Ilustrasi Kitab Maulid Al-Barzanji

Mengenal dan Membaca Kitab Al-Barzanji

Sebuah panduan lengkap mengenai bacaan Al Barzanji dalam tulisan Arab, Latin, beserta terjemahannya, sebagai wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Sejarah dan Makna Kitab Maulid Al-Barzanji

Kitab Maulid Al-Barzanji, yang judul aslinya adalah ‘Iqd al-Jawahir (Kalung Permata), merupakan salah satu karya sastra Islam paling monumental dan populer di dunia. Kitab ini berisi sanjungan, pujian, serta kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW yang disajikan dalam bentuk prosa dan puisi yang indah. Ditulis oleh seorang ulama besar, Sayyid Ja’far bin Hasan bin Abdul Karim al-Barzanji, karya ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi keagamaan umat Islam di berbagai belahan dunia, terutama di Nusantara. Keindahan bahasanya mampu membangkitkan rasa cinta dan kerinduan yang mendalam kepada Rasulullah SAW.

Kelahiran kitab ini didasari oleh kecintaan yang luar biasa dari penulisnya terhadap Sang Nabi. Setiap untaian kata di dalamnya disusun dengan penuh hormat, menggambarkan kemuliaan akhlak, keagungan fisik, serta perjuangan dakwah Rasulullah SAW. Dari kisah kelahiran beliau yang penuh keajaiban, masa kecilnya yang terjaga, hingga diangkat menjadi nabi dan rasul, semuanya terangkum dengan puitis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak umat Muslim yang mencari bacaan al barzanji arab dan latin pdf untuk dapat mempelajarinya dengan lebih mudah di era digital ini. Membacanya bukan sekadar ritual, melainkan sebuah upaya untuk meneladani dan menyerap spirit perjuangan serta kasih sayang Rasulullah.

Dalam praktiknya, Al-Barzanji sering dibacakan dalam majelis-majelis peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini menjadi sarana edukasi yang efektif untuk mengenalkan kembali sirah nabawiyah (sejarah hidup Nabi) kepada generasi muda. Lantunan shalawat dan syair yang bergema dalam pembacaan Al-Barzanji menciptakan suasana spiritual yang khusyuk, mengingatkan umat akan sosok panutan terbaik yang pernah ada di muka bumi. Memahami setiap baitnya, baik melalui teks Arab maupun terjemahannya, akan membuka pintu hati untuk lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya.


Teks Lengkap Bacaan Al Barzanji: Arab, Latin, dan Terjemahan

Berikut ini disajikan kutipan dari bacaan Kitab Maulid Al-Barzanji secara lengkap, yang sering dicari dalam format digital seperti bacaan al barzanji arab dan latin pdf. Penyajian ini meliputi teks asli dalam bahasa Arab, transliterasi Latin untuk membantu pelafalan, serta terjemahan dalam bahasa Indonesia untuk pendalaman makna.

Bagian Pembukaan (Rawi 1)

Pembukaan ini berisi pujian kepada Allah SWT dan pengantar tentang tujuan penulisan kitab, yaitu untuk menceritakan kelahiran Sang Nabi yang mulia.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

أَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ

Abtadi-ul imlā-a bismidz-dzātil ‘aliyyati.

Aku memulai penulisan ini dengan nama Dzat Yang Maha Tinggi.

مُسْتَدِرًّا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ

Mustadirran faidlal barakāti ‘alā mā anālahū wa aulāhu.

Sambil memohon limpahan keberkahan atas apa yang telah Dia anugerahkan dan berikan kepadaku.

وَأُثَنِّيْ بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ

Wa utsannī biḥamdin mawāriduhū sā-ighatun haniyyatun.

Dan aku melanjutkan dengan pujian yang sumbernya selalu mengalir, nikmat, dan lezat.

مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاهُ

Mumtathiyan minasy-syukril jamīli mathāyāhu.

Mengendarai kendaraan syukur yang indah.

وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ

Wa ushallī wa usallimu ‘alan-nūril maushūfi bit-taqaddumi wal-awwaliyyati.

Aku bershalawat dan bersalam kepada cahaya yang disifati dengan kedahuluan dan keawalan.

Kisah Nur Muhammad (Rawi 2)

Bagian ini menceritakan tentang penciptaan Nur Muhammad sebelum segala sesuatu diciptakan, yang berpindah dari satu sulbi mulia ke sulbi mulia lainnya.

وَلَمَّا أَرَادَ اللهُ تَعَالَى إِبْرَازَ حَقِيْقَتِهِ الْمُحَمَّدِيَّةِ

Wa lammā arādallāhu ta‘ālā ibrāza ḥaqīqatihil muḥammadiyyati.

Dan ketika Allah Ta'ala berkehendak menampakkan hakikat Muhammad.

وَإِظْهَارَهُ جِسْمًا وَرُوْحًا بِصُوْرَتِهِ وَمَعْنَاهُ

Wa idhhārahū jisman wa rūḥan bishūratihī wa ma‘nāhu.

Dan menzahirkannya dalam bentuk jasad dan ruh, dengan rupa dan maknanya.

نَقَلَهُ إِلَى مَقَرِّهِ مِنْ صَدَفَةِ آمِنَةَ الزُّهْرِيَّةِ

Naqalahū ilā maqarrihī min shadafati āminataz-zuhriyyati.

Dia memindahkannya ke tempatnya di dalam rahim Aminah Az-Zuhriyyah.

وَخَصَّهَا الْقَرِيْبُ الْمُجِيْبُ بِأَنْ تَكُوْنَ أُمًّا لِمُصْطَفَاهُ

Wa khash-shahal qarībul mujību bi-an takūna umman limushthafāhu.

Dan Dia (Allah) Yang Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa telah mengkhususkannya untuk menjadi ibu bagi hamba pilihan-Nya.

Kelahiran Sang Nabi (Rawi 3)

Ini adalah narasi tentang saat-saat menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, peristiwa-peristiwa agung yang menyertainya, dan kegembiraan alam semesta menyambut kedatangan beliau.

فَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ شَهْرَانِ عَلَى مَشْهُوْرِ الْأَقْوَالِ الْمَرْضِيَّةِ

Falammā tamma min ḥamlihī syahrāni ‘alā masyhūril aqwālil mardliyyati.

Maka ketika telah genap dua bulan dari masa kandungannya, menurut pendapat yang masyhur dan diridhai.

تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُ اللهِ

Tuwuffiya bil-madīnatil munawwarati abūhu ‘abdullāh.

Wafatlah di Madinah Al-Munawwarah ayahandanya, Abdullah.

وَحَمَلَتْ بِهِ أُمُّهُ آمِنَةُ بِنْتُ وَهْبٍ وَلَمْ تَجِدْ لِحَمْلِهِ ثِقْلًا وَلَا وَحَمًا

Wa ḥamalat bihī ummuhū āminatu bintu wahbin wa lam tajid liḥamlihī tsiqlan walā waḥaman.

Ibunya, Aminah binti Wahb, mengandungnya tanpa merasakan berat ataupun mengidam.

وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ تِسْعَةُ أَشْهُرٍ قَمَرِيَّةٍ

Wa lammā tamma min ḥamlihī tis‘atu asyhurin qamariyyatin.

Dan ketika telah sempurna kandungannya sembilan bulan qamariyah.

وَلَمَّا اشْتَدَّ بِهَا الطَّلْقُ بِإِذْنِ رَبِّ الْبَرِيَّةِ

Wa lammasy-tadda bihat-thalqu bi-idzni rabbil bariyyati.

Dan ketika rasa sakit akan melahirkan semakin kuat atas izin Tuhan semesta alam.

وَضَعَتِ الْحَبِيْبَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا شَاكِرًا حَامِدًا كَأَنَّهُ الْبَدْرُ فِى تَمَامِهِ

Wa wadla‘atil ḥabība shallallāhu ‘alayhi wa sallama sājidan syākiran ḥāmidan ka-annahul badru fī tamāmihī.

Ia pun melahirkan Sang Kekasih SAW dalam keadaan bersujud, bersyukur, dan memuji, seakan-akan beliau adalah bulan purnama dalam kesempurnaannya.


Mahalul Qiyam: Puncak Penghormatan dan Kecintaan

Mahalul Qiyam, yang berarti "tempat berdiri", adalah bagian paling ikonik dari pembacaan Maulid Al-Barzanji. Pada bagian ini, para jamaah akan berdiri sebagai simbol penghormatan, penyambutan, dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Seolah-olah ruh beliau hadir di tengah-tengah mereka. Momen ini dipenuhi dengan lantunan shalawat yang merdu dan syahdu, menciptakan getaran spiritual yang sangat kuat di dalam hati. Memahami bacaan al barzanji arab dan latin pdf pada bagian Mahalul Qiyam ini menjadi sangat penting untuk merasakan esensi dari penghormatan tersebut.

يَا نَبِي سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ يَا رَسُوْل سَلَامٌ عَلَيْكَ

Yā nabī salāmun ‘alaika, Yā rasūl salāmun ‘alaika.

Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu. Wahai Rasul, salam sejahtera untukmu.

يَا حَبِيْبْ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ

Yā ḥabīb salāmun ‘alaika, Shalawātullāhi ‘alaika.

Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu. Shalawat (rahmat) Allah tercurah untukmu.

أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا ۰۞۰ فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ

Asyraqal badru ‘alainā, Fakhtafat minhul budūru.

Bulan purnama telah terbit di atas kita, maka sirnalah semua purnama lainnya.

مِثْلَ حُسْنِكَ مَا رَأَيْنَا ۰۞۰ قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ

Mitsla ḥusnika mā ra-ainā, Qaththu yā wajhas-surūri.

Belum pernah kami melihat keindahan sepertimu, wahai wajah yang penuh kegembiraan.

أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ ۰۞۰ أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ

Anta syamsun anta badrun, Anta nūrun fauqa nūrin.

Engkau adalah matahari, engkau adalah bulan purnama. Engkau adalah cahaya di atas segala cahaya.

أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَغَالِي ۰۞۰ أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ

Anta iksīrun wa ghālī, Anta mishbāḥush-shudūri.

Engkau adalah emas murni yang mahal harganya, engkau adalah pelita yang menerangi dada.

مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا نُوْرَ الْعَيْنِ ۰۞۰ مَرْحَبًا جَدَّ الْحُسَيْنِ مَرْحَبًا

Marḥaban yā marḥaban yā nūral ‘aini, Marḥaban jaddal ḥusaini marḥaban.

Selamat datang, wahai selamat datang, wahai cahaya mata. Selamat datang, kakek dari Husain, selamat datang.


Doa Penutup Maulid Al-Barzanji

Setelah selesai melantunkan syair-syair pujian dan shalawat, majelis pembacaan Al-Barzanji biasanya ditutup dengan doa. Doa ini berisi permohonan ampunan, rahmat, keberkahan, serta harapan untuk mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Berikut adalah salah satu contoh doa penutup yang lazim dibaca.

اَللّٰهُمَّ يَا رَبَّنَا يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ وَالرَّحْمَةِ، نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِحَبِيْبِكَ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Allāhumma yā rabbanā yā wāsi‘al fadhli war-raḥmati, natawassalu ilaika biḥabībikal mushthafā muḥammadin shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Ya Allah, wahai Tuhan kami, wahai Yang Maha Luas karunia dan rahmat-Nya, kami bertawassul kepada-Mu dengan perantaraan kekasih pilihan-Mu, Muhammad SAW.

أَنْ تُبَلِّغَنَا مَقَاصِدَنَا وَتَغْفِرَ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتُصْلِحَ شُؤُوْنَنَا كُلَّهَا

An tuballighanā maqāshidanā wa taghfira lanā dzunūbanā wa tushliḥa syu-ūnanā kullahā.

Agar Engkau menyampaikan kami pada tujuan-tujuan kami, mengampuni dosa-dosa kami, dan memperbaiki seluruh urusan kami.

اَللّٰهُمَّ بِجَاهِ هٰذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، ارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا، وَاجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ شَفَاعَتِهِ

Allāhumma bijāhi hādzan-nabiyyil karīm, urzuqnā kamālal mutāba‘ati lahū dhāhiran wa bāthinan, waj‘alnā min ahli syafā‘atihī.

Ya Allah, dengan kemuliaan Nabi yang agung ini, berilah kami rezeki kesempurnaan dalam mengikutinya lahir dan batin, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaatnya.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā muḥammadin wa ‘alā ālihī wa shaḥbihī ajma‘īn, wal-ḥamdu lillāhi rabbil ‘ālamīn.

Semoga shalawat Allah tercurah kepada junjungan kita Muhammad, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


Keutamaan dan Manfaat Membaca Al-Barzanji

Membaca Kitab Al-Barzanji bukanlah sekadar aktivitas seremonial, melainkan sebuah ibadah yang sarat dengan keutamaan dan manfaat spiritual. Para ulama menyebutkan bahwa melantunkan kisah hidup dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan dan menyuburkan rasa cinta (mahabbah) kepada beliau. Cinta inilah yang menjadi pondasi utama keimanan seorang Muslim. Ketika seseorang sering mendengar dan merenungkan kemuliaan akhlak, kesabaran, dan kasih sayang Rasulullah, hatinya akan tergerak untuk meneladani sifat-sifat luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, majelis pembacaan Al-Barzanji diyakini mendatangkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Di dalamnya, dilantunkan ayat-ayat Al-Qur'an, shalawat, zikir, dan doa. Kumpulan amalan mulia ini mengundang turunnya ketenangan (sakinah) dan kehadiran para malaikat yang turut mendoakan para hadirin. Rumah atau tempat yang digunakan untuk membaca Al-Barzanji akan dipenuhi dengan cahaya spiritual, menjauhkan dari gangguan dan hal-hal negatif. Ini sejalan dengan hadis yang menyatakan bahwa di mana pun nama Allah dan Rasul-Nya disebut, di situlah rahmat akan turun. Kemudahan dalam mengakses bacaan al barzanji arab dan latin pdf memungkinkan tradisi mulia ini terus hidup di tengah keluarga modern.

Manfaat terbesar yang diharapkan dari pembacaan Al-Barzanji adalah perolehan syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW di hari akhir kelak. Dengan memperbanyak shalawat dan senantiasa mengingat perjuangan beliau, seorang hamba berharap akan diakui sebagai umatnya dan layak mendapatkan pertolongan di saat tiada lagi pertolongan selain dari-Nya. Tradisi ini juga menjadi sarana silaturahmi yang kuat, mempererat ikatan persaudaraan antar sesama Muslim dalam sebuah majelis yang penuh cinta dan kerinduan kepada Sang Nabi. Dengan demikian, membaca Al-Barzanji memiliki dimensi vertikal (kepada Allah dan Rasul-Nya) sekaligus dimensi horizontal (antar sesama manusia).

🏠 Kembali ke Homepage