Berdzikir kepada Allah ﷻ merupakan amalan yang sangat agung dan memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Dzikir adalah cara seorang hamba untuk senantiasa mengingat Rabb-nya, mendekatkan diri, serta memohon perlindungan dan ampunan-Nya. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab: 41-42).
Ayat ini secara khusus memerintahkan kita untuk memperbanyak dzikir, terutama di dua waktu yang istimewa: pagi dan petang. Dzikir pagi dan petang, atau yang dikenal dengan Al-Ma'tsurat, adalah kumpulan wirid, doa, dan pujian kepada Allah yang diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ. Mengamalkannya secara rutin merupakan wujud ketaatan kita kepada sunnah, serta menjadi perisai yang melindungi diri dari berbagai gangguan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
Waktu pelaksanaan dzikir pagi adalah setelah shalat Subuh hingga matahari terbit. Sedangkan waktu dzikir petang dimulai setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam. Konsistensi dalam mengamalkan dzikir ini akan mendatangkan ketenangan jiwa, keberkahan dalam hidup, dan perlindungan dari Allah ﷻ sepanjang hari dan malam. Berikut adalah kumpulan bacaan dzikir pagi dan petang yang shahih berdasarkan hadits-hadits Rasulullah ﷺ.
Kumpulan Bacaan Dzikir Pagi dan Petang
1. Membaca Ta'awudz dan Ayat Kursi (Dibaca 1 kali)
Amalan ini diawali dengan memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Kemudian dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi, ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِA'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim.
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk."
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُAllaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man dzal-ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'azhiim.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)
Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang. (HR. Al-Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
2. Membaca Tiga Surah Pelindung (Dibaca 3 kali)
Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, yang dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, memiliki keutamaan besar sebagai pelindung dari segala macam keburukan.
Surah Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾Qul huwallaahu ahad. Allaahush-shomad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Surah Al-Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾Qul a'uudzu birobbil-falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.
"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
Surah An-Naas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾Qul a'uudzu birobbin-naas. Malikin-naas. Ilaahin-naas. Min syarril-waswaasil-khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal-jinnati wan-naas.
"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
Rasulullah ﷺ bersabda, "Membaca tiga surah tersebut (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas) tiga kali pada pagi dan petang hari, maka itu akan mencukupimu dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits hasan shahih).
3. Dzikir Pembuka Pagi dan Petang (Dibaca 1 kali)
Ini adalah dzikir yang berisi pengakuan bahwa segala kekuasaan dan pujian hanya milik Allah semata di waktu pagi dan petang.
Bacaan Pagi
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِAsh-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal-hamdu lillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzal-yaumi wa khoiro maa ba'dah, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzal-yaumi wa syarri maa ba'dah. Robbi a'uudzu bika minal-kasali wa suu-il kibar. Robbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil-qobri.
"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Bacaan Petang
Untuk bacaan petang, lafadz أَصْبَحْنَا (ash-bahnaa) diganti menjadi أَمْسَيْنَا (amsainaa), dan هَذَا الْيَوْمِ (haadzal-yaumi) diganti menjadi هَذِهِ اللَّيْلَةِ (haadzihil-lailah).
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِAmsainaa wa amsal mulku lillaah, wal-hamdu lillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzihil-lailati wa khoiro maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil-lailati wa syarri maa ba'dahaa. Robbi a'uudzu bika minal-kasali wa suu-il kibar. Robbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil-qobri.
"Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah... Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya..." (selanjutnya sama seperti bacaan pagi).
Dzikir ini mencakup permohonan kebaikan yang komprehensif dan perlindungan dari berbagai keburukan dunia dan akhirat, mulai dari kemalasan hingga siksa kubur dan neraka. (HR. Muslim).
4. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun) (Dibaca 1 kali)
Ini adalah doa permohonan ampun yang paling utama, yang mengandung pengakuan atas keesaan Allah, nikmat-Nya, serta dosa-dosa hamba.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَAllaahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'uudzu bika min syarri maa shona'tu. Abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u laka bidzambii, faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta.
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu dengan segenap kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari).
5. Dzikir Memohon Keridhaan (Dibaca 3 kali)
Sebuah ikrar keridhaan seorang hamba kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad ﷺ sebagai Nabi dan Rasul.
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّاRodhiitu billaahi robbaa, wa bil-islaami diinaa, wa bimuhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.
"Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad ﷺ sebagai Nabiku."
Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka hak Allah untuk meridhainya pada hari kiamat. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi. Hadits hasan).
6. Dzikir Memuji Allah Sebanyak Makhluk-Nya (Dibaca 3 kali, khusus Pagi)
Dzikir singkat namun pahalanya sangat besar, sebanding dengan berdzikir berjam-jam. Ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِSubhaanallaahi wa bihamdih, 'adada kholqih, wa ridhoo nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih.
"Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, sejauh keridhaan-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya."
Dari Juwairiyah, Nabi ﷺ keluar dari sisinya pada pagi hari (dan Juwairiyah dalam keadaan berdzikir), kemudian beliau kembali pada waktu Dhuha dan Juwairiyah masih duduk di tempatnya. Nabi ﷺ bertanya, "Engkau masih dalam keadaan seperti itu sejak aku tinggalkan?" Ia menjawab, "Iya." Lalu Nabi ﷺ bersabda, "Aku telah mengucapkan setelahmu empat kalimat sebanyak tiga kali, yang jika ditimbang dengan apa yang engkau dzikirkan sejak tadi pagi, niscaya akan menyamainya..." (lalu beliau menyebutkan dzikir di atas). (HR. Muslim).
7. Dzikir Perlindungan dari Segala Sesuatu (Dibaca 3 kali)
Doa ini adalah permohonan perlindungan total dari segala sesuatu yang bisa membahayakan, dengan menyebut nama Allah yang Maha Melindungi.
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُBismillaahil-ladzii laa yadhurru ma'as-mihii syai-un fil-ardhi wa laa fis-samaa-i wa huwas-samii'ul-'aliim.
"Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Barangsiapa yang membacanya tiga kali di waktu pagi, tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya secara tiba-tiba hingga petang. Dan barangsiapa yang membacanya tiga kali di waktu petang, tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya secara tiba-tiba hingga pagi. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, shahih).
8. Dzikir Memohon Kesehatan dan Perlindungan (Dibaca 3 kali)
Sebuah permohonan kepada Allah untuk diberikan kesehatan ('afiyah) pada seluruh anggota tubuh dan perlindungan dari kekufuran serta kefakiran.
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَAllaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii bashorii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal-kufri wal-faqri, wa a'uudzu bika min 'adzaabil-qobri, laa ilaaha illaa anta.
"Ya Allah, berikanlah kesehatan pada badanku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada pendengaranku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada penglihatanku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."
Ini adalah doa yang diajarkan Nabi ﷺ untuk dibaca di pagi dan petang hari sebagai wujud syukur dan permohonan atas nikmat kesehatan serta perlindungan dari keburukan yang dapat merusak agama dan dunia seseorang. (HR. Abu Dawud, Ahmad, shahih).
9. Dzikir Bertawakal kepada Allah (Dibaca 7 kali)
Dzikir ini adalah bentuk penyerahan diri dan tawakal sepenuhnya kepada Allah. Siapa yang mencukupkan dirinya dengan Allah, maka Allah akan mencukupi segala urusannya.
حَسْبِيَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِHasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa, 'alaihi tawakkaltu wa huwa robbul-'arsyil-'azhiim.
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan 'Arsy yang agung."
Barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak tujuh kali di pagi dan petang hari, maka Allah akan mencukupi segala urusannya di dunia dan akhirat. (HR. Abu Dawud, shahih).
10. Dzikir Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal (Dibaca 1 kali, khusus Pagi)
Doa pagi hari yang sangat penting, memohon tiga pilar kebaikan dalam hidup seorang muslim: ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًاAllaahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqon thoyyiban, wa 'amalan mutaqobbalan.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."
Doa ini biasa dibaca oleh Nabi Muhammad ﷺ setiap selesai shalat Subuh. Ini menunjukkan betapa pentingnya memulai hari dengan niat dan permohonan yang lurus kepada Allah. (HR. Ibnu Majah, shahih).
11. Dzikir Tauhid dengan Pahala Luar Biasa (Dibaca 10 kali atau 100 kali)
Kalimat tauhid ini memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama jika dibaca dengan jumlah tertentu. Ia merupakan pondasi dari keimanan.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌLaa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir.
"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Barangsiapa membacanya 10 kali di pagi hari, akan dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kesalahan, ia mendapat pahala seperti memerdekakan seorang budak, dan ia akan dilindungi dari setan pada hari itu hingga petang. (HR. An-Nasa'i, shahih). Dalam riwayat lain disebutkan, barangsiapa membacanya 100 kali dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus seratus kesalahan, dan menjadi pelindung dari setan pada hari itu hingga petang. (HR. Bukhari & Muslim).
12. Dzikir Perlindungan dari Kejahatan Makhluk (Dibaca 3 kali, khusus Petang)
Doa singkat ini merupakan permohonan perlindungan kepada Allah dengan perantara kalimat-kalimat-Nya yang sempurna dari segala keburukan makhluk ciptaan-Nya.
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَA'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa kholaq.
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."
Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lalu mengucapkan doa ini, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai ia beranjak dari tempat itu. (HR. Muslim). Dalam konteks dzikir petang, ia melindungi dari marabahaya di malam hari.
13. Memperbanyak Tasbih (Dibaca 100 kali)
Kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan amal. Mengucapkannya seratus kali dapat menghapus dosa-dosa meskipun sebanyak buih di lautan.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِSubhaanallaahi wa bihamdih.
"Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."
Barangsiapa yang mengucapkannya seratus kali di waktu pagi dan petang, maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang lebih baik darinya, kecuali orang yang mengucapkan hal yang sama atau lebih banyak. (HR. Muslim). Dalam riwayat lain, "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallahi wa bihamdih' seratus kali dalam sehari, maka akan dihapuskan kesalahannya meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari & Muslim).
Penutup: Istiqamah dalam Berdzikir
Mengamalkan dzikir pagi dan petang adalah investasi terbaik untuk dunia dan akhirat. Ia bukan sekadar rutinitas lisan, melainkan penghayatan hati yang memperkuat hubungan seorang hamba dengan Penciptanya. Dengan berdzikir, hati menjadi tenang, jiwa menjadi kuat, dan hari-hari dilalui dengan penuh keberkahan serta perlindungan dari Allah ﷻ.
Kunci utama untuk merasakan manfaatnya adalah konsistensi atau istiqamah. Meskipun pada awalnya terasa berat, paksakanlah diri untuk merutinkannya. Seiring berjalannya waktu, dzikir ini akan menjadi kebutuhan dan penyejuk jiwa yang tak ternilai. Semoga Allah ﷻ memudahkan kita semua untuk senantiasa membasahi lisan dengan dzikir kepada-Nya dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersyukur.