Panduan Lengkap Sholat Tahajud dan Bacaannya

Sholat Tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang paling istimewa dalam Islam. Ia merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebuah waktu intim di keheningan malam untuk bermunajat, memohon ampunan, dan mencurahkan segala isi hati. Sholat ini dikerjakan pada malam hari setelah terbangun dari tidur, meskipun hanya tidur sejenak. Keutamaannya begitu besar sehingga sering disebut sebagai sholatnya para nabi dan orang-orang shalih. Melaksanakannya secara rutin dapat mengangkat derajat seorang hamba, menghapuskan dosa, dan mendatangkan ketenangan jiwa yang luar biasa.

Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang berkaitan dengan sholat tahajud, mulai dari keutamaan yang agung, waktu terbaik untuk melaksanakannya, persiapan yang perlu dilakukan, hingga panduan langkah demi langkah yang sangat terperinci beserta bacaan lengkapnya dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif agar kita semua dapat melaksanakan ibadah mulia ini dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan.

Sholat tahajud dilaksanakan di keheningan malam sebagai waktu terbaik untuk mendekatkan diri pada Allah.
Ilustrasi bulan sabit dan bintang yang melambangkan waktu malam untuk sholat tahajud.

Keutamaan dan Keistimewaan Sholat Tahajud

Sholat Tahajud memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Banyak ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang kemuliaan ibadah ini. Memahami keutamaannya dapat menjadi motivasi terbesar bagi kita untuk berjuang melawan rasa kantuk dan mendirikannya.

1. Mengangkat Derajat ke Tempat yang Terpuji

Allah SWT secara khusus menjanjikan kedudukan yang mulia bagi hamba-Nya yang senantiasa mendirikan sholat tahajud. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra': 79)

Tempat yang terpuji (maqaman mahmuda) ditafsirkan oleh para ulama sebagai kedudukan yang mulia di dunia dan akhirat, termasuk syafaat agung yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Bagi umatnya, ini adalah janji kemuliaan, kehormatan, dan derajat yang tinggi di sisi Allah.

2. Sarana Penghapus Dosa dan Pencegah Maksiat

Sholat malam adalah waktu yang tepat untuk bertaubat dan memohon ampunan. Keheningan dan kekhusyukan saat tahajud membantu hati untuk lebih mudah menyesali kesalahan. Rasulullah SAW bersabda:

"Lakukanlah sholat malam oleh kalian, karena itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia sebagai pendekatan diri kepada Rabb kalian, penghapus kesalahan-kesalahan dan pencegah dari perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menegaskan tiga manfaat luar biasa: mengikuti jejak orang shalih, mendekatkan diri kepada Allah, dan yang terpenting, menjadi benteng spiritual yang membersihkan diri dari dosa yang telah lalu serta mencegah perbuatan dosa di masa mendatang.

3. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling istimewa. Pada saat inilah Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa, memberikan ampunan, dan memenuhi permintaan hamba-Nya yang bermunajat. Rasulullah SAW bersabda:

"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: 'Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku ampuni'." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini adalah kesempatan emas yang tidak ternilai harganya. Di saat mayoritas manusia terlelap, Allah membuka pintu rahmat-Nya selebar-lebarnya bagi mereka yang memilih untuk terjaga dan menghadap-Nya.

4. Mendatangkan Ketenangan Jiwa dan Pikiran

Di tengah hiruk pikuk dan tekanan hidup modern, sholat tahajud menawarkan oase ketenangan. Bangun di malam hari, berwudhu, lalu berdiri menghadap Sang Pencipta memberikan efek terapi yang menenangkan jiwa. Koneksi spiritual yang terjalin saat itu mampu meredakan stres, kecemasan, dan kegelisahan. Hati menjadi lebih lapang, pikiran menjadi lebih jernih, dan jiwa merasa damai dalam naungan rahmat-Nya.

Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Tahajud

Waktu pelaksanaan sholat tahajud terbentang luas, yaitu setelah sholat Isya hingga masuk waktu Subuh, dengan syarat harus tidur terlebih dahulu. Namun, para ulama membagi malam menjadi tiga bagian untuk menentukan waktu yang paling utama.

Meskipun sepertiga malam terakhir adalah yang paling utama, janganlah berkecil hati jika hanya mampu bangun di waktu lain. Melaksanakannya kapan pun dalam rentang waktu yang diperbolehkan jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.

Persiapan Sebelum Sholat Tahajud

Persiapan yang baik akan membantu kita mendapatkan kualitas sholat yang lebih baik pula. Ini bukan hanya tentang persiapan fisik, tetapi juga persiapan mental dan spiritual.

Berwudhu dengan sempurna adalah langkah awal menyucikan diri sebelum menghadap Allah.
Ilustrasi tetesan air yang melambangkan air wudhu untuk bersuci.

1. Niat yang Tulus dan Kuat

Segala amal bergantung pada niatnya. Sebelum tidur, tanamkan niat yang kuat dalam hati bahwa Anda akan bangun untuk sholat tahajud semata-mata karena Allah. Niat yang tulus ini akan menjadi penggerak utama dan bahkan bisa menjadi sebab Allah membangunkan Anda.

2. Tidur Lebih Awal

Mengikuti sunnah Nabi SAW untuk tidur setelah sholat Isya adalah cara terbaik untuk memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Hindari begadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Dengan tidur lebih awal, bangun di sepertiga malam terakhir akan terasa lebih ringan.

3. Berwudhu dengan Sempurna

Setelah bangun, segeralah berwudhu. Lakukan wudhu dengan tenang dan sempurna, meresapi setiap basuhannya sebagai proses pengguguran dosa-dosa kecil. Air wudhu tidak hanya membersihkan fisik, tetapi juga menyegarkan jiwa dan mengusir sisa-sisa kantuk.

4. Memilih Tempat yang Tenang dan Bersih

Carilah sudut rumah yang paling tenang, bersih, dan bebas dari gangguan. Tempat yang kondusif akan sangat membantu dalam mencapai kekhusyukan (khusyu'). Gunakan sajadah yang bersih dan pakaian yang suci serta rapi sebagai bentuk adab kita saat menghadap Sang Pencipta.

Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Tahajud

Sholat tahajud dilaksanakan minimal dua rakaat dan maksimal tidak terbatas, namun umumnya dilakukan hingga 8 atau 12 rakaat. Pelaksanaannya sama seperti sholat sunnah lainnya, yaitu dengan salam setiap dua rakaat.

1. Niat Sholat Tahajud

Niat adalah rukun yang letaknya di dalam hati. Namun, melafalkannya (jahr) dapat membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niat sholat tahajud dua rakaat.

أُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini lillāhi ta'ālā. "Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Tata Cara Rakaat Pertama

a. Takbiratul Ihram

Berdiri tegak menghadap kiblat, angkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan:

اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu Akbar "Allah Maha Besar"

Setelah itu, sedekapkan tangan di antara dada dan pusar. Pandangan mata tertuju ke tempat sujud.

b. Membaca Doa Iftitah

Doa Iftitah dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:

كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Kabīran walhamdu lillāhi kathīran, wa subhānallāhi bukratan wa aṣīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī faṭaras samāwāti wal arḍa, ḥanīfan musliman wa mā anā minal musyrikīn. Inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil ‘ālamīn. Lā syarīka lahū wa bidzālika umirtu wa anā minal muslimīn. "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

c. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat. Bacalah dengan tartil (perlahan dan jelas).

d. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Saat sholat tahajud, dianjurkan untuk membaca surat yang lebih panjang dari biasanya jika mampu dan hafal. Namun, membaca surat-surat pendek pun tidak mengapa. Yang terpenting adalah kekhusyukan dan pemahaman akan ayat yang dibaca.

e. Ruku'

Angkat tangan seperti saat takbiratul ihram sambil mengucapkan "Allāhu Akbar", kemudian membungkuk hingga punggung lurus (ruku'). Letakkan kedua telapak tangan di lutut, dan bacalah tasbih ruku' sebanyak tiga kali atau lebih (dalam bilangan ganjil).

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subḥāna rabbiyal 'aẓīmi wa biḥamdih. "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

f. I'tidal

Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allāhu liman ḥamidah. "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, baca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal ḥamdu mil'as-samāwāti wa mil'al-arḍi wa mil'a mā syi'ta min syai'in ba'du. "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

g. Sujud Pertama

Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki. Baca tasbih sujud sebanyak tiga kali atau lebih.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subḥāna rabbiyal a'lā wa biḥamdih. "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Perbanyaklah doa di dalam sujud, karena saat sujud adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.

h. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" dan duduk iftirasy (kaki kiri diduduki dan kaki kanan ditegakkan). Baca doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlī, warḥamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī. "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

i. Sujud Kedua

Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama.

j. Berdiri untuk Rakaat Kedua

Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" untuk memulai rakaat kedua. Tidak perlu mengangkat tangan saat bangkit ini. Lakukan gerakan rakaat kedua sama seperti rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah (tanpa membaca doa iftitah lagi).

3. Tata Cara Rakaat Kedua

Rakaat kedua dilaksanakan sama persis dengan rakaat pertama, namun tanpa membaca doa Iftitah. Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, lakukan duduk Tasyahud (Tahiyat) Akhir.

a. Duduk Tasyahud Akhir

Duduklah dengan posisi tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Letakkan kedua tangan di atas paha dan bacalah doa tasyahud akhir:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

At-taḥiyyātul mubārakātuṣ-ṣalawātut ṭayyibātu lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhiṣ-ṣāliḥīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna muḥammadar rasūlullāh.

Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad. Kamā ṣallaita 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad. Kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīma wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm, fil 'ālamīna innaka ḥamīdum majīd.
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tetap terlimpah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan berkatilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

b. Salam

Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan sambil mengucapkan salam, kemudian menoleh ke kiri sambil mengucapkan salam.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

As-salāmu 'alaikum wa raḥmatullāh. "Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah kepadamu."

Setelah selesai dua rakaat, jika ingin melanjutkan ke dua rakaat berikutnya, cukup berdiri dan mulai lagi dari takbiratul ihram dengan niat yang sama. Lakukan ini hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan.

Gerakan sujud adalah momen terdekat hamba dengan Tuhannya, perbanyaklah doa saat itu.
Ilustrasi seseorang dalam posisi sujud di atas sajadah.

Doa dan Dzikir Setelah Sholat Tahajud

Setelah menyelesaikan seluruh rakaat sholat tahajud, jangan terburu-buru beranjak. Inilah waktu mustajab untuk berdzikir dan memanjatkan doa. Mulailah dengan memperbanyak istighfar untuk memohon ampunan, kemudian lanjutkan dengan tasbih, tahmid, dan takbir.

Doa Khusus Setelah Sholat Tahajud

Terdapat doa yang ma'tsur (diriwayatkan) dari Nabi Muhammad SAW yang sangat dianjurkan untuk dibaca setelah sholat tahajud. Doa ini sangat indah dan penuh makna, mencakup pujian kepada Allah serta permohonan cahaya dan petunjuk.

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allāhumma lakal ḥamdu anta qayyimus-samāwāti wal arḍi wa man fīhinn. Wa lakal ḥamdu anta malikus-samāwāti wal arḍi wa man fīhinn. Wa lakal ḥamdu anta nūrus-samāwāti wal arḍi wa man fīhinn. Wa lakal ḥamdu antal ḥaqqu, wa wa'dukal ḥaqqu, wa liqā'uka ḥaqqun, wa qauluka ḥaqqun, wal jannatu ḥaqqun, wan-nāru ḥaqqun, wan-nabiyyūna ḥaqqun, wa muḥammadun ṣallallāhu 'alaihi wa sallama ḥaqqun, was-sā'atu ḥaqqun.

Allāhumma laka aslamtu, wa bika āman tu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khāṣamtu, wa ilaika ḥākamtu, faghfirlī mā qaddamtu, wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a'lantu, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, lā ilāha illā anta.
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi dan segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Raja langit dan bumi dan segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi dan segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya karena-Mu aku berdebat, dan hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau."

Setelah membaca doa ini, gunakanlah waktu yang tersisa untuk memanjatkan doa-doa pribadi. Sampaikan segala hajat, keluh kesah, dan permohonan Anda kepada Allah dalam bahasa yang paling Anda pahami. Inilah momen dialog intim antara seorang hamba dengan Rabb-nya.

Berdoa dengan khusyuk setelah sholat adalah waktu yang sangat mustajab.
Ilustrasi sepasang tangan yang menengadah dalam posisi berdoa.

Sholat Witir Sebagai Penutup

Sangat dianjurkan untuk menutup rangkaian ibadah malam dengan sholat witir. Witir artinya ganjil. Sholat ini dilaksanakan dalam jumlah rakaat ganjil, minimal satu rakaat, dan umumnya tiga rakaat. Rasulullah SAW bersabda, "Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat witir." (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat Sholat Witir

Niat untuk sholat witir tiga rakaat bisa dilakukan dengan dua cara: dipisah (dua rakaat salam, lalu satu rakaat salam) atau digabung (tiga rakaat langsung dengan satu tasyahud akhir dan satu salam).

Niat Witir Satu Rakaat:

أُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri rak'atan lillāhi ta'ālā. "Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Ta'ala."

Niat Witir Tiga Rakaat Sekaligus:

أُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalātsa raka'ātin lillāhi ta'ālā. "Aku niat sholat sunnah witir tiga rakaat karena Allah Ta'ala."

Tata cara sholat witir sama seperti sholat sunnah lainnya. Jika melaksanakan tiga rakaat, disunnahkan untuk membaca surat Al-A'la di rakaat pertama, Al-Kafirun di rakaat kedua, dan Al-Ikhlas, Al-Falaq, serta An-Nas di rakaat ketiga (terakhir).

Tips Agar Istiqomah Melaksanakan Sholat Tahajud

Membangun kebiasaan sholat tahajud memang tidak mudah dan membutuhkan perjuangan. Namun, dengan niat yang kuat dan strategi yang tepat, insyaAllah kita bisa istiqomah.

Kesimpulan

Sholat tahajud adalah hadiah terindah dari Allah untuk hamba-hamba-Nya yang rindu akan kedekatan dengan-Nya. Ia adalah madrasah spiritual yang mendidik jiwa untuk sabar, ikhlas, dan disiplin. Meskipun berat pada awalnya, buah manis dari perjuangan melawan kantuk di keheningan malam akan terasa sangat luar biasa, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga panduan yang sangat terperinci ini dapat membantu kita semua untuk memulai, membiasakan, dan akhirnya mencintai ibadah sholat tahajud, menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage