Panduan Lengkap Bacaan Sholat Tahajud
Sholat Tahajud adalah permata di kegelapan malam, sebuah ibadah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Ia menjadi waktu terbaik bagi seorang hamba untuk berdialog secara intim dengan Sang Pencipta, menumpahkan segala keluh kesah, memohon ampunan, dan memanjatkan doa-doa terbaik. Keheningan malam menjadikan ibadah ini lebih khusyuk, lebih fokus, dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Allah SWT sendiri memuji hamba-hamba-Nya yang mendirikan sholat malam. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:
"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra': 79)
Ayat ini bukan sekadar anjuran, melainkan sebuah janji. Janji akan kedudukan yang mulia (maqamam mahmuda) bagi mereka yang rela meninggalkan lelapnya tidur untuk bersujud di hadapan Rabb-nya. Oleh karena itu, memahami setiap bacaan tahajud dengan benar, mulai dari niat hingga doa penutup, adalah kunci untuk meraih kekhusyukan dan keutamaan ibadah ini.
Persiapan Spiritual dan Fisik Sebelum Tahajud
Sebelum melangkah ke sajadah, ada beberapa persiapan yang dapat meningkatkan kualitas sholat tahajud kita. Ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari adab seorang hamba yang ingin menghadap Tuhannya.
1. Niat yang Kuat dan Tulus
Segalanya berawal dari niat. Tanamkan dalam hati keinginan yang kuat untuk bangun di sepertiga malam terakhir bukan karena kebiasaan atau paksaan, melainkan murni karena ingin mencari ridha Allah. Niatkan untuk bertaubat, untuk bersyukur, atau untuk memohon pertolongan-Nya. Niat yang tulus akan menjadi alarm terbaik yang akan membangunkan kita.
2. Tidur Lebih Awal Mengikuti Sunnah
Rasulullah SAW tidak menyukai begadang setelah sholat Isya kecuali untuk urusan yang penting. Tidur lebih awal membantu tubuh mendapatkan istirahat yang cukup sehingga lebih mudah untuk bangun di tengah malam dalam keadaan segar dan bersemangat, bukan dalam keadaan mengantuk dan terpaksa.
3. Berwudhu dengan Sempurna
Wudhu adalah proses penyucian fisik yang memiliki dampak spiritual luar biasa. Lakukan wudhu dengan tenang dan sempurna, resapi setiap basuhan air yang menggugurkan dosa-dosa kecil. Wudhu yang baik akan menjernihkan pikiran dan menyiapkan jiwa untuk beribadah.
4. Memilih Tempat yang Tenang dan Bersih
Carilah sudut rumah yang paling tenang, bersih, dan bebas dari gangguan. Tempat yang kondusif akan membantu kita mencapai tingkat konsentrasi dan kekhusyukan yang lebih dalam. Matikan notifikasi ponsel dan jauhkan segala hal yang dapat mengalihkan perhatian.
Niat Sholat Tahajud: Gerbang Pembuka Ibadah
Niat adalah rukun sholat yang letaknya di dalam hati. Namun, melafalkannya (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niat sholat tahajud dua rakaat.
أُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Niat ini diucapkan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Yang terpenting adalah kesadaran penuh dalam hati bahwa kita sedang melaksanakan sholat sunnah tahajud semata-mata karena Allah SWT.
Tata Cara dan Bacaan Sholat Tahajud dari Rakaat ke Rakaat
Sholat tahajud pada dasarnya dilaksanakan seperti sholat sunnah lainnya, minimal dua rakaat dan ditutup dengan sholat witir. Berikut adalah panduan bacaan dalam setiap gerakannya, yang akan kita bahas secara mendalam.
1. Takbiratul Ihram
Berdiri tegak menghadap kiblat, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan takbir.
اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu Akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar."
Resapi makna kalimat agung ini. Saat mengucapkannya, kita menyingkirkan semua urusan dunia dan menegaskan bahwa hanya Allah-lah Yang Maha Besar, menjadikan segala sesuatu selain-Nya terasa kecil dan tidak berarti.
2. Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram dan bersedekap, dianjurkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan Rasulullah SAW. Salah satu yang paling umum adalah sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī fatharas samāwāti wal ardha hanīfan musliman wa mā ana minal musyrikīn. Inna shalātī, wa nusukī, wa mahyāya, wa mamātī lillāhi rabbil 'ālamīn. Lā syarīka lahu wa bidzālika umirtu wa ana minal muslimīn.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang muslim."
Doa iftitah adalah sebuah deklarasi totalitas penghambaan. Kita mengikrarkan bahwa seluruh aspek kehidupan kita, dari ibadah ritual hingga detak jantung terakhir, dipersembahkan hanya untuk Allah.
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah membaca ta'awudz (A'ūdzu billāhi minasy syaithānir rajīm) dan basmalah (Bismillāhir rahmānir rahīm), bacalah surat Al-Fatihah. Surat ini adalah jantungnya sholat, sebuah dialog langsung antara hamba dengan Tuhannya. Bacalah dengan tartil, pahami setiap ayatnya.
- Ayat 1-4: Adalah pujian dan pengagungan kepada Allah.
- Ayat 5: Adalah ikrar penghambaan dan permohonan pertolongan.
- Ayat 6-7: Adalah permohonan utama kita: hidayah ke jalan yang lurus.
4. Membaca Surat atau Ayat Al-Quran
Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat Al-Quran. Dalam sholat tahajud, kita memiliki keleluasaan untuk membaca surat-surat yang panjang jika mampu, karena ini adalah waktu yang istimewa. Rasulullah SAW terkadang membaca surat Al-Baqarah, An-Nisa, dan Ali 'Imran dalam satu rakaat sholat malamnya.
Bagi yang belum hafal surat panjang, tidak masalah. Bacalah surat-surat pendek yang dihafal. Beberapa pilihan yang baik antara lain:
- Rakaat Pertama: Surat Al-Kafirun.
- Rakaat Kedua: Surat Al-Ikhlas.
Kombinasi ini mengandung makna pemurnian tauhid, membebaskan diri dari segala bentuk kesyirikan dan menegaskan keesaan Allah. Namun, jangan terpaku pada surat tertentu, bacalah apa yang paling mudah dan paling bisa diresapi maknanya.
5. Rukuk dengan Tuma'ninah
Setelah selesai membaca surat, angkat tangan seraya bertakbir (Allāhu Akbar) lalu membungkuk untuk rukuk. Pastikan punggung lurus sejajar dengan kepala, dan pandangan mata tertuju ke tempat sujud. Dalam posisi ini, bacalah tasbih rukuk sebanyak minimal tiga kali.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
Rukuk adalah simbol ketundukan dan pengagungan. Kita mengakui keagungan Allah yang tiada tara, sementara diri kita hanyalah hamba yang lemah dan hina di hadapan-Nya.
6. I'tidal dengan Tuma'ninah
Bangkit dari rukuk, angkat kedua tangan sambil membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allāhu liman hamidah.
Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Setelah berdiri tegak sempurna (i'tidal), lanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ اْلأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanā lakal hamdu mil'as samāwāti wa mil'al ardhi wa mil'a mā syi'ta min syai'in ba'du.
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
I'tidal adalah momen refleksi. Setelah memuji-Nya, kita meyakini bahwa Allah mendengar pujian kita. Bacaan ini adalah bentuk pengakuan bahwa pujian kita kepada Allah melingkupi seluruh jagat raya.
7. Sujud dengan Tuma'ninah
Turun untuk sujud sambil bertakbir. Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Letakkan tujuh anggota badan di lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Dalam posisi penuh kerendahan ini, bacalah tasbih sujud minimal tiga kali.
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhāna rabbiyal a'lā wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
Di saat sujud inilah, perbanyaklah doa. Rasulullah SAW bersabda, "Posisi paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa." (HR. Muslim). Gunakan momen ini untuk memanjatkan doa-doa pribadi dengan penuh keyakinan.
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud sambil bertakbir dan duduk iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Dalam posisi ini, bacalah doa berikut:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Rabbighfirlī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
Doa ini sangat komprehensif, mencakup permohonan ampunan, kasih sayang, rezeki, petunjuk, kesehatan, dan pemaafan. Ini adalah doa sapu jagat yang merangkum semua kebutuhan dunia dan akhirat kita.
9. Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama. Kembali manfaatkan momen ini untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah.
10. Tasyahud (Tahiyat) Akhir
Setelah sujud kedua pada rakaat terakhir, bangkit untuk duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaan tasyahud akhir adalah sebagai berikut:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
At-tahiyyātul mubārakātus shalawātut thayyibātu lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhis shālihīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna muhammadar rasūlullāh.
Allāhumma shalli 'alā sayyidinā Muhammad wa 'alā āli sayyidinā Muhammad, kamā shallaita 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik 'alā sayyidinā Muhammad wa 'alā āli sayyidinā Muhammad, kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm, fil 'ālamīna innaka hamīdum majīd.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Setelah membaca shalawat ibrahimiyah ini, dianjurkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara sebelum salam.
11. Salam
Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan sambil mengucapkan salam, kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
As-salāmu 'alaikum wa rahmatullāh.
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah kepadamu."
Dzikir dan Doa Mustajab Setelah Sholat Tahajud
Selesai melaksanakan sholat tahajud, jangan terburu-buru beranjak. Inilah waktu emas, waktu mustajab di mana pintu-pintu langit terbuka lebar. Manfaatkan momen berharga ini untuk berdzikir dan memanjatkan doa.
Rangkaian Dzikir yang Dianjurkan
Mulailah dengan memperbanyak istighfar untuk memohon ampunan atas segala dosa dan kelalaian.
- Membaca Istighfar (أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ) sebanyak 100 kali.
- Membaca Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ), Tahmid (الْحَمْدُ ِللهِ), dan Takbir (اللهُ أَكْبَرُ) masing-masing 33 kali.
- Memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Dzikir ini berfungsi untuk membersihkan hati, menenangkan jiwa, dan sebagai pengantar sebelum kita memanjatkan doa utama.
Doa Khusus Setelah Sholat Tahajud
Ada sebuah doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca setelah sholat tahajud, yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, bahwa doa inilah yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika beliau bangun untuk tahajud.
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allāhumma lakal hamdu anta qayyimus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu anta malikus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu anta nūrus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqā'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan nāru haqqun, wan nabiyyūna haqqun, wa Muhammadun shallallāhu 'alaihi wa sallama haqqun, was sā'atu haqqun.
Allāhumma laka aslamtu, wa bika āman tu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khāshamtu, wa ilaika hākamtu, faghfirlī mā qaddamtu, wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a'lantu, wa mā anta a'lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, lā ilāha illā anta, wa lā haula wa lā quwwata illā billāh.
Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi dan segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Raja langit dan bumi dan segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi dan segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah yang benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya karena-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Doa ini adalah puncak pengakuan seorang hamba akan kebesaran Allah dan kerendahan dirinya. Setelah membaca doa ini, inilah saatnya untuk memanjatkan doa-doa pribadi Anda. Berdoalah dengan bahasa yang paling Anda mengerti, tumpahkan seluruh isi hati Anda kepada Allah. Mintalah kebaikan dunia dan akhirat, mohonkan ampunan untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, dan seluruh kaum muslimin.
Penutup yang Sempurna: Sholat Witir
Sholat tahajud dianjurkan untuk ditutup dengan sholat witir. Witir berarti ganjil. Sholat ini bisa dilakukan satu, tiga, lima, atau lebih rakaat asalkan jumlahnya ganjil. Cara paling umum adalah melaksanakannya sebanyak tiga rakaat dengan dua kali salam (dua rakaat lalu salam, dilanjutkan satu rakaat lalu salam) atau tiga rakaat langsung dengan satu kali salam.
Rasulullah SAW bersabda, "Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat witir." (HR. Bukhari dan Muslim). Witir menjadi penyempurna dan penutup yang indah bagi ibadah malam kita.
Mendirikan sholat tahajud dengan memahami setiap bacaannya akan mengubah ibadah kita dari sekadar rutinitas mekanis menjadi sebuah perjalanan spiritual yang mendalam. Ia adalah kesempatan emas untuk mengisi ulang energi iman, membersihkan jiwa dari noda dosa, dan mengetuk pintu rahmat Allah di saat yang paling istimewa. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan untuk menghidupkan malam-malam kita dengan sholat tahajud.