Panduan Lengkap Bacaan Ratib Al-Haddad
Mengenal Ratib Al-Haddad: Wirid Penjaga Iman
Ratib Al-Haddad merupakan salah satu wirid dan zikir yang sangat populer di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan wilayah Hadhramaut, Yaman. Kumpulan zikir ini disusun oleh seorang ulama besar, Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Beliau adalah seorang pembaharu (mujaddid) dalam Islam yang hidup pada abad ke-11 Hijriah. Ratib ini disusun berdasarkan permintaan dari salah seorang muridnya, Amir bin Badr Al-Katsiri, yang berasal dari desa Shibam di Hadhramaut. Tujuannya adalah untuk menyusun sebuah wirid yang ringkas, padat, namun mencakup zikir-zikir inti dari Al-Qur'an dan Hadis, agar dapat menjadi benteng pertahanan bagi kaum muslimin di desanya dari pengaruh ajaran sesat yang mulai menyebar pada masa itu.
Nama "Al-Haddad" sendiri merujuk kepada nama keluarga penyusunnya. Ratib ini secara resmi disusun pada malam Lailatul Qadar, 27 Ramadhan 1071 Hijriah. Keistimewaan Ratib Al-Haddad terletak pada sumbernya yang otentik, yaitu ayat-ayat suci Al-Qur'an dan doa-doa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Setiap kalimat di dalamnya memiliki dasar yang kuat, menjadikannya sebuah amalan yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Manfaat utama dari mengamalkan Ratib ini adalah untuk memperkuat iman, memohon perlindungan Allah SWT dari segala bentuk kejahatan, baik yang terlihat maupun tidak, serta untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Bacaannya yang relatif singkat membuatnya mudah untuk diistiqamahkan atau diamalkan secara rutin setiap hari, biasanya setelah shalat Maghrib atau Isya.
Biografi Singkat Penyusun: Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad
Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad lahir di Subair, sebuah desa di pinggiran kota Tarim, Hadhramaut, Yaman, pada malam Senin, 5 Safar 1044 Hijriah. Beliau berasal dari keluarga yang mulia, dengan nasab yang tersambung langsung kepada Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib. Sejak kecil, beliau telah menunjukkan kecerdasan luar biasa dan semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu. Sebuah ujian besar menimpanya saat berusia empat tahun, di mana beliau terjangkit penyakit cacar yang menyebabkannya kehilangan penglihatan. Namun, keterbatasan fisik ini tidak sedikit pun memadamkan cahaya ilmunya. Justru, Allah SWT menggantinya dengan bashirah atau mata hati yang tajam dan terang benderang.
Beliau menghafal Al-Qur'an di usia belia dan mendalami berbagai cabang ilmu agama seperti Fiqih, Tauhid, Tasawuf, dan Hadis dari ulama-ulama terkemuka di zamannya. Guru-guru beliau antara lain adalah Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas (penyusun Ratib Al-Attas), Al-Habib Aqil bin Abdurrahman Assegaf, dan banyak lagi ulama besar lainnya. Kegigihannya dalam belajar dan beribadah menjadikan beliau seorang alim yang sangat dihormati. Beliau tidak hanya dikenal sebagai seorang sufi, tetapi juga sebagai seorang penyair dan penulis yang produktif. Karya-karyanya seperti "An-Nashaih Ad-Diniyyah wal Washaya Al-Imaniyyah", "Risalatul Mu'awanah", dan kumpulan wiridnya, termasuk Ratib Al-Haddad, telah tersebar luas dan menjadi rujukan bagi umat Islam di seluruh dunia. Imam Al-Haddad wafat pada malam Selasa, 7 Dzulqa'dah 1132 Hijriah di kota Tarim dan dimakamkan di pemakaman Zanbal. Warisan ilmu dan amalannya terus hidup dan memberikan manfaat hingga hari ini.
Teks Lengkap Bacaan Ratib Al-Haddad
Berikut adalah bacaan lengkap Ratib Al-Haddad dalam tulisan Arab, disertai dengan transliterasi Latin untuk membantu pelafalan, serta terjemahan dalam bahasa Indonesia agar kita dapat merenungi makna yang terkandung di dalamnya. Dianjurkan untuk membacanya dengan khusyuk, memahami artinya, dan menghadirkan hati sepenuhnya kepada Allah SWT.
1. Pembukaan dengan Al-Fatihah
اَلْفَاتِحَةُ اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيْعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ... (بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ. ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ. ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ. مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ. صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ. أٰمِيْن)
Al-faatihah ilaa hadhrati sayyidinaa wa syafi'inaa wa nabiyyinaa wa mawlaanaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam... (Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn. Āmīn).
Al-Fatihah (dihadiahkan) kepada junjungan, pemberi syafaat, nabi, dan pemimpin kita, Muhammad SAW... (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Aamiin).
Penjelasan dan Makna
Ratib ini dimulai dengan menghadiahkan bacaan Surat Al-Fatihah kepada ruh suci Nabi Muhammad SAW. Ini adalah bentuk adab dan cinta kita kepada beliau. Al-Fatihah disebut sebagai "Ummul Kitab" atau induk dari Al-Qur'an karena ia merangkum seluruh isi pokok ajaran Islam: tauhid (keyakinan kepada keesaan Allah), janji dan ancaman, ibadah, serta permohonan petunjuk ke jalan yang benar. Membaca Al-Fatihah di awal zikir adalah seperti membuka pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
2. Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ، وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Penjelasan dan Makna
Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Kandungannya menegaskan keesaan, kebesaran, dan kekuasaan mutlak Allah SWT atas seluruh alam semesta. Membaca Ayat Kursi memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai pelindung dari gangguan setan dan segala macam kejahatan. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membacanya setelah setiap shalat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian. Dalam ratib ini, Ayat Kursi berfungsi sebagai benteng pertahanan spiritual yang sangat kuat.
3. Akhir Surat Al-Baqarah (QS. Al-Baqarah: 285-286)
آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ، رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mir rabbihî wal mu'minuun, kullun aamana billaahi wa malaa'ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir. Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu'aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa, rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alal ladziina min qabliinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa'fu 'annaa waghfir lanaa warhamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin.
Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
Penjelasan dan Makna
Dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Disebutkan dalam hadis bahwa barangsiapa membacanya di malam hari, maka itu akan mencukupinya (dari segala keburukan). Ayat-ayat ini merupakan deklarasi iman yang total dari seorang hamba, diikuti dengan doa-doa yang sangat komprehensif. Kita memohon ampunan, keringanan, rahmat, dan pertolongan dari Allah. Ini adalah bentuk penyerahan diri yang sempurna, mengakui kelemahan diri dan memohon kekuatan dari Yang Maha Kuasa.
4. Kalimat Tahlil (Dibaca 3x)
(٣×) لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. (3x)
Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Ini adalah kalimat tauhid (tahlil) yang paling utama. Mengulanginya sebanyak tiga kali adalah untuk menegaskan dan memantapkan keyakinan di dalam hati. Kalimat ini merangkum esensi dari akidah Islam: pengakuan bahwa hanya Allah satu-satunya Tuhan, pemilik mutlak segala kerajaan, sumber segala pujian, dan penguasa atas hidup dan mati. Ini adalah zikir yang paling berat timbangannya di hari kiamat.
5. Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir (Dibaca 3x)
(٣×) سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. (3x)
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Keempat kalimat ini dikenal sebagai "Al-Baqiyatush Shalihat" (amalan-amalan yang kekal lagi baik). Rasulullah SAW menyebutnya sebagai kalimat-kalimat yang paling dicintai oleh Allah. Subhanallah (Maha Suci Allah) adalah penyucian Allah dari segala kekurangan. Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) adalah pengakuan bahwa semua pujian dan kesempurnaan hanya milik-Nya. La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) adalah penegasan keesaan-Nya. Allahu Akbar (Allah Maha Besar) adalah pengakuan atas keagungan-Nya yang melebihi segalanya.
6. Tasbih dan Pujian (Dibaca 3x)
(٣×) سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Subhaanallaahi wa bihamdihii subhaanallaahil 'azhiim. (3x)
Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Ini adalah dua kalimat zikir yang ringan di lisan, berat di timbangan amal, dan sangat dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih). Zikir ini menggabungkan antara penyucian (tasbih) dan pujian (tahmid), sebuah kombinasi yang sempurna untuk mengagungkan Sang Pencipta. Mengucapkannya dengan penuh penghayatan akan membersihkan hati dan memberatkan catatan amal kebaikan kita.
7. Doa Memohon Perlindungan dan Kesejahteraan (Dibaca 3x)
(٣×) رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Rabbanaghfir lanaa wa tub 'alainaa innaka antat tawwaabur rahiim. (3x)
Wahai Tuhan kami, ampunilah kami dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Doa ini adalah pengakuan atas dosa dan kesalahan kita sebagai manusia. Kita memohon kepada Allah dengan nama-Nya "At-Tawwab" (Maha Penerima Taubat) dan "Ar-Rahim" (Maha Penyayang). Ini mengajarkan kita untuk tidak pernah putus asa dari rahmat Allah. Sekalipun dosa kita banyak, pintu taubat-Nya selalu terbuka bagi hamba yang mau kembali. Mengulang doa ini menunjukkan kesungguhan kita dalam memohon ampunan.
8. Shalawat kepada Nabi (Dibaca 3x)
(٣×) اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Allaahumma shalli 'alaa muhammad, allaahumma shalli 'alaihi wa sallim. (3x)
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Muhammad. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah langsung dari Allah dalam Al-Qur'an (QS. Al-Ahzab: 56). Shalawat adalah kunci terkabulnya doa, penghapus dosa, dan cara untuk mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat. Dengan bershalawat, kita menunjukkan cinta dan penghormatan kita kepada beliau yang telah membawa kita dari kegelapan menuju cahaya iman.
9. Doa Perlindungan dari Kejahatan Makhluk (Dibaca 3x)
(٣×) أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A'uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq. (3x)
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Ini adalah doa perlindungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Siapa pun yang singgah di suatu tempat lalu membaca doa ini, maka tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakannya sampai ia meninggalkan tempat itu. "Kalimat-kalimat Allah yang sempurna" bisa berarti Al-Qur'an atau sifat-sifat-Nya yang mulia. Doa ini mencakup perlindungan dari segala jenis kejahatan, baik dari manusia, jin, binatang buas, racun, dan lain sebagainya.
10. Doa Perlindungan di Langit dan Bumi (Dibaca 3x)
(٣×) بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma'asmihii syai'un fil ardhi wa laa fis samaa'i wa huwas samii'ul 'aliim. (3x)
Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Doa ini adalah zikir pagi dan petang yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengucapkan (doa ini) tiga kali di waktu pagi, maka ia tidak akan ditimpa musibah mendadak hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya tiga kali di waktu sore, maka ia tidak akan ditimpa musibah mendadak hingga pagi hari." Ini adalah bentuk tawakal, menyerahkan perlindungan diri sepenuhnya kepada Allah dengan menyebut nama-Nya yang agung.
11. Pernyataan Ridha (Dibaca 3x)
(٣×) رَضِيْنَا بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا
Radhiinaa billaahi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bimuhammadin nabiyyaa. (3x)
Kami ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Ini adalah ikrar (pernyataan) iman yang fundamental. Mengucapkannya berarti kita menyatakan kepuasan dan kebahagiaan hati kita dengan pilihan Allah untuk kita. Ridha kepada Allah sebagai Tuhan berarti menerima segala takdir-Nya. Ridha kepada Islam sebagai agama berarti menjalankan seluruh syariatnya dengan lapang dada. Dan ridha kepada Muhammad sebagai Nabi berarti mengikuti sunnahnya dengan penuh cinta. Keutamaan membacanya di pagi dan sore hari adalah Allah akan meridhai orang tersebut pada hari kiamat.
12. Zikir Tauhid dan Pujian (Dibaca 3x)
(٣×) بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئَةِ اللهِ
Bismillaahi wal hamdulillaah, wal khairu wasy syarru bimasyii'atillaah. (3x)
Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah, dan kebaikan serta keburukan itu (terjadi) dengan kehendak Allah. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Kalimat ini mengandung pilar keenam dari rukun iman, yaitu iman kepada qada dan qadar (takdir baik dan buruk). Kita memulai dengan nama Allah dan pujian kepada-Nya, lalu kita tegaskan keyakinan kita bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, baik yang kita anggap baik maupun buruk, semuanya berada dalam genggaman kehendak (masyi'ah) Allah. Ini mengajarkan kita untuk sabar saat ditimpa musibah dan bersyukur saat mendapat nikmat.
13. Iman kepada Hari Akhir (Dibaca 3x)
(٣×) آمَنَّا بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ، تُبْنَا إِلَى اللهِ بَاطِنًا وَظَاهِرً
Aamannaa billaahi wal yaumil aakhir, tubnaa ilallaahi baathinan wa zhaahiraa. (3x)
Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, kami bertaubat kepada Allah secara batin dan lahir. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Zikir ini menguatkan dua pilar iman yang penting: iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir. Mengingat hari akhir akan memotivasi kita untuk beramal saleh dan menjauhi maksiat. Kalimat ini kemudian diikuti dengan pernyataan taubat, baik taubat hati (batin) dari niat-niat buruk, maupun taubat lisan dan perbuatan (zahir) dari dosa-dosa yang tampak. Ini adalah proses pembersihan diri yang berkelanjutan.
14. Doa Permohonan Maaf dan Pengampunan (Dibaca 3x)
(٣×) يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا
Yaa rabbanaa wa'fu 'annaa wamhul ladzii kaana minnaa. (3x)
Wahai Tuhan kami, maafkanlah kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang telah kami lakukan. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Ini adalah doa yang sangat tulus dan merendah di hadapan Allah. Kita memohon "al-'afw" (pemaafan), yang tingkatannya lebih tinggi dari "al-maghfirah" (pengampunan). "Al-'afw" berarti menghapus dosa hingga tak bersisa bekasnya sama sekali di catatan amal. Permohonan ini menunjukkan penyesalan yang mendalam dan harapan besar agar Allah membersihkan kita dari noda-noda dosa masa lalu.
15. Seruan kepada Pemilik Keagungan (Dibaca 7x)
(٧×) يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَمِتْنَا عَلَى دِيْنِ اْلإِسْلاَمِ
Yaa dzal jalaali wal ikraam, amitnaa 'alaa diinil islaam. (7x)
Wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, wafatkanlah kami dalam keadaan memeluk agama Islam. (Dibaca 7 kali).
Penjelasan dan Makna
Ini adalah doa untuk memohon husnul khatimah (akhir yang baik). Kita memanggil Allah dengan nama-Nya "Dzal Jalali wal Ikram" yang menunjukkan keagungan dan kemurahan-Nya. Permintaan terbesar seorang mukmin adalah agar diwafatkan dalam keadaan iman dan Islam, karena akhir kehidupan inilah yang menentukan nasib kita di akhirat. Mengulanginya sebanyak tujuh kali menunjukkan betapa penting dan mendesaknya permohonan ini bagi kita.
16. Doa Memohon Kekuatan (Dibaca 3x)
(٣×) يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ إِكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْنَ
Yaa qawiyyu yaa matiin, ikfi syarradh dhaalimiin. (3x)
Wahai Tuhan Yang Maha Kuat lagi Maha Kokoh, cukuplah (lindungi kami) dari kejahatan orang-orang yang zalim. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Dalam doa ini, kita bertawasul (memohon melalui) Asmaul Husna "Al-Qawiy" (Yang Maha Kuat) dan "Al-Matin" (Yang Maha Kokoh). Kita memohon perlindungan dari kejahatan orang-orang yang berbuat zalim, baik zalim kepada diri sendiri dengan berbuat maksiat, maupun zalim kepada orang lain. Ini adalah permohonan agar kekuatan Allah menjadi benteng bagi kita dari segala bentuk kezaliman.
17. Doa untuk Kebaikan Muslimin (Dibaca 3x)
(٣×) أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ
Ashlahallaahu umuural muslimiin, sharafallaahu syarral mu'dziin. (3x)
Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimin, dan semoga Allah menjauhkan kejahatan orang-orang yang suka mengganggu. (Dibaca 3 kali).
Penjelasan dan Makna
Doa ini menunjukkan kepedulian sosial seorang muslim. Kita tidak hanya berdoa untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kebaikan seluruh umat Islam. Kita memohon agar Allah memperbaiki segala urusan mereka, baik urusan dunia maupun akhirat. Dan kita juga memohon perlindungan bagi mereka dari gangguan orang-orang yang berniat jahat. Ini adalah cerminan dari ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah.
18. Doa Penutup yang Agung
يَا عَلِيُّ يَا كَبِيْرُ، يَا عَلِيْمُ يَا قَدِيْرُ، يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ، يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرُ. (٣×)
يَا فَارِجَ الْهَمِّ يَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ. (٣×)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا، أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَايَا. (٤×)
لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. (تُقْرَأُ ٥٠ مَرَّةً أَوْ أَكْثَر)
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ، وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ، وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ الْمُطَهَّرِيْنَ، وَأَصْحَابِهِ الْمُهْتَدِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Yaa 'aliyyu yaa kabiir, yaa 'aliimu yaa qadiir, yaa samii'u yaa bashiir, yaa lathiifu yaa khabiir. (3x)
Yaa faarijal hammi yaa kaasyifal ghammi, yaa man li'abdihii yaghfiru wa yarham. (3x)
Astaghfirullaaha rabbal baraayaa, astaghfirullaaha minal khathaayaa. (4x)
Laa ilaaha illallaah. (Dibaca 50 kali atau lebih)
Muhammadur rasuulullaahi shallallaahu 'alaihi wa aalihii wa sallam, wa syarrafa wa karrama, wa majjada wa 'adhdhama, wa radhiyallaahu ta'aalaa 'an ahli baitihil muthahhariin, wa ash-haabihil muhtadiin, wat taabi'iina lahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.
Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Yang Maha Besar. Wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Yang Maha Kuasa. Wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Maha Melihat. Wahai Yang Maha Lembut, wahai Yang Maha Waspada. (3x)
Wahai Pelepas duka, wahai Penghilang kesusahan. Wahai Dia yang mengampuni dan menyayangi hamba-Nya. (3x)
Aku memohon ampun kepada Allah, Tuhan seluruh makhluk. Aku memohon ampun kepada Allah dari segala kesalahan. (4x)
Tiada Tuhan selain Allah. (Dibaca 50 kali atau lebih)
Muhammad adalah utusan Allah, semoga rahmat dan kesejahteraan Allah tercurah padanya dan keluarganya. Semoga Allah memuliakan, menghormati, mengagungkan, dan membesarkannya. Dan semoga Allah meridhai Ahlul Bait-nya yang suci, para sahabatnya yang mendapat petunjuk, dan para pengikut mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Penjelasan dan Makna
Bagian akhir ini adalah puncak dari Ratib. Dimulai dengan menyebut serangkaian Asmaul Husna yang agung, menunjukkan kebesaran dan keluasan ilmu serta kekuasaan Allah. Dilanjutkan dengan doa untuk menghilangkan kesedihan, sebuah permohonan yang relevan bagi setiap manusia. Kemudian diulang-ulang istighfar sebagai bentuk pembersihan diri. Puncaknya adalah zikir tahlil "La ilaha illallah" yang dibaca berulang kali untuk menancapkan kalimat tauhid sedalam-dalamnya di jiwa. Ratib ditutup dengan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, serta pengikutnya, sebagai bentuk penghormatan dan penutup yang sempurna bagi majelis zikir ini.