Panduan Bacaan Saat Ziarah Kubur
Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Aktivitas ini bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah ibadah yang sarat akan hikmah dan makna mendalam. Tujuan utama dari ziarah kubur adalah untuk mendoakan ampunan dan rahmat bagi ahli kubur, serta sebagai pengingat bagi peziarah akan kepastian datangnya kematian. Dengan mengingat kematian, diharapkan hati menjadi lebih lembut, keimanan meningkat, dan semangat untuk beramal saleh semakin membara.
Agar ziarah kubur menjadi amalan yang bernilai ibadah dan diterima di sisi Allah SWT, penting bagi kita untuk memahami serta mengamalkan adab, tata cara, dan bacaan-bacaan yang sesuai dengan tuntunan syariat. Artikel ini akan menguraikan secara rinci dan komprehensif mengenai bacaan-bacaan yang dianjurkan saat melakukan ziarah kubur, mulai dari ucapan salam hingga doa penutup, beserta adab-adab yang menyertainya.
Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur
Sebelum kita membahas bacaan-bacaan spesifik, sangat penting untuk terlebih dahulu memahami adab atau etika yang harus dijaga selama berada di area pemakaman. Adab ini adalah cerminan dari rasa hormat kita kepada ahli kubur dan kesadaran kita bahwa tempat tersebut adalah persinggahan menuju akhirat.
1. Niat yang Ikhlas
Segala amal perbuatan bergantung pada niatnya. Luruskan niat ziarah kubur semata-mata karena Allah SWT. Niatkan untuk mendoakan ahli kubur, mengambil pelajaran (ibrah) dari kematian, dan memenuhi anjuran Rasulullah SAW. Hindari niat-niat yang menyimpang, seperti meminta-minta kepada kuburan, mencari pesugihan, atau tujuan duniawi lainnya yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatan syirik.
2. Bersuci (Berwudhu)
Dianjurkan untuk berada dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar. Sebelum berangkat, hendaknya peziarah berwudhu terlebih dahulu. Kondisi suci ini menunjukkan keseriusan dan penghormatan kita dalam melakukan sebuah ibadah, termasuk saat membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dan memanjatkan doa di pemakaman.
3. Mengenakan Pakaian yang Sopan dan Menutup Aurat
Pemakaman adalah tempat yang mulia. Kenakanlah pakaian yang rapi, bersih, sopan, dan menutup aurat secara sempurna. Hindari pakaian yang mencolok, ketat, atau transparan yang tidak pantas dikenakan di tempat tersebut. Pakaian yang sopan adalah cerminan dari adab dan rasa hormat kita.
4. Menjaga Ketenangan dan Tidak Berlebihan
Area pemakaman adalah tempat bersemayamnya orang-orang yang telah mendahului kita. Jagalah ketenangan suasana dengan tidak berbicara terlalu keras, tertawa terbahak-bahak, atau melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan. Demikian pula dalam mengekspresikan kesedihan, Islam melarang meratap (niyahah), meraung-raung, atau menyobek-nyobek pakaian. Menangis sewajarnya karena teringat kebaikan almarhum diperbolehkan, sebagaimana Rasulullah SAW pun pernah meneteskan air mata.
5. Tidak Menduduki atau Menginjak Kuburan
Hormatilah setiap kuburan yang ada, bukan hanya kuburan kerabat yang kita ziarahi. Berjalanlah di lorong atau jalan setapak yang telah disediakan. Hindari dengan sengaja menginjak atau bahkan duduk di atas pusara kuburan. Perbuatan ini dianggap tidak menghormati ahli kubur yang bersemayam di dalamnya.
6. Melepas Alas Kaki (Jika Memungkinkan)
Sebagian ulama menganjurkan untuk melepas alas kaki saat berjalan di antara kuburan sebagai bentuk penghormatan, kecuali jika ada halangan seperti tanah yang becek, panas, atau terdapat duri. Ini didasarkan pada hadis yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah menegur seseorang yang berjalan di pemakaman dengan sandal.
Rangkaian Bacaan Saat Berziarah Kubur
Setelah memahami adabnya, berikut adalah urutan dan bacaan-bacaan yang dianjurkan untuk dilantunkan selama proses ziarah kubur. Bacaan ini merupakan inti dari ziarah, yaitu mengirimkan doa dan hadiah pahala bagi si mayit.
1. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur
Ketika memasuki area pemakaman, dianjurkan untuk mengucapkan salam yang ditujukan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat yang dimakamkan di tempat tersebut. Salam ini adalah doa dan sapaan penghormatan bagi mereka.
السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Assalāmu 'alaikum ahlad diyāri minal mu'minīna wal muslimīn, wa innā insyā Allāhu bikum lāhiqūn, nas'alullāha lanā wa lakumul 'āfiyah.
"Keselamatan semoga tercurah atas kalian, wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Dan sesungguhnya kami, insya Allah, akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian keselamatan (dari api neraka)."
Ada juga versi lain yang lebih singkat:
السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ
Assalāmu 'alā ahlid diyāri minal mu'minīna wal muslimīn, wa yarhamullāhul mustaqdimīna minnā wal musta'khirīn, wa innā insyā Allāhu bikum la lāhiqūn.
"Keselamatan semoga tercurah atas kalian, wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang yang telah mendahului kami dan orang-orang yang akan datang kemudian. Dan sesungguhnya kami, insya Allah, pasti akan menyusul kalian."
2. Membaca Istighfar
Setelah sampai di makam yang dituju, mulailah dengan beristighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT. Istighfar ini ditujukan untuk diri sendiri sebagai peziarah dan juga untuk almarhum/almarhumah. Dengan memohon ampunan, kita berharap hati kita dibersihkan sebelum memanjatkan doa-doa lainnya.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ
Astaghfirullāhal 'azhīm.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Bacalah istighfar ini beberapa kali, misalnya tiga, tujuh, atau sebanyak yang kita mampu dengan penuh penghayatan. Memohon ampun adalah pembuka pintu rahmat Allah SWT.
3. Membaca Surat-Surat Pendek Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an dan menghadiahkan pahalanya kepada ahli kubur adalah amalan yang dianjurkan oleh banyak ulama. Pahala dari bacaan tersebut, atas izin Allah, akan sampai kepada si mayit dan menjadi penerang di alam kuburnya. Surat-surat yang umum dibaca adalah:
a. Surat Al-Fatihah
Al-Fatihah adalah induk dari Al-Qur'an (Ummul Qur'an) dan merupakan surat yang paling agung. Membacanya adalah bagian dari doa, pujian, dan permohonan kepada Allah. Dianjurkan untuk membacanya sebanyak satu, tiga, atau tujuh kali. Sebelum membaca, niatkan dalam hati bahwa pahala bacaan ini dihadiahkan untuk almarhum/almarhumah yang diziarahi.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّۤالِّيْنَ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-lażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
b. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (Al-Mu'awwidzatain)
Ketiga surat ini memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW menganjurkan untuk membacanya, terutama Surat Al-Ikhlas yang pahalanya setara dengan sepertiga Al-Qur'an. Membacanya masing-masing sebanyak tiga kali adalah amalan yang sangat baik.
Membaca Surat Al-Ikhlas tiga kali seperti mengkhatamkan Al-Qur'an. Pahala yang besar ini sangat diharapkan bisa menjadi tambahan bekal bagi ahli kubur.
Surat Al-Ikhlas (3 kali):
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
Surat Al-Falaq (1 kali):
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"
Surat An-Nas (1 kali):
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul a'ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"
4. Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255) adalah ayat yang paling agung di dalam Al-Qur'an. Kandungannya menjelaskan tentang keesaan dan kekuasaan mutlak Allah SWT. Membacanya memiliki banyak keutamaan, termasuk memberikan ketenangan dan perlindungan. Menghadiahkan pahala bacaan Ayat Kursi dipercaya dapat melapangkan dan menerangi kubur si mayit.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyụm, lā ta'khużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā', wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya'ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."
5. Membaca Surat Yasin (Jika Waktu Memungkinkan)
Surat Yasin sering disebut sebagai jantungnya Al-Qur'an. Membaca Surat Yasin di dekat orang yang akan meninggal atau menghadiahkan pahalanya untuk yang telah meninggal adalah praktik yang umum dilakukan di kalangan umat Islam. Terdapat beberapa hadis yang menyebutkan keutamaan Surat Yasin, di antaranya adalah dapat meringankan beban si mayit dan mendatangkan ampunan dari Allah SWT. Jika memiliki waktu yang cukup, membaca Surat Yasin secara lengkap adalah pilihan yang sangat mulia.
6. Membaca Kalimat Tahlil, Tasbih, dan Tahmid
Dzikir adalah amalan ringan di lisan namun berat di timbangan amal. Setelah membaca ayat-ayat Al-Qur'an, lanjutkan dengan berdzikir dengan kalimat-kalimat thayyibah. Kalimat ini berisi pengagungan dan penyucian nama Allah.
- Tahlil: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (Lā ilāha illallāh) - "Tiada Tuhan selain Allah"
- Tasbih: سُبْحَانَ اللهِ (Subḥānallāh) - "Maha Suci Allah"
- Tahmid: الْحَمْدُ لِلَّهِ (Alḥamdulillāh) - "Segala Puji bagi Allah"
- Takbir: اللهُ أَكْبَرُ (Allāhu Akbar) - "Allah Maha Besar"
Bacalah tahlil "Lā ilāha illallāh" sebanyak 33 kali atau 100 kali, atau sesuai kemampuan. Setiap bacaan dzikir ini diniatkan agar pahalanya sampai kepada ahli kubur sebagai hadiah yang berharga dari yang masih hidup.
7. Membaca Shalawat Nabi
Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah kunci terkabulnya doa. Tidak ada doa yang akan terangkat ke langit jika tidak diiringi dengan shalawat. Membaca shalawat juga merupakan bentuk cinta kita kepada Rasulullah SAW, yang syafaatnya sangat kita harapkan di hari kiamat, baik untuk diri kita maupun untuk almarhum.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
Bacalah shalawat ini beberapa kali sebelum memulai doa inti untuk si mayit.
Puncak Ziarah: Memanjatkan Doa Khusus untuk Ahli Kubur
Inilah inti dan tujuan utama dari ziarah kubur. Setelah mengirimkan hadiah pahala bacaan Al-Qur'an dan dzikir, saatnya kita memanjatkan doa secara khusus kepada Allah SWT, memohonkan ampunan, rahmat, dan kebaikan bagi almarhum/almarhumah. Saat berdoa, dianjurkan untuk menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan.
Berikut adalah contoh doa yang lengkap dan mencakup permohonan-permohonan penting bagi ahli kubur. Terdapat perbedaan lafal untuk jenazah laki-laki (menggunakan dhamir -hu) dan perempuan (menggunakan dhamir -ha).
Doa untuk Jenazah Laki-laki
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allāhummaghfir lahu warḥamhu wa 'āfihi wa'fu 'anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' mudkhalahu, waghsilhu bilmā'i wats tsalji wal barad, wa naqqihi minal khaṭāyā kamā yunaqqats tsaubul abyaḍu minad danas, wa abdilhu dāran khairan min dārihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannah, wa a'iżhu min 'ażābil qabri wa 'ażābin nār.
"Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah pintu masuknya (kuburnya), mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."
Doa untuk Jenazah Perempuan
(Lafal doanya sama, hanya mengganti dhamir 'hu' menjadi 'ha')
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allāhummaghfir lahā warḥamhā wa 'āfihā wa'fu 'anhā, wa akrim nuzulahā, wa wassi' mudkhalahā, waghsilhā bilmā'i wats tsalji wal barad, wa naqqihā minal khaṭāyā kamā yunaqqats tsaubul abyaḍu minad danas, wa abdilhā dāran khairan min dārihā, wa ahlan khairan min ahlihā, wa zaujan khairan min zaujihā, wa adkhilhāl jannah, wa a'iżhā min 'ażābil qabri wa 'ażābin nār.
Doa Penutup yang Umum
Sebagai penutup, kita bisa memanjatkan doa sapu jagat dan doa untuk seluruh kaum muslimin.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Rabbanā ātinā fid-dunyā ḥasanah, wa fil-ākhirati ḥasanah, wa qinā 'ażāban-nār. Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mu'minīna wal mu'mināt, al-aḥyā'i minhum wal amwāt. Wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam, walḥamdulillāhi rabbil 'ālamīn.
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam."
Penutup Ziarah
Setelah selesai berdoa, ucapkan salam sekali lagi sebelum meninggalkan makam. Pulanglah dengan tenang, membawa hikmah dan pelajaran dari ziarah yang telah dilakukan. Renungkanlah bahwa suatu saat nanti, kita pun akan berada di posisi mereka, menantikan doa dari orang-orang yang masih hidup.
Ziarah kubur adalah perjalanan spiritual singkat yang mengingatkan kita tentang tujuan akhir perjalanan hidup. Lakukanlah dengan adab yang mulia dan bacaan yang khusyuk, agar ia menjadi bekal bagi yang telah tiada dan pengingat berharga bagi yang masih bernapas.