ATURAN MAIN MINI SOCCER: PANDUAN LENGKAP DAN DETAIL

I. Pendahuluan dan Filosofi Dasar Mini Soccer

Mini soccer, sebagai bentuk adaptasi dari sepak bola konvensional, telah berkembang menjadi salah satu olahraga rekreasi dan kompetitif yang paling populer di seluruh dunia. Permainan ini dirancang untuk memaksimalkan intensitas, sentuhan bola, dan kecepatan pengambilan keputusan dalam area yang lebih terbatas. Meskipun memiliki kesamaan fundamental dengan sepak bola lapangan besar, mini soccer diatur oleh seperangkat aturan spesifik yang bertujuan menyeimbangkan aspek fisik dan teknis, sekaligus memastikan fluiditas permainan yang tinggi.

Filosofi utama dari aturan mini soccer adalah mendorong permainan terbuka, mengurangi jeda, dan menekankan pada keterampilan individu serta kerjasama tim dalam ruang sempit. Perbedaan mendasar terletak pada jumlah pemain, dimensi lapangan, dan interpretasi beberapa pelanggaran kunci, terutama yang berkaitan dengan bola mati dan peran penjaga gawang.

1.1. Definisi Mini Soccer

Mini soccer adalah pertandingan yang dimainkan antara dua tim, masing-masing terdiri dari sejumlah pemain yang lebih sedikit (biasanya 6 hingga 9 pemain, termasuk penjaga gawang). Permainan ini dilakukan di atas lapangan yang lebih kecil, baik rumput sintetis maupun alami, dengan durasi pertandingan yang disesuaikan agar sesuai dengan intensitas tinggi yang dihasilkan dari dimensi lapangan yang ringkas. Aturan ini akan menguraikan secara rinci 17 peraturan utama yang diadaptasi dari Hukum Permainan (Laws of the Game) FIFA, disesuaikan untuk format mini soccer.

II. Lapangan Permainan dan Perlengkapan Wajib

Standar lapangan adalah elemen krusial yang mendefinisikan sifat fisik permainan mini soccer. Dimensi lapangan secara langsung mempengaruhi taktik, kecepatan transisi, dan tingkat kelelahan pemain. Pengaturan yang tepat menjamin keadilan kompetisi dan keselamatan pemain.

2.1. Dimensi Lapangan Mini Soccer

Tidak seperti lapangan besar yang memiliki standar tunggal, mini soccer memiliki variasi dimensi yang diizinkan, tetapi harus berada dalam batas minimum dan maksimum tertentu. Lapangan harus berbentuk persegi panjang.

2.2. Penandaan Lapangan

Semua garis penanda harus jelas, memiliki lebar yang tidak lebih dari 12 sentimeter, dan merupakan bagian dari area yang mereka batasi. Garis-garis utama meliputi:

Diagram Lapangan Mini Soccer Garis Samping (50m - 70m) Garis Gawang (30m - 50m)

Alt text: Diagram skematis lapangan mini soccer dengan garis-garis pembatas, garis tengah, lingkaran tengah, dan dua area penalti di kedua ujung.

2.3. Spesifikasi Gawang dan Bola

Gawang harus ditempatkan di tengah setiap garis gawang dan harus terpasang dengan aman. Ukurannya lebih kecil dari gawang sepak bola standar:

Bola yang digunakan harus memenuhi standar kualitas dan keamanan FIFA. Mini soccer biasanya menggunakan Bola Ukuran 5, sama seperti sepak bola konvensional, namun beberapa liga mungkin mengizinkan Bola Ukuran 4 untuk memfasilitasi kontrol bola yang lebih cepat di lapangan kecil. Tekanan udara harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

III. Pemain, Pergantian, dan Pelanggaran Jumlah Pemain

Aturan mengenai jumlah pemain dan prosedur pergantian sangat ketat untuk memastikan integritas dan ritme permainan yang dinamis.

3.1. Jumlah Pemain dan Minimal Pertandingan

Jumlah pemain di lapangan bervariasi, namun format yang paling umum adalah 6 lawan 6 atau 7 lawan 7, termasuk penjaga gawang.

3.2. Pergantian Pemain (Substitusi Bergulir)

Mini soccer hampir selalu menggunakan sistem pergantian pemain 'flying substitution' atau 'pergantian bergulir', yang memungkinkan pergantian dilakukan tanpa menghentikan permainan, mirip futsal, tetapi dengan prosedur yang lebih spesifik.

  1. Area Pergantian: Pergantian harus dilakukan melalui zona yang ditentukan di depan bangku cadangan tim.
  2. Prosedur Masuk/Keluar: Pemain yang keluar harus sepenuhnya meninggalkan lapangan melalui zona pergantian sebelum pemain pengganti masuk.
  3. Tanggung Jawab: Wasit keempat (jika ada) atau wasit utama harus memastikan prosedur ini dipatuhi. Pelanggaran prosedur pergantian dapat mengakibatkan kartu kuning bagi pemain yang bersalah dan tendangan bebas tidak langsung untuk tim lawan dari titik pelanggaran.
  4. Jumlah Pergantian: Jumlah pergantian pemain cadangan yang terdaftar (biasanya 5 hingga 7 pemain cadangan) dan jumlah pergantian selama pertandingan tidak dibatasi.

IV. Durasi Pertandingan dan Prosedur Waktu

Intensitas fisik yang tinggi di lapangan kecil menuntut penyesuaian durasi waktu dibandingkan sepak bola 90 menit.

4.1. Periode Pertandingan

Pertandingan dibagi menjadi dua babak yang sama panjang. Durasi standar adalah:

4.2. Prosedur Penentuan Hasil

Dalam pertandingan yang harus menentukan pemenang (fase gugur), jika skor imbang di akhir waktu normal, ada dua prosedur yang mungkin diterapkan, sesuai regulasi turnamen:

Kunci Interpretasi Waktu Tambahan

Meskipun mini soccer lebih cepat, wasit harus sangat teliti dalam menghitung waktu yang terbuang, terutama saat terjadi pergantian yang disengaja lambat, penanganan cedera, atau perselisihan. Keputusan untuk menambah waktu adalah diskresi penuh wasit, dan keputusan tersebut tidak dapat diganggu gugat.

V. Memulai dan Melanjutkan Permainan

Prosedur memulai dan melanjutkan permainan harus dilakukan dengan cepat untuk mempertahankan ritme. Ada beberapa prosedur utama yang diatur secara ketat.

5.1. Kick-Off (Memulai Permainan)

Kick-off digunakan untuk memulai pertandingan, memulai babak kedua, dan melanjutkan permainan setelah gol dicetak.

5.2. Gol Tercipta

Gol tercipta jika keseluruhan bola telah melewati garis gawang, di antara tiang gawang, dan di bawah mistar gawang, asalkan tidak ada pelanggaran aturan yang dilakukan oleh tim yang mencetak gol.

Mini soccer, karena ukurannya yang lebih kecil, seringkali menghasilkan gol yang lebih sering. Wasit harus memastikan visibilitas penuh terhadap garis gawang saat terjadinya potensi gol. Ketika terjadi gol, permainan dilanjutkan dengan kick-off oleh tim yang kebobolan.

5.3. Bola Jatuh (Drop Ball)

Drop ball digunakan untuk melanjutkan permainan ketika wasit menghentikan permainan sementara untuk alasan yang tidak tercakup dalam aturan lainnya (misalnya, gangguan eksternal, bola kempes, atau cedera pemain yang tidak memerlukan sanksi).

Prosedur standar drop ball melibatkan wasit menjatuhkan bola di tempat bola berada saat permainan dihentikan, kecuali di dalam area gawang, di mana bola dijatuhkan di garis area gawang yang sejajar dengan lokasi penghentian. Semua pemain lain harus berada minimal 4 meter dari bola hingga bola menyentuh tanah.

VI. Bola Keluar dari Permainan (In/Out of Play)

Kapan bola dianggap keluar dan bagaimana cara melanjutkan permainan setelah bola meninggalkan lapangan adalah aturan yang membedakan mini soccer dari sepak bola konvensional, terutama terkait penggunaan tendangan samping (kick-in) versus lemparan ke dalam (throw-in).

6.1. Bola Keluar dari Permainan

Bola dianggap keluar dari permainan ketika:

  1. Keseluruhan bola telah melewati garis gawang atau garis samping, baik di udara maupun di darat.
  2. Permainan telah dihentikan oleh wasit.

6.2. Memulai Kembali dari Garis Samping (Kick-In)

Banyak liga mini soccer, mengikuti model futsal dan beberapa format sepak bola 7v7, menggunakan Tendangan ke Dalam (Kick-In) alih-alih Lemparan ke Dalam (Throw-In).

(Catatan: Beberapa kompetisi mini soccer yang lebih konservatif mungkin masih menggunakan Throw-In standar, di mana pemain harus melempar bola dengan kedua tangan dari belakang kepala.)

6.3. Tendangan Gawang (Goal Kick)

Tendangan gawang diberikan ketika bola terakhir disentuh oleh pemain penyerang dan keseluruhan bola melewati garis gawang.

6.4. Tendangan Sudut (Corner Kick)

Tendangan sudut diberikan jika bola terakhir disentuh oleh pemain bertahan dan keseluruhan bola melewati garis gawang mereka.

VII. Pelanggaran, Kesalahan, dan Sanksi Disiplin

Kategori pelanggaran dalam mini soccer serupa dengan sepak bola, tetapi interpretasi wasit harus memperhitungkan kecepatan dan kontak yang lebih dekat dalam ruang terbatas. Pelanggaran dibagi menjadi dua kategori utama: yang menghasilkan tendangan bebas langsung (TBD) atau tendangan bebas tidak langsung (TBTD).

7.1. Pelanggaran yang Menghasilkan Tendangan Bebas Langsung (TBD)

TBD diberikan jika pemain melakukan salah satu dari sepuluh pelanggaran yang dianggap ceroboh, sembrono, atau menggunakan kekuatan berlebihan. Pelanggaran yang paling sering terjadi meliputi:

  1. Menendang atau Mencoba Menendang lawan. Ini mencakup kontak fisik yang tidak perlu dan upaya untuk mengenai lawan.
  2. Mengganjal (Tripping) lawan, baik dari depan, samping, atau belakang, menyebabkan lawan tersandung.
  3. Melompat ke arah lawan dengan sengaja atau dengan cara yang membahayakan.
  4. Mengejar (Charging) lawan dengan keras dan ceroboh, terutama jika tidak sedang memperebutkan bola.
  5. Memukul atau Mencoba Memukul lawan.
  6. Mendorong lawan.
  7. Merebut bola dengan kontak fisik sebelum menyentuh bola (tackling).
  8. Menarik lawan (jersey, tangan, atau bagian tubuh).
  9. Meludah ke arah lawan atau orang lain.
  10. Menyentuh Bola dengan Tangan (Handball) secara sengaja.

Jika salah satu dari pelanggaran di atas dilakukan oleh pemain bertahan di dalam area penalti mereka, maka sanksinya adalah Tendangan Penalti.

Interpretasi Ceroboh, Sembrono, dan Kekuatan Berlebihan

7.2. Pelanggaran yang Menghasilkan Tendangan Bebas Tidak Langsung (TBTD)

TBTD diberikan untuk pelanggaran yang lebih teknis atau tidak melibatkan kontak fisik keras, sering kali melibatkan penjaga gawang atau tindakan menghalangi permainan.

  1. Bermain Berbahaya: Melakukan tindakan yang berpotensi melukai diri sendiri atau orang lain (misalnya, mengangkat kaki terlalu tinggi di dekat wajah lawan), meskipun tidak terjadi kontak.
  2. Menghalangi Progres Lawan: Menghalangi lawan tanpa melakukan kontak atau tanpa ada niat untuk bermain bola (Shielding yang pasif dan berlebihan).
  3. Mencegah Pelepasan Bola: Menahan penjaga gawang saat mencoba melepaskan bola dari tangan.
  4. Pelanggaran Penjaga Gawang (Back-Pass Rule): Penjaga gawang menyentuh bola dengan tangan di area penalti setelah bola dilemparkan dengan sengaja oleh rekan satu timnya (back-pass), atau setelah bola diterima dari kick-in dari rekan satu tim. Ini juga berlaku jika penjaga gawang menyentuh bola dengan tangan setelah melepaskannya ke tanah dan bola belum disentuh pemain lain.

7.3. Sanksi Disiplin (Kartu Kuning dan Merah)

Mini soccer menggunakan sistem kartu yang sama seperti sepak bola (Kuning = Peringatan, Merah = Pengusiran). Karena intensitas yang lebih tinggi, wasit harus tegas dalam penerapan sanksi disiplin.

Kartu Kuning Diberikan untuk:

Kartu Merah Diberikan untuk:

Konsekuensi Kartu Merah (Pengusiran)

Pemain yang dikeluarkan harus meninggalkan area teknis dan lapangan permainan. Tim yang pemainnya dikeluarkan harus bermain dengan kekurangan satu pemain selama 5 menit penuh. Setelah 5 menit, tim tersebut dapat memasukkan pemain pengganti, kecuali jika regulasi liga mengizinkan pemain pengganti masuk hanya setelah gol tercipta (sistem pinalti yang lebih ketat).

VIII. Prosedur Tendangan Bebas (Free Kicks)

Tendangan bebas adalah cara paling umum untuk memulai kembali permainan setelah pelanggaran. Aturan mengenai jarak dan pelaksanaan harus dipatuhi secara ketat.

8.1. Jarak Pagar Betis (The Wall)

Pemain lawan harus berada minimal 5 meter (atau 7 yard, tergantung standar liga) dari bola hingga bola ditendang dan bergerak.

8.2. Pelaksanaan Tendangan Bebas

8.3. Tendangan Bebas Tidak Langsung (TBTD) – Sinyal Wasit

Jika wasit memberikan TBTD, ia harus mengangkat tangan di atas kepala dan tetap dalam posisi tersebut sampai bola disentuh pemain lain atau bola keluar dari permainan. Gol tidak dapat dicetak langsung dari TBTD; bola harus menyentuh setidaknya satu pemain lain sebelum melewati gawang agar gol sah.

Jika TBTD diberikan di dalam area penalti tim bertahan, tendangan harus diambil dari garis area penalti yang paling dekat dengan lokasi pelanggaran.

IX. Tendangan Penalti dan Prosedur Khusus

Tendangan penalti adalah sanksi tertinggi dalam permainan, diberikan ketika TBD dilakukan oleh pemain bertahan di dalam area penalti mereka.

9.1. Prosedur Tendangan Penalti

  1. Posisi Bola: Bola harus diletakkan di titik penalti (8 meter dari gawang).
  2. Posisi Penjaga Gawang: Penjaga gawang harus tetap berada di garis gawang, menghadap penendang, di antara tiang gawang, sampai tendangan dilakukan. Penjaga gawang diizinkan bergerak ke samping, tetapi tidak boleh maju sebelum bola ditendang.
  3. Posisi Pemain Lain: Semua pemain lain (kecuali penendang dan penjaga gawang) harus berada di luar area penalti, di belakang titik penalti, dan minimal 5 meter dari titik penalti.
  4. Pelaksanaan: Setelah wasit memberi sinyal, penendang harus menendang bola ke depan dengan satu gerakan. Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya kecuali bola telah disentuh pemain lain, tiang, atau mistar gawang.

9.2. Pelanggaran Tendangan Penalti

Jika terjadi pelanggaran aturan selama tendangan penalti, keputusan wasit tergantung pada tim mana yang melanggar dan apakah gol tercipta:

9.3. Prosedur Adu Penalti (Kebutuhan Menentukan Pemenang)

Jika pertandingan berakhir imbang dan harus ada pemenang, adu penalti dilakukan dengan aturan berikut:

  1. Wasit melempar koin untuk menentukan gawang dan tim yang menendang pertama.
  2. Biasanya, 5 tendangan awal dilakukan oleh setiap tim, bergantian.
  3. Jika skor tetap imbang setelah 5 tendangan, adu penalti berlanjut 'sudden death' (satu tendangan per tim) hingga ada perbedaan skor.
  4. Hanya pemain yang berada di lapangan di akhir pertandingan atau yang sedang di bangku cadangan (jika memenuhi syarat) yang dapat mengambil tendangan.

X. Aturan Offside dan Interpretasi Posisi

Salah satu perbedaan paling signifikan antara sepak bola lapangan besar dan mini soccer adalah penerapan aturan offside. Untuk mendorong serangan yang cepat dan mengurangi jeda, banyak kompetisi mini soccer profesional menghilangkan aturan offside sepenuhnya.

Namun, jika aturan offside diterapkan (yang biasanya terjadi pada format 9v9 atau yang menggunakan dimensi lapangan mendekati maksimum 70x50 meter), penerapannya harus dimodifikasi untuk mencerminkan ukuran lapangan yang lebih kecil. Dalam kasus ini, seringkali hanya berlaku 'garis offside' yang ditentukan, misalnya, di garis tengah lapangan atau di luar zona 15 meter terakhir dari gawang.

Mayoritas kompetisi 6v6 atau 7v7 modern mini soccer tidak memberlakukan aturan offside sama sekali. Pemain diperbolehkan berada di dekat gawang lawan setiap saat, yang menghasilkan permainan yang jauh lebih terbuka dan lebih banyak peluang mencetak gol. Wasit harus mengklarifikasi aturan offside ini sebelum pertandingan dimulai.

10.1. Kewenangan dan Tugas Wasit

Wasit memiliki kewenangan penuh untuk menegakkan Aturan Permainan sehubungan dengan pertandingan yang ditunjuk. Keputusan wasit mengenai fakta-fakta yang berkaitan dengan permainan, termasuk apakah gol telah dicetak atau hasil pertandingan, adalah final.

Simbol Kartu Kuning dan Merah KUNING MERAH

Alt text: Ilustrasi dua kartu, kuning (peringatan) dan merah (pengusiran), yang digunakan oleh wasit sebagai sanksi disiplin.

XI. Peran Khusus Penjaga Gawang dan Batasan Teknis

Peran penjaga gawang dalam mini soccer memiliki batasan yang lebih ketat daripada sepak bola 11v11, dirancang untuk mencegah penghamburan waktu dan mendorong permainan yang cepat.

11.1. Aturan 4 Detik (Jika Diterapkan)

Dalam banyak format mini soccer, ketika penjaga gawang menguasai bola di area penalti, baik dengan tangan atau kaki, ia hanya diperbolehkan menahan bola selama maksimum 4 detik. Batasan ini berlaku untuk:

Pelanggaran aturan 4 detik ini akan menghasilkan TBTD untuk tim lawan, diambil dari garis area penalti yang terdekat.

11.2. Batasan Back-Pass yang Ketat

Seperti yang telah disebutkan, back-pass kepada penjaga gawang dan kemudian bola dipegang dengan tangan di dalam area penalti adalah pelanggaran. Namun, mini soccer seringkali menerapkan batasan yang lebih jauh:

Larangan Bermain Ulang: Penjaga gawang, setelah melepaskan bola ke lapangan (misalnya melalui lemparan atau tendangan gawang), tidak boleh menerima bola kembali dari rekan satu tim kecuali bola telah melewati garis tengah lapangan atau disentuh oleh pemain lawan. Jika ini terjadi, TBTD diberikan.

11.3. Jangkauan Penjaga Gawang di Luar Area

Penjaga gawang dapat bergerak bebas di luar area penalti dan dianggap sebagai pemain lapangan. Namun, jika mereka menyentuh bola dengan tangan di luar area penalti, mereka dikenai sanksi handball seperti pemain lapangan lainnya (TBD atau potensi kartu jika DOGSO).

XII. Adaptasi Khusus dan Variasi Turnamen

Mini soccer sering dimainkan dalam format turnamen dengan aturan yang sedikit dimodifikasi untuk kecepatan dan efisiensi. Wasit dan pemain harus menyadari variasi ini.

12.1. Aturan Waktu Henti Otomatis (Stop Clock)

Meskipun sebagian besar liga menggunakan waktu berjalan (running clock), beberapa turnamen elite mungkin menerapkan 'stop clock', di mana waktu dihentikan setiap kali bola keluar dari permainan atau terjadi pelanggaran, mirip dengan futsal. Ini menjamin bahwa waktu bermain yang murni benar-benar terpenuhi, meningkatkan total durasi efektif permainan.

12.2. Batasan Jumlah Pemain

Format 5v5 atau 8v8: Jika format 5v5 digunakan (mirip futsal), seluruh aturan, termasuk tendangan bebas dan area penalti, akan diperkecil secara proporsional. Sebaliknya, 8v8 akan menggunakan aturan yang lebih mendekati sepak bola konvensional, mungkin dengan penerapan offside yang lebih longgar.

12.3. Aturan Gol Berlipat Ganda (Golden/Silver Goal)

Dalam fase gugur, aturan penentuan pemenang dapat berbeda:

XIII. Ringkasan Pelaksanaan dan Etika Permainan

Keberhasilan mini soccer bergantung pada kepatuhan terhadap aturan dan menjunjung tinggi etika olahraga. Permainan ini harus dipertahankan sebagai olahraga yang cepat, teknis, dan adil.

13.1. Peralatan Pemain

Pemain diwajibkan menggunakan perlengkapan dasar:

13.2. Integritas Wasit dan Keputusan Final

Semua peserta, termasuk pemain pengganti, pelatih, dan ofisial tim, harus menghormati keputusan wasit. Dalam lingkungan permainan yang cepat, kesalahan interpretasi dapat terjadi, tetapi keputusan wasit di lapangan bersifat mutlak dan tidak dapat dibantah. Protes yang berlebihan terhadap keputusan wasit merupakan pelanggaran disiplin yang dapat dihukum kartu kuning atau bahkan kartu merah.

13.3. Prinsip Fair Play

Mini soccer sangat menekankan pada fair play (permainan adil). Ini mencakup membantu lawan yang cedera, mengakui bola keluar yang tidak terlihat wasit, dan menghindari simulasi (diving) untuk mendapatkan keuntungan. Semangat ini penting karena mini soccer sering dimainkan di lingkungan komunitas yang lebih dekat.

Pentingnya Fluiditas

Mini soccer adalah tentang kecepatan. Aturan yang mengatur tendangan bebas, kick-in, dan distribusi penjaga gawang dirancang untuk meminimalkan jeda. Pemain harus selalu siap untuk melanjutkan permainan secepat mungkin setelah bola mati untuk menjaga fluiditas dan intensitas pertandingan. Penundaan yang disengaja akan selalu dikenai sanksi disiplin yang tegas.

XIV. Penjelasan Mendalam tentang Aturan Distribusi Bola Penjaga Gawang

Untuk menekankan pentingnya batasan ini, kita akan mengulas kembali aturan distribusi bola oleh penjaga gawang, yang sering menjadi sumber perselisihan dan kesalahpahaman. Aturan ini, yang membatasi penjaga gawang melempar atau menendang bola melewati garis tengah tanpa sentuhan, bertujuan untuk mengeliminasi permainan langsung 'sepak bola panjang' dan memaksa tim untuk membangun serangan melalui operan pendek dan menengah.

Skenario Pelanggaran Distribusi Jarak Jauh:

  1. Penjaga gawang menangkap bola dari permainan terbuka, kemudian melemparnya melewati garis tengah tanpa menyentuh pemain atau tanah. Sanksi: TBTD di garis tengah.
  2. Penjaga gawang melakukan tendangan gawang, dan bola melambung tinggi melewati garis tengah tanpa menyentuh apa pun. Sanksi: TBTD di garis tengah.
  3. Penjaga gawang melempar bola ke rekan satu tim di dekat garis tengah, tetapi rekan satu tim gagal menyentuh bola, dan bola terus bergulir melewati garis tengah. Sanksi: TBTD di garis tengah.

Pengecualian: Jika bola menyentuh pemain di area tim sendiri sebelum melewati garis tengah, atau jika bola menyentuh tanah di area tim sendiri, distribusi dianggap sah, dan bola kemudian dapat bergerak ke mana saja di lapangan.

Pemahaman yang mendalam mengenai batasan ini sangat penting, terutama bagi tim yang beralih dari sepak bola konvensional. Pelatih harus menginstruksikan penjaga gawang untuk selalu menggunakan lemparan atau tendangan yang landai dan terarah, memastikan kontak di area sendiri.

14.1. Analisis Detail Pelanggaran Back-Pass

Aturan back-pass mencegah penjaga gawang mengambil keuntungan dari area penalti untuk mengulur waktu atau melindungi diri dari tekanan. Aturan ini berlaku jika:

Jika pemain menggunakan bagian tubuh selain kaki (kepala, dada, lutut) untuk mengembalikan bola kepada penjaga gawang, penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan. Ini memaksa pemain untuk menggunakan keterampilan kontrol bola yang lebih tinggi saat berada di bawah tekanan di area pertahanan mereka.

14.2. Interpretasi DOGSO (Denying an Obvious Goal Scoring Opportunity)

Kriteria DOGSO di mini soccer lebih mudah dipenuhi karena jarak gawang yang lebih pendek. Peluang mencetak gol yang jelas dinilai berdasarkan empat faktor:

  1. Jarak ke Gawang: Karena lapangan kecil, jarak dianggap pendek.
  2. Kemungkinan Penguasaan Bola: Penyerang jelas-jelas akan menguasai bola.
  3. Arah Permainan: Penyerang bergerak lurus menuju gawang.
  4. Jumlah dan Posisi Pemain Bertahan: Biasanya, hanya penjaga gawang atau maksimal satu pemain bertahan lain yang dapat menghalangi.

Jika pemain bertahan melakukan pelanggaran TBD (seperti menarik atau menjegal) yang mencegah gol yang jelas, sanksinya adalah Kartu Merah (pengusiran) dan Tendangan Penalti. Pengecualian modern (Tripple Punishment) berlaku: jika pelanggaran DOGSO terjadi di dalam kotak penalti dan pemain mencoba memainkan bola, Kartu Merah dapat digantikan Kartu Kuning, tetapi sanksi Penalti tetap diberikan.

14.3. Konsistensi Penggunaan Kartu oleh Wasit

Dalam mini soccer, wasit sering berinteraksi lebih dekat dengan pemain. Konsistensi dalam memberikan sanksi disiplin sangat penting. Contoh skenario yang sering memerlukan kartu:

Kajian mendalam ini menegaskan bahwa aturan mini soccer, meskipun tampak sederhana, memerlukan pemahaman yang kompleks tentang interaksi pemain dan batasan ruang yang ketat. Setiap aspek dari 17 aturan permainan telah dimodifikasi dan diperkuat untuk menjaga kecepatan, teknik, dan semangat kompetisi yang unik pada format ini.

🏠 Kembali ke Homepage