Ratib Al-Haddad adalah sebuah wirid dan dzikir yang disusun oleh seorang ulama besar dari Hadramaut, Yaman, yaitu Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Dzikir ini menjadi amalan yang sangat populer di kalangan umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kandungannya terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an pilihan, kalimat-kalimat tauhid, tasbih, tahmid, takbir, istighfar, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, serta doa-doa perlindungan yang ma'tsur (bersumber dari Nabi).
Amalan ini dikenal sebagai benteng atau perisai spiritual bagi seorang mukmin. Rutin mengamalkannya diyakini dapat mendatangkan berbagai keutamaan, seperti perlindungan diri, keluarga, dan harta dari segala macam keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Ratib ini disusun dengan kalimat yang ringkas, padat makna, dan mudah dihafal, sehingga dapat diamalkan oleh berbagai kalangan tanpa kesulitan. Waktu terbaik untuk membacanya adalah setelah shalat Isya, atau antara Maghrib dan Isya, namun bisa juga dibaca pada waktu pagi.
Mengenal Penyusun Ratib: Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad
Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad lahir di Subair, sebuah desa di pinggiran kota Tarim, Hadramaut, Yaman. Beliau adalah seorang pembaharu (mujaddid) dalam Islam pada masanya. Sejak kecil, beliau telah menunjukkan kecerdasan luar biasa dan semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu. Meskipun diuji dengan kehilangan penglihatan pada usia dini, hal itu tidak menyurutkan langkahnya untuk menjadi seorang alim ulama yang disegani.
Beliau menyusun Ratib Al-Haddad ini berdasarkan ilham dari Allah SWT. Diceritakan bahwa penyusunan ratib ini adalah atas permintaan salah seorang muridnya yang berasal dari desa Shibam, Hadramaut. Mereka meminta sebuah wirid yang dapat menjadi pegangan dan benteng bagi kaumnya yang saat itu sedang menghadapi tantangan akidah. Maka, pada malam Lailatul Qadar, Imam Al-Haddad menyusun wirid agung ini. Sejak saat itu, Ratib Al-Haddad menyebar luas dan menjadi amalan harian bagi jutaan umat Islam, membawa keberkahan yang tak terhingga bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
Karya-karya beliau, termasuk Ratib Al-Haddad, mencerminkan kedalaman ilmunya dalam bidang tauhid, fiqih, tasawuf, dan dakwah. Beliau menekankan pentingnya membersihkan hati, mendekatkan diri kepada Allah, dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan. Ratib ini adalah warisan spiritual yang sangat berharga, sebuah rangkaian permata dzikir yang menghubungkan hati seorang hamba langsung kepada Rabb-nya.
Teks Lengkap Bacaan Ratib Al-Haddad
Berikut adalah bacaan lengkap Ratib Al-Haddad, disajikan dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk mempermudah pembacaan, serta terjemahan bahasa Indonesia untuk memahami maknanya.
1. Niat dan Al-Fatihah
Diawali dengan membaca Surat Al-Fatihah, yang diniatkan untuk memohon keridhaan Allah, syafaat Rasulullah SAW, serta dihadiahkan pahalanya kepada penyusun ratib, guru-guru, orang tua, dan seluruh kaum muslimin.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْن
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillāhi rabbil 'ālamīn. Ar-rahmānir-rahīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinash-shirāthal mustaqīm. Shirāthal ladzīna an'amta 'alaihim ghairil maghdhūbi 'alaihim waladh-dhāllīn. Āmīn.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Kabulkanlah."
2. Ayat Kursi
Ayat Kursi adalah ayat ke-255 dari Surat Al-Baqarah. Ayat ini dikenal sebagai ayat teragung dalam Al-Qur'an karena kandungannya yang menjelaskan keesaan dan kekuasaan Allah yang mutlak.
اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ، وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allāhu lā ilāha illā huwal hayyul qayyūm, lā ta’khudzuhū sinatuw wa lā naūm, lahū mā fis samāwāti wa mā fil ardh, man dzal ladzī yasyfa'u 'indahū illā bi’idznih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuhīthūna bisyai’im min 'ilmihī illā bimā syā’, wasi'a kursiyyuhus samāwāti wal ardh, wa lā ya’ūduhū hifzhuhumā, wa huwal 'aliyyul 'azhīm.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
3. Akhir Surat Al-Baqarah
Dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah ini memiliki keutamaan yang besar, di antaranya adalah sebagai pelindung dan pencukup bagi orang yang membacanya di malam hari.
آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ، رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal mu’minūn, kullun āmana billāhi wa malā’ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qālū sami'nā wa atha'nā ghufrānaka rabbanā wa ilaikal mashīr. Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhidznā in nasīnā au akhtha’nā, rabbanā wa lā tahmil 'alainā ishran kamā hamaltahū 'alal ladzīna min qablinā, rabbanā wa lā tuhammilnā mā lā thāqata lanā bih, wa'fu 'annā waghfir lanā warhamnā, anta maulānā fanshurnā 'alal qaumil kāfirīn.
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat'. (Mereka berdoa): 'Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'."
4. Kalimat Tauhid dan Tasbih (3x)
Rangkaian dzikir ini menegaskan keesaan Allah dan menyucikan-Nya dari segala kekurangan.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (٣×)
Lā ilāha illallāh wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyī wa yumīt wa huwa 'alā kulli syai’in qadīr. (3x)
"Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Dibaca 3 kali)
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ (٣×)
Subhānallāh wal hamdulillāh wa lā ilāha illallāh wallāhu akbar. (3x)
"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar." (Dibaca 3 kali)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (٣×)
Subhānallāhi wa bihamdihī, subhānallāhil 'azhīm. (3x)
"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah yang Maha Agung." (Dibaca 3 kali)
5. Doa Memohon Ampunan dan Rahmat (1x)
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ (١×)
Rabbanaghfir lanā wa tub 'alainā, innaka antat tawwābur rahīm. (1x)
"Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (Dibaca 1 kali)
6. Shalawat kepada Nabi (3x)
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah Allah dan merupakan salah satu amalan paling mulia.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (٣×)
Allāhumma shalli 'alā Muhammad, Allāhumma shalli 'alaihi wa sallim. (3x)
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya." (Dibaca 3 kali)
7. Doa Perlindungan dari Kejahatan (3x)
Doa ini adalah permohonan perlindungan kepada Allah dengan perantaraan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna.
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (٣×)
A'ūdzu bikalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq. (3x)
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya." (Dibaca 3 kali)
8. Doa Perlindungan dari Segala Bahaya (3x)
Dzikir ini dianjurkan dibaca pada pagi dan petang untuk melindungi diri dari segala mudarat.
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (٣×)
Bismillāhil ladzī lā yadhurru ma'asmihī syai’un fil ardhi wa lā fis samā’i wa huwas samī'ul 'alīm. (3x)
"Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat memberi mudarat, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Dibaca 3 kali)
9. Pernyataan Ridha kepada Allah, Islam, dan Nabi Muhammad (3x)
Sebuah ikrar keimanan yang meneguhkan hati seorang mukmin.
رَضِيْنَا بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا (٣×)
Radhīnā billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin nabiyyā. (3x)
"Kami ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai Nabi kami." (Dibaca 3 kali)
10. Dzikir Pembuka dan Penutup (1x)
بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئَةِ اللهِ (١×)
Bismillāh wal hamdulillāh wal khairu wasy syarru bimasyī’atillāh. (1x)
"Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah, kebaikan dan keburukan adalah dengan kehendak Allah." (Dibaca 1 kali)
11. Iman Kepada Hari Akhir (3x)
آمَنَّا بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ، تُبْنَا إِلَى اللهِ بَاطِنًا وَظَاهِرًا (٣×)
Āmannā billāhi wal yaumil ākhir, tubnā ilallāhi bāthinan wa zhāhirā. (3x)
"Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, kami bertaubat kepada Allah lahir dan batin." (Dibaca 3 kali)
12. Doa Memohon Maaf dan Kesehatan (3x)
Permohonan ampunan yang disertai dengan harapan untuk dijauhkan dari segala penyakit hati dan fisik.
يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا (٣×)
Yā Rabbanā wa'fu 'annā wamhul ladzī kāna minnā. (3x)
"Wahai Tuhan kami, maafkanlah kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami." (Dibaca 3 kali)
13. Doa Kekuatan dan Keagungan (7x)
Dzikir ini menyeru nama Allah Yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, memohon agar dimatikan dalam keadaan beragama Islam.
يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَمِتْنَا عَلَى دِيْنِ اْلإِسْلاَمِ (٧×)
Yā dzal jalāli wal ikrām, amitnā 'alā dīnil Islām. (7x)
"Wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, matikanlah kami dalam keadaan beragama Islam." (Dibaca 7 kali)
14. Doa Perlindungan dari Orang Zalim (3x)
Permohonan kekuatan dan perlindungan dari Allah terhadap kezaliman.
يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ إِكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْنَ (٣×)
Yā qawiyyu yā matīn, ikfi syarradh dhālimīn. (3x)
"Wahai Yang Maha Kuat, wahai Yang Maha Kokoh, cukuplah (lindungi kami) dari kejahatan orang-orang yang zalim." (Dibaca 3 kali)
15. Doa untuk Kebaikan Muslimin (1x)
أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ (١×)
Ashlahallāhu umūral muslimīn, sharafahallāhu syarral mu’dzīn. (1x)
"Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimin dan semoga Allah menghindarkan kejahatan orang-orang yang suka mengganggu." (Dibaca 1 kali)
16. Dzikir Agung (10x)
Rangkaian dzikir ini menyebut beberapa Asmaul Husna yang agung.
يَا عَلِيُّ يَا كَبِيْرُ، يَا عَلِيْمُ يَا قَدِيْرُ، يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ، يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرُ (١٠×)
Yā 'aliyyu yā kabīr, yā 'alīmu yā qadīr, yā samī'u yā bashīr, yā lathīfu yā khabīr. (10x)
"Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Yang Maha Besar. Wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Yang Maha Kuasa. Wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Maha Melihat. Wahai Yang Maha Lembut, wahai Yang Maha Waspada." (Dibaca 10 kali)
17. Doa Perlindungan dari Kesulitan (3x)
يَا فَارِجَ الْهَمِّ يَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ (٣×)
Yā fārijal hammi yā kāsyifal ghamm, yā man li'abdihī yaghfiru wa yarham. (3x)
"Wahai pelepas kesusahan, wahai yang menghilangkan duka. Wahai yang mengampuni dan menyayangi hamba-Nya." (Dibaca 3 kali)
18. Istighfar (4x)
Memohon ampunan adalah inti dari ibadah seorang hamba.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا، أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَايَا (٤×)
Astaghfirullāha rabbal barāyā, astaghfirullāha minal khathāyā. (4x)
"Aku memohon ampun kepada Allah, Tuhan semua makhluk. Aku memohon ampun kepada Allah dari segala kesalahan." (Dibaca 4 kali)
19. Kalimat Tauhid (50x atau 100x)
Kalimat "La Ilaha Illallah" adalah dzikir yang paling utama, pondasi dari keimanan.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (٥٠ أو ١٠٠ مرة)
Lā ilāha illallāh. (50 atau 100 kali)
"Tidak ada Tuhan selain Allah." (Dibaca 50 atau 100 kali)
20. Penutup dengan Shalawat dan Tahlil
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ، وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ، وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ الْمُطَهَّرِيْنَ، وَأَصْحَابِهِ الْمُهْتَدِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Muhammadur rasūlullāh, shallallāhu 'alaihi wa ālihī wa sallam, wa syarrafa wa karrama, wa majjada wa 'adhdhama, wa radhiyallāhu ta'ālā 'an ahli baitihil muthahharīn, wa ash-hābihil muhtadīn, wat tābi'īna lahum bi ihsānin ilā yaumid dīn.
"Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepadanya dan keluarganya, juga kemuliaan, keagungan, dan kebesaran. Dan semoga Allah meridhai ahli baitnya yang disucikan, para sahabatnya yang mendapat petunjuk, dan para pengikut mereka dengan baik hingga hari kiamat."
21. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Tiga surat perlindungan yang sangat dianjurkan untuk dibaca setiap pagi dan petang.
Surat Al-Ikhlas (3x)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Bismillahirrahmanirrahim. Qul huwallāhu ahad. Allāhus-shamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahū kufuwan ahad. (3x)
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Dibaca 3 kali)
Surat Al-Falaq (1x)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Bismillahirrahmanirrahim. Qul a'ūdzu birabbil falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri ghāsiqin idzā waqab. Wa min syarrin naffātsāti fil 'uqad. Wa min syarri hāsidin idzā hasad. (1x)
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (Dibaca 1 kali)
Surat An-Nas (1x)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bismillahirrahmanirrahim. Qul a'ūdzu birabbin nās. Malikin nās. Ilāhin nās. Min syarril waswāsil khannās. Alladzī yuwaswisu fī shudūrin nās. Minal jinnati wan nās. (1x)
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia." (Dibaca 1 kali)
Keutamaan dan Fadhilah Mengamalkan Ratib Al-Haddad
Mengamalkan Ratib Al-Haddad secara istiqamah (konsisten) diyakini membawa banyak sekali manfaat dan keutamaan (fadhilah) bagi kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Para ulama menyebutkan beberapa di antaranya:
- Benteng Perlindungan Diri dan Keluarga: Salah satu fadhilah utama dari Ratib ini adalah sebagai perisai ghaib. Bacaan-bacaan di dalamnya, seperti Ayat Kursi, Surat Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), dan doa-doa perlindungan lainnya, berfungsi sebagai benteng yang kokoh dari segala macam gangguan, baik dari jin, setan, sihir, maupun niat jahat manusia.
- Menjaga Keimanan dan Mendatangkan Husnul Khatimah: Kalimat tauhid, istighfar, dan doa "Yā dzal jalāli wal ikrām, amitnā 'alā dīnil Islām" yang diulang-ulang bertujuan untuk mengokohkan pilar keimanan dalam hati. Diharapkan, dengan izin Allah, orang yang rutin mengamalkannya akan dimatikan dalam keadaan Islam (husnul khatimah).
- Membuka Pintu Rezeki dan Keberkahan: Dzikir adalah salah satu kunci pembuka pintu rezeki. Dengan senantiasa membasahi lisan untuk mengingat Allah, memuji-Nya, dan memohon ampunan, seorang hamba akan dilapangkan urusannya, termasuk dalam hal rezeki yang halal dan berkah.
- Memberikan Ketenangan Hati dan Jiwa: Sesuai firman Allah dalam Al-Qur'an, "Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28). Rangkaian dzikir dalam Ratib Al-Haddad adalah sarana yang sangat efektif untuk menenangkan hati yang gundah, menghilangkan kecemasan, dan menghadirkan kedamaian dalam jiwa.
- Menghapus Dosa dan Kesalahan: Bacaan istighfar yang berulang kali diucapkan menjadi wasilah (perantara) untuk memohon ampunan Allah atas segala dosa dan khilaf yang telah diperbuat. Ini adalah proses pembersihan diri secara spiritual yang sangat penting.
- Mempererat Hubungan dengan Allah dan Rasul-Nya: Mengamalkan ratib adalah bentuk ketaatan dan upaya untuk terus-menerus terhubung dengan Allah SWT. Di dalamnya juga terdapat shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang akan memperkuat ikatan cinta seorang umat kepada Nabinya.
Ratib Al-Haddad adalah sebuah anugerah besar bagi umat Islam. Ia adalah paket lengkap dzikir harian yang ringkas namun sarat makna dan fadhilah. Mengamalkannya dengan rutin, penuh penghayatan, dan keikhlasan akan menjadi investasi spiritual yang tak ternilai harganya. Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah SWT untuk dapat mengamalkannya secara istiqamah dan meraih segala keberkahan yang terkandung di dalamnya.