Panduan Lengkap Bacaan Sholat Arab, Latin, dan Terjemahannya
Sholat adalah tiang agama, sebuah kewajiban utama bagi setiap Muslim yang menjadi sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Melaksanakan sholat dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa) serta khusyuk adalah kunci untuk merasakan manisnya ibadah. Salah satu pilar untuk mencapai kekhusyukan adalah dengan memahami setiap lafadz dan bacaan sholat Arab yang kita ucapkan. Mengetahui maknanya akan membuat hati lebih terhubung dan pikiran lebih fokus dalam menghadap Allah SWT.
Artikel ini akan menguraikan secara rinci setiap bacaan sholat, mulai dari niat hingga salam. Disajikan dalam format tulisan Arab, transliterasi Latin untuk membantu pelafalan, serta terjemahan dalam bahasa Indonesia yang disertai penjelasan makna mendalam di setiap gerakannya. Tujuannya adalah untuk membantu kita semua, baik yang sedang belajar maupun yang ingin memperdalam pemahaman, agar kualitas sholat kita semakin meningkat dari hari ke hari.
1. Niat Sholat
Niat adalah rukun pertama dan paling fundamental dalam sholat. Niat bertempat di dalam hati, dan melafadzkannya (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Niat menegaskan jenis sholat yang akan dikerjakan, jumlah rakaatnya, serta statusnya (fardhu/sunnah) karena Allah Ta'ala. Berikut adalah contoh niat untuk sholat fardhu Subuh.
Lafadz Niat Sholat Subuh
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Usholli fardhosh shub-hi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
"Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."
Penjelasan Makna:
- Usholli: Aku berniat sholat. Ini adalah pernyataan tekad yang mengawali seluruh ibadah.
- Fardhosh Shub-hi: Sholat fardhu Subuh. Menyebutkan secara spesifik jenis sholat yang akan dikerjakan.
- Rok'ataini: Dua rakaat. Menegaskan jumlah rakaatnya.
- Mustaqbilal qiblati: Menghadap kiblat. Ini adalah syarat sah sholat, yaitu mengarahkan diri ke Ka'bah.
- Adaa-an: Tepat waktu. Membedakan dengan sholat qadha (pengganti).
- Lillaahi ta'aala: Karena Allah Ta'ala. Inilah esensi dari niat, yaitu mengikhlaskan seluruh amal ibadah hanya untuk mencari ridha Allah, bukan karena tujuan duniawi.
Niat ini dapat disesuaikan untuk sholat fardhu lainnya (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya) dengan mengubah nama sholat dan jumlah rakaatnya.
2. Takbiratul Ihram
Setelah niat terpasang di hati, sholat dimulai dengan Takbiratul Ihram, yaitu mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan. Disebut "ihram" karena takbir ini mengharamkan atau melarang kita dari melakukan hal-hal di luar gerakan dan bacaan sholat. Ini adalah gerbang yang memisahkan urusan duniawi dengan ibadah sholat yang sakral.
Lafadz Takbiratul Ihram
اللهُ أَكْبَرُ
Allaahu Akbar.
"Allah Maha Besar."
Penjelasan Makna:
Kalimat "Allahu Akbar" bukan sekadar ucapan, melainkan sebuah pengakuan agung dari seorang hamba. Dengan mengucapkannya, kita mengakui bahwa Allah Maha Besar dari segala sesuatu yang ada di alam semesta, termasuk segala urusan, kekhawatiran, dan kesenangan duniawi yang ada di pikiran kita. Ini adalah momen untuk "meletakkan" dunia di belakang kita dan memfokuskan seluruh jiwa dan raga hanya kepada-Nya. Gerakan mengangkat tangan seolah-olah menyingkirkan semua hal selain Allah dan menyerahkan diri sepenuhnya.
3. Doa Iftitah
Setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca Doa Iftitah (doa pembuka). Terdapat beberapa versi doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu yang paling umum dibaca adalah sebagai berikut.
Lafadz Doa Iftitah (Versi Umum)
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allaahu akbar kabiirow walhamdulillaahi katsiiroo, wa subhaanallaahi bukrotaw wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus (dan) berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang Muslim."
Penjelasan Makna:
Doa Iftitah adalah sebuah deklarasi tauhid dan penyerahan diri yang total. Dimulai dengan pujian agung kepada Allah. Kemudian, kita mengikrarkan bahwa seluruh orientasi hidup kita (`wajjahtu wajhiya`) hanya ditujukan kepada Sang Pencipta. Pernyataan `haniifam muslima` menegaskan bahwa kita mengikuti ajaran yang lurus dan murni, berserah diri sepenuhnya. Puncaknya adalah ikrar bahwa sholat, seluruh ritual ibadah (`nusuki`), kehidupan (`mahyaaya`), bahkan kematian (`mamaati`) kita, semuanya dipersembahkan hanya untuk Allah. Ini adalah komitmen total seorang hamba kepada Rabb-nya.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun qauli (rukun ucapan) yang wajib dibaca di setiap rakaat sholat. Sholat tidak sah tanpa membaca Al-Fatihah. Surat ini disebut juga "Ummul Kitab" (Induk Al-Quran) karena mengandung seluruh pokok ajaran Islam.
Lafadz Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿١﴾ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ﴿٢﴾ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿٣﴾ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ﴿٧﴾
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. (1) Al-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin. (2) Ar-rohmaanir-rohiim. (3) Maaliki yawmid-diin. (4) Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. (5) Ihdinash-shiroothol-mustaqiim. (6) Shirootholladziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhoooolliin. (7)
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (1) Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. (2) Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (3) Pemilik hari pembalasan. (4) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus. (6) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (7)"
Penjelasan Makna Mendalam Al-Fatihah:
- Ayat 1: Memulai segala sesuatu dengan nama Allah yang memiliki sifat kasih sayang tak terbatas (Ar-Rahman) dan kasih sayang yang tercurah kepada hamba-Nya (Ar-Rahim).
- Ayat 2: Pengakuan bahwa segala bentuk pujian yang sempurna hanya milik Allah, Sang Pemelihara dan Pengatur seluruh alam semesta (`Rabbil 'alamin`).
- Ayat 3: Penegasan kembali dua sifat agung Allah, menunjukkan bahwa rahmat-Nya mendahului murka-Nya.
- Ayat 4: Keyakinan penuh bahwa Allah adalah Raja dan Penguasa mutlak pada Hari Kiamat, di mana semua perbuatan akan diadili. Ini menanamkan rasa takut dan harapan.
- Ayat 5: Inti dari Al-Fatihah. Sebuah ikrar langsung kepada Allah (`Iyyaka`), bahwa ibadah kami hanya untuk-Mu dan pertolongan hanya kami minta dari-Mu. Ini membebaskan diri dari perbudakan kepada selain Allah.
- Ayat 6: Permohonan terpenting seorang hamba: meminta petunjuk menuju jalan yang lurus, yaitu Islam. Jalan yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
- Ayat 7: Penjelasan lebih lanjut tentang jalan lurus tersebut, yaitu jalannya para nabi, orang-orang saleh, bukan jalannya orang-orang yang tahu kebenaran tetapi menolaknya (dimurkai) atau orang-orang yang beribadah tanpa ilmu (sesat).
Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Quran pada rakaat pertama dan kedua.
5. Ruku'
Ruku' adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung lurus, di mana kedua telapak tangan memegang lutut. Gerakan ini melambangkan ketundukan dan pengagungan seorang hamba kepada kebesaran Allah SWT.
Bacaan Ruku'
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
Penjelasan Makna:
Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil. `Subhaana` berarti menyucikan Allah dari segala kekurangan dan sifat yang tidak pantas bagi-Nya. `Robbiyal 'Adzim` berarti Tuhanku Yang Maha Agung. Saat kita berada dalam posisi membungkuk yang rendah, kita mengucapkan pengakuan tertinggi akan keagungan Allah. Ini adalah kontras yang indah: posisi fisik yang rendah diiringi dengan pengagungan lisan yang setinggi-tingginya. `Wa bihamdih` menambahkan unsur pujian, mengakui bahwa keagungan-Nya layak untuk senantiasa dipuji.
6. I'tidal
I'tidal adalah gerakan bangkit dari ruku' dan berdiri tegak lurus sebelum sujud. Gerakan ini diiringi dengan bacaan khusus sebagai jawaban atas pujian yang diucapkan saat ruku'.
Bacaan Bangkit dari Ruku'
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah.
"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Bacaan Saat Berdiri Tegak (I'tidal)
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.
"Wahai Tuhan kami, hanya untuk-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
Penjelasan Makna:
Ucapan `Sami'allahu liman hamidah` adalah pernyataan bahwa pujian kita saat ruku' tidaklah sia-sia; Allah mendengarnya. Ini memberikan ketenangan hati bahwa ibadah kita diperhatikan oleh-Nya. Kemudian, saat berdiri tegak, kita membalasnya dengan `Robbana lakal hamdu`, sebuah pengakuan bahwa segala puji memang hanya milik-Nya. Pujian itu bukan pujian yang terbatas, melainkan pujian yang `mil'us samawati wal ardh`, memenuhi langit dan bumi serta segala ciptaan-Nya. Ini adalah ungkapan pujian yang tak terhingga luasnya, sesuai dengan kebesaran Dzat yang dipuji.
7. Sujud
Sujud adalah posisi di mana dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki menyentuh lantai. Ini adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya, puncak dari kerendahan diri dan kepasrahan.
Bacaan Sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
Penjelasan Makna:
Sama seperti saat ruku', bacaan ini diulang tiga kali. Saat kita meletakkan bagian tubuh termulia kita (dahi dan wajah) di tempat yang paling rendah (lantai), kita mengucapkan `Subhaana robbiyal a'laa`, mengakui bahwa Tuhan kita Maha Tinggi. Semakin rendah posisi fisik kita, semakin tinggi pengakuan kita akan kemuliaan Allah. Ini adalah manifestasi fisik dan lisan dari tauhid. Sujud adalah momen intim untuk berdoa dan memohon kepada Allah, karena saat itulah kita berada paling dekat dengan-Nya.
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud pertama, kita bangkit untuk duduk sejenak (duduk iftirasy) sebelum melakukan sujud kedua. Dalam posisi duduk ini, terdapat doa yang sangat komprehensif, mencakup permohonan ampunan dan berbagai kebaikan dunia dan akhirat.
Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
Penjelasan Makna:
Ini adalah salah satu doa paling lengkap yang kita baca berulang kali setiap hari. Mari kita renungkan setiap permohonannya:
- Robbighfirlii (Ampunilah aku): Permohonan pertama adalah ampunan, mengakui bahwa kita adalah makhluk yang penuh dosa.
- Warhamnii (Rahmatilah aku): Memohon curahan kasih sayang Allah.
- Wajburnii (Cukupkanlah aku): Memohon agar Allah menutupi segala kekurangan kita, baik materi maupun non-materi.
- Warfa'nii (Angkatlah derajatku): Memohon kemuliaan di sisi Allah dan di hadapan manusia.
- Warzuqnii (Berilah aku rezeki): Memohon rezeki yang halal dan berkah.
- Wahdinii (Berilah aku petunjuk): Memohon bimbingan untuk tetap di jalan yang lurus.
- Wa'aafinii (Sehatkanlah aku): Memohon kesehatan jasmani dan rohani.
- Wa'fu 'annii (Maafkanlah aku): Penegasan kembali permohonan ampunan, meminta agar dosa-dosa kita dihapuskan.
9. Tasyahud (Tahiyat) Awal
Pada rakaat kedua dalam sholat yang lebih dari dua rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya), kita melakukan duduk Tasyahud Awal setelah sujud kedua. Bacaannya berisi penghormatan kepada Allah, salam kepada Nabi, dan syahadat.
Bacaan Tasyahud Awal
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. As-salaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. As-salaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad.
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."
Penjelasan Makna:
Tasyahud adalah dialog agung. Bagian awal (`At-tahiyyat...`) adalah penghormatan kita kepada Allah. Kemudian diikuti dengan salam kepada Nabi Muhammad SAW (`As-salamu 'alaika...`), lalu salam untuk diri kita dan seluruh hamba Allah yang saleh (`As-salamu 'alaina...`). Ini mengajarkan kepedulian sosial bahkan dalam sholat. Bagian selanjutnya adalah penegasan dua kalimat syahadat, pilar utama keimanan. Tasyahud Awal diakhiri dengan shalawat singkat kepada Nabi Muhammad SAW.
10. Tasyahud (Tahiyat) Akhir
Pada rakaat terakhir setiap sholat, kita melakukan duduk Tasyahud Akhir (duduk tawarruk). Bacaannya adalah bacaan Tasyahud Awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah dan doa sebelum salam.
Bacaan Tasyahud Akhir
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. As-salaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. As-salaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa ibroohim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa ibroohim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Penjelasan Makna:
Bagian tambahan dalam Tasyahud Akhir adalah Shalawat Ibrahimiyah. Kita memohon kepada Allah agar memberikan shalawat (pujian dan rahmat) dan berkah kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagaimana Allah telah memberikannya kepada Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Ini menunjukkan hubungan erat antara risalah Nabi Muhammad dengan risalah para nabi sebelumnya, khususnya Nabi Ibrahim yang merupakan bapak para nabi. Doa ini ditutup dengan pujian `Innaka hamiidum majiid`, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
11. Doa Perlindungan Sebelum Salam
Setelah Tasyahud Akhir dan sebelum salam, sangat dianjurkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara besar.
Doa Sebelum Salam
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qobri, wa min 'adzaabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
Penjelasan Makna:
Ini adalah doa perlindungan yang sangat penting, dibaca di akhir sholat saat doa-doa lebih mustajab. Kita memohon perlindungan dari:
- Siksa Kubur: Ujian pertama setelah kematian.
- Siksa Neraka: Puncak dari segala penderitaan di akhirat.
- Fitnah Kehidupan dan Kematian: Segala ujian, cobaan, dan godaan yang dapat menyesatkan kita selama hidup, serta ujian berat saat sakaratul maut.
- Fitnah Al-Masih Ad-Dajjal: Fitnah terbesar yang akan muncul di akhir zaman.
12. Salam
Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Salam adalah doa keselamatan yang kita tebarkan, sekaligus penanda berakhirnya ibadah sholat.
Bacaan Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah.
"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."
Penjelasan Makna:
Dengan menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan salam, kita menebarkan doa keselamatan kepada malaikat pencatat amal (Raqib dan Atid) serta kepada sesama Muslim yang mungkin berada di sekitar kita. Ini adalah penutup sholat yang indah, membawa pesan damai dan kasih sayang. Selesainya sholat tidak berarti putus hubungan dengan Allah, melainkan membawa nilai-nilai sholat—seperti kedamaian, kepasrahan, dan kebaikan—ke dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami setiap bacaan sholat Arab adalah perjalanan spiritual yang akan memperkaya pengalaman ibadah kita. Semakin kita meresapi maknanya, semakin hati ini akan merasakan kehadiran Allah, dan semoga kita dapat meraih derajat sholat yang khusyuk dan diterima di sisi-Nya. Amin.