Panduan Sholat 5 Waktu: Bacaan Lengkap Beserta Gambar

Sholat adalah tiang agama dan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Melaksanakannya dengan benar, mulai dari gerakan hingga bacaan, adalah kunci untuk meraih kekhusyukan dan ridha Allah SWT. Artikel ini akan memandu Anda secara rinci mengenai bacaan sholat 5 waktu, lengkap dengan gambar setiap gerakan, tulisan Arab, transliterasi Latin, dan artinya dalam Bahasa Indonesia.

Pendahuluan: Memahami Makna dan Kedudukan Sholat

Sholat, secara bahasa berarti doa. Secara istilah, sholat adalah serangkaian ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, dengan niat beribadah kepada Allah SWT sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan. Ia merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat, yang menunjukkan betapa fundamentalnya ibadah ini dalam struktur keimanan seorang Muslim.

Perintah sholat diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT dalam peristiwa Isra' Mi'raj, tanpa perantara malaikat Jibril. Ini mengisyaratkan kedudukan sholat yang sangat istimewa. Sholat adalah bentuk komunikasi langsung seorang hamba dengan Tuhannya. Ia adalah momen di mana kita menundukkan seluruh jiwa dan raga, mengakui kebesaran Allah, memohon ampunan, serta mensyukuri segala nikmat-Nya. Lebih dari sekadar ritual, sholat adalah kebutuhan rohani yang menenangkan jiwa, membersihkan hati, dan mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Syarat Sah Sholat: Fondasi Sebelum Memulai

Sebelum kita melangkah ke dalam tata cara sholat, sangat penting untuk memahami dan memenuhi syarat-syarat sahnya. Tanpa terpenuhinya syarat-syarat ini, sholat yang kita kerjakan tidak akan diterima. Syarat sah sholat adalah fondasi yang harus kokoh sebelum bangunan ibadah didirikan.

Rukun Sholat: Tata Cara dari Awal Hingga Akhir

Rukun sholat adalah setiap bagian dari perkataan atau perbuatan yang membentuk hakikat sholat itu sendiri. Jika salah satu rukun ini ditinggalkan dengan sengaja atau karena lupa dan tidak diganti, maka sholatnya menjadi tidak sah. Mari kita bahas satu per satu secara mendalam.

1. Niat

Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Ia adalah kehendak hati untuk melaksanakan suatu perbuatan ibadah semata-mata karena Allah SWT. Niat tempatnya di dalam hati dan dilisankan (talaffuzh) hukumnya sunnah untuk membantu konsentrasi. Niat harus bersamaan dengan gerakan takbiratul ihram.

Contoh lafaz niat untuk sholat Subuh (sebagai makmum):

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aala. Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Lafaz niat ini dapat disesuaikan untuk sholat lainnya (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya), jumlah rakaatnya, serta posisi kita (sebagai imam, makmum, atau munfarid/sendirian). Yang terpenting adalah ketetapan hati untuk melaksanakan sholat yang spesifik pada waktunya karena Allah.

2. Berdiri Tegak (Bagi yang Mampu)

Berdiri tegak lurus bagi yang mampu adalah rukun dalam sholat fardhu. Pandangan mata dianjurkan untuk diarahkan ke tempat sujud. Sikap ini melambangkan kesiapan seorang hamba untuk menghadap Sang Pencipta. Bagi yang tidak mampu berdiri karena sakit atau alasan syar'i lainnya, diperbolehkan sholat dengan cara duduk, berbaring, atau bahkan dengan isyarat, sesuai kemampuannya. Ini menunjukkan betapa Islam adalah agama yang memudahkan.

3. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram adalah gerakan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah penanda dimulainya sholat. Dengan ucapan ini, kita seolah-olah "mengharamkan" atau meninggalkan segala urusan duniawi dan memfokuskan seluruh perhatian hanya kepada Allah. Gerakannya dilakukan dengan mengangkat telapak tangan sejajar bahu atau telinga, dengan jari-jari direnggangkan secara wajar dan telapak tangan menghadap kiblat.

Takbiratul Ihram

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar Artinya: "Allah Maha Besar."

Ucapan "Allahu Akbar" adalah sebuah pengakuan total akan keagungan Allah. Ketika kita mengucapkannya, kita menanamkan dalam diri bahwa tidak ada yang lebih besar, lebih penting, atau lebih patut disembah selain Allah. Semua masalah, kekhawatiran, dan kesenangan dunia menjadi kecil di hadapan kebesaran-Nya.

Setelah takbiratul ihram, tangan disedekapkan di antara dada dan pusar, dengan tangan kanan berada di atas tangan kiri. Ini adalah posisi khusyuk, menunjukkan kerendahan hati di hadapan Tuhan.

4. Membaca Doa Iftitah

Membaca doa iftitah (doa pembuka) hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan karena berisi pujian-pujian agung kepada Allah SWT. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu yang paling umum adalah:

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin. Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang Muslim."

Doa ini merupakan sebuah deklarasi tauhid yang komprehensif. Kita menegaskan tujuan hidup kita, pengabdian kita, bahkan kematian kita, semuanya hanya untuk Allah semata. Ini adalah peneguhan kembali komitmen keimanan kita di awal sholat.

5. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca pada setiap rakaat sholat. Sholat tidak sah tanpanya. Al-Fatihah disebut juga sebagai "Ummul Qur'an" (induk Al-Qur'an) karena mencakup seluruh inti ajaran Islam.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ.

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin. Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk mengucapkan "Aamiin". Surat ini adalah dialog antara hamba dan Tuhannya. Kita memuji-Nya, mengakui kekuasaan-Nya, menyatakan penyembahan dan permohonan pertolongan hanya kepada-Nya, dan memohon petunjuk ke jalan yang benar.

6. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan lebih banyak firman Allah. Contoh surat yang sering dibaca adalah Surat Al-Ikhlas.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ.

Qul huwallaahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad. Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

7. Rukuk dengan Thuma'ninah

Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung lurus sejajar dengan lantai, dengan kedua telapak tangan memegang lutut. Thuma'ninah artinya tenang dan tidak tergesa-gesa, berhenti sejenak hingga seluruh anggota badan berada pada posisi sempurna. Rukuk adalah simbol ketundukan dan pengagungan yang luar biasa. Kita menundukkan bagian tubuh yang paling kita banggakan, yaitu punggung dan kepala kita, di hadapan keagungan Allah.

Rukuk

Bacaan saat rukuk:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih. (Dibaca 3x) Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Dalam posisi ini, kita menyucikan Allah dari segala kekurangan dan menegaskan keagungan-Nya. Ini adalah momen refleksi di mana kita menyadari betapa kecilnya diri kita di hadapan alam semesta ciptaan-Nya.

8. I'tidal dengan Thuma'ninah

I'tidal adalah gerakan bangkit dari rukuk untuk kembali berdiri tegak. Saat bangkit, kita mengangkat kedua tangan seperti saat takbiratul ihram sambil membaca:

I'tidal

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah. Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, kita melanjutkan dengan membaca doa i'tidal. Doa ini adalah ungkapan rasa syukur yang mendalam atas segala karunia yang telah Allah berikan.

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Gerakan I'tidal mengajarkan kita bahwa setelah setiap ketundukan (rukuk), ada momen kebangkitan dan pengakuan bahwa Allah selalu mendengar dan menghargai pujian hamba-Nya. Ini adalah pelajaran tentang optimisme dan harapan.

9. Sujud dengan Thuma'ninah

Sujud adalah puncak dari kerendahan hati seorang hamba. Ini adalah posisi di mana kita meletakkan bagian tubuh yang paling mulia, yaitu dahi, ke tempat yang paling rendah, yaitu lantai, sejajar dengan telapak kaki kita. Tujuh anggota badan harus menyentuh lantai saat sujud: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki.

Sujud

Bacaan saat sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih. (Dibaca 3x) Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Posisi sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak doa (dalam hati atau doa yang ma'tsur) saat sujud. Dalam sujud, kita mengakui setinggi-tingginya kedudukan Allah (Al-A'la) dan serendah-rendahnya posisi kita sebagai hamba. Ini adalah momen pembebasan dari kesombongan dan ego.

10. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Thuma'ninah

Setelah sujud pertama, kita bangkit untuk duduk sejenak sebelum melakukan sujud kedua. Posisi duduk ini disebut duduk iftirasy, yaitu dengan menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan, dengan jari-jarinya menghadap kiblat.

Duduk di Antara Dua Sujud

Pada posisi ini, kita membaca sebuah doa yang sangat komprehensif, mencakup permohonan ampunan, rahmat, dan berbagai kebaikan dunia dan akhirat.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii. Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Doa ini menunjukkan betapa bergantungnya kita kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Kita memohon perbaikan dalam urusan spiritual (ampunan, rahmat, petunjuk) dan juga urusan duniawi (kecukupan, rezeki, kesehatan).

11. Sujud Kedua

Setelah duduk di antara dua sujud, kita kembali melakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama persis seperti sujud pertama. Ini menegaskan kembali ketundukan dan pengagungan kita kepada Allah SWT.

12. Duduk Tasyahud (Tahiyat) Awal

Pada sholat yang memiliki lebih dari dua rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya), setelah sujud kedua di rakaat kedua, kita melakukan duduk tasyahud awal. Posisinya sama seperti duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy).

Bacaan Tasyahud Awal:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allahumma sholli 'ala sayyidinaa Muhammad. Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga keselamatan tercurah kepadamu wahai Nabi, begitu juga rahmat dan berkah-Nya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Tasyahud adalah dialog penghormatan yang mencakup salam kepada Allah, kepada Nabi Muhammad SAW, dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Ini adalah momen untuk memperbarui kesaksian (syahadat) kita.

13. Duduk Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Pada rakaat terakhir setiap sholat, kita melakukan tasyahud akhir. Posisinya berbeda dengan tasyahud awal, yaitu duduk tawarruk. Caranya, kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan pantat langsung duduk di lantai. Kaki kanan ditegakkan seperti pada duduk iftirasy.

Duduk Tasyahud Akhir

Bacaannya adalah bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah, sebagai berikut:

...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

...wa 'ala aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shollaita 'ala sayyidinaa Ibroohim wa 'ala aali sayyidinaa Ibroohim. Wa baarik 'ala sayyidinaa Muhammad wa 'ala aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarokta 'ala sayyidinaa Ibroohim wa 'ala aali sayyidinaa Ibroohim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. Artinya: "...dan limpahkanlah rahmat kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Shalawat ini menghubungkan kita dengan tradisi kenabian yang panjang, dari Nabi Ibrahim AS hingga Nabi Muhammad SAW, menegaskan kesinambungan risalah tauhid. Setelah itu, disunnahkan membaca doa perlindungan dari empat perkara sebelum salam.

14. Salam

Salam adalah rukun terakhir yang menandai selesainya sholat. Gerakannya adalah menolehkan kepala ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang, lalu menoleh ke kiri, sambil mengucapkan salam.

Salam

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah. Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."

Salam ini bukan hanya penutup sholat, tetapi juga doa yang kita tebarkan untuk orang-orang di sekitar kita (malaikat dan sesama Muslim). Ia adalah simbol kedamaian, menyebarkan pesan bahwa seorang Muslim membawa keselamatan bagi sekelilingnya, sejalan dengan esensi ajaran Islam itu sendiri.

15. Tertib

Rukun terakhir adalah tertib, yaitu melaksanakan semua rukun di atas secara berurutan, mulai dari niat hingga salam. Tidak boleh ada urutan yang terbolak-balik. Keteraturan ini mengajarkan kita tentang disiplin dan kepatuhan dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Penutup: Menuju Sholat yang Khusyuk

Memahami setiap bacaan dan makna di balik setiap gerakan sholat adalah langkah awal yang sangat penting untuk mencapai kekhusyukan. Sholat bukan sekadar rutinitas fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang kita lakukan lima kali sehari. Ia adalah kesempatan untuk mengisi ulang energi iman, membersihkan jiwa dari noda dosa, dan memperkuat hubungan kita dengan Sang Pencipta.

Semoga panduan ini dapat membantu kita semua untuk memperbaiki kualitas sholat kita, menjadikannya lebih bermakna, dan pada akhirnya, menjadikannya sebagai penolong dan cahaya dalam kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Teruslah belajar dan berlatih, karena sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat. Jika sholat kita baik, maka baik pula seluruh amalan kita yang lain.

🏠 Kembali ke Homepage