persiapan yang perlu dilakukan, hingga panduan tata cara sholat tahajud langkah demi langkah beserta bacaan dan doanya. Mari kita selami bersama samudra spiritualitas sholat malam ini.
Keutamaan dan Manfaat Agung Sholat Tahajud
Sholat Tahajud bukanlah ibadah biasa. Keutamaannya ditegaskan langsung dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah SAW. Melaksanakannya secara rutin akan mendatangkan berbagai manfaat, baik secara spiritual, mental, maupun fisik.
1. Diangkatnya Derajat ke Tempat yang Terpuji
Salah satu janji Allah yang paling indah bagi para pengamal sholat tahajud adalah pengangkatan derajat ke tempat yang terpuji (maqaman mahmuda). Janji ini tertera jelas dalam firman-Nya:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra': 79)
Tempat yang terpuji ini ditafsirkan oleh para ulama sebagai kedudukan yang mulia di dunia dan di akhirat. Di dunia, ia bisa berupa kehormatan, kebijaksanaan, kemudahan dalam urusan, dan dicintai oleh sesama. Di akhirat, ini merujuk pada kedudukan tinggi di surga dan kesempatan untuk memberikan syafaat, sebagaimana yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Sarana Terkabulnya Doa
Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat istimewa. Pada saat itulah Allah SWT turun ke langit dunia untuk mendengar rintihan dan doa hamba-hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
"Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: 'Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni'."
Hadits ini adalah sebuah undangan terbuka dari Sang Maha Pengasih. Bayangkan, di saat orang lain tertidur, kita diberi kesempatan emas untuk berdialog langsung dengan-Nya, menyampaikan segala hajat, keluh kesah, dan permohonan ampun. Tidak ada perantara, tidak ada batasan. Ini adalah momen di mana doa memiliki kemungkinan terbesar untuk diijabah.
3. Penghapus Dosa dan Pencegah Maksiat
Bangun di tengah malam untuk bersujud kepada Allah adalah sebuah perjuangan melawan hawa nafsu. Perjuangan ini diganjar dengan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Sholat tahajud berfungsi sebagai pembersih spiritual, mencuci noda-noda dosa yang mungkin melekat di hati sepanjang hari. Rasulullah SAW bersabda:
"Lakukanlah sholat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shalih sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pengusir penyakit dari tubuh." (HR. Tirmidzi)
Dengan rutin melaksanakan tahajud, benteng keimanan seseorang akan semakin kokoh. Hatinya akan lebih peka terhadap kebaikan dan lebih sulit untuk terjerumus dalam perbuatan maksiat. Ia menjadi perisai yang melindungi diri dari godaan setan dan keburukan dunia.
4. Mendatangkan Ketenangan Jiwa dan Pikiran
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan, stres, dan kecemasan, sholat tahajud menawarkan oase ketenangan. Keheningan malam, kekhusyukan sholat, dan curahan hati kepada Allah SWT adalah terapi jiwa yang paling mujarab. Aktivitas ini melepaskan beban pikiran, menenangkan hati yang gelisah, dan memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan esok hari. Orang yang rajin bertahajud akan merasakan kedamaian batin yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, wajahnya pun akan memancarkan cahaya ketenangan.
Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Tahajud
Memahami waktu pelaksanaan sholat tahajud adalah kunci untuk meraih keutamaan maksimal. Sholat ini dilaksanakan pada malam hari, setelah sholat Isya dan setelah tidur, meskipun tidurnya hanya sejenak. Inilah yang membedakannya dari sholat sunnah malam lainnya.
Para ulama membagi malam menjadi tiga bagian utama:
- Sepertiga Malam Pertama: Waktu ini dimulai setelah sholat Isya hingga sekitar pukul 22.00. Melaksanakan tahajud pada waktu ini diperbolehkan dan tetap mendapatkan pahala, namun keutamaannya berada di tingkat paling dasar. Ini cocok bagi mereka yang khawatir tidak bisa bangun di tengah malam.
- Sepertiga Malam Kedua: Waktu ini berkisar antara pukul 22.00 hingga pukul 01.00 dini hari. Ini adalah waktu yang utama (afdhal). Pada waktu ini, suasana sudah lebih hening dan konsentrasi untuk beribadah bisa lebih mudah didapatkan.
- Sepertiga Malam Terakhir: Ini adalah waktu yang paling utama (paling afdhal), yaitu sekitar pukul 01.00 dini hari hingga masuk waktu Subuh. Inilah waktu yang disebutkan dalam hadits sebagai saat Allah SWT turun ke langit dunia. Udara terasa lebih sejuk, suasana sangat hening, dan hati lebih mudah untuk khusyuk. Beribadah di waktu ini memiliki nilai spiritual yang tertinggi.
Meskipun sepertiga malam terakhir adalah yang terbaik, jangan sampai hal ini menjadi halangan untuk memulai. Jika Anda merasa berat untuk bangun di waktu tersebut, mulailah di sepertiga malam pertama atau kedua. Konsistensi dalam beribadah jauh lebih dicintai Allah daripada amalan yang hebat namun hanya sesekali.
Persiapan Penting Sebelum Sholat Tahajud
Agar sholat tahajud menjadi lebih berkualitas dan mudah untuk dilaksanakan, ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan.
1. Niat yang Tulus Sejak Sebelum Tidur
Kunci utama untuk bisa bangun malam adalah niat yang kuat. Sebelum memejamkan mata, tanamkan dalam hati tekad yang membara untuk bangun dan bertemu dengan Allah. Berdoalah kepada-Nya agar dimudahkan untuk terjaga. Niat yang tulus ini akan menjadi "alarm spiritual" yang akan membantu kita bangun.
2. Tidur Lebih Awal dan Berkualitas
Hindari begadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Usahakan untuk tidur lebih awal setelah melaksanakan sholat Isya. Ciptakan suasana kamar yang nyaman dan kondusif untuk tidur nyenyak. Hindari makan terlalu banyak sebelum tidur dan jauhkan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
3. Berwudhu Sebelum Tidur
Mengambil wudhu sebelum tidur adalah sunnah yang dianjurkan. Selain menjaga kesucian, wudhu juga akan membuat tidur lebih tenang dan diri kita akan dijaga oleh malaikat. Ini juga memudahkan kita saat bangun nanti, karena sudah dalam keadaan suci dan tinggal melaksanakan sholat.
4. Memasang Alarm
Gunakan bantuan teknologi seperti alarm di ponsel. Letakkan alarm sedikit jauh dari jangkauan agar Anda terpaksa bangun dan bergerak untuk mematikannya. Ini membantu melawan rasa kantuk yang berat saat pertama kali terjaga.
5. Segera Bangun dan Bersuci
Begitu alarm berbunyi atau ketika Anda terjaga, jangan menunda-nunda. Segera bangkit dari tempat tidur. Ucapkan doa bangun tidur, kemudian langsung menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan mengambil air wudhu. Kesegaran air wudhu akan membantu mengusir sisa kantuk dan menyegarkan jiwa raga, mempersiapkan diri untuk menghadap Sang Khalik.
Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar
Sholat tahajud pada dasarnya dilaksanakan seperti sholat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat dan tidak ada batasan maksimal, namun Rasulullah SAW biasanya tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat (termasuk sholat witir).
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan 2 rakaat sholat tahajud.
Langkah 1: Niat
Berdirilah menghadap kiblat dengan hati yang tulus dan niatkan dalam hati untuk melaksanakan sholat tahajud karena Allah Ta'ala. Melafalkan niat (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati.
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
"Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Langkah 2: Takbiratul Ihram
Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ
Allâhu Akbar
"Allah Maha Besar"
Setelah itu, sedekapkan tangan di antara dada dan pusar, dengan tangan kanan di atas tangan kiri.
Langkah 3: Membaca Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
Allâhu akbaru kabîran, walhamdulillâhi katsîran, wa subhânallâhi bukratan wa ashîlan. Innî wajjahtu wajhiya lilladzî fatharas samâwâti wal ardha hanîfan musliman wa mâ ana minal musyrikîn. Inna shalâtî wa nusukî wa mahyâya wa mamâtî lillâhi rabbil ‘âlamîn. Lâ syarîka lahu wa bidzâlika umirtu wa ana minal muslimîn.
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."
Langkah 4: Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah membaca doa Iftitah, lanjutkan dengan membaca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah. Bacalah dengan tartil, jelas, dan penuh penghayatan.
Langkah 5: Membaca Surat Pendek
Setelah Al-Fatihah, bacalah surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Disunnahkan untuk membaca surat yang lebih panjang dalam sholat tahajud dibandingkan sholat fardhu. Namun, jika tidak hafal, bacalah surat apa saja yang dihafal. Pada rakaat pertama bisa membaca Surat Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua Surat Al-Ikhlas, atau surat lainnya.
Langkah 6: Ruku'
Angkat tangan seperti saat takbiratul ihram, lalu ucapkan "Allahu Akbar" dan membungkuklah untuk ruku'. Punggung dan kepala lurus sejajar, pandangan mata ke tempat sujud, dan kedua telapak tangan memegang lutut. Saat ruku', bacalah tasbih dengan tuma'ninah (tenang):
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhâna rabbiyal ‘azhîmi wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya." (Dibaca 3 kali)
Langkah 7: I'tidal
Bangun dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allâhu liman hamidah.
"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Setelah berdiri tegak, bacalah:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanâ lakal hamdu mil’as samâwâti wa mil’al ardhi wa mil’a mâ syi’ta min syai’in ba‘du.
"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
Langkah 8: Sujud
Ucapkan "Allahu Akbar" lalu turunlah untuk bersujud. Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (dan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Saat sujud, bacalah tasbih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhâna rabbiyal a‘lâ wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya." (Dibaca 3 kali)
Sujud adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya, perbanyaklah doa di dalam hati saat sujud.
Langkah 9: Duduk di Antara Dua Sujud
Bangun dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduklah iftirasy (telapak kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan ditegakkan). Bacalah doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Rabbighfirlî, warhamnî, wajburnî, warfa‘nî, warzuqnî, wahdinî, wa‘âfinî, wa‘fu ‘annî.
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
Langkah 10: Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama.
Langkah 11: Berdiri untuk Rakaat Kedua
Bangun dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai rakaat kedua. Lakukan semua gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
Langkah 12: Tasyahud Akhir
Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduklah tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacalah bacaan tasyahud akhir:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
At-tahiyyâtul mubârakâtush shalawâtut thayyibâtu lillâh. As-salâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh. As-salâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn. Asyhadu an lâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna muhammadar rasûlullâh.
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Lanjutkan dengan membaca shalawat Ibrahimiyah:
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّdِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm. Wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm. Fil ‘âlamîna innaka hamîdum majîd.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Setelah itu, dianjurkan membaca doa perlindungan dari empat perkara sebelum salam.
Langkah 13: Salam
Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan sambil mengucapkan:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
As-salâmu ‘alaikum wa rahmatullâh.
"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."
Kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
Jika ingin melaksanakan lebih dari dua rakaat, ulangi lagi langkah-langkah di atas untuk dua rakaat berikutnya, dan seterusnya. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
Doa dan Zikir Setelah Sholat Tahajud
Selesai melaksanakan sholat tahajud, jangan langsung beranjak. Inilah waktu emas untuk berzikir dan memanjatkan doa. Suasana yang hening dan hati yang masih terhubung dengan Allah setelah sholat menjadikan momen ini sangat mustajab.
1. Berzikir
Mulailah dengan memperbanyak istighfar, memohon ampunan atas segala dosa dan khilaf.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullâhal ‘azhîm, alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qayyûmu wa atûbu ilaih.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."
Lanjutkan dengan zikir-zikir lainnya seperti tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), dan tahlil (La ilaha illallah) masing-masing 33 kali atau 100 kali.
2. Membaca Doa Khusus Sholat Tahajud
Ada sebuah doa yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW yang biasa beliau baca setelah sholat tahajud. Doa ini sangat indah dan penuh makna, mencakup pujian kepada Allah serta permohonan petunjuk dan ampunan.
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allâhumma lakal hamdu anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fîhinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fîhinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fîhinna. Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqâ'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan nâru haqqun, wan nabiyyûna haqqun, wa Muhammadun shallallâhu 'alaihi wa sallama haqqun, was sâ'atu haqqun.
Allâhumma laka aslamtu, wa bika âmantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khâshamtu, wa ilaika hâkamtu, faghfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, lâ ilâha illâ anta, wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh.
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Raja langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar."
"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya karena-Mu aku berdebat, dan hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, dan dosa-dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya upaya serta kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah."
3. Memanjatkan Doa Pribadi
Setelah membaca zikir dan doa ma'tsur (sesuai tuntunan), inilah saatnya Anda mencurahkan isi hati. Berdoalah dengan bahasa yang paling Anda mengerti. Sampaikan semua hajat, keinginan, kegelisahan, dan harapan Anda kepada Allah. Mintalah kebaikan dunia dan akhirat, kesehatan, rezeki yang halal, jodoh yang baik, keturunan yang shalih, ampunan untuk diri sendiri dan kedua orang tua, serta apa pun yang menjadi beban di hati. Gunakan momen ini sebaik-baiknya, karena ini adalah waktu dialog yang sangat pribadi dan intim dengan Sang Maha Pendengar.
Sholat Witir Sebagai Penutup Sholat Malam
Sangat dianjurkan untuk menutup rangkaian ibadah malam dengan sholat sunnah witir. Witir artinya ganjil. Sholat ini dilaksanakan dengan jumlah rakaat ganjil, minimal satu rakaat, dan umumnya tiga rakaat. Rasulullah SAW bersabda, "Jadikanlah akhir sholat kalian di malam hari dengan sholat witir." (HR. Bukhari & Muslim).
Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat
Ada dua cara umum untuk melaksanakan witir 3 rakaat:
- Dua rakaat lalu salam, dilanjutkan satu rakaat salam. Ini cara yang paling umum. Anda sholat dua rakaat seperti biasa, lalu salam. Kemudian berdiri lagi, niat sholat witir satu rakaat, lalu melaksanakannya hingga salam.
- Tiga rakaat langsung dengan satu tasyahud akhir. Niat sholat witir tiga rakaat, lalu sholat seperti sholat maghrib, namun tidak melakukan tasyahud awal di rakaat kedua. Langsung berdiri ke rakaat ketiga dan diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.
Niat Sholat Witir
Niat untuk 3 rakaat witir:
أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin lillâhi ta‘âlâ.
"Aku niat sholat sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Ta'ala."
Bacaan Surat dalam Sholat Witir
Disunnahkan untuk membaca surat-surat berikut pada sholat witir tiga rakaat:
- Rakaat pertama: Surat Al-A'la
- Rakaat kedua: Surat Al-Kafirun
- Rakaat ketiga: Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Tips Agar Istiqomah Melaksanakan Sholat Tahajud
Memulai itu mudah, yang sulit adalah menjaganya secara konsisten (istiqomah). Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
- Pahami dan Resapi Keutamaannya: Semakin dalam kita memahami betapa besarnya ganjaran dan manfaat sholat tahajud, semakin kuat pula motivasi kita untuk melaksanakannya.
- Mulai dari yang Ringan: Jangan langsung memaksakan diri untuk sholat 11 rakaat. Mulailah dengan 2 rakaat tahajud dan 1 rakaat witir. Jika sudah terbiasa, baru tambah jumlahnya secara bertahap.
- Ajak Pasangan atau Keluarga: Saling membangunkan dan sholat berjamaah dengan pasangan atau anggota keluarga bisa menjadi penyemangat yang luar biasa.
- Jaga Diri dari Maksiat di Siang Hari: Dosa dan maksiat yang dilakukan di siang hari bisa menjadi penghalang dan pemberat bagi seseorang untuk bangun di malam hari.
- Terus Berdoa: Jangan pernah lelah memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kemudahan untuk bisa istiqomah dalam ibadah yang mulia ini.
Sholat tahajud adalah hadiah terindah dari Allah untuk hamba-hamba-Nya yang rindu akan kedekatan dengan-Nya. Ia adalah sumber kekuatan, ketenangan, dan pintu gerbang terkabulnya segala doa. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah-Nya agar dapat menghidupkan malam-malam kita dengan sujud dan munajat kepada-Nya. Aamiin.