Bacaan Kitab Al Barzanji dan Terjemahannya

Ilustrasi kaligrafi dan ornamen Islami untuk Al Barzanji

Pengantar Memahami Kitab Al Barzanji

Kitab Al Barzanji merupakan salah satu karya sastra Islam yang paling monumental dan populer di dunia, khususnya di kalangan masyarakat Muslim Nusantara. Judul aslinya adalah ‘Iqd al-Jawahir (Kalung Permata), sebuah mahakarya yang disusun oleh Sayyid Ja’far bin Hasan bin Abdul Karim al-Barzanji. Beliau adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad SAW yang lahir di Madinah Al-Munawwarah. Kitab ini berisi sanjungan, pujian, dan riwayat perjalanan hidup Nabi Agung Muhammad SAW yang disajikan dalam bentuk prosa berirama (nasr) dan puisi (nazham) dengan bahasa Arab yang sangat indah dan menyentuh kalbu.

Membaca Al Barzanji bukan sekadar melantunkan syair, melainkan sebuah upaya untuk menyelami samudra kemuliaan Rasulullah SAW. Setiap baitnya adalah jendela yang membuka wawasan kita tentang keagungan akhlak, keluhuran budi, serta perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam. Di Indonesia, pembacaan Al Barzanji telah menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam berbagai acara keagamaan, seperti peringatan Maulid Nabi, acara aqiqah (syukuran kelahiran anak), pernikahan, dan majelis-majelis shalawat. Lantunannya yang syahdu mampu membangkitkan rasa cinta (mahabbah) dan kerinduan yang mendalam kepada Sang Junjungan Alam. Artikel ini akan menyajikan teks lengkap Al Barzanji beserta terjemahannya, dilengkapi dengan ulasan makna agar kita dapat meresapi setiap hikmah yang terkandung di dalamnya.

1. Ibtida' (Permulaan)

Bagian pembuka ini adalah bentuk adab seorang hamba. Sebelum memulai narasi agung tentang Rasulullah SAW, Sayyid Ja'far al-Barzanji memulainya dengan pujian tertinggi kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Ia memohon pertolongan dan anugerah dari-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa segala sesuatu harus dimulai dengan nama Allah (Basmalah) dan pujian kepada-Nya (Hamdalah) agar mendapatkan keberkahan.

أَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ ⋄ مُسْتَدِرًّا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ

Aku memulai tulisan ini dengan nama Dzat Yang Maha Tinggi. Sambil memohon limpahan keberkahan atas apa yang telah Dia berikan dan anugerahkan.

وَأُثَنِّي بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ ⋄ مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاهُ

Dan aku memuji dengan pujian yang sumbernya selalu mengalir, lezat dan menyegarkan. Sambil menunggangi kendaraan syukur yang terindah.

وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ ⋄ الْـمُنْتَقِلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيْمَةِ وَالْجِبَاهِ

Dan aku bershalawat serta bersalam kepada cahaya yang disifati dengan kedahuluan dan keawalan. Yang berpindah-pindah pada dahi-dahi dan wajah-wajah yang mulia.

وَأَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّبَوِيَّةَ ⋄ وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاهُ

Dan aku memohon kepada Allah Ta'ala keridhaan yang khusus bagi keluarga Nabi yang suci. Dan yang meliputi para sahabat, para pengikut, dan siapa saja yang mencintainya.

وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوْكِ السُّبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةِ ⋄ وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِي خِطَطِ الْخَطَأِ وَخُطَاهُ

Dan aku memohon kepada-Nya petunjuk untuk menempuh jalan-jalan yang terang dan jelas. Serta penjagaan dari kesesatan dalam langkah-langkah dan jejak-jejak kesalahan.

Kisah Kelahiran Sang Cahaya (Wiladah)

Ini adalah inti dari Maulid, yaitu perayaan kelahiran. Bagian ini mengisahkan peristiwa-peristiwa luar biasa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kelahiran beliau bukanlah peristiwa biasa; ia adalah pertanda datangnya rahmat bagi seluruh alam. Digambarkan bagaimana alam semesta ikut bergembira menyambut kedatangan sang kekasih Allah. Api abadi di Persia padam, istana Kisra berguncang, dan cahaya memancar menerangi istana-istana di Syam. Semua ini adalah isyarat simbolis bahwa era kegelapan akan berakhir dan digantikan oleh era cahaya petunjuk.

Awal Mula Nur Muhammad

وَلَمَّا أَرَادَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِبْرَازَ حَقِيْقَتِهِ الْـمُحَمَّدِيَّةِ ⋄ وَإِظْهَارَهُ جِسْمًا وَرُوْحًا بِصُوْرَتِهِ وَمَعْنَاهُ

Dan ketika Allah Tabaraka wa Ta'ala berkehendak menampakkan hakikat Muhammad. Dan menzahirkannya dalam bentuk jasad dan ruh, dengan rupa dan maknanya.

نَقَلَهُ إِلَى مَقَرِّهِ مِنْ صَدَفَةِ آمِنَةَ الزُّهْرِيَّةِ ⋄ وَخَصَّهَا الْقَرِيْبُ الْـمُجِيْبُ بِأَنْ تَكُوْنَ أُمًّا لِـمُصْطَفَاهُ

Dia memindahkannya ke tempatnya, dari dalam kerang Sayyidah Aminah az-Zuhriyyah. Dan Allah Yang Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa telah mengkhususkannya untuk menjadi ibu bagi pilihan-Nya.

Masa Kehamilan Sayyidah Aminah

Kehamilan Sayyidah Aminah digambarkan penuh dengan keberkahan dan keajaiban. Beliau tidak merasakan beban seperti wanita hamil pada umumnya. Ini adalah isyarat bahwa janin yang dikandungnya adalah sosok istimewa yang membawa keringanan dan rahmat. Alam pun memberikan kabar gembira, menandakan betapa pentingnya peristiwa yang akan datang ini bagi seluruh ciptaan.

فَحَمَلَتْ بِسَيِّدِ الْعَالَمِيْنَ وَأَفْضَلِ الْـمَخْلُوْقِيْنَ ⋄ وَلَمْ تَجِدْ فِي حَمْلِهَا ثِقْلًا وَلَا أَذًى كَمَا تَجِدُهُ النِّسَاءُ

Maka ia pun mengandung pemimpin semesta alam dan makhluk yang paling utama. Dan ia tidak merasakan berat maupun sakit dalam kehamilannya sebagaimana yang dirasakan oleh para wanita.

وَكَانَتْ تَتَحَدَّثُ عَنْهَا الْأَحْبَارُ وَالرُّهْبَانُ ⋄ وَتُبَشِّرُ بِهِ الْكُهَّانُ فِي سَائِرِ الْأَقْطَارِ وَالْأَرْجَاءِ

Para pendeta dan rahib telah membicarakan tentangnya. Dan para peramal di seluruh penjuru negeri dan wilayah telah memberikan kabar gembira tentang kedatangannya.

Detik-detik Kelahiran yang Agung

Kelahiran Nabi Muhammad SAW terjadi pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal, di Tahun Gajah. Momen ini digambarkan dengan sangat puitis. Beliau lahir dalam keadaan sujud, bercelak, dan telah terkhitan, sebagai tanda kesempurnaan dan kesuciannya sejak lahir. Cahaya yang memancar dari dirinya menerangi dunia, sebuah metafora bahwa beliau akan menjadi penerang bagi umat manusia yang berada dalam kegelapan jahiliyah.

وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ شَهْرَانِ عَلَى مَشْهُوْرِ الْأَقْوَالِ الْمَرْضِيَّةِ ⋄ تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُ اللهِ

Dan ketika usia kandungannya genap dua bulan menurut pendapat yang masyhur dan diridhai. Wafatlah di Madinah Al-Munawwarah ayahandanya, Abdullah.

وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ تِسْعَةُ أَشْهُرٍ قَمَرِيَّةٍ ⋄ وَآنَ لِلزَّمَانِ أَنْ يَنْجَلِيَ عَنْهُ صَدَاهُ

Dan ketika usia kandungannya genap sembilan bulan qamariyah. Dan telah tiba saatnya bagi zaman untuk menyingkapkan karatnya.

حَضَرَ أُمَّهُ لَيْلَةَ مَوْلِدِهِ آسِيَةُ وَمَرْيَمُ فِي نِسْوَةٍ مِنَ الْحَظِيْرَةِ الْقُدْسِيَّةِ ⋄ وَأَخَذَهَا الْمَخَاضُ فَوَلَدَتْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُوْرًا يَتَلَأْلَأُ سَنَاهُ

Pada malam kelahirannya, ibundanya didatangi oleh Asiyah dan Maryam bersama serombongan wanita dari surga. Lalu ia merasakan sakit akan melahirkan, maka lahirlah beliau ﷺ sebagai cahaya yang gemerlap sinarnya.

Nasab Luhur Sang Nabi

Bagian ini menguraikan silsilah atau garis keturunan Nabi Muhammad SAW yang mulia dan terjaga. Nasab beliau bersambung hingga kepada Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS. Penekanan pada kemuliaan nasab ini penting untuk menunjukkan bahwa beliau berasal dari keturunan terbaik, dari keluarga yang terhormat dan memiliki sejarah kenabian. Ini sekaligus membantah tuduhan para penentangnya yang meragukan status dan asal-usul beliau. Garis keturunan yang bersih adalah salah satu tanda kenabian.

هُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، وَاسْمُهُ شَيْبَةُ الْحَمْدِ

Beliau adalah junjungan kita, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, yang namanya adalah Syaibatul Hamdi.

ابْنِ هَاشِمٍ، وَاسْمُهُ عَمْرٌو ⋄ ابْنِ عَبْدِ مَنَافٍ، وَاسْمُهُ الْمُغِيْرَةُ الَّذِي يُنْتَمَى إِلَيْهِ الْفَخْرُ وَالْعُلَا

Putra Hasyim, yang namanya adalah 'Amr. Putra Abdi Manaf, yang namanya adalah Al-Mughirah, yang kepadanya kemuliaan dan keluhuran dinisbahkan.

ابْنِ قُصَيٍّ، وَاسْمُهُ زَيْدٌ ⋄ ابْنِ كِلَابٍ، وَاسْمُهُ حَكِيْمٌ

Putra Qushay, yang namanya adalah Zaid. Putra Kilab, yang namanya adalah Hakim.

ابْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرٍ، وَاسْمُهُ قُرَيْشٌ وَإِلَيْهِ تُنْسَبُ الْقَبَائِلُ الْقُرَشِيَّةُ

Putra Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr, yang namanya adalah Quraisy dan kepadanyalah kabilah-kabilah Quraisy dinisbahkan.

ابْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسَ، وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى رِحَابِ الْحَرَمِ

Putra Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas, dan dialah orang pertama yang menghadiahkan unta ke pelataran Tanah Haram.

ابْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ، وَهُوَ سِلْسِلَةٌ رَفَعَهَا إِلَى الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ الْإِمْسَاكُ وَالسَّنَدُ

Putra Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan, dan ini adalah silsilah yang sanadnya terangkat hingga kepada Al-Khalil Ibrahim.

Sifat-sifat Agung Rasulullah SAW

Bab ini adalah deskripsi terperinci mengenai kepribadian dan penampilan fisik Nabi Muhammad SAW. Tujuannya agar kita seolah-olah dapat "melihat" dan "mengenal" beliau secara lebih dekat. Sayyid Ja'far al-Barzanji melukiskan keindahan fisik beliau bukan untuk memuja penampilan semata, melainkan untuk menunjukkan bahwa keindahan lahiriah beliau adalah cerminan dari keindahan batiniah dan kesempurnaan akhlaknya. Setiap detail, mulai dari wajah, rambut, hingga cara berjalan, digambarkan dengan penuh takzim.

Sifat Jasmaniah yang Sempurna

وَكَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خَلْقًا وَخُلُقًا ⋄ رَبْعَةَ الْقَامَةِ، أَبْيَضَ مُشْرَبًا بِحُمْرَةٍ

Adalah beliau ﷺ manusia yang paling indah ciptaan dan akhlaknya. Perawakannya sedang, kulitnya putih kemerah-merahan.

وَاسِعَ الْجَبِيْنِ، حَسَنَ الْحَاجِبَيْنِ، أَزَجَّ الْحَوَاجِبِ فِي غَيْرِ قَرَنٍ ⋄ بَيْنَهُمَا عِرْقٌ يُدِرُّهُ الْغَضَبُ

Dahinya lebar, alisnya indah, melengkung tipis tanpa bertemu di tengah. Di antara kedua alisnya ada urat yang tampak menonjol saat beliau marah.

أَقْنَى الْأَنْفِ، أَدْعَجَ الْعَيْنَيْنِ، أَكْحَلَهُمَا ⋄ سَهْلَ الْخَدَّيْنِ، ضَلِيْعَ الْفَمِ، مُفَلَّجَ الْأَسْنَانِ

Hidungnya mancung, matanya sangat hitam dan lebar, dan seolah bercelak. Pipinya rata, mulutnya lebar, dan gigi-giginya renggang.

كَثَّ اللِّحْيَةِ، عَظِيْمَ الرَّأْسِ، شَعْرُهُ رَجِلٌ ⋄ إِذَا مَشَى تَكَفَّأَ كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَبٍ

Jenggotnya tebal, kepalanya besar, rambutnya ikal terurai. Apabila berjalan, badannya condong ke depan seakan-akan sedang menuruni tanjakan.

Akhlak Mulia Tak Tertandingi

Inilah puncak dari segala pujian: akhlak Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah Al-Qur'an yang berjalan. Sifat-sifat seperti pemalu, dermawan, penyabar, adil, rendah hati, dan paling berani adalah karakter yang melekat pada dirinya. Beliau tidak pernah marah untuk urusan pribadi, namun akan sangat marah jika hukum Allah dilanggar. Beliau adalah teladan sempurna (uswatun hasanah) bagi seluruh umat manusia dalam segala aspek kehidupan. Merenungi akhlak beliau adalah inti dari meneladani sunnahnya.

وَكَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ النَّاسِ حَيَاءً وَتَوَاضُعًا ⋄ يَخْصِفُ نَعْلَهُ، وَيَرْقَعُ ثَوْبَهُ، وَيَحْلُبُ شَاتَهُ

Adalah beliau ﷺ manusia yang paling pemalu dan paling rendah hati. Beliau memperbaiki sandalnya sendiri, menambal bajunya sendiri, dan memerah susu kambingnya sendiri.

وَكَانَ يُحِبُّ الْفُقَرَاءَ وَالْمَسَاكِيْنَ وَيَجْلِسُ مَعَهُمْ ⋄ وَيَعُوْدُ مَرْضَاهُمْ، وَيُشَيِّعُ جَنَائِزَهُمْ، وَلَا يَحْقِرُ فَقِيْرًا

Beliau mencintai orang-orang fakir dan miskin dan duduk bersama mereka. Beliau menjenguk orang sakit di antara mereka, mengantar jenazah mereka, dan tidak pernah merendahkan seorang fakir pun.

وَكَانَ أَجْوَدَ النَّاسِ كَفًّا، وَأَشْرَحَهُمْ صَدْرًا ⋄ وَأَصْدَقَهُمْ لَهْجَةً، وَأَوْفَاهُمْ ذِمَّةً، وَأَلْيَنَهُمْ عَرِيْكَةً

Beliau adalah manusia yang paling dermawan tangannya, paling lapang dadanya. Paling benar ucapannya, paling menepati janji, dan paling lembut perangainya.

Mukjizat-Mukjizat Kenabian

Mukjizat adalah peristiwa luar biasa yang diberikan Allah kepada para nabi-Nya sebagai bukti kebenaran risalah mereka. Bagian ini menyebutkan beberapa mukjizat agung Nabi Muhammad SAW. Yang terbesar dan abadi adalah Al-Qur'an, kitab suci yang keindahan bahasa dan kebenaran isinya tak tertandingi hingga akhir zaman. Mukjizat lain seperti terbelahnya bulan, air yang memancar dari sela-sela jari, dan makanan sedikit yang mencukupi banyak orang, menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah yang ditampakkan melalui hamba pilihan-Nya.

وَمِنْ مُعْجِزَاتِهِ الْبَاهِرَةِ الْقُرْآنُ الْعَظِيْمُ ⋄ الَّذِي أَعْجَزَ الْبُلَغَاءَ بِفَصَاحَتِهِ وَبَلَاغَتِهِ

Dan di antara mukjizatnya yang cemerlang adalah Al-Qur'an yang agung. Yang telah melemahkan para ahli sastra dengan kefasihan dan keindahan bahasanya.

وَمِنْهَا انْشِقَاقُ الْقَمَرِ فِرْقَتَيْنِ كَمَا نَصَّتْ عَلَيْهِ الْآيَةُ الْكَرِيْمَةُ ⋄ وَنَبْعُ الْمَاءِ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ الشَّرِيْفَةِ

Dan di antaranya adalah terbelahnya bulan menjadi dua bagian sebagaimana disebutkan dalam ayat yang mulia. Dan memancarnya air dari sela-sela jari-jemarinya yang mulia.

وَتَكْثِيْرُهُ الْقَلِيْلَ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ ⋄ وَحَنِيْنُ الْجِذْعِ الَّذِي كَانَ يَخْطُبُ عَلَيْهِ لِفِرَاقِهِ

Dan (mukjizatnya) memperbanyak makanan dan minuman yang sedikit. Dan rintihan batang kurma yang biasa beliau gunakan untuk berkhutbah karena berpisah darinya.

وَإِخْبَارُهُ بِالْمُغَيَّبَاتِ مِمَّا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ ⋄ وَتَسْلِيْمُ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ عَلَيْهِ فِي كُلِّ بُكْرَةٍ وَعَشِيَّةٍ

Dan pemberitaannya tentang hal-hal gaib, baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi. Dan ucapan salam dari batu dan pohon kepadanya di setiap pagi dan sore hari.

Mahallul Qiyam (Saat Berdiri)

Ini adalah puncak dari pembacaan Maulid Al-Barzanji. Saat bait-bait ini dilantunkan, jamaah akan berdiri sebagai bentuk penghormatan, kegembiraan, dan penyambutan atas "kehadiran" ruhaniah Nabi Muhammad SAW di dalam majelis. Lantunan "Ya Nabi Salam 'Alaika" adalah ekspresi cinta dan kerinduan yang mendalam. Berdiri di sini adalah adab, wujud takzim kepada sosok yang namanya sedang diagungkan, seolah-olah kita menyambut kedatangan tamu yang paling mulia.

يَا نَبِي سَلَامٌ عَلَيْكَ ⋄ يَا رَسُوْل سَلَامٌ عَلَيْكَ

Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu. Wahai Rasul, salam sejahtera untukmu.

يَا حَبِيْب سَلَامٌ عَلَيْكَ ⋄ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْكَ

Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu. Shalawat Allah tercurah untukmu.

أَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا ⋄ فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ

Bulan purnama telah terbit menyinari kami. Maka pudarlah semua purnama lain karenanya.

مِثْلَ حُسْنِكَ مَا رَأَيْنَا ⋄ قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ

Keindahan sepertimu belum pernah kami lihat. Sama sekali, wahai wajah yang penuh kegembiraan.

أَنْتَ شَمْسٌ أَنْتَ بَدْرٌ ⋄ أَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ

Engkau adalah matahari, Engkau adalah bulan purnama. Engkau adalah cahaya di atas segala cahaya.

أَنْتَ إِكْسِيْرٌ وَغَالِي ⋄ أَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ

Engkau adalah ramuan berharga yang mahal. Engkau adalah pelita yang menerangi dada.

مَرْحَبًا يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَهْلًا بِكَ ⋄ إِنَّ بِنَا لَكَ فَرَحًا وَشَوْقًا

Selamat datang wahai Rasulullah, selamat datang. Sesungguhnya kami sangat bergembira dan rindu kepadamu.

Doa Penutup

Setelah memuji Allah dan bershalawat serta mengisahkan riwayat hidup Rasulullah SAW, majelis ditutup dengan doa. Doa ini adalah puncak permohonan, di mana kita bertawassul (menjadikan perantara) dengan kemuliaan Nabi Muhammad SAW agar Allah SWT mengabulkan hajat kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita kebaikan di dunia dan akhirat. Ini adalah pengakuan bahwa setelah segala usaha memuji dan meneladani, pada akhirnya kita tetaplah hamba yang fakir dan sangat membutuhkan pertolongan dan rahmat dari Allah SWT.

وَبَعْدُ، فَنَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ بِجَاهِ هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ ⋄ أَنْ يَرْزُقَنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا

Dan setelah itu, kami memohon kepada Allah Yang Maha Agung, dengan kedudukan Nabi yang mulia ini. Agar Dia menganugerahi kami kesempurnaan dalam mengikutinya, baik secara lahir maupun batin.

اَللّٰهُمَّ يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ ⋄ يَا مَنْ إِذَا رُفِعَتْ إِلَيْهِ أَكُفُّ الْعَبْدِ كَفَاهُ

Ya Allah, wahai Dzat Yang membentangkan kedua tangan-Nya dengan pemberian. Wahai Dzat yang apabila telapak tangan hamba diangkat kepada-Nya, niscaya Dia mencukupinya.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِي هُوَ أَبْهَى مِنَ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ ⋄ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas junjungan kami Muhammad, yang lebih indah dari matahari dan bulan. Serta atas keluarga dan sahabatnya, dan berilah salam dengan sebenar-benarnya.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمُعَلِّمِيْنَا ⋄ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, ampunilah kami, kedua orang tua kami, guru-guru kami, para pengajar kami. Dan seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.

🏠 Kembali ke Homepage