Ilustrasi waktu sholat dhuha dengan matahari terbit di atas masjid.

Panduan Lengkap Bacaan Sholat Dhuha 4 Rakaat

Sholat Dhuha adalah salah satu sholat sunnah muakkadah, yakni sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia dikerjakan pada waktu pagi hari, saat matahari mulai naik setinggi tombak hingga sebelum tergelincir ke barat menjelang waktu Zhuhur. Sholat ini menyimpan berbagai keutamaan agung, mulai dari pengganti sedekah bagi seluruh persendian tubuh, pembuka pintu rezeki, hingga penghapus dosa.

Melaksanakan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat merupakan salah satu pilihan yang dianjurkan, sebagaimana terdapat dalam beberapa riwayat. Pelaksanaannya memberikan ketenangan batin dan menjadi cara kita untuk memulai hari dengan penuh rasa syukur dan kepasrahan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan terperinci mengenai tata cara, bacaan, doa, serta hikmah di balik pelaksanaan sholat Dhuha empat rakaat.

Keutamaan Agung Sholat Dhuha

Sebelum melangkah ke tata cara pelaksanaannya, penting bagi kita untuk merenungi dan memahami keutamaan luar biasa yang Allah janjikan bagi hamba-Nya yang istiqamah mendirikan sholat Dhuha. Memahami fadhilah ini akan menumbuhkan semangat dan kekhusyukan dalam beribadah.

1. Sebagai Sedekah untuk Seluruh Persendian Tubuh

Setiap pagi, kita terbangun dengan nikmat yang tak terhingga. Seluruh sendi dalam tubuh kita, yang berjumlah 360, berfungsi dengan izin Allah. Setiap sendi ini wajib kita syukuri dengan sedekah. Sholat Dhuha menjadi cara yang paling mudah untuk menunaikan kewajiban sedekah tersebut.

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

"Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat digantikan dengan dua rakaat sholat Dhuha." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa istimewanya sholat Dhuha. Hanya dengan dua rakaat, kita telah menunaikan hak syukur atas 360 sendi. Bayangkan betapa besar nilainya jika kita melaksanakannya sebanyak empat rakaat. Ini adalah kemurahan dari Allah yang Maha Pengasih, yang memberikan jalan ibadah yang ringan namun berpahala sangat besar.

2. Dicukupkan Kebutuhan Sepanjang Hari

Bagi siapa saja yang mengawali harinya dengan sholat Dhuha empat rakaat, Allah menjanjikan kecukupan atas segala urusannya pada hari itu. Ini adalah jaminan langsung dari Allah melalui hadis qudsi, sebuah janji yang menentramkan hati setiap mukmin yang beraktivitas mencari nafkah atau menuntut ilmu.

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir harimu." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi)

Kecukupan di sini memiliki makna yang sangat luas. Bukan hanya rezeki materi, tetapi juga kecukupan dalam bentuk kelancaran urusan, kesehatan, ketenangan jiwa, perlindungan dari marabahaya, serta kemudahan dalam menghadapi setiap tantangan. Dengan menyerahkan awal hari kita kepada Allah, kita memasrahkan seluruh sisa hari kita dalam penjagaan-Nya.

3. Diampuni Dosa-Dosanya

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Setiap hari, kita tidak luput dari perbuatan dosa, baik yang disengaja maupun tidak. Sholat Dhuha menjadi salah satu wasilah (sarana) untuk memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah lalu.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Meskipun hadis ini memiliki beberapa perbincangan mengenai derajatnya, para ulama tetap menganjurkannya sebagai motivasi dalam beramal (fadhailul a'mal). Ampunan Allah begitu luas, dan Dia menyediakan banyak pintu bagi hamba-Nya untuk kembali. Sholat Dhuha adalah salah satu pintu emas yang sayang untuk dilewatkan.

Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Memahami waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat Dhuha sangatlah penting agar ibadah kita sah dan sesuai dengan sunnah. Waktu Dhuha adalah rentang waktu yang cukup panjang, memberikan fleksibilitas bagi kita untuk mengerjakannya.

Tata Cara dan Bacaan Sholat Dhuha 4 Rakaat

Sholat Dhuha empat rakaat dilaksanakan dengan cara dua rakaat salam, kemudian dilanjutkan lagi dengan dua rakaat salam. Metode ini adalah yang paling umum dan sesuai dengan keumuman hadis yang menyatakan bahwa sholat sunnah di malam dan siang hari adalah dua rakaat-dua rakaat. Mari kita bahas langkah demi langkah secara terperinci.

Niat Sholat Dhuha

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam setiap ibadah. Niat sesungguhnya bersemayam di dalam hati. Namun, melafalkan niat dapat membantu untuk memantapkan hati. Berikut adalah lafal niat untuk dua rakaat pertama.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Niat ini diucapkan dalam hati bersamaan dengan gerakan Takbiratul Ihram.


Rakaat Pertama dan Kedua

Prosedur untuk dua rakaat pertama sama seperti sholat sunnah pada umumnya. Berikut urutannya:

1. Takbiratul Ihram

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pandangan mata lurus ke tempat sujud.

2. Membaca Doa Iftitah

Setelah Takbiratul Ihram dan bersedekap, disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang populer adalah:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Allaahu akbar kabiirow, walhamdu lillaahi katsiiroo, wa subhaanalloohi bukrotaw wa'ashiilaa. Wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wa maa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca ta'awudz dan surat Al-Fatihah, yang merupakan rukun qauli (bacaan) dalam sholat.

4. Membaca Surat Pendek (Surat yang Dianjurkan)

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Untuk sholat Dhuha, terdapat beberapa surat yang sangat dianjurkan karena kandungannya yang selaras dengan waktu Dhuha.

Pada rakaat pertama, dianjurkan membaca Surat Asy-Syams (Matahari).

وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ (١) وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ (٢) وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ (٣) وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ (٤) وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ (٥) وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ (٦) وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ (٧) فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ (٨) قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ (٩) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ (١٠)

"Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi langit serta pembinaannya, demi bumi serta penghamparannya, dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntunglah orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya."

Pada rakaat kedua, dianjurkan membaca Surat Ad-Dhuha (Waktu Dhuha).

وَالضُّحٰىۙ (١) وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ (٢) مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ (٣) وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ (٤) وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ (٥) اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ (٦) وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ (٧) وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ (٨) فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ (٩) وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْۗ (١๐) وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ (١١)

"Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."

Membaca kedua surat ini sangat dianjurkan karena keduanya secara eksplisit menyebutkan waktu Dhuha dan Matahari, mengingatkan kita pada kebesaran Allah yang menciptakan pergantian siang dan malam.

5. Ruku', I'tidal, Sujud, dan Seterusnya

Setelah membaca surat pendek, lanjutkan gerakan sholat seperti biasa dengan *thuma'ninah* (tenang dan tidak tergesa-gesa):

Setelah sujud kedua, berdirilah untuk rakaat kedua. Lakukan semua gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, namun dengan membaca Surat Ad-Dhuha (atau surat lain) setelah Al-Fatihah.

6. Tasyahud Akhir dan Salam

Pada akhir rakaat kedua, lakukan duduk tasyahud akhir. Bacalah bacaan tasyahud, shalawat Ibrahimiyah, dan doa perlindungan sebelum salam.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ.

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullaah.

Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa Ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibroohiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa Ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibroohiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Setelah itu, akhiri dua rakaat pertama dengan mengucapkan salam ke kanan ("Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah") dan ke kiri.


Rakaat Ketiga dan Keempat

Setelah menyelesaikan dua rakaat pertama, berdirilah kembali untuk melaksanakan dua rakaat berikutnya. Prosesnya sama persis dengan dua rakaat sebelumnya.

  1. Ulangi niat dalam hati untuk sholat Dhuha dua rakaat.
  2. Lakukan Takbiratul Ihram, baca doa Iftitah (sunnah), Al-Fatihah, dan surat pendek.
  3. Surat yang dianjurkan untuk dua rakaat terakhir adalah Surat Al-Kafirun pada rakaat ketiga dan Surat Al-Ikhlas pada rakaat keempat. Kombinasi ini sering digunakan oleh Rasulullah dalam sholat-sholat sunnah lainnya.
  4. Lanjutkan gerakan sholat seperti ruku', i'tidal, sujud, hingga tasyahud akhir.
  5. Tutup sholat dengan salam.

Dengan demikian, Anda telah menyelesaikan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat dengan sempurna, dilaksanakan dalam dua kali salam.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah menyelesaikan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan memanjatkan doa. Terdapat doa khusus yang ma'tsur (diriwayatkan) untuk dibaca setelah sholat Dhuha. Doa ini mengandung pengakuan total atas kekuasaan Allah dan permohonan rezeki yang penuh berkah.

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ، آتِنِيْ مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.

Allahumma innad dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal 'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu'siran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, wa in kaana ba'iidan fa qarribhu, bi haqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.

"Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar maka mudahkanlah, apabila haram maka sucikanlah, apabila jauh maka dekatkanlah, dengan hak Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."

Makna Mendalam di Balik Doa Dhuha

Mari kita resapi setiap kalimat dalam doa agung ini:

Hikmah dan Manfaat Sholat Dhuha dalam Kehidupan

Selain keutamaan yang telah disebutkan dalam hadis, sholat Dhuha juga membawa dampak positif yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik dari sisi spiritual, psikologis, maupun sosial.

1. Memulai Hari dengan Ketenangan Spiritual

Di tengah kesibukan pagi yang seringkali penuh dengan ketergesa-gesaan, sholat Dhuha adalah sebuah "jeda spiritual". Beberapa menit yang kita luangkan untuk menghadap Allah akan memberikan ketenangan yang luar biasa. Ia menjadi fondasi yang kokoh untuk menghadapi sisa hari dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih. Kita memulai hari bukan dengan mengejar dunia, melainkan dengan mendekatkan diri kepada Pemilik dunia.

2. Meningkatkan Rasa Syukur

Waktu Dhuha adalah saat di mana dunia mulai sibuk. Orang-orang bergegas ke tempat kerja, memulai aktivitas mereka. Dengan mendirikan sholat Dhuha, kita sejenak berhenti dan merenungkan nikmat Allah: nikmat bisa bangun pagi, nikmat kesehatan, dan nikmat kesempatan untuk beraktivitas. Ini melatih jiwa untuk senantiasa bersyukur, sebuah kunci untuk membuka pintu-pintu nikmat yang lebih besar.

3. Menumbuhkan Optimisme dan Kepasrahan

Doa setelah sholat Dhuha mengajarkan kita untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam urusan rezeki. Keyakinan bahwa rezeki kita telah dijamin dan diatur oleh-Nya akan menghilangkan rasa cemas, khawatir, dan iri hati terhadap pencapaian orang lain. Kita menjadi lebih optimis, fokus pada ikhtiar terbaik, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sikap mental ini adalah kunci kebahagiaan dan produktivitas.

4. Disiplin Waktu dan Manajemen Diri

Membiasakan diri untuk sholat Dhuha melatih kita untuk lebih disiplin dalam mengatur waktu. Kita belajar untuk menyisihkan waktu khusus untuk ibadah di tengah jadwal yang padat. Kebiasaan baik ini akan berdampak positif pada aspek kehidupan lainnya, menjadikan kita pribadi yang lebih teratur dan mampu memprioritaskan hal-hal yang penting.

🏠 Kembali ke Homepage