Panduan Lengkap Sholat Tahajud dan Witir

Sholat Tahajud dan Witir adalah dua ibadah sunnah yang memiliki kedudukan sangat istimewa dalam Islam. Dilaksanakan di keheningan malam, keduanya menjadi sarana bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri, bermunajat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan menyeluruh tata cara pelaksanaan Sholat Tahajud dan ditutup dengan Sholat Witir, lengkap dengan niat, bacaan, doa, serta keutamaannya.

Memahami Makna dan Keutamaan Sholat Malam

Sholat malam, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Qiyamul Lail, adalah ibadah yang secara konsisten dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman mengenai keutamaan orang-orang yang mendirikan sholat di waktu malam:

"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra': 79)

Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa Tahajud bukan sekadar sholat sunnah biasa, melainkan sebuah amalan tambahan yang dapat mengangkat derajat seorang mukmin ke posisi yang mulia di sisi Allah SWT. Keheningan dan kekhusyukan di sepertiga malam terakhir menjadikan ibadah ini sangat berkualitas, di mana pintu langit terbuka lebar dan doa-doa lebih mudah diijabah.

Perbedaan Sholat Tahajud dan Witir

Meskipun sering dilaksanakan secara beriringan, Tahajud dan Witir adalah dua sholat yang berbeda:

Panduan Lengkap Sholat Tahajud

Melaksanakan sholat Tahajud memerlukan persiapan batin dan fisik. Berikut adalah langkah-langkah terperinci untuk melaksanakannya dengan benar dan khusyuk.

1. Waktu Terbaik Pelaksanaan Tahajud

Waktu pelaksanaan sholat Tahajud terbentang setelah sholat Isya hingga terbit fajar (masuk waktu Subuh). Namun, waktu ini dibagi menjadi tiga bagian utama, dengan keutamaan yang berbeda:

  1. Sepertiga Malam Pertama: Kira-kira dari setelah Isya hingga pukul 22.00. Ini adalah waktu yang baik, namun tingkat keutamaannya paling rendah di antara ketiganya.
  2. Sepertiga Malam Kedua: Kira-kira dari pukul 22.00 hingga pukul 01.00 dini hari. Waktu ini memiliki keutamaan yang lebih tinggi.
  3. Sepertiga Malam Terakhir: Kira-kira dari pukul 01.00 dini hari hingga masuk waktu Subuh. Ini adalah waktu yang paling utama dan mustajab. Pada waktu inilah Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa, memberi ampunan, dan memenuhi permintaan hamba-Nya.

2. Persiapan Sebelum Sholat

Kualitas sholat Tahajud sangat dipengaruhi oleh persiapan yang kita lakukan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

3. Niat Sholat Tahajud

Niat adalah rukun sholat yang letaknya di dalam hati. Namun, melafadzkannya (talaffudz) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Niat sholat Tahajud untuk dua rakaat adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

"Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."

4. Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahajud (2 Rakaat)

Sholat Tahajud dilaksanakan minimal dua rakaat dan bisa diulang sebanyak yang kita mampu, dengan salam di setiap dua rakaat. Berikut adalah tata cara rinci untuk satu siklus dua rakaat:

Rakaat Pertama

  1. Takbiratul Ihram: Berdiri tegak menghadap kiblat, angkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pandangan mata tertuju ke tempat sujud. Setelah itu, sedekapkan tangan di antara dada dan pusar.
  2. Membaca Doa Iftitah: Ini adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:
    اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

    Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi kathīrā, wa subhānallāhi bukratan wa aṣīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī faṭaras samāwāti wal arḍa ḥanīfan musliman wa mā anā minal musyrikīn. Inna ṣalātī, wa nusukī, wa maḥyāya, wa mamātī lillāhi rabbil ‘ālamīn. Lā syarīka lahū, wa bidzālika umirtu wa anā minal muslimīn.

    "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah baik di waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."
  3. Membaca Surat Al-Fatihah: Dimulai dengan membaca ta'awudz (A'udzu billahi minasy syaithanir rajim) dan basmalah (Bismillahirrahmanirrahim), kemudian membaca surat Al-Fatihah secara tartil dan penuh penghayatan. Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca di setiap rakaat.
  4. Membaca Surat Pendek atau Ayat Al-Qur'an: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Dalam sholat Tahajud, dianjurkan untuk membaca surat yang lebih panjang dari biasanya jika mampu, karena ini adalah waktu yang istimewa untuk berinteraksi dengan firman Allah. Namun, membaca surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau Al-Kafirun juga sudah sah dan baik.
  5. Ruku' dengan Tuma'ninah: Angkat kedua tangan seperti saat takbiratul ihram, lalu ucapkan "Allāhu Akbar" dan membungkuk untuk ruku'. Posisikan punggung lurus sejajar dengan kepala, letakkan telapak tangan di lutut, dan pandangan mata ke tempat sujud. Baca tasbih ruku' minimal tiga kali:
    سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

    Subḥāna rabbiyal 'aẓīmi wa biḥamdih.

    "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
  6. I'tidal dengan Tuma'ninah: Bangun dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:
    سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

    Sami'allāhu liman ḥamidah.

    "Allah Maha Mendengar pujian orang yang memuji-Nya." Setelah berdiri tegak, baca doa i'tidal:
    رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

    Rabbanā lakal ḥamdu mil'as-samāwāti wa mil'al-arḍi wa mil'a mā syi'ta min syai'in ba'du.

    "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
  7. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah: Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pastikan tujuh anggota sujud menempel di lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Rapatkan jari-jari tangan dan hadapkan ke arah kiblat. Baca tasbih sujud minimal tiga kali:
    سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

    Subḥāna rabbiyal a'lā wa biḥamdih.

    "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya." Pada saat sujud, perbanyaklah doa karena ini adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.
  8. Duduk di Antara Dua Sujud (Duduk Iftirasy): Bangun dari sujud sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" dan duduk dengan posisi iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Baca doa berikut:
    رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

    Rabbighfirlī, warḥamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.

    "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
  9. Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama.

Rakaat Kedua

  1. Bangun untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua untuk berdiri sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" tanpa mengangkat tangan.
  2. Ulangi Gerakan Seperti Rakaat Pertama: Baca surat Al-Fatihah, diikuti dengan surat atau ayat Al-Qur'an (disunnahkan berbeda dari rakaat pertama). Lanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua, sama seperti pada rakaat pertama.
  3. Tasyahud Akhir (Duduk Tawarruk): Setelah sujud kedua, duduklah dalam posisi tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Letakkan kedua tangan di atas paha, dengan jari telunjuk kanan menunjuk lurus ke arah kiblat saat membaca syahadat. Baca doa tasyahud akhir secara lengkap:
    التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ.

    اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

    At-taḥiyyātul mubārakātuṣ-ṣalawātut ṭayyibātu lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhiṣ-ṣāliḥīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna muḥammadar rasūlullāh.

    Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā ṣallaita 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad, kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm, fil 'ālamīna innaka ḥamīdum majīd.

    "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

    Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan berkatilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
    Setelah itu, disunnahkan membaca doa perlindungan dari empat perkara sebelum salam.
  4. Salam: Menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalāmu'alaikum wa raḥmatullāh", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.

Selesailah dua rakaat sholat Tahajud. Jika ingin menambah, ulangi lagi langkah-langkah di atas untuk dua rakaat berikutnya hingga mencapai jumlah yang diinginkan.

5. Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah menyelesaikan seluruh rakaat sholat Tahajud, jangan terburu-buru beranjak. Ini adalah waktu emas untuk berdzikir dan berdoa. Perbanyak istighfar (Astaghfirullahal'adzim), tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), dan tahlil (La ilaha illallah).

Ada doa khusus yang sering dibaca oleh Rasulullah SAW setelah sholat Tahajud. Doa ini sangat indah dan penuh makna, mencakup permohonan cahaya, pujian, dan pengakuan total kepada Allah SWT.

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ.

Allāhumma lakal ḥamdu anta qayyimus-samāwāti wal-arḍi wa man fīhinn. Wa lakal ḥamdu anta nūrus-samāwāti wal-arḍi wa man fīhinn. Wa lakal ḥamdu anta malikus-samāwāti wal-arḍi wa man fīhinn. Wa lakal ḥamdu antal ḥaqqu, wa wa'dukal ḥaqqu, wa liqā'uka ḥaqqun, wa qauluka ḥaqqun, wal-jannatu ḥaqqun, wan-nāru ḥaqqun, wan-nabiyyūna ḥaqqun, wa muḥammadun ṣallallāhu 'alaihi wa sallama ḥaqqun, was-sā'atu ḥaqqun. Allāhumma laka aslamtu, wa bika āman tu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khāṣamtu, wa ilaika ḥākamtu, faghfirlī mā qaddamtu, wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a'lantu, wa mā anta a'lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, lā ilāha illā anta.

"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah penguasa langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, karena-Mu aku berdebat, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan, dan dosa-dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau."

Setelah membaca doa ini, gunakanlah waktu yang tersisa untuk memanjatkan doa-doa pribadi. Sampaikan segala hajat, keluh kesah, dan permohonan ampunan kepada Allah dalam bahasa yang paling Anda kuasai. Inilah momen intim antara seorang hamba dengan Penciptanya.

Panduan Lengkap Sholat Witir

Setelah menunaikan sholat Tahajud atau sholat sunnah malam lainnya, sangat dianjurkan untuk menutupnya dengan sholat Witir. Witir berarti "ganjil", dan sholat ini berfungsi sebagai pengganjil jumlah rakaat sholat yang kita kerjakan dalam semalam.

Rasulullah SAW bersabda, "Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat Witir." (HR. Bukhari dan Muslim)

1. Waktu dan Jumlah Rakaat Sholat Witir

Waktu sholat Witir sama dengan sholat malam lainnya, yaitu setelah Isya hingga sebelum fajar. Jumlah rakaatnya ganjil, bisa 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat. Jumlah yang paling umum dikerjakan adalah 3 rakaat.

2. Niat Sholat Witir

Niat sholat Witir disesuaikan dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.

Niat Sholat Witir 1 Rakaat:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal witri rak‘atan lillâhi ta‘âlâ.

"Aku niat sholat sunnah Witir satu rakaat karena Allah Ta'ala." Niat Sholat Witir 3 Rakaat:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin lillâhi ta‘âlâ.

"Aku niat sholat sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Ta'ala."

3. Tata Cara Pelaksanaan Sholat Witir 3 Rakaat

Ada dua cara utama yang dianjurkan untuk mengerjakan sholat Witir 3 rakaat:

Cara Pertama: 2 Rakaat + 1 Rakaat (Dengan Satu Salam Pemisah)

Ini adalah cara yang paling sering dipraktikkan. Caranya adalah:

  1. Kerjakan sholat dua rakaat seperti sholat sunnah biasa dengan niat sholat Witir.
  2. Setelah tasyahud akhir pada rakaat kedua, ucapkan salam untuk mengakhiri sholat.
  3. Kemudian, berdiri lagi dan kerjakan sholat satu rakaat dengan niat sholat Witir satu rakaat, diakhiri dengan tasyahud dan salam.

Cara Kedua: 3 Rakaat Sekaligus (Dengan Satu Tasyahud di Akhir)

Cara ini juga sesuai dengan sunnah, yaitu mengerjakan tiga rakaat bersambung tanpa duduk tasyahud awal di rakaat kedua. Tujuannya adalah agar tidak menyerupai sholat Maghrib.

  1. Niat sholat Witir tiga rakaat.
  2. Lakukan rakaat pertama dan kedua seperti biasa, namun setelah sujud kedua di rakaat kedua, langsung berdiri untuk rakaat ketiga tanpa melakukan tasyahud awal.
  3. Pada rakaat ketiga, setelah ruku' dan i'tidal, disunnahkan membaca Doa Qunut.
  4. Lanjutkan dengan sujud, duduk tasyahud akhir, dan diakhiri dengan salam.

4. Bacaan Surat dalam Sholat Witir

Disunnahkan untuk membaca surat-surat tertentu dalam sholat Witir 3 rakaat:

5. Doa Qunut Witir

Pada rakaat terakhir sholat Witir, setelah bangkit dari ruku' (i'tidal), disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan dan membaca Doa Qunut. Bacaan Qunut yang masyhur adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.

Allāhummahdinī fī man hadait, wa 'āfinī fī man 'āfait, wa tawallanī fī man tawallait, wa bārik lī fī mā a'ṭait, wa qinī syarra mā qaḍait, fa innaka taqḍī wa lā yuqḍā 'alaik, wa innahū lā yażillu man wālait, wa lā ya'izzu man 'ādait, tabārakta rabbanā wa ta'ālait, fa lakal-ḥamdu 'alā mā qaḍait, astagfiruka wa atūbu ilaik.

"Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan di antara orang-orang yang Engkau beri kesehatan, lindungilah aku di antara orang-orang yang Engkau lindungi, berkatilah aku pada apa yang telah Engkau berikan, dan selamatkanlah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu."

6. Dzikir Setelah Sholat Witir

Setelah salam dari sholat Witir, jangan langsung bubar. Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca dzikir khusus sebanyak tiga kali, di mana pada kali ketiga suara sedikit dikeraskan dan dipanjangkan.

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Subḥānal malikil quddūs.

"Maha Suci Raja Yang Maha Suci." (Dibaca 3x)

Setelah itu, dilanjutkan dengan doa penutup witir yang juga sangat dianjurkan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Berikut adalah beberapa jawaban atas pertanyaan umum seputar pelaksanaan sholat Tahajud dan Witir.

Pertanyaan Jawaban Apakah sholat Tahajud harus tidur dulu? Ya, menurut pendapat mayoritas ulama, syarat sahnya sholat Tahajud adalah didahului dengan tidur, meskipun hanya sebentar. Jika sholat sunnah dikerjakan setelah Isya namun sebelum tidur, maka itu termasuk dalam kategori sholat sunnah mutlak atau Qiyamul Lail secara umum, bukan Tahajud secara spesifik. Bagaimana jika saya sudah sholat Witir setelah Isya, lalu terbangun dan ingin sholat Tahajud? Anda boleh sholat Tahajud. Namun, jangan mengulangi sholat Witir lagi. Cukupkan dengan Witir yang sudah Anda kerjakan di awal malam. Hal ini berdasarkan sabda Nabi: "Tidak ada dua witir dalam satu malam." (HR. Tirmidzi). Bolehkah membaca Al-Qur'an dari mushaf saat sholat Tahajud? Ya, diperbolehkan, terutama bagi yang tidak hafal banyak surat panjang. Membaca dari mushaf saat sholat sunnah seperti Tahajud memiliki landasan dari perbuatan para sahabat dan dibolehkan oleh banyak ulama, dengan syarat tidak melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat membatalkan sholat. Apa yang harus dilakukan jika terlewat atau ketiduran dan tidak sempat Tahajud? Jika Anda memiliki kebiasaan sholat Tahajud namun terlewat karena udzur (seperti sakit atau ketiduran), Anda dianjurkan untuk meng-qadhanya di waktu Dhuha. Anda bisa mengerjakannya dengan jumlah rakaat yang biasa Anda lakukan, namun dengan jumlah genap. Misalnya, jika biasa Tahajud 8 rakaat dan Witir 3 rakaat (total 11), maka qadha-nya adalah 12 rakaat. Bagaimana cara membangun kebiasaan sholat Tahajud? Mulailah secara bertahap. Jangan langsung menargetkan jumlah rakaat yang banyak. Cukup mulai dengan 2 rakaat Tahajud dan 1 rakaat Witir. Lakukan secara konsisten. Kuatkan niat sebelum tidur, pasang alarm, dan minta pertolongan Allah. Seiring waktu, tubuh dan jiwa akan terbiasa, dan Anda bisa menambah jumlah rakaatnya.

Menjemput Kemuliaan di Keheningan Malam

Sholat Tahajud dan Witir adalah hadiah istimewa dari Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang rindu untuk berduaan dengan-Nya. Ibadah ini bukan hanya tentang gerakan fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual untuk membersihkan jiwa, menguatkan iman, dan memohon pertolongan di saat manusia lain terlelap. Mungkin terasa berat pada awalnya, tetapi buah manis dari konsistensi dalam menjalankannya akan terasa di dunia dan di akhirat. Semoga panduan ini dapat membantu kita semua untuk menghidupkan malam-malam kita dengan ibadah yang berkualitas dan diterima di sisi Allah SWT. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage