Panduan Lengkap Bacaan Sholat 5 Waktu dan Artinya

Ilustrasi orang sedang sujud dalam sholat Siluet minimalis seseorang dalam posisi sujud, melambangkan kekhusyuan dalam beribadah.

Sholat adalah tiang agama dan merupakan rukun Islam yang kedua. Ia adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Melaksanakan sholat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal. Namun, seringkali kita melaksanakan sholat hanya sebagai rutinitas tanpa meresapi makna dari setiap bacaan yang kita ucapkan. Memahami arti dari setiap bacaan sholat akan meningkatkan kekhusyuan, mendekatkan diri kita kepada Allah, dan membuat ibadah kita lebih bermakna.

Artikel ini akan menguraikan secara mendalam setiap bacaan dalam sholat fardhu lima waktu, mulai dari niat hingga salam, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, terjemahan dalam Bahasa Indonesia, serta penjelasan maknanya agar kita dapat menghayati setiap detiknya.

1. Niat Sholat

Niat adalah fondasi dari segala amal. Niat sholat sesungguhnya berada di dalam hati, bersamaan dengan gerakan Takbiratul Ihram. Namun, melafalkan niat (talaffudz) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafadz niat untuk sholat lima waktu.

Niat Sholat Subuh (2 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa. "Aku sengaja sholat fardhu Subuh dua raka'at, menghadap kiblat, pada waktunya (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Dzuhur (4 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa. "Aku sengaja sholat fardhu Dzuhur empat raka'at, menghadap kiblat, pada waktunya (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Ashar (4 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa. "Aku sengaja sholat fardhu Ashar empat raka'at, menghadap kiblat, pada waktunya (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Maghrib (3 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa. "Aku sengaja sholat fardhu Maghrib tiga raka'at, menghadap kiblat, pada waktunya (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Isya (4 Raka'at)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an (ma'muuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa. "Aku sengaja sholat fardhu Isya empat raka'at, menghadap kiblat, pada waktunya (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."

Penjelasan Makna Niat: Niat adalah penegasan di dalam hati tentang ibadah spesifik yang akan kita lakukan, semata-mata karena Allah. Ini membedakan sholat kita dari gerakan-gerakan fisik lainnya. Dengan berniat, kita mengarahkan seluruh jiwa dan raga kita untuk beribadah, mengosongkan pikiran dari urusan duniawi, dan sepenuhnya fokus pada hubungan kita dengan Sang Pencipta.

2. Takbiratul Ihram

Gerakan ini menandai dimulainya sholat. Dilakukan dengan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan:

اَللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar. "Allah Maha Besar."

Penjelasan Makna Takbiratul Ihram: "Ihram" berarti mengharamkan. Dengan ucapan "Allahu Akbar", kita mengharamkan diri dari segala hal di luar sholat. Makan, minum, berbicara, dan bergerak selain gerakan sholat menjadi terlarang. Ini adalah deklarasi agung bahwa tidak ada yang lebih besar dan lebih penting daripada Allah. Segala masalah, kekhawatiran, dan kebahagiaan duniawi menjadi kecil di hadapan kebesaran-Nya. Gerakan mengangkat tangan seolah-olah kita sedang "melempar" semua urusan dunia ke belakang punggung kita untuk menghadap-Nya secara total.

3. Doa Iftitah

Setelah Takbiratul Ihram, kita membaca doa pembuka atau doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah yang diajarkan Rasulullah SAW. Salah satu yang paling umum adalah:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا . إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus (dan) berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

Penjelasan Makna Doa Iftitah: Doa ini adalah sebuah ikrar total seorang hamba. Kita memulai dengan pengagungan (takbir, tahmid, tasbih), lalu kita membuat pernyataan personal yang sangat kuat: "inni wajjahtu wajhiya" (aku hadapkan wajahku). Ini bukan hanya wajah fisik, tetapi seluruh eksistensi, pikiran, dan hati kita. Kita mengakui Allah sebagai satu-satunya Pencipta. Puncaknya adalah deklarasi bahwa seluruh hidup kita—sholat kita, ibadah kurban kita, kehidupan kita, bahkan kematian kita—semuanya dipersembahkan hanya untuk Allah. Ini adalah kontrak penyerahan diri secara total kepada Sang Pemilik Kehidupan.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat. Sholat tidak sah tanpanya. Surat ini disebut "Ummul Qur'an" (Induk Al-Qur'an) karena merangkum seluruh isi Al-Qur'an.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ (٢) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ (٣) مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ (٤) اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ (٥) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ (٦) صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ (٧)

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim (1) Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin (2) Ar-rahmaanir-rahiim (3) Maaliki yaumid-diin (4) Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin (5) Ihdinash-shiraathal-mustaqiim (6) Shiraathal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhaalliin (7). "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang (1). Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam (2). Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang (3). Pemilik hari pembalasan (4). Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan (5). Tunjukilah kami jalan yang lurus (6). (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7)."

Penjelasan Makna Surat Al-Fatihah:

5. Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Berikut beberapa contoh surat pendek yang sering dibaca.

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ (١) اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ (٤)

Qul huwallaahu ahad (1) Allaahus-samad (2) Lam yalid wa lam yuulad (3) Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad (4). "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'. (1) Allah tempat meminta segala sesuatu. (2) (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. (3) Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (4)"

Penjelasan Makna Surat Al-Ikhlas: Surat ini adalah deklarasi kemurnian tauhid. Ia menjawab pertanyaan fundamental tentang siapa Tuhan. "Ahad" berarti Esa yang unik, tidak ada duanya. "As-Shamad" berarti Dia adalah tujuan akhir dari semua harapan, mandiri dan tidak membutuhkan apapun, sementara semua makhluk bergantung pada-Nya. Ayat 3 dan 4 menolak segala bentuk penyekutuan, baik dalam bentuk keluarga (anak/orang tua) maupun dalam bentuk kesetaraan. Ini adalah fondasi paling dasar dari akidah Islam.

Surat Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (١) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (٢) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (٣) وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (٤) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ (٥)

Qul a'uudzu birabbil-falaq (1) Min syarri maa khalaq (2) Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab (3) Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqad (4) Wa min syarri haasidin idzaa hasad (5). "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), (1) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, (2) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (3) dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), (4) dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.' (5)"

Penjelasan Makna Surat Al-Falaq: Surat ini adalah doa perlindungan dari kejahatan-kejahatan yang datang dari luar diri kita. Kita berlindung kepada "Tuhan yang menguasai fajar," sebuah simbol harapan dan kemenangan terang atas gelap. Kita meminta perlindungan dari kejahatan umum semua makhluk, lalu secara spesifik dari kejahatan malam yang menyembunyikan banyak bahaya, dari sihir yang merupakan kejahatan tersembunyi, dan dari kedengkian yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat jahat.

6. Ruku'

Setelah selesai membaca surat pendek, kita mengangkat tangan untuk takbir lalu membungkuk untuk ruku'. Saat ruku', punggung dan kepala lurus sejajar, dan kedua tangan memegang lutut. Bacaan yang diucapkan adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih. (Dibaca 3x) "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Penjelasan Makna Bacaan Ruku': Ruku' adalah gerakan fisik yang melambangkan ketundukan dan pengagungan. Dengan membungkukkan badan, kita merendahkan diri di hadapan Allah. Ucapan "Subhaana Rabbiyal 'Adziim" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung) adalah pengakuan verbal yang selaras dengan gerakan fisik kita. Kita mensucikan Allah dari segala kekurangan dan menegaskan keagungan-Nya yang tiada tara. Ini adalah momen untuk merasakan betapa kecilnya kita di hadapan kebesaran-Nya.

7. I'tidal

I'tidal adalah gerakan bangkit dari ruku' dan berdiri tegak lurus. Saat bangkit, kita membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah. "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, kita melanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. "Wahai Tuhan kami, hanya untuk-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Penjelasan Makna Bacaan I'tidal: Bacaan "Sami'allaahu liman hamidah" adalah sebuah kabar gembira dari Allah melalui lisan hamba-Nya. Allah mendengar pujian kita. Ini membangun hubungan timbal balik. Ketika kita memuji-Nya, Dia mendengar. Respon kita sebagai hamba adalah "Rabbanaa lakal hamdu," sebuah pengakuan bahwa segala puji memang hanya milik-Nya. Kita memuji-Nya bukan dengan pujian yang terbatas, tetapi pujian yang memenuhi langit, bumi, dan segala ciptaan-Nya. Ini adalah ekspresi syukur dan pengagungan yang tak terhingga.

8. Sujud

Sujud adalah puncak dari kerendahan diri seorang hamba. Kita meletakkan tujuh anggota badan ke tanah: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Bacaan saat sujud adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih. (Dibaca 3x) "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Penjelasan Makna Bacaan Sujud: Ketika kita meletakkan bagian tubuh kita yang paling mulia (wajah dan dahi) di tempat yang paling rendah (tanah), kita secara fisik menunjukkan kehambaan total. Bacaan "Subhaana Rabbiyal A'laa" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi) sangat kontras dengan posisi kita. Semakin kita merendah, semakin kita meninggikan Allah. Inilah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Di saat inilah kita dianjurkan untuk memperbanyak doa, karena doa di saat sujud sangat mustajab.

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, kita bangkit untuk duduk sejenak (duduk iftirasy) sebelum melakukan sujud kedua. Dalam posisi duduk ini, kita membaca doa yang sangat komprehensif:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii. "Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Penjelasan Makna Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud: Ini adalah salah satu doa paling padat dan indah dalam sholat. Kita meminta delapan permohonan esensial yang mencakup seluruh aspek kehidupan dunia dan akhirat:

10. Tasyahud (Tahiyat)

Tasyahud dibaca pada saat duduk di rakaat kedua (Tasyahud Awal) dan di rakaat terakhir (Tasyahud Akhir).

Bacaan Tasyahud Awal

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

At-tahiyyaatul mubaarakaatus shalawaatut thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahis shaalihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Bacaan Tasyahud Akhir

Bacaan Tasyahud Akhir sama dengan Tasyahud Awal, namun dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah:

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Penjelasan Makna Tasyahud: Tasyahud adalah dialog agung. Diriwayatkan bahwa ini adalah percakapan antara Rasulullah SAW dengan Allah SWT saat peristiwa Mi'raj.

11. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan, kemudian ke kiri.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah. "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."

Penjelasan Makna Salam: Salam adalah penutup sholat. Setelah perjalanan spiritual menghadap Allah, kita kembali ke realitas dunia dengan membawa pesan damai. Kita menebarkan salam dan doa keselamatan kepada malaikat pencatat amal di kanan dan kiri kita, juga kepada sesama muslim yang mungkin sholat di sekitar kita. Ini adalah simbol bahwa seorang muslim yang baik adalah ia yang membawa kedamaian dan keselamatan bagi lingkungannya, sebagai buah dari sholatnya.

Dengan memahami setiap kata yang kita ucapkan, sholat tidak lagi menjadi beban atau rutinitas yang monoton. Ia berubah menjadi sebuah perjalanan spiritual yang dinanti-nantikan, sebuah dialog penuh cinta dengan Sang Pencipta, sebuah oase ketenangan di tengah hiruk pikuk kehidupan. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk dapat mendirikan sholat dengan khusyu' dan sempurna.
🏠 Kembali ke Homepage