Panduan Lengkap Bacaan Sholat yang Benar
Sholat adalah tiang agama dan merupakan ibadah paling fundamental bagi seorang Muslim. Melaksanakannya dengan benar, baik dari segi gerakan maupun bacaan, adalah sebuah keharusan. Kekhusyukan dalam sholat seringkali berawal dari pemahaman kita terhadap setiap lafal yang diucapkan. Artikel ini akan memandu Anda secara mendalam mengenai urutan dan bacaan sholat yang benar, dari niat hingga salam, agar ibadah kita menjadi lebih bermakna dan diterima di sisi Allah SWT.
Memahami setiap kata yang kita lantunkan dalam sholat akan mengubah interaksi kita dengan Sang Pencipta. Sholat bukan lagi sekadar rutinitas atau penggugur kewajiban, melainkan menjadi sebuah dialog spiritual yang intim, momen di mana seorang hamba menumpahkan segala harap dan syukurnya. Mari kita selami bersama setiap detail bacaan sholat agar ibadah kita semakin sempurna.
Persiapan Penting Sebelum Sholat: Niat
Niat adalah pondasi dari segala amal. Niat sholat tidak harus diucapkan secara lisan, karena tempatnya ada di dalam hati. Namun, melafalkannya (talaffuzh) dapat membantu memantapkan hati dan konsentrasi. Niat dilakukan bersamaan dengan gerakan Takbiratul Ihram. Berikut adalah contoh lafal niat untuk sholat fardhu lima waktu.
1. Niat Sholat Subuh (2 Rakaat)
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaaman) lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."
2. Niat Sholat Dzuhur (4 Rakaat)
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaaman) lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."
3. Niat Sholat Ashar (4 Rakaat)
أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaaman) lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."
4. Niat Sholat Maghrib (3 Rakaat)
أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaaman) lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."
5. Niat Sholat Isya (4 Rakaat)
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muman/imaaman) lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."
Kata "ma'muman" digunakan jika Anda sholat berjamaah sebagai makmum, dan "imaaman" jika sebagai imam. Jika sholat sendiri (munfarid), kedua kata tersebut tidak perlu diucapkan.
Urutan Gerakan dan Bacaan Sholat Lengkap
Setelah niat terpasang di hati, kita memulai sholat dengan Takbiratul Ihram. Berikut adalah urutan gerakan beserta bacaan lengkapnya.
1. Takbiratul Ihram
Gerakan ini adalah penanda dimulainya sholat. Dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau dada (untuk perempuan) sambil mengucapkan takbir. Inilah pintu gerbang yang memisahkan urusan duniawi dengan ibadah sholat.
اَللهُ أَكْبَرُ
Allaahu Akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar."
Makna "Allahu Akbar" di awal sholat adalah pengakuan mutlak akan kebesaran Allah di atas segalanya. Pikiran, pekerjaan, masalah, dan segala hal duniawi menjadi kecil dan tidak berarti di hadapan-Nya. Ini adalah kunci untuk memulai sholat dengan khusyuk.
2. Membaca Doa Iftitah
Setelah Takbiratul Ihram dan bersedekap (meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada), disunnahkan untuk membaca doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Anda bisa memilih salah satu untuk diamalkan. Membaca doa ini adalah bentuk pujian dan pengagungan kepada Allah sebelum memulai bacaan inti.
Versi Pertama (Paling Umum):
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allahu akbar kabiiro, walhamdulillaahi katsiiro, wa subhaanallaahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha, haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wabidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."
Versi Kedua (Riwayat Bukhari dan Muslim):
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ.
Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsilnii min khathaayaaya bits tsalji wal maa'i wal barad.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan embun."
3. Membaca Ta'awudz dan Surat Al-Fatihah
Setelah doa Iftitah, bacalah Ta'awudz (meminta perlindungan dari setan) secara lirih, kemudian membaca surat Al-Fatihah. Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca di setiap rakaat. Jika tidak membacanya, maka sholatnya tidak sah.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim.
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
Kemudian, dilanjutkan dengan Surat Al-Fatihah:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ (٧)
1. Bismillaahir rahmaanir rahiim.
2. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin.
3. Arrahmaanir rahiim.
4. Maaliki yaumid diin.
5. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.
6. Ihdinash shiraathal mustaqiim.
7. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim, ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.
Artinya:
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Setelah selesai membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk mengucapkan "Aamiin" dengan suara yang jelas jika sholat sendiri atau menjadi imam, dan bersama-sama dengan imam jika menjadi makmum.
4. Membaca Surat atau Ayat Al-Qur'an
Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua, disunnahkan untuk membaca surat pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pilihlah surat yang telah dihafal dengan baik untuk menjaga kekhusyukan. Contohnya adalah Surat Al-Ikhlas.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ (١) اَللّٰهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (٤)
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
1. Qul huwallahu ahad.
2. Allahus shamad.
3. Lam yalid wa lam yuulad.
4. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
5. Ruku' dengan Tuma'ninah
Setelah selesai membaca surat, angkat kedua tangan seperti saat Takbiratul Ihram, lalu ucapkan "Allahu Akbar" dan membungkuk untuk ruku'. Pastikan punggung lurus sejajar dengan kepala, dan kedua telapak tangan memegang lutut. Tuma'ninah (berhenti sejenak hingga tubuh tenang) dalam ruku' adalah wajib.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali, lima kali, atau tujuh kali. Semakin banyak, semakin baik, selama tidak tergesa-gesa. Ada juga bacaan lain yang bisa diamalkan:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhaanakallaahumma robbanaa wa bihamdika, allaahummaghfir lii.
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami, dan dengan pujian kepada-Mu, ya Allah, ampunilah aku."
6. I'tidal (Bangkit dari Ruku')
Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah.
Artinya: "Allah Maha Mendengar pujian orang yang memuji-Nya."
Setelah berdiri tegak (i'tidal) dengan tuma'ninah, lanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Rabbanaa wa lakal hamdu.
Artinya: "Ya Tuhan kami, dan hanya bagi-Mu lah segala puji."
Anda juga bisa menambahkan pujian yang lebih panjang, yang sangat dianjurkan:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa wa lakal hamdu mil'as samaawaati wa mil'al ardhi wa mil'a maa syi'ta min syai'in ba'du.
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
7. Sujud Pertama
Turun untuk sujud dengan mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota tubuh menempel pada tempat sujud: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Lengan direnggangkan dari lambung dan perut diangkat dari paha. Sujud adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya, maka perbanyaklah doa di dalamnya.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
Sama seperti ruku', bacaan ini diulang sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil. Versi lain yang bisa dibaca adalah sama dengan bacaan alternatif saat ruku'.
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud untuk duduk dengan mengucapkan "Allahu Akbar". Duduklah dengan posisi iftirasy, yaitu menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan dengan jari-jari menghadap kiblat. Posisi ini juga harus dilakukan dengan tuma'ninah. Doa yang dibaca pada saat ini sangatlah lengkap dan mencakup permohonan ampunan, rahmat, dan rezeki.
رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاجْبُرْنِي، وَارْفَعْنِي، وَارْزُقْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَاعْفُ عَنِّي
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
Setiap permohonan dalam doa ini memiliki makna yang sangat dalam, mencakup kebutuhan dunia dan akhirat. Meresapi maknanya akan menambah kekhusyukan sholat kita.
9. Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama persis seperti sujud pertama. Ucapkan "Allahu Akbar" saat turun untuk sujud. Setelah selesai membaca tasbih sujud, bangkit untuk rakaat berikutnya.
10. Rakaat Kedua
Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai rakaat kedua. Gerakan dan bacaan pada rakaat kedua sama dengan rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah, kemudian surat pendek, ruku', i'tidal, dua kali sujud, dan duduk di antara dua sujud. Yang membedakan adalah setelah sujud kedua, kita akan melakukan Tasyahud Awal (jika sholat lebih dari dua rakaat).
11. Tasyahud Awal (Tahiyat Awal)
Pada akhir rakaat kedua dalam sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, kita melakukan duduk Tasyahud Awal. Posisinya sama dengan duduk di antara dua sujud (iftirasy). Jari telunjuk tangan kanan diacungkan saat membaca syahadat.
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allahumma sholli 'ala sayyidinaa muhammad.
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Semoga kesejahteraan terlimpah kepadamu, wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpah pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."
Setelah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, langsung berdiri untuk rakaat ketiga (untuk sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya) atau tetap duduk untuk Tasyahud Akhir (untuk sholat Maghrib setelah rakaat ketiga dan Subuh setelah rakaat kedua).
12. Rakaat Ketiga dan Keempat
Untuk rakaat ketiga dan keempat pada sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya, bacaan yang dilafalkan hanyalah Surat Al-Fatihah, tanpa membaca surat pendek setelahnya. Gerakan lainnya (ruku', i'tidal, sujud) tetap sama.
13. Tasyahud Akhir (Tahiyat Akhir)
Di akhir rakaat terakhir setiap sholat, kita melakukan Tasyahud Akhir. Posisi duduknya berbeda, yaitu duduk tawarruk. Caranya, kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan pantat menempel langsung ke lantai. Telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat.
Bacaan Tasyahud Akhir dimulai dengan bacaan yang sama seperti Tasyahud Awal, kemudian dilanjutkan dengan Shalawat Ibrahimiyah.
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ... (sama seperti tasyahud awal) ... وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
... (bacaan tasyahud awal hingga syahadat) ... Allahumma sholli 'ala sayyidinaa muhammad, wa 'ala aali sayyidinaa muhammad, kamaa shollaita 'ala sayyidinaa ibroohiim, wa 'ala aali sayyidinaa ibroohiim. Wa baarik 'ala sayyidinaa muhammad, wa 'ala aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarokta 'ala sayyidinaa ibroohiim, wa 'ala aali sayyidinaa ibroohiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: "...(bacaan tahiyat awal) ... Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan berkatilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
14. Doa Perlindungan Sebelum Salam
Setelah selesai membaca Tasyahud Akhir dan sebelum salam, disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
Allahumma inni a'udzubika min 'adzabil qabri, wa min 'adzabi jahannam, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka Jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
15. Salam
Salam adalah penutup sholat. Lakukan dengan menolehkan wajah ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam. Kemudian, lakukan hal yang sama ke arah kiri.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah kepada kalian."
Dengan mengucapkan salam, maka selesailah rangkaian ibadah sholat kita. Namun, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi, melainkan menyempatkan diri untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
Penutup: Menuju Sholat yang Sempurna
Menghafal dan melafalkan bacaan sholat dengan benar adalah langkah awal yang sangat penting. Namun, tujuan akhirnya adalah mencapai kekhusyukan, yaitu hadirnya hati dan pikiran saat beribadah. Dengan memahami makna dari setiap kalimat yang kita ucapkan, sholat akan terasa lebih hidup dan menjadi dialog yang penuh makna dengan Allah SWT.
Teruslah belajar dan memperbaiki kualitas sholat kita setiap hari. Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat membantu kita semua dalam menyempurnakan ibadah sholat, pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan sholat yang baik dan benar, insya Allah, seluruh aspek kehidupan kita pun akan menjadi lebih baik.