Panduan Lengkap Bacaan Dzikir Sehari Hari

Ilustrasi tasbih sebagai simbol dzikir Ilustrasi tasbih sebagai simbol dzikir.

Dzikir adalah nafas bagi jiwa seorang mukmin. Ia adalah jembatan yang menghubungkan seorang hamba dengan Rabb-nya, sebuah oase di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia yang seringkali melalaikan. Menjadikan bacaan dzikir sehari hari sebagai amalan rutin bukan sekadar aktivitas lisan, melainkan sebuah kebutuhan ruhani untuk menggapai ketenangan, keberkahan, dan perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dzikir adalah cara kita mengingat Allah, dan sebagai balasannya, Allah pun akan mengingat kita. Inilah janji-Nya yang agung, "Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu."

Aktivitas berdzikir tidak terikat oleh waktu dan tempat yang kaku. Namun, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencontohkan waktu-waktu utama dan bacaan-bacaan spesifik yang memiliki keutamaan luar biasa. Mengamalkan dzikir-dzikir ini secara konsisten akan membentuk perisai ghaib yang menjaga seorang muslim dalam setiap langkahnya, dari pagi hingga petang, dari satu shalat ke shalat berikutnya. Artikel ini akan memandu Anda melalui rangkaian bacaan dzikir sehari hari yang esensial, dimulai dari amalan setelah shalat fardhu, dilanjutkan dengan dzikir pagi dan petang, serta dzikir-dzikir umum yang dapat diamalkan kapan saja.

Bagian 1: Dzikir Setelah Shalat Fardhu

Momen setelah selesai menunaikan shalat fardhu adalah waktu yang sangat mustajab dan penuh berkah. Sangat disayangkan jika kita tergesa-gesa beranjak tanpa menyempurnakannya dengan untaian dzikir dan doa. Dzikir setelah shalat adalah benteng pertama yang kita bangun lima kali sehari. Berikut adalah urutan bacaan dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

1. Istighfar (Memohon Ampunan)

Langkah pertama setelah salam adalah memohon ampunan kepada Allah sebanyak tiga kali. Ini adalah bentuk kerendahan hati kita, mengakui segala kekurangan dan kelalaian dalam shalat yang baru saja kita kerjakan. Kita memohon agar Allah menyempurnakan ibadah kita dengan ampunan-Nya.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

Astaghfirullah (dibaca 3 kali)

"Aku memohon ampun kepada Allah."

2. Pujian Pembuka untuk Allah

Setelah memohon ampun, kita memuji Allah sebagai sumber kedamaian dan keberkahan. Bacaan ini menegaskan bahwa segala bentuk keselamatan dan kesejahteraan hanya berasal dari-Nya.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

"Ya Allah, Engkau adalah As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mu lah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Rabb yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

3. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (33 Kali)

Ini adalah inti dari dzikir setelah shalat yang paling masyhur, dikenal sebagai "Tasbih Fatimah". Ketiga kalimat mulia ini memiliki bobot yang luar biasa di sisi Allah. Merutinkannya akan membersihkan dosa-dosa kecil, mengangkat derajat, dan memberatkan timbangan amal kebaikan.

a. Tasbih (Subhanallah)

Mengucapkan Subhanallah (سبحان الله) sebanyak 33 kali. Tasbih adalah proklamasi kesucian Allah. Dengan mengucapkannya, kita mengakui bahwa Allah Maha Sempurna, terbebas dari segala sifat kekurangan, kelemahan, atau keserupaan dengan makhluk-Nya. Ini adalah pengakuan bahwa Allah jauh dari apa yang disifatkan oleh orang-orang yang tidak beriman. Saat kita melihat keajaiban alam semesta—gantinya siang dan malam, detail rumit pada sehelai daun, atau galaksi yang tak terhingga—lisan dan hati kita secara spontan seharusnya bergetar mengucapkan Subhanallah, menyucikan Sang Pencipta dari segala bentuk cela.

b. Tahmid (Alhamdulillah)

Mengucapkan Alhamdulillah (الحمد لله) sebanyak 33 kali. Tahmid adalah ungkapan rasa syukur dan pujian tertinggi kepada Allah atas segala nikmat-Nya. Kata "Al" di awal menunjukkan bahwa *seluruh* pujian, tanpa terkecuali, hanya milik Allah. Baik itu nikmat iman, kesehatan, keluarga, rezeki, bahkan ujian yang di dalamnya terkandung hikmah, semuanya adalah alasan untuk memuji-Nya. Dengan ber-tahmid, kita melatih diri untuk menjadi hamba yang pandai bersyukur, yang melihat setiap detail kehidupan sebagai anugerah dari Yang Maha Pemurah.

c. Takbir (Allahu Akbar)

Mengucapkan Allahu Akbar (الله أكبر) sebanyak 33 kali. Takbir adalah deklarasi kebesaran Allah. Kalimat ini menegaskan bahwa Allah Maha Besar, lebih besar dari segala masalah yang kita hadapi, lebih besar dari segala ambisi duniawi kita, lebih besar dari ketakutan dan kekhawatiran kita. Mengucapkan takbir menempatkan segala sesuatu pada perspektif yang benar. Dunia menjadi kecil, dan keagungan Allah memenuhi hati. Ini memberikan kekuatan dan keberanian, karena kita menyandarkan diri kepada Dzat Yang Maha Besar dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

4. Penyempurna Seratus Dzikir

Untuk menggenapkan hitungan menjadi seratus, Rasulullah mengajarkan sebuah kalimat tauhid yang agung. Keutamaannya sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits, "Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir.

"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

5. Membaca Ayat Kursi

Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung di dalam Al-Qur'an. Rasulullah bersabda bahwa barangsiapa yang membacanya setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian. Ini adalah perisai pelindung yang luar biasa dari gangguan jin dan setan.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya uuduhuu hifdzuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

6. Membaca Tiga Surah Pelindung (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)

Membaca ketiga surah ini (dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat) masing-masing satu kali setelah shalat Dzuhur, Ashar, dan Isya. Khusus setelah shalat Subuh dan Maghrib, dianjurkan untuk membacanya masing-masing tiga kali karena keutamaannya sebagai pelindung di waktu pagi dan petang.

Bagian 2: Dzikir Pagi dan Petang (Al-Ma'tsurat)

Dzikir pagi dan petang adalah perisai harian seorang muslim. Waktu membacanya adalah setelah shalat Subuh hingga matahari terbit untuk dzikir pagi, dan setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam untuk dzikir petang. Mengamalkannya secara rutin akan memberikan perlindungan, ketenangan, dan keberkahan sepanjang hari dan malam. Berikut adalah beberapa bacaan dzikir sehari hari yang esensial dari rangkaian dzikir pagi dan petang.

1. Sayyidul Istighfar (Raja dari Istighfar)

Ini adalah bacaan istighfar yang paling utama. Keutamaannya, "Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga."

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْfِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu u laka bini'matika 'alayya, wa abuu u bidzanbii faghfir lii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

2. Dzikir Perlindungan dari Segala Bahaya

Dzikir ini dibaca tiga kali di waktu pagi dan petang. Dengan izin Allah, siapa pun yang membacanya tidak akan ditimpa oleh musibah yang datang tiba-tiba atau bahaya apa pun pada hari atau malam itu.

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihii syai un fil ardhi wa laa fis samaa i wa huwas samii'ul 'aliim (dibaca 3 kali).

"Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

3. Dzikir Keridhaan

Dibaca tiga kali di pagi dan petang. Mengucapkan dzikir ini adalah bentuk ikrar dan pembaruan iman kita, menyatakan keridhaan kita kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi. Allah berjanji akan memberikan keridhaan-Nya pada hari kiamat bagi yang merutinkannya.

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa (dibaca 3 kali).

"Aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabiku."

4. Dzikir Pagi dan Petang: Penyerahan Diri

Dzikir ini adalah penyerahan total urusan kita kepada Allah di awal hari dan di awal malam. Kita mengakui bahwa seluruh kehidupan, kematian, dan aktivitas kita berada dalam genggaman-Nya.

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

(Pagi hari) Allahumma bika ashbahnaa, wa bika amsainaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikan nusyuur.

"Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami memasuki waktu petang, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mu lah kami akan dibangkitkan."


اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

(Petang hari) Allahumma bika amsainaa, wa bika ashbahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikal mashiir.

"Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu petang, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mu lah kami akan kembali."

5. Dzikir Pujian Sebanyak Jumlah Makhluk

Dibaca tiga kali di waktu pagi. Ini adalah salah satu dzikir yang paling padat pahalanya. Diriwayatkan bahwa pahala dari mengucapkan kalimat ini sebanding dengan berdzikir dari pagi hingga waktu Dhuha. Ini adalah cara memuji Allah dengan pujian yang tak terhingga, sebanyak jumlah ciptaan-Nya, seridha Dzat-Nya, seberat 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhaanallaahi wa bihamdih, 'adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih (dibaca 3 kali).

"Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah makhluk-Nya, seridha Dzat-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya."

6. Permohonan Keselamatan di Dunia dan Akhirat

Ini adalah doa komprehensif yang memohon 'afiyah' atau keselamatan dan kesehatan, baik dalam urusan agama, dunia, keluarga, maupun harta. Kita memohon perlindungan dari segala arah, dari depan, belakang, kanan, kiri, atas, dan dari bahaya yang datang dari bawah.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ. اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fid dunyaa wal aakhirah. Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allahummastur 'auraatii wa aamin rau'aatii. Allahummahfazhnii min baini yadayya, wa min khalfii, wa 'an yamiinii, wa 'an syimaalii, wa min fauqii, wa a'uudzu bi 'azhamatika an ughtaala min tahtii.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah aibku dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari arah depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dan dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu dari terjerumus dari bawahku."

Bagian 3: Dzikir Harian Sepanjang Waktu

Selain dzikir yang terikat waktu seperti setelah shalat dan pagi-petang, ada banyak bacaan dzikir sehari hari yang bisa kita lantunkan kapan saja dan di mana saja. Tujuannya adalah agar lisan kita senantiasa basah dengan mengingat Allah, sehingga hati pun menjadi hidup dan terhubung dengan-Nya. Dzikir-dzikir ini ringan di lisan namun sangat berat di timbangan amal.

1. Istighfar (أَسْتَغْفِرُ اللهَ)

Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah). Rasulullah yang ma'shum (terjaga dari dosa) saja beristighfar lebih dari tujuh puluh atau seratus kali dalam sehari. Maka, bagaimana dengan kita yang setiap hari berlumuran dosa? Istighfar adalah pembersih jiwa. Ia bukan hanya menghapus dosa, tetapi juga membuka pintu rezeki, mendatangkan solusi atas permasalahan, dan menurunkan rahmat Allah. Jadikanlah istighfar sebagai nafas kita, di saat senggang, di saat bekerja, saat di perjalanan, dan di setiap kesempatan.

2. Shalawat kepada Nabi (ﷺ)

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad (Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad). Bershalawat adalah perintah langsung dari Allah dalam Al-Qur'an. Setiap satu kali shalawat yang kita ucapkan, Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali shalawat (rahmat) untuk kita. Shalawat adalah kunci terkabulnya doa, penyebab diangkatnya kesulitan, dan jalan untuk mendapatkan syafa'at Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di hari kiamat. Memperbanyak shalawat, terutama di hari Jum'at, adalah tanda cinta kita kepada sang Nabi pembawa rahmat.

3. Tahlil (لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ)

Laa ilaha illallah (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Ini adalah kalimat tauhid, pondasi dari agama Islam dan dzikir yang paling utama. Kalimat ini adalah kunci surga. Merenungi maknanya akan membebaskan hati dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah—baik itu harta, jabatan, maupun hawa nafsu. Mengucapkannya secara rutin akan memperbarui iman, membersihkan hati dari kemusyrikan, dan menjadi benteng terkuat dari godaan setan. Kalimat ini sangat ringan di lisan, namun nilainya melampaui langit dan bumi beserta isinya.

4. Hauqalah (لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ)

Laa hawla wa laa quwwata illaa billah (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kalimat ini disebut sebagai salah satu perbendaharaan surga. Ia adalah kalimat kepasrahan total seorang hamba. Dengan mengucapkannya, kita mengakui kelemahan diri dan mengakui kekuatan absolut milik Allah. Ini adalah kalimat yang diucapkan saat menghadapi kesulitan, saat merasa tidak mampu, atau saat memulai suatu urusan yang berat. Ia mengajarkan kita untuk tidak sombong dengan kemampuan diri dan senantiasa bergantung hanya kepada Allah.

5. Tasbih dan Tahmid yang Dicintai Allah

Subhanallahi wa bihamdih, Subhanallahil 'azhiim (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung). Rasulullah bersabda, "Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih)." Dua kalimat singkat ini merangkum penyucian dan pujian kepada Allah. Merutinkannya seratus kali dalam sehari, misalnya, dapat menghapuskan dosa-dosa meskipun sebanyak buih di lautan. Ini adalah amalan yang sangat mudah namun memiliki ganjaran yang luar biasa besar.

Makna dan Manfaat Mendalam dari Dzikir

Menjadikan bacaan dzikir sehari hari sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup kita akan mendatangkan manfaat yang tak terhitung, baik di dunia maupun di akhirat. Dzikir bukanlah sekadar ritual lisan, melainkan proses transformasi jiwa.

Sebagai penutup, marilah kita bertekad untuk menghidupkan hari-hari kita dengan lantunan dzikir. Mulailah dari yang paling dasar, yaitu dzikir setelah shalat. Kemudian, tambahkan sedikit demi sedikit dzikir pagi dan petang. Isilah waktu-waktu luang dengan dzikir-dzikir ringan yang telah disebutkan. Tidak perlu menunggu waktu khusus atau kondisi hati yang sempurna untuk mulai berdzikir. Justru, dengan berdzikirlah kondisi hati kita akan menjadi lebih baik dan waktu kita akan menjadi lebih berkah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita semua termasuk dalam golongan hamba-Nya yang senantiasa basah lisannya karena mengingat-Nya, sehingga kita dapat meraih ketenangan sejati di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.

🏠 Kembali ke Homepage