Maulid Diba'
Sebuah Gema Cinta untuk Sang Nabi Terpilih
Kitab Maulid Diba' merupakan salah satu karya sastra Islam yang paling agung dan dicintai di seluruh penjuru dunia, khususnya di Nusantara. Ditulis oleh seorang ulama besar dan ahli hadits, Imam Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar ad-Diba'i asy-Syaibani al-Yamani az-Zabidi asy-Syafi'i, kitab ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan untaian mutiara yang merangkum kisah hidup, pujian, dan shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ.
Bahasa yang digunakan dalam Maulid Diba' begitu indah dan puitis, mampu menyentuh relung hati yang paling dalam. Setiap baitnya adalah ekspresi kerinduan dan cinta yang meluap kepada sosok manusia paling mulia. Membacanya seolah membawa kita dalam sebuah perjalanan spiritual, menelusuri jejak-jejak kehidupan Rasulullah ﷺ, dari sebelum kelahirannya yang penuh berkah, masa kecilnya yang agung, hingga perjuangannya menyebarkan risalah Islam. Kitab ini menjadi media bagi umat untuk mengenal lebih dekat pribadi Rasulullah ﷺ, meneladani akhlaknya yang luhur, dan mempertebal rasa cinta kepadanya, yang merupakan salah satu pondasi utama keimanan.
Biografi Singkat Penyusun: Imam Abdurrahman ad-Diba'i
Imam Abdurrahman ad-Diba'i lahir pada bulan Muharram tahun 866 H di kota Zabid, Yaman, dan wafat pada hari Jumat, 12 Rajab tahun 944 H. Beliau adalah seorang ulama yang sangat dihormati pada masanya. Nasabnya yang mulia bersambung hingga kepada sahabat Nabi, menjadikannya sosok yang memiliki kehormatan dari segi ilmu dan keturunan. Beliau dikenal sebagai seorang ahli hadits yang mencapai derajat Hafiz, yaitu seseorang yang mampu menghafal lebih dari 100.000 hadits beserta sanad dan matannya.
Kecintaannya yang mendalam kepada Rasulullah ﷺ mendorongnya untuk menyusun sebuah kitab yang merangkum riwayat hidup dan pujian kepada beliau dengan bahasa yang mudah diakses namun tetap sarat makna. Karyanya yang paling terkenal, yang kita kenal sebagai Maulid Diba', sebenarnya berjudul "Bughyatul Anam fi Maulidi Musthafa 'Alaihis Shalatu was Salam". Namun, karena popularitasnya, kitab ini lebih sering disebut dengan nama penyusunnya. Keikhlasan beliau dalam menyusun karya ini terpancar dari setiap kalimatnya, membuatnya diterima secara luas dan dilantunkan dari generasi ke generasi sebagai wujud cinta abadi kepada Sang Nabi Akhir Zaman.
Struktur dan Kandungan Maulid Diba'
Maulid Diba' memiliki struktur yang sistematis, terdiri dari beberapa bagian utama. Dimulai dengan puji-pujian kepada Allah SWT dan shalawat pembuka, kemudian dilanjutkan dengan *rawi* atau narasi prosa yang menceritakan kisah-kisah penting dalam kehidupan Nabi Muhammad ﷺ. Kisah ini diceritakan dengan gaya bahasa sastra yang tinggi, diselingi dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits yang relevan.
Di antara narasi-narasi tersebut, disisipkan pula bait-bait qasidah (syair pujian) yang indah. Puncak dari pembacaan Maulid Diba' adalah saat *Mahalul Qiyam*, di mana para jamaah berdiri sebagai bentuk penghormatan saat narasi mencapai momen kelahiran Sang Nabi yang mulia. Momen ini diiringi dengan lantunan shalawat "Ya Nabi Salam 'Alaika" yang penuh khidmat dan syahdu. Kitab ini diakhiri dengan doa penutup yang berisi permohonan ampunan, rahmat, dan syafaat dari Rasulullah ﷺ.
Teks Lengkap Bacaan Maulid Diba'
Berikut adalah teks lengkap dari Maulid Diba' yang biasa dibacakan, disertai dengan tulisan Latin untuk membantu pelafalan dan terjemahan dalam bahasa Indonesia agar kita dapat meresapi setiap maknanya.
1. Ya Robbi Sholli
يَارَبِّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدْ ، يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Yaa robbi sholli 'alaa Muhammad, Yaa robbi sholli 'alaihi wasallim.
Ya Tuhanku, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Tuhanku, limpahkan rahmat dan kesejahteraan kepadanya.
يَارَبِّ بَلِّغْهُ الْوَسِيْلَةْ ، يَارَبِّ خُصَّهُ بِالْفَضِيْلَةْ
Yaa robbi ballighul wasiilah, Yaa robbi khusshohu bilfadliilah.
Ya Tuhanku, sampaikanlah kepadanya wasilah (derajat yang tinggi). Ya Tuhanku, khususkanlah ia dengan keutamaan.
يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ الصَّحَابَةْ ، يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ السُّلاَلَةْ
Yaa robbi wardlo 'anish shohaabah, Yaa robbi wardlo 'anis sulaalah.
Ya Tuhanku, ridhailah para sahabat. Ya Tuhanku, ridhailah para keturunannya.
يَارَبِّ وَرْضَ عَنِ الْمَشَايِخْ ، يَارَبِّ وَارْحَمْ وَالِدِيْنَا
Yaa robbi wardlo 'anil masyaayikh, Yaa robbi warham waalidiinaa.
Ya Tuhanku, ridhailah para guru. Ya Tuhanku, sayangilah kedua orang tua kami.
يَارَبِّ وَارْحَمْنَا جَمِيْعًا ، يَارَبِّ وَارْحَمْ كُلَّ مُسْلِمْ
Yaa robbi warhamnaa jamii'an, Yaa robbi warham kulla muslim.
Ya Tuhanku, sayangilah kami semua. Ya Tuhanku, sayangilah setiap muslim.
يَارَبِّ وَاغْفِرْ لِكُلِّ مُذْنِبْ ، يَارَبِّ لَاتَقْطَعْ رَجَانَا
Yaa robbi waghfir likulli mudznib, Yaa robbi laa taqtho' rojaanaa.
Ya Tuhanku, ampunilah setiap orang yang berdosa. Ya Tuhanku, janganlah putuskan harapan kami.
يَارَبِّ يَا سَامِعْ دُعَانَا ، يَارَبِّ بَلِّغْنَا نَزُوْرُهْ
Yaa robbi yaa saami' du'aanaa, Yaa robbi ballighnaa nazuuruh.
Ya Tuhanku, wahai Yang Maha Mendengar doa kami. Ya Tuhanku, sampaikanlah kami untuk menziarahinya.
يَارَبِّ تَغْشَانَا بِنُوْرِهْ ، يَارَبِّ حِفْظَانَكَ وَاَمَانَكْ
Yaa robbi taghsyaanaa binuurih, Yaa robbi hifdhoonaka wa amaanak.
Ya Tuhanku, liputilah kami dengan cahayanya. Ya Tuhanku, (kami memohon) penjagaan dan keamanan-Mu.
يَارَبِّ وَاسْكِنَّا جِنَانَكْ ، يَارَبِّ اَجِرْنَا مِنْ عَذَابِكْ
Yaa robbi waskinnaa jinaanak, Yaa robbi ajirnaa min 'adzaabik.
Ya Tuhanku, tempatkanlah kami di surga-Mu. Ya Tuhanku, selamatkanlah kami dari siksa-Mu.
يَارَبِّ وَارْزُقْنَا الشَّهَادَةْ ، يَارَبِّ حِطْنَا بِالسَّعَادَةْ
Yaa robbi warzuqnasy syahaadah, Yaa robbi hithnaa bissa'aadah.
Ya Tuhanku, berilah kami rezeki syahid. Ya Tuhanku, liputilah kami dengan kebahagiaan.
يَارَبِّ وَاصْلِحْ كُلَّ مُصْلِحْ ، يَارَبِّ وَاكْفِ كُلَّ مُؤْذِيْ
Yaa robbi washlih kulla mushlih, Yaa robbi wakfi kulla mu'dzii.
Ya Tuhanku, perbaikilah setiap orang yang berbuat baik. Ya Tuhanku, halangilah setiap orang yang menyakiti.
يَارَبِّ نَخْتِمْ بِالْمُشَفَّعْ ، يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Yaa robbi nakhtim bilmusyaffa', Yaa robbi sholli 'alaihi wasallim.
Ya Tuhanku, akhirilah (hidup kami) dengan (syafaat) dari sang pemberi syafaat. Ya Tuhanku, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya.
2. Inna Fatahna
اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙ ، لِّيَغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْۢبِكَ وَمَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙ ، وَّيَنْصُرَكَ اللّٰهُ نَصْرًا عَزِيْزًا
Innaa fatahnaa laka fat-ham mubiinaa, liyaghfiro lakallohu maa taqoddama min dzambika wa maa ta-akhoro wa yutimma ni'matahuu 'alaika wa yahdiyaka shiroothom mustaqiimaa, wa yansurokallohu nashron 'aziizaa.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (tidak terkalahkan).
3. Alhamdulillahi Al-Qawiyyi
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْقَوِيِّ سُلْطَانُهْ، اَلْوَاضِحِ بُرْهَانُهْ، اَلْمَبْسُوْطِ فِى الْوُجُوْدِ كَرَمُهُ وَاِحْسَانُهْ
Alhamdulillaahil qowiyyi sulthoonuh, alwaadhihi burhaanuh, almabsuuthi fil wujuudi karomuhu wa ihsaanuh.
Segala puji bagi Allah yang kekuasaan-Nya begitu kuat, yang bukti-bukti-Nya begitu jelas, yang kedermawanan dan kebaikan-Nya terhampar di seluruh wujud.
تَعَالى مَجْدُهُ وَعَظُمَ شَانُهْ، خَلَقَ الْخَلْقَ لِحِكْمَةْ، وَطَوَى عَلَيْهَا عِلْمَهْ
Ta'aala majduhu wa 'adhuma syaenuh, kholaqol kholqo lihikmah, wa thowaa 'alaihaa 'ilmah.
Maha Tinggi kemuliaan-Nya dan agung urusan-Nya. Dia menciptakan makhluk dengan hikmah, dan Dia liputi mereka dengan ilmu-Nya.
وَبَسَطَ لَهُمْ مِنْ فَائِضِ الْمِنَّةِ مَا جَرَتْ بِهِ فِى أَقْدَارِهِ الْقِسْمَةْ، فَاَرْسَلَ اِلَيْهِمْ اَشْرَفَ خَلْقِهِ وَاَجَلَّ عَبِيْدِهِ رَحْمَةْ
Wa basatho lahum min faa-idhil minnati maa jarot bihii fii aqdaarihil qismah, fa-arsala ilaihim asyrofa kholqihii wa ajalla 'abiidihi rohmah.
Dan Dia hamparkan bagi mereka dari limpahan karunia-Nya apa yang telah berlaku dalam takdir-Nya sebagai bagian, lalu Dia utus kepada mereka makhluk-Nya yang paling mulia dan hamba-Nya yang paling agung sebagai rahmat.
4. Qasidah: Ya Rasulallah Salamun 'Alaik
يَا رَسُوْلَ اللهِ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَالدَّرَجِ
Yaa rosuulallaah salaamun 'alaik, yaa rofii'asy-syaani waddaroji.
Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tercurah padamu. Wahai yang luhur kedudukan dan derajatnya.
عَطْفَةً يَا جِيْرَةَ الْعَلَمِ ۰۞۰ يَا أُهَيْلَ الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ
'Athfatan yaa jiirotal 'alami, yaa uhailal juudi wal karomi.
Berbelas kasihlah, wahai tetangga kota Mekkah. Wahai ahli kedermawanan dan kemuliaan.
5. Rawi: Al-Haditsul Awwal (Kisah Pertama)
اَلْحَدِيْثُ الْأَوَّلُ: عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَتَى وَجَبَتْ لَكَ النُّبُوَّةُ؟ قَالَ: وَآدَمُ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالْجَسَدِ
Al-hadiitsul awwalu: 'an abii hurairota rodhiyallohu 'anhu qoola: su-ila rosuulullohi shollallohu 'alaihi wasallama: mataa wajabat lakan nubuwwah? qoola: wa aadamubainar ruuhi wal jasadi.
Hadits pertama: Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya, "Kapan kenabian ditetapkan untukmu?" Beliau menjawab, "Saat Adam masih berada di antara ruh dan jasad."
فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَشْرَفِ الْمَنَاصِبِ وَأَعْلَى الْمَرَاتِبِ. أَحْمَدُهُ عَلَى مَا مَنَّ بِهِ مِنْ تِلْكَ الْمَوَاهِبِ
Fasubhaana man khosshohuu shollallohu 'alaihi wasallama bi-asyrofil manaashibi wa a'lal marootibi. Ahmaduhuu 'alaa maa manna bihii min tilkal mawaahibi.
Maka Maha Suci Dzat yang telah mengkhususkan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kedudukan yang paling mulia dan derajat yang paling tinggi. Aku memuji-Nya atas karunia-karunia yang telah Dia anugerahkan.
6. Rawi: Kisah Nur Muhammad
وَلَمَّا أَرَادَ اللهُ تَعَالَى إِبْرَازَ حَقِيْقَتِهِ الْمُحَمَّدِيَّةِ، وَإِظْهَارَهَا جِسْمًا وَرُوْحًا بِصُوْرَتِهِ وَمَعْنَاهُ، نَقَلَهُ إِلَى مَقَرِّهِ مِنْ صَدَفَةِ آمِنَةَ الزُّهْرِيَّةِ
Wa lammaa aroodallohu ta'aalaa ibrooza haqiiqotihil muhammadiyyah, wa idh-haarihaa jisman wa ruuhan bishurotihii wa ma'naahu, naqolahuu ilaa maqorrihii min shofadati aaminataz zuhriyyah.
Dan ketika Allah Ta'ala berkehendak untuk menampakkan hakikat Muhammad, dan menzahirkannya dalam bentuk jasad dan ruh dengan rupa dan maknanya, Dia memindahkannya ke tempatnya, yaitu rahim Aminah Az-Zuhriyyah.
وَخَصَّهَا الْقَرِيْبُ الْمُجِيْبُ بِأَنْ تَكُوْنَ أُمًّا لِمُصْطَفَاهُ، وَنُوْدِيَ فِى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بِحَمْلِهَا لِأَنْوَارِهِ الذَّاتِيَّةِ
Wa khosshohal qoriibul mujiibu bi-an takuuna umman limushthofaahu, wa nuudiya fis samaawaati wal ardhi bihamlihaa li-anwaarihidz dzaatiyyah.
Dan Dzat Yang Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa telah mengkhususkannya untuk menjadi ibu bagi manusia pilihan-Nya. Dan diserukanlah di langit dan di bumi tentang kehamilannya yang membawa cahaya Dzat-Nya.
7. Qasidah: Fasubhana Man Khassa
فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهُ بِالْمَحَلِّ الْأَسْنَى، وَأَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ بِحَمْدِهِ وَالثَّنَا
Fasubhaana man khosshohu bil mahallil asnaa, wa anthaqo kulla syai-in bihamdihi wats-tsanaa.
Maka Maha Suci Dzat yang telah mengkhususkannya dengan tempat yang paling luhur, dan membuat segala sesuatu bertutur dengan memuji dan menyanjung-Nya.
8. Rawi: Kisah Kelahiran Nabi
وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ شَهْرَانِ عَلَى مَشْهُوْرِ الْأَقْوَالِ الْمَرْضِيَّةِ، تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ
Wa lammaa tamma min hamlihi syahrooni 'alaa masyhuuril aqwaalil mardhiyyah, tuwuffiya bil madiinatil munawwaroti abuuhi 'abdulloshi bin 'abdil muththolib.
Dan ketika usia kandungannya genap dua bulan menurut pendapat yang masyhur dan diridhai, wafatlah di Madinah Al-Munawwarah ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib.
وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ عَلَى الرَّاجِحِ تِسْعَةُ أَشْهُرٍ قَمَرِيَّةٍ، وَآنَ لِلزَّمَانِ أَنْ يَنْجَلِيَ عَنْهُ صَدَاهُ، حَضَرَ أُمَّهُ لَيْلَةَ مَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ آسِيَةُ وَمَرْيَمُ فِيْ نِسْوَةٍ مِنَ الْحَظِيْرَةِ الْقُدْسِيَّةِ
Wa lamma tamma min hamlihi 'alar roojihi tis'atu asyhurin qomariyyah, wa aana lizzamaani an yanjaliya 'anhu shodaahu, hadhoro ummahu lailata maulidihisy syariifi aasiyatu wa maryamu fii niswatin minal hadhiirotil qudsiyyah.
Dan ketika telah sempurna usia kandungannya menurut pendapat yang kuat selama sembilan bulan qamariyah, dan telah tiba saatnya bagi zaman untuk menyingkapkan karatnya, maka ibundanya dihadiri pada malam kelahirannya yang mulia oleh Asiyah dan Maryam bersama para wanita dari surga yang suci.
9. Mahalul Qiyam (Berdiri)
Pada bagian ini, jamaah berdiri sebagai tanda penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Suasana menjadi penuh khidmat dan syahdu, seolah-olah menyambut kehadiran ruhaniyah Rasulullah.
يَا نَبِي سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ يَا رَسُوْل سَلَامٌ عَلَيْكَ
Yaa nabii salaam 'alaika, Yaa rosuul salaam 'alaika.
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu. Wahai Rasul, salam sejahtera untukmu.
يَا حَبِيْب سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ صَلَوَاتُ الله عَلَيْكَ
Yaa habiib salaam 'alaika, sholawaatulloh 'alaika.
Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu. Rahmat Allah semoga tercurah untukmu.
أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا ۰۞۰ فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ
Asyroqol badru 'alainaa, fakhtafat minhul buduuru.
Bulan purnama telah terbit menyinari kami. Maka sirnalah semua purnama lainnya.
مِثْلَ حُسْنِكَ مَا رَأَيْنَا ۰۞۰ قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ
Mitsla husnika maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas suruuri.
Keindahan sepertimu belum pernah kami lihat. Wahai wajah yang penuh kegembiraan.
أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ ۰۞۰ أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ
Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuuri.
Engkau adalah matahari, engkau adalah bulan purnama. Engkau adalah cahaya di atas segala cahaya.
أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَغَالِي ۰۞۰ أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
Anta iksiirun wa ghoolii, anta mishbaahush shuduuri.
Engkau adalah obat yang sangat berharga. Engkau adalah pelita hati.
يَا حَبِيْبِي يَا مُحَمَّدُ ۰۞۰ يَا عَرُوْسَ الْخَافِقَيْنِ
Yaa habiibii yaa Muhammad, yaa 'aruusal khoofiqoini.
Wahai kekasihku, wahai Muhammad. Wahai mempelai dua dunia (timur dan barat).
يَا مُؤَيَّدُ يَا مُمَجَّدُ ۰۞۰ يَا إِمَامَ الْقِبْلَتَيْنِ
Yaa mu-ayyad yaa mumajjad, yaa imaamal qiblataini.
Wahai yang dikuatkan, wahai yang diagungkan. Wahai imam dua kiblat.
مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا نُوْرَ الْعَيْنِ ۰۞۰ مَرْحَبًا جَدَّ الْحُسَيْنِ مَرْحَبًا
Marhaban yaa marhaban yaa nuurol 'aini, marhaban jaddal Husaini marhaban.
Selamat datang, wahai selamat datang, wahai cahaya mataku. Selamat datang, kakek dari Husein, selamat datang.
صَلَّى اللهُ عَلىٰ مُحَمَّدْ ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
Shollallohu 'alaa Muhammad, Shollallohu 'alaihi wasallam.
Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Muhammad. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepadanya.
10. Doa Penutup Maulid Diba'
Setelah selesai melantunkan qasidah dan shalawat, majelis ditutup dengan doa yang berisi permohonan kepada Allah SWT. Doa ini merangkum harapan akan ampunan, rahmat, dan keberkahan, serta permohonan agar dikumpulkan bersama Rasulullah ﷺ di akhirat kelak.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ هٰذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، وَبِشَرَفِ مَقَامِهِ الْعَظِيْمِ، أَنْ تَغْفِرَ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Allohumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Allohumma innaa nas-aluka bihaqqi haadzan nabiyyil kariim, wa bisyarofi maqoomihil 'adhiim, an taghfiro lanaa dzunuubanaa wa liwaalidiinaa wa limasyaayikhinaa wa lijamii'il muslimiina wal muslimaat, al-ahyaa-i minhum wal amwaat.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dengan hak Nabi yang mulia ini, dan dengan kemuliaan kedudukannya yang agung, agar Engkau mengampuni dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, guru-guru kami, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allohumma taqobbal minnaa innaka antas samii'ul 'aliim, wa tub 'alainaa innaka antat tawwaabur rohiim. Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Wa shollallohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallam. Walhamdu lillaahi robbil 'aalamiin.
Ya Allah, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Penutup: Menghidupkan Cinta Rasul dalam Keseharian
Membaca Maulid Diba' bukan hanya sekadar ritual atau tradisi, melainkan sebuah sarana untuk menyuburkan kembali benih-benih cinta kepada Rasulullah ﷺ di dalam hati kita. Setiap bait syair dan setiap baris narasi adalah pengingat akan keagungan, kemuliaan, dan kasih sayang beliau kepada umatnya. Dengan memahami dan merenungkan maknanya, kita diajak untuk tidak hanya mengagumi sosoknya, tetapi juga berusaha meneladani akhlaknya dalam setiap aspek kehidupan.
Semoga dengan melantunkan bacaan Maulid Diba' ini, Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan keberkahan kepada kita, meningkatkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad ﷺ, dan kelak mengumpulkan kita semua di bawah naungan syafaatnya di hari kiamat. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.