Panduan Lengkap Bacaan Sholat 5 Waktu

Ilustrasi orang sholat Sebuah ikon yang menggambarkan seseorang sedang dalam posisi berdiri (qiyam) saat sholat.

Sholat adalah tiang agama dan merupakan rukun Islam yang kedua. Ia adalah kewajiban utama bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam adalah bentuk penghambaan, rasa syukur, dan sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Untuk mencapai kekhusyukan (khusyu') dalam sholat, memahami setiap bacaan dari niat hingga salam menjadi sangat penting. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan terperinci bacaan-bacaan dalam sholat fardhu lima waktu.

Pendahuluan: Pentingnya Niat dan Wudhu

Sebelum memulai sholat, ada dua persiapan fundamental yang harus dilakukan: niat yang tulus dan bersuci melalui wudhu. Niat adalah pondasi dari segala amal, menentukan tujuan ibadah kita semata-mata karena Allah. Sedangkan wudhu adalah proses penyucian diri secara fisik dari hadas kecil, yang juga memiliki makna spiritual untuk membersihkan diri sebelum menghadap Sang Pencipta.

Niat Wudhu

Niat wudhu diucapkan dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali air menyentuh bagian wajah. Lafadz niatnya adalah:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."

Doa Setelah Wudhu

Setelah menyelesaikan rangkaian wudhu, disunnahkan untuk membaca doa. Doa ini berisi pengakuan keesaan Allah dan kenabian Muhammad SAW, serta permohonan untuk dijadikan bagian dari orang-orang yang suci dan shaleh.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriina, waj'alnii min 'ibaadikash shaalihiin.

"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci, dan jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang saleh."


Niat Sholat Fardhu 5 Waktu

Niat adalah rukun sholat yang pertama dan paling utama. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan Takbiratul Ihram. Meskipun melafadzkannya (talaffuzh) bukan kewajiban, banyak ulama menganjurkannya untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafadz niat untuk sholat lima waktu.

1. Niat Sholat Subuh (2 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Subuh dua raka'at, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Dzuhur (4 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat raka'at, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Ashar (4 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Ashar empat raka'at, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."

4. Niat Sholat Maghrib (3 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga raka'at, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."

5. Niat Sholat Isya (4 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Isya empat raka'at, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."

Jika sholat sebagai makmum, tambahkan kata "مَأْمُوْمًا" (ma'muuman) sebelum "لِلهِ تَعَالَى". Jika sebagai imam, tambahkan "إِمَامًا" (imaaman).

Rangkaian Bacaan Sholat dari Takbir hingga Salam

Setelah niat terpasang di hati, sholat dimulai dengan Takbiratul Ihram dan diakhiri dengan salam. Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat yang harus diikuti dengan tertib (sesuai urutan).

1. Takbiratul Ihram

Gerakan ini dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk pria) atau bahu (untuk wanita) sambil mengucapkan takbir. Ini adalah gerbang pembuka sholat, di mana kita meninggalkan urusan duniawi dan sepenuhnya fokus menghadap Allah.

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

"Allah Maha Besar."

Ucapan "Allahu Akbar" adalah pengakuan akan kebesaran mutlak Allah di atas segalanya. Dengan mengucapkannya, kita menegaskan bahwa tidak ada yang lebih besar dan lebih penting daripada ibadah yang akan kita laksanakan.

2. Doa Iftitah (Sunnah)

Setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah, disunnahkan membaca doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah, salah satu yang paling umum adalah:

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Allahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

3. Membaca Surat Al-Fatihah (Rukun)

Membaca Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca di setiap raka'at sholat. Sholat tidak sah tanpanya. Al-Fatihah adalah "induk" dari Al-Qur'an, berisi pujian, pengakuan kekuasaan, permohonan pertolongan, dan permintaan petunjuk.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣) مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤) اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ (٧)

1. Bismillaahir rahmaanir rahiim.
2. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
3. Arrahmaanir rahiim.
4. Maaliki yaumiddiin.
5. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.
6. Ihdinash shiraathal mustaqiim.
7. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Setelah membaca Al-Fatihah, ucapkan "Aamiin" yang berarti "Kabulkanlah, ya Allah".

4. Membaca Surat Pendek (Sunnah)

Pada raka'at pertama dan kedua sholat fardhu, disunnahkan untuk membaca surat pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur'an setelah Al-Fatihah. Contohnya adalah Surat Al-Ikhlas.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ (١) اَللّٰهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (٤)

1. Qul huwallaahu ahad.
2. Allaahush shamad.
3. Lam yalid wa lam yuulad.
4. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

5. Ruku' dengan Tuma'ninah

Setelah selesai membaca surat pendek, angkat tangan seperti takbir awal lalu membungkuk untuk ruku'. Punggung dan kepala diluruskan hingga sejajar, pandangan mata ke tempat sujud, dan kedua telapak tangan memegang lutut. Tuma'ninah artinya tenang dan diam sejenak dalam gerakan ini. Bacaan ruku' adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali. Ini adalah bentuk pengagungan terhadap Allah dalam posisi kita menunduk.

6. I'tidal dengan Tuma'ninah

Bangkit dari ruku' dan berdiri tegak, gerakan ini disebut I'tidal. Sambil bangkit, bacalah:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna (tuma'ninah), lanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Robbanaa lakal hamdu mil-as samaawaati wa mil-al ardhi wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Ini adalah ungkapan pujian dan syukur kepada Allah yang telah mendengar pujian hamba-Nya.

7. Sujud dengan Tuma'ninah

Sujud adalah posisi paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya. Turunlah untuk sujud dengan meletakkan tujuh anggota badan ke lantai: dahi (dan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Dalam posisi penuh ketundukan ini, bacalah tasbih sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali, sebagai bentuk penyucian Allah Yang Maha Tinggi saat kita berada di posisi paling rendah.

8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah

Bangkit dari sujud untuk duduk sejenak sebelum sujud kedua. Posisi duduk ini disebut duduk iftirasy, yaitu duduk di atas telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan jari-jarinya menghadap kiblat. Dalam posisi ini, bacalah doa yang sangat komprehensif:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Doa ini mencakup permohonan ampunan, rahmat, perbaikan keadaan, rezeki, hidayah, dan kesehatan—sebuah doa yang merangkum kebutuhan dunia dan akhirat.

9. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah

Lakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama persis seperti sujud pertama. Baca tasbih sujud sebanyak tiga kali.

10. Tasyahud (Tahiyat) Awal

Pada sholat yang memiliki lebih dari dua raka'at (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya), setelah sujud kedua di raka'at kedua, kita melakukan duduk Tasyahud Awal. Posisinya sama seperti duduk di antara dua sujud (iftirasy). Bacaannya adalah:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Setelah membaca sampai shalawat kepada Nabi Muhammad, langsung berdiri untuk raka'at ketiga.

11. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Pada raka'at terakhir setiap sholat, kita melakukan Tasyahud Akhir. Posisi duduknya berbeda, disebut tawarruk, di mana kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai. Bacaannya adalah bacaan Tasyahud Awal yang dilanjutkan dengan Shalawat Ibrahimiyyah:

... (bacaan tasyahud awal sampai "wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah") ...

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim, wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim di seluruh alam. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

12. Doa Sebelum Salam (Sunnah)

Setelah Tasyahud Akhir dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa untuk memohon perlindungan dari empat perkara:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qobri, wa min 'adzaabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

13. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam, yang merupakan penutup dan doa keselamatan. Gerakannya adalah menoleh ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang, lalu menoleh ke kiri.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Salam pertama ke kanan adalah rukun yang wajib dilakukan, sementara salam kedua ke kiri hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan).


Penutup: Meraih Kekhusyukan Melalui Pemahaman

Memahami setiap kata dan kalimat yang kita ucapkan dalam sholat adalah kunci untuk meraih kekhusyukan. Sholat bukan sekadar rutinitas gerakan dan ucapan, melainkan sebuah dialog agung dengan Sang Pencipta. Dengan meresapi makna dari niat, takbir, tasbih, tahmid, hingga doa-doa yang kita panjatkan, sholat akan terasa lebih hidup dan bermakna. Semoga panduan ini dapat membantu kita semua untuk memperbaiki kualitas sholat kita, menjadikannya penyejuk hati dan pencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage