Panduan Lengkap Yasin dan Tahlil

Surah Yasin dan rangkaian bacaan Tahlil merupakan dua amalan yang sangat mengakar dalam tradisi keislaman di Indonesia. Keduanya sering dibaca dalam berbagai kesempatan, terutama saat mendoakan kerabat yang telah meninggal dunia, dalam majelis dzikir, atau sebagai amalan pribadi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Surah Yasin, yang dikenal sebagai 'jantung Al-Qur'an', memiliki keutamaan luar biasa, sementara Tahlil adalah untaian dzikir dan doa yang sarat makna tauhid dan permohonan ampunan.

Artikel ini menyajikan bacaan lengkap Surah Yasin dan Tahlil, disajikan dalam tiga format: tulisan Arab asli, transliterasi Latin untuk membantu pelafalan, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia untuk memahami maknanya. Selain itu, akan diuraikan pula berbagai keutamaan, makna mendalam di setiap bacaan, serta adab dalam mengamalkannya agar ibadah kita menjadi lebih khusyuk dan bermakna.

Keutamaan dan Kedudukan Surah Yasin

Surah Yasin adalah surah ke-36 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 83 ayat, dan tergolong sebagai surah Makkiyah. Namanya diambil dari dua huruf di awal surah, yaitu 'Ya' dan 'Sin'. Meskipun makna pasti dari huruf-huruf muqatha'ah ini hanya diketahui oleh Allah, para ulama menafsirkannya sebagai salah satu nama Nabi Muhammad SAW atau sebagai singgungan akan kebesaran Al-Qur'an.

Rasulullah SAW dalam banyak hadis menekankan keistimewaan surah ini. Di antaranya adalah sabda beliau yang menyatakan bahwa "Segala sesuatu memiliki hati, dan hati Al-Qur'an adalah Surah Yasin." Analogi ini menunjukkan betapa sentralnya peran Surah Yasin. Sebagaimana hati memompa darah ke seluruh tubuh, Surah Yasin mengandung pokok-pokok ajaran Islam yang paling fundamental, seperti keesaan Allah (tauhid), kenabian (risalah), dan keyakinan akan hari kebangkitan (akhirat).

Membaca Surah Yasin diibaratkan seperti mengkhatamkan Al-Qur'an beberapa kali, menunjukkan betapa besar pahala yang terkandung di dalamnya. Keutamaannya tidak hanya terbatas pada pahala, tetapi juga pada dampak spiritual bagi pembacanya.

Beberapa keutamaan membaca Surah Yasin yang diyakini berdasarkan hadis dan penjelasan ulama antara lain:

Kandungan utama Surah Yasin sendiri sangatlah kaya. Surah ini dimulai dengan sumpah Allah atas Al-Qur'an untuk menegaskan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Kemudian, surah ini menyajikan kisah para utusan yang didustakan oleh kaumnya sebagai pelajaran tentang akibat penolakan terhadap kebenaran. Bagian tengahnya memaparkan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, seperti pergantian siang dan malam, peredaran matahari dan bulan, serta bumi yang mati kemudian dihidupkan kembali. Ini semua adalah bukti nyata akan kekuasaan Allah untuk membangkitkan manusia setelah kematian. Puncaknya, Surah Yasin menggambarkan dengan jelas peristiwa hari kiamat, tiupan sangkakala, kebahagiaan penghuni surga, dan penyesalan penghuni neraka, diakhiri dengan penegasan mutlak akan kekuasaan Allah yang mampu menciptakan segala sesuatu hanya dengan berfirman "Kun Fayakun" (Jadilah, maka terjadilah).

Bacaan Lengkap Surah Yasin (Ayat 1-83)

Berikut adalah bacaan lengkap Surah Yasin dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

1يسۤ

Yā Sīn.

Yā Sīn.

2وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ

Wal-Qur'ānil-ḥakīm.

Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,

3اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ

Innaka laminal-mursalīn.

sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,

4عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ

'Alā ṣirāṭim mustaqīm.

(yang berada) di atas jalan yang lurus,

5تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ

Tanzīlal-'azīzir-raḥīm.

(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,

6لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ

Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fahum gāfilūn.

agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

7لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Laqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fahum lā yu'minūn.

Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.

8اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ

Innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fahum muqmaḥūn.

Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu (tangan mereka) diangkat ke dagu, karena itu mereka tertengadah.

9وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ

Wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūn.

Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

10وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Wa sawā'un 'alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn.

Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

11اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ

Innamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaib, fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīm.

Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sekalipun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

12اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ

Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn.

Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang jelas (Lauh Mahfuzh).

83فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Fa subḥānal-lażī biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa ilaihi turja'ūn.

Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.

Makna dan Filosofi Rangkaian Bacaan Tahlil

Tahlil berasal dari kata "hallala-yuhallilu-tahlilan" yang secara harfiah berarti mengucapkan kalimat "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah). Namun, dalam praktiknya di masyarakat, Tahlil adalah sebuah rangkaian dzikir, ayat-ayat Al-Qur'an, dan doa yang dibaca bersama-sama untuk mendoakan orang yang telah meninggal atau dalam acara selamatan lainnya. Rangkaian ini bukanlah sebuah ibadah yang kaku, melainkan kompilasi bacaan-bacaan mulia yang disusun oleh para ulama terdahulu.

Setiap bagian dari bacaan Tahlil memiliki makna dan tujuan yang mendalam:

  1. Pengantar Al-Fatihah (Hadiah Fatihah): Rangkaian Tahlil dimulai dengan "Ilaa hadhratin..." yang berarti "ke hadirat...". Ini adalah adab atau tata krama dalam berdoa. Kita seolah-olah 'mengirimkan' hadiah pahala bacaan Al-Fatihah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat, para tabi'in, para ulama, para wali, guru-guru kita, orang tua, dan khususnya kepada arwah yang sedang didoakan. Ini adalah bentuk penghormatan dan permohonan agar doa kita lebih mudah diijabah melalui wasilah (perantara) kemuliaan orang-orang saleh tersebut.
  2. Surat-Surat Pendek (Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas): Pembacaan surat-surat ini memiliki keutamaan yang agung. Al-Fatihah adalah induk Al-Qur'an dan doa terbaik. Al-Ikhlas setara dengan sepertiga Al-Qur'an dan merupakan penegasan murni tentang keesaan Allah. Al-Falaq dan An-Nas adalah surat perlindungan dari segala keburukan, baik yang terlihat maupun tidak.
  3. Kalimat Inti Tahlil (Laa ilaaha illallah): Ini adalah ruh dari seluruh rangkaian. Kalimat tauhid ini adalah pondasi keimanan. Mengucapkannya berulang-ulang adalah bentuk penegasan kembali keyakinan kita, pembersihan hati dari kesyirikan, dan merupakan dzikir yang paling utama.
  4. Tasbih, Tahmid, dan Takbir: Bacaan "Subhanallah" (Maha Suci Allah), "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah), dan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) adalah kalimat-kalimat thayyibah yang sangat dicintai Allah. Dzikir ini menyucikan Allah dari segala kekurangan, memuji-Nya atas segala nikmat, dan mengagungkan kebesaran-Nya.
  5. Istighfar dan Shalawat Nabi: Memohon ampunan (istighfar) adalah pengakuan atas segala dosa dan kekurangan diri, sementara bershalawat kepada Nabi adalah bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW, serta permohonan agar kita mendapatkan syafaatnya kelak.
  6. Doa Tahlil (Doa Penutup): Rangkaian diakhiri dengan sebuah doa yang komprehensif. Isinya mencakup permohonan agar Allah menerima dan menyampaikan pahala dari semua bacaan yang telah dilantunkan kepada arwah yang dituju. Doa ini juga berisi permohonan ampunan, rahmat, keselamatan di dunia dan akhirat, serta harapan agar kita semua dimatikan dalam keadaan husnul khatimah.

Dengan demikian, Tahlil bukan sekadar ritual, melainkan sebuah madrasah spiritual yang mengajarkan kita tentang adab berdoa, pentingnya berdzikir, cinta kepada Rasul, dan kepedulian sosial dengan mendoakan sesama muslim, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.

Bacaan Lengkap Tahlil

Berikut adalah urutan bacaan Tahlil yang umum diamalkan, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

1. Pengantar Al-Fatihah

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهٖ وَأَزْوَاجِهٖ وَأَوْلَادِهٖ وَذُرِّيَّاتِهٖ، اَلْفَاتِحَةْ

Ilaa hadratin-nabiyyil-mustafaa Muhammadin sallallaahu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa azwaajihii wa awlaadihii wa dzurriyyaatihii, al-faatihah.

Untuk hadirat Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga, istri-istri, anak-anak, dan keturunannya. Al-Fatihah...

ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهٖ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، اَلْفَاتِحَةْ

Tsumma ilaa hadrati ikhwaanihii minal-anbiyaa'i wal-mursaliin, wal-auliyaa'i wasy-syuhadaa'i was-saalihiin, was-sahaabati wat-taabi'iin, wal-'ulamaa'il-'aamiliin, wal-musannifiinal-mukhlisiin, wa jamii'il-malaa'ikatil-muqarrabiin, khusuusan sayyidinaa asy-syaikh 'Abdul Qaadir al-Jailaanii, al-faatihah.

Kemudian kepada hadirat saudara-saudaranya dari para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang dekat (dengan Allah), khususnya kepada tuan kami, Syekh Abdul Qadir Jaelani. Al-Fatihah...

ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا اٰبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهٖ، اَلْفَاتِحَةْ

Tsumma ilaa jamii'i ahlil-qubuuri minal-muslimiina wal-muslimaati wal-mu'miniina wal-mu'minaati min masyaariqil-ardhi ilaa maghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khusuusan aabaa'anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhanaa wa masyaayikha masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababih, al-faatihah.

Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut, khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, guru dari guru-guru kami, dan kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Al-Fatihah...

2. Membaca Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اٰمِيْنَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-lażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn. Āmīn.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Amin.

3. Surat Al-Ikhlas (3 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا اَحَدٌ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

4. Tahlil dan Takbir

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.

5. Surat Al-Falaq (1 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul a'ūżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarri n-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

6. Tahlil dan Takbir

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.

7. Surat An-Nas (1 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul a'ūżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."

8. Tahlil dan Takbir

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.

9. Istighfar (3 kali)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullaahal-'adziim.

Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.

10. Dzikir Tahlil

أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ

Afdhaludz-dzikri fa'lam annahuu Laa ilaaha illallaah.

Ketahuilah, sebaik-baik dzikir adalah 'Laa ilaaha illallaah'.

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ

Laa ilaaha illallaah (dibaca 33 atau 100 kali)

Tiada Tuhan selain Allah.

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Laa ilaaha illallaahu Muhammadur rasuulullaah sallallaahu 'alaihi wa sallam.

Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepadanya.

11. Shalawat Nabi (2 kali)

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Allaahumma salli 'alaa sayyidinaa Muhammad, allaahumma salli 'alaihi wa sallim.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya.

12. Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهٖ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ

Subhaanallaahi wa bihamdihii, subhaanallaahil-'adziim. (dibaca 11 atau 33 kali)

Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.

13. Doa Penutup Tahlil

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ

Allahumma salli 'ala habibika sayyidina Muhammadin wa 'ala alihi wa sahbihi wa sallim ajma'in. Al-fatihah.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada kekasih-Mu, junjungan kami Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya semua. Al-Fatihah... (Membaca Al-Fatihah sekali lagi)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Alḥamdulillāhi rabbil-'ālamīn, ḥamdan syākirīn, ḥamdan nā'imīn, ḥamdan yuwāfī ni'amahu wa yukāfi'u mazīdah. Yā rabbanā lakal-ḥamdu kamā yambagī lijalāli wajhikal-karīmi wa 'aẓīmi sulṭānik.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ وَأَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Allāhummaj'al wa awṣil wa taqabbal thawāba mā qara'nāhu minal-qur'ānil-'aẓīm, wa mā hallalnā wa mā sabbaḥnā wa mastaghfarnā wa mā ṣallainā 'alā sayyidinā muḥammadin ṣallallāhu 'alaihi wa sallama hadiyyatan wāṣilatan wa raḥmatan nāzilatan wa barakatan syāmilatan ilā ḥaḍrati ḥabībinā wa syafī'inā wa qurrati a'yuninā sayyidinā wa maulānā muḥammadin ṣallallāhu 'alaihi wa sallam.

Ya Allah, jadikanlah, sampaikanlah, dan terimalah pahala bacaan Al-Qur'an kami, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar kepada hadirat kekasih kami, pemberi syafaat kami, penyejuk mata kami, junjungan dan pemimpin kami, Muhammad SAW.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اٰمِيْنَ.

Allāhummagfir lahum warḥamhum wa 'āfihim wa'fu 'anhum. Allāhummagfir lilmuslimīna walmuslimāt walmu'minīna walmu'mināt al-aḥyā'i minhum wal-amwāt. Rabbanā ātinā fid-dunyā ḥasanah, wa fil-ākhirati ḥasanah, wa qinā 'ażāban-nār. Subḥāna rabbika rabbil-'izzati 'ammā yaṣifūn. Wa salāmun 'alal-mursalīn. Walḥamdulillāhi rabbil-'ālamīn. Āmīn.

Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, selamatkanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Amin.

Adab Membaca Yasin dan Tahlil

Untuk menyempurnakan amalan membaca Yasin dan Tahlil, ada beberapa adab atau etika yang sebaiknya kita perhatikan. Adab ini akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan semoga membuat amalan kita lebih diterima di sisi Allah SWT.

Penutup

Membaca Surah Yasin dan Tahlil adalah amalan yang sarat dengan kebaikan, dzikir, dan doa. Ia menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan kita dengan Allah SWT, dengan Rasulullah SAW, serta dengan sesama muslim, terutama mereka yang telah mendahului kita. Dengan mengamalkannya secara rutin, disertai pemahaman akan makna dan adabnya, semoga kita semua dapat meraih keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya, mendapatkan ampunan dan rahmat Allah, serta senantiasa berada dalam naungan-Nya di dunia dan akhirat.

🏠 Kembali ke Homepage