Panduan Tata Cara Sholat Lengkap

Sholat adalah tiang agama dalam Islam, kewajiban utama bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Ia adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Melaksanakan sholat dengan benar, baik dari segi gerakan maupun bacaan, adalah kunci untuk meraih kekhusyuan dan diterimanya ibadah kita. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan terperinci tata cara sholat dari awal hingga akhir, beserta syarat, rukun, dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Pengertian dan Kedudukan Sholat

Secara bahasa, sholat berarti 'doa'. Secara istilah syar'i, sholat adalah serangkaian ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, yang dilakukan untuk beribadah kepada Allah SWT sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan.

Kedudukan sholat dalam Islam sangatlah tinggi. Ia merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Sholat adalah pembeda antara seorang Muslim dengan non-Muslim, dan menjadi amalan pertama yang akan dihisab (dihitung) pada hari kiamat. Jika sholatnya baik, maka baik pula seluruh amalan lainnya.

Syarat Sah Sholat

Sebelum melaksanakan sholat, seorang Muslim wajib memenuhi beberapa syarat agar sholatnya dianggap sah. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka sholatnya menjadi tidak sah. Syarat-syarat tersebut adalah:

  1. Beragama Islam: Sholat adalah ibadah khusus bagi umat Islam.
  2. Baligh dan Berakal (Mukallaf): Telah mencapai usia dewasa (baligh) dan memiliki akal yang sehat (tidak gila). Anak-anak dianjurkan untuk mulai belajar dan melaksanakan sholat sejak usia tujuh tahun.
  3. Suci dari Hadats Besar dan Kecil: Hadats kecil dihilangkan dengan berwudhu, sedangkan hadats besar (seperti setelah haid, nifas, atau junub) dihilangkan dengan mandi wajib (ghusl). Jika tidak ada air atau berhalangan menggunakan air, bisa diganti dengan tayamum.
  4. Suci Badan, Pakaian, dan Tempat Sholat dari Najis: Pastikan tidak ada najis (kotoran yang menghalangi sahnya ibadah) yang menempel pada tubuh, pakaian yang dikenakan, serta tempat yang digunakan untuk sholat.
  5. Mengetahui Masuknya Waktu Sholat: Setiap sholat fardhu memiliki waktu pelaksanaan yang telah ditentukan. Melaksanakan sholat sebelum waktunya atau setelah waktunya habis (tanpa uzur syar'i) membuat sholat tidak sah.
  6. Menutup Aurat: Aurat laki-laki dalam sholat adalah dari pusar hingga lutut. Aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  7. Menghadap Kiblat: Wajib menghadap ke arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, saat melaksanakan sholat.

Tata Cara Wudhu Sebagai Syarat Suci

Wudhu adalah cara bersuci dari hadats kecil. Berikut adalah urutan wudhu yang benar:

  1. Membaca "Bismillah" dan berniat wudhu di dalam hati. Niatnya: "Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa" (Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta'ala).
  2. Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela jari.
  3. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali.
  4. Memasukkan air ke dalam hidung (istinsyaq) lalu mengeluarkannya (istinsyatsar) sebanyak tiga kali.
  5. Membasuh seluruh wajah, dari batas tumbuhnya rambut hingga dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri, sebanyak tiga kali.
  6. Membasuh kedua tangan hingga siku, dimulai dari tangan kanan lalu tangan kiri, masing-masing sebanyak tiga kali.
  7. Mengusap sebagian atau seluruh kepala dengan air sebanyak satu kali.
  8. Mengusap kedua telinga (bagian dalam dan luar) dengan air sebanyak satu kali.
  9. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dimulai dari kaki kanan lalu kaki kiri, masing-masing sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela jari kaki.
  10. Tertib, yaitu melakukan urutan di atas secara berurutan.
  11. Membaca doa setelah wudhu.

Rukun Sholat (Gerakan dan Bacaan)

Rukun sholat adalah bagian-bagian inti dari sholat yang jika salah satunya ditinggalkan dengan sengaja atau tidak sengaja, maka sholatnya batal dan harus diulang. Terdapat 13 rukun sholat yang harus dilaksanakan secara berurutan (tertib).

1. Niat

Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Niat tempatnya di dalam hati, dan dilafalkan (diucapkan lisan) hukumnya sunnah untuk membantu memantapkan hati. Niat harus bersamaan dengan gerakan pertama sholat, yaitu takbiratul ihram. Niat berisi tiga unsur: qashad (maksud melakukan sholat), ta'yin (menentukan sholat apa, misal Dzuhur atau Ashar), dan fardhiyyah (menyatakan kefardhuannya).

Contoh Bacaan Niat Sholat Fardhu:

Niat Sholat Subuh (2 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Dzuhur (4 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Ashar (4 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Maghrib (3 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Isya (4 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

(Jika sholat sebagai makmum, tambahkan kata "ma'muuman". Jika sebagai imam, tambahkan "imaaman").

2. Berdiri Tegak bagi yang Mampu

Sholat fardhu wajib dilaksanakan dengan posisi berdiri tegak bagi orang yang mampu. Jika tidak mampu berdiri karena sakit atau alasan syar'i lainnya, boleh dilakukan dengan duduk. Jika tidak mampu duduk, boleh dengan berbaring miring ke kanan. Jika itupun tidak mampu, boleh dengan telentang, dan jika masih tidak mampu, cukup dengan isyarat mata dan hati.

3. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram adalah ucapan "Allahu Akbar" yang menandai dimulainya sholat. Disebut 'ihram' karena setelah mengucapkannya, haram (dilarang) melakukan hal-hal di luar gerakan dan bacaan sholat. Gerakannya adalah mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga, telapak tangan menghadap kiblat, sambil mengucapkan:

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

"Allah Maha Besar."

Setelah takbir, tangan disedekapkan di antara dada dan pusar, dengan tangan kanan di atas tangan kiri.

4. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)

Setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah, disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Allahu akbar kabiirow walhamdulillaahi katsiiroo, wa subhaanallaahi bukrotaw wa'ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

5. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah adalah rukun pada setiap rakaat sholat, baik sholat fardhu maupun sunnah. Sholat tidak sah tanpa membaca Al-Fatihah. Bacaan dimulai dengan ta'awudz (sunnah) dan basmalah (wajib menurut madzhab Syafi'i).

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ.

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, disunnahkan mengucapkan "Aamiin".

6. Membaca Surat atau Ayat Al-Qur'an (Sunnah)

Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua sholat, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Boleh membaca surat pendek apapun yang telah dihafal, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas.

7. Ruku' dengan Tuma'ninah

Ruku' adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung lurus sejajar dengan lantai, kedua telapak tangan memegang lutut, dan pandangan mata tertuju ke tempat sujud. Tuma'ninah artinya berhenti sejenak dalam gerakan tersebut hingga seluruh anggota badan tenang, sekira lamanya membaca "Subhanallah". Ini adalah rukun.

Bacaan saat ruku':

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Bacaan ini dibaca sebanyak tiga kali.

8. I'tidal dengan Tuma'ninah

I'tidal adalah gerakan bangkit dari ruku' untuk kembali ke posisi berdiri tegak. Saat bangkit, kedua tangan diangkat seperti saat takbiratul ihram sambil membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna (tuma'ninah), kemudian membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil-ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

9. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah

Sujud adalah gerakan menempelkan tujuh anggota badan ke lantai, yaitu: dahi (dan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Pastikan dahi menempel langsung ke tempat sujud, tidak terhalangi oleh peci atau mukena. Perut direnggangkan dari paha, dan siku diangkat dari lantai.

Bacaan saat sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Bacaan ini dibaca sebanyak tiga kali.

10. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah

Setelah sujud pertama, bangkit untuk duduk sejenak sebelum melakukan sujud kedua. Posisi duduk ini disebut duduk iftirasy, yaitu duduk di atas telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Kedua tangan diletakkan di atas paha.

Bacaan saat duduk di antara dua sujud:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

11. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah

Gerakan dan bacaan sujud kedua sama persis dengan sujud pertama. Dilakukan dengan tuma'ninah. Setelah sujud kedua, berarti satu rakaat telah selesai. Kemudian bangkit untuk memulai rakaat kedua.

Urutan rakaat kedua sama dengan rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah, surat pendek, ruku', i'tidal, dua kali sujud, dan duduk di antara keduanya. Perbedaannya adalah tidak ada lagi takbiratul ihram dan doa iftitah.

12. Tasyahud (Tahiyat) Awal dan Akhir

Tasyahud dilakukan pada posisi duduk di rakaat kedua (untuk sholat lebih dari 2 rakaat) dan di rakaat terakhir.

Tasyahud Awal

Dilakukan pada rakaat kedua pada sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Posisi duduknya sama seperti duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy). Saat membaca "asyhadu allaa ilaaha illallaah", jari telunjuk tangan kanan diangkat.

Bacaan Tasyahud Awal:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Setelah membaca ini, langsung berdiri untuk melanjutkan rakaat ketiga.

Tasyahud Akhir

Dilakukan pada rakaat terakhir setiap sholat. Posisi duduknya berbeda, disebut duduk tawarruk. Caranya, pantat kiri menempel di lantai, kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan telapak kaki kanan ditegakkan. Bacaannya adalah bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah.

Lanjutan Bacaan (Shalawat Ibrahimiyah):

...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

...Wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa ibroohim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa ibroohim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"...dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Setelah itu, disunnahkan membaca doa perlindungan dari empat perkara sebelum salam.

13. Salam Pertama

Rukun sholat yang terakhir adalah mengucapkan salam pertama. Gerakannya adalah menoleh ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang, sambil mengucapkan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian."

Disunnahkan untuk melanjutkan dengan salam kedua, yaitu menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama. Dengan selesainya salam pertama, maka berakhirlah sholat.

Rukun ke-13 secara implisit adalah Tertib, yaitu melaksanakan semua rukun di atas secara berurutan.

Ringkasan Jumlah Rakaat dan Tasyahud

Nama Sholat Jumlah Rakaat Tasyahud Awal Tasyahud Akhir
Subuh 2 Tidak Ada Ada
Dzuhur 4 Ada (di rakaat ke-2) Ada (di rakaat ke-4)
Ashar 4 Ada (di rakaat ke-2) Ada (di rakaat ke-4)
Maghrib 3 Ada (di rakaat ke-2) Ada (di rakaat ke-3)
Isya 4 Ada (di rakaat ke-2) Ada (di rakaat ke-4)

Dzikir dan Doa Setelah Sholat

Setelah menyelesaikan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi, melainkan menyempatkan diri untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memohon ampunan dan menyampaikan hajat.

Urutan Dzikir yang Umum Diamalkan:

  1. Membaca Istighfar (3 kali):

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

    Astaghfirullaahal 'adziim.

    "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

  2. Membaca pujian untuk Allah:

    اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

    Allaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

    "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Sejahtera), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Berkah Engkau, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

  3. Membaca Tasbih (33 kali), Tahmid (33 kali), dan Takbir (33 kali):
    • Subhanallah (سُبْحَانَ اللهِ) - Maha Suci Allah
    • Alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلهِ) - Segala puji bagi Allah
    • Allahu Akbar (اللهُ أَكْبَرُ) - Allah Maha Besar
  4. Menyempurnakan menjadi 100 dengan Tahlil:

    لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

    Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

    "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

  5. Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255).
  6. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (masing-masing 1 kali, khusus setelah Subuh dan Maghrib dibaca 3 kali).
  7. Menutup dengan Doa: Setelah selesai berdzikir, angkat kedua tangan dan panjatkan doa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam secara keseluruhan. Mulailah doa dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Hal-hal yang Membatalkan Sholat

Penting untuk mengetahui apa saja yang dapat membatalkan sholat agar kita dapat menghindarinya. Beberapa di antaranya adalah:

Demikianlah panduan lengkap mengenai tata cara sholat beserta bacaannya. Sholat adalah ibadah agung yang membutuhkan ilmu, kesungguhan, dan kekhusyuan. Semoga dengan memahami setiap detail gerakan dan makna bacaannya, kita dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik, lebih khusyu', dan diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage