Panduan Yasin dan Tahlil Lengkap
Memahami Makna dan Keutamaan Yasin dan Tahlil
Membaca Surat Yasin dan melantunkan Tahlil merupakan dua amalan spiritual yang telah mengakar kuat dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia. Keduanya bukan sekadar ritual, melainkan sebuah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, merenungi kebesaran-Nya, serta mengirimkan doa dan pahala bagi mereka yang telah mendahului kita. Amalan ini sering dilaksanakan secara berjamaah pada malam Jumat, saat acara tahlilan untuk mendoakan arwah, atau sebagai bagian dari dzikir pribadi yang menenangkan hati.
Surat Yasin, yang merupakan surat ke-36 dalam Al-Qur'an, dikenal sebagai 'Qalbul Qur'an' atau jantungnya Al-Qur'an. Sebutan ini menandakan betapa penting dan sentralnya kandungan surat ini. Di dalamnya terkandung pokok-pokok ajaran Islam, mulai dari keimanan kepada Allah, tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta, kisah para nabi sebagai pelajaran, hingga penegasan tentang hari kebangkitan dan pembalasan. Membacanya diyakini dapat mendatangkan ketenangan jiwa, ampunan dosa, dan berbagai keberkahan lainnya.
Sementara itu, Tahlil adalah rangkaian dzikir, tasbih, tahmid, takbir, dan doa yang intinya adalah mengagungkan Allah SWT. Kalimat utamanya adalah "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah), yang merupakan pondasi dari tauhid. Rangkaian Tahlil yang dibaca secara khusyuk menjadi jembatan spiritual untuk mendoakan kaum Muslimin, khususnya keluarga dan kerabat yang telah wafat, memohonkan ampunan dan rahmat bagi mereka di alam barzakh. Gabungan antara lantunan ayat suci dari Surat Yasin dan rangkaian dzikir Tahlil menciptakan sebuah harmoni spiritual yang mendalam, memperkuat ikatan batin dengan Sang Pencipta dan sesama.
Bacaan Lengkap Surat Yasin (Arab, Latin, dan Terjemahan)
Berikut adalah bacaan lengkap Surat Yasin dari ayat 1 hingga 83, disajikan dalam format yang mudah diikuti.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
يٰسۤ ۚ (١)
1. Yā Sīn.
Artinya: "Ya Sin."
وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ (٢)
2. Wal-Qur'ānil-ḥakīm.
Artinya: "Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,"
اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ (٣)
3. Innaka laminal-mursalīn.
Artinya: "sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,"
عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ (٤)
4. ‘Alā ṣirāṭim mustaqīm.
Artinya: "(yang berada) di atas jalan yang lurus,"
تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ (٥)
5. Tanzīlal-‘azīzir-raḥīm.
Artinya: "(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,"
لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ (٦)
6. Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fahum gāfilūn.
Artinya: "agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai."
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (٧)
7. Laqad ḥaqqal-qaulu ‘alā akṡarihim fahum lā yu'minūn.
Artinya: "Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman."
اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ (٨)
8. Innā ja‘alnā fī a‘nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fahum muqmaḥūn.
Artinya: "Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah."
وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ (٩)
9. Wa ja‘alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūn.
Artinya: "Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat."
وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (١٠)
10. Wa sawā'un ‘alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn.
Artinya: "Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga."
اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ (١١)
11. Innamā tunżiru manittaba‘aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīm.
Artinya: "Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia."
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ (١٢)
12. Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn.
Artinya: "Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang jelas (Lauh Mahfuzh)."
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ (١٣)
13. Waḍrib lahum maṡalan aṣḥābal-qaryah, iż jā'ahal-mursalūn.
Artinya: "Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;"
اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ (١٤)
14. Iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabūhumā fa ‘azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalūn.
Artinya: "(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”
قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ (١٥)
15. Qālū mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai'in in antum illā takżibūn.
Artinya: "Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”
قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ (١٦)
16. Qālū rabbunā ya‘lamu innā ilaikum lamursalūn.
Artinya: "Mereka (para utusan) berkata, “Tuhan kami mengetahui bahwa kami benar-benar diutus kepadamu."
وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ (١٧)
17. Wa mā ‘alainā illal-balāgul-mubīn.
Artinya: "Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”
قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ (١٨)
18. Qālū innā taṭayyarnā bikum, la'il lam tantahū lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ‘ażābun alīm.
Artinya: "Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”
قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ (١٩)
19. Qālū ṭā'irukum ma‘akum, a'in żukkirtum, bal antum qaumum musrifūn.
Artinya: "Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ (٢٠)
20. Wa jā'a min aqṣal-madīnati rajuluy yas‘ā qāla yā qaumittabi‘ul-mursalīn.
Artinya: "Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah para utusan itu!"
اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ (٢١)
21. Ittabi‘ū mal lā yas'alukum ajraw wa hum muhtadūn.
Artinya: "Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ (٢٢)
22. Wa mā liya lā a‘budul-lażī faṭaranī wa ilaihi turja‘ūn.
Artinya: "Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan."
ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ (٢٣)
23. A'attakhiżu min dūnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni ‘annī syafā‘atuhum syai'aw wa lā yunqiżūn.
Artinya: "Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, niscaya pertolongan mereka tidak akan berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku."
اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ (٢٤)
24. Innī iżal lafī ḍalālim mubīn.
Artinya: "Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata."
اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ (٢٥)
25. Innī āmantu birabbikum fasma‘ūn.
Artinya: "Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku."
قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ (٢٦)
26. Qīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya‘lamūn.
Artinya: "Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,"
بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ (٢٧)
27. Bimā gafaralī rabbī wa ja‘alanī minal-mukramīn.
Artinya: "apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.”
وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ (٢٨)
28. Wa mā anzalnā ‘alā qaumihī mim ba‘dihī min jundim minas-samā'i wa mā kunnā munzilīn.
Artinya: "Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya."
اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خَامِدُوْنَ (٢٩)
29. In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa'iżā hum khāmidūn.
Artinya: "Hukuman mereka itu tidak lain hanyalah satu teriakan saja; maka seketika itu mereka semua mati."
يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ (٣٠)
30. Yā ḥasratan ‘alal-‘ibād, mā ya'tīhim mir rasūlin illā kānū bihī yastahzi'ūn.
Artinya: "Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya."
فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ (٨٣)
83. Fa subḥānal-lażī biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa ilaihi turja‘ūn.
Artinya: "Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan."
Doa Setelah Membaca Surat Yasin
Setelah selesai membaca Surat Yasin, dianjurkan untuk memanjatkan doa berikut ini agar apa yang kita baca diterima dan permohonan kita dikabulkan oleh Allah SWT.
اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقْنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا فِى الدِّيْنِ وَلِاَصْحَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيْكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِى عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi'uka adyanana wa anfusana wa ahlana wa auladana wa amwalana wa kulla syai'in a'thaitana. Allahummaj'alna wa iyyahum fi kanafika wa amanika wa jiwarika wa 'iyadzika min kulli syaithanim marid wa jabbarin 'anid wa dzi 'ainin wa dzi baghyin wa min syarri kulli dzi syarrin innaka 'ala kulli syai'in qadir. Allahumma jammilna bil 'afiyati was salamah, wa haqqiqna bit taqwa wal istiqamah, wa a'idzna min mujibatin nadamah, innaka sami'ud du'a'. Allahummaghfir lana wa liwalidina wa li auladina wa li masyaikhina wa li ikhwanina fiddin wa li ashhabina wa liman ahabbana fika wa liman ahsana ilaina wa lil mukminina wal mukminat wal muslimina wal muslimat, ya rabbal 'alamin. Wa shalli 'ala 'abdika wa rasulika sayyidina wa maulana muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim. Warzuqna kamalal mutaba'ati lahu dzahiran wa bathinan fi 'afiyatin wa salamatin birahmatika ya arhamar rahimin.
Artinya: "Ya Allah, kami memohon penjagaan-Mu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta benda kami, dan apa saja yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, semoga Engkau menjadikan kami dan mereka dalam pemeliharaan, keamanan, dan perlindungan-Mu dari setiap gangguan setan pendurhaka, penguasa yang kejam, mata jahat, dan dari kejahatan setiap makhluk jahat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, perindahkah kami dengan kesehatan dan keselamatan, dan wujudkanlah kami dengan takwa dan istiqamah. Lindungilah kami dari hal-hal yang menyebabkan penyesalan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. Ya Allah, ampunilah kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara kami seagama, sahabat-sahabat kami, orang-orang yang mencintai kami karena-Mu, orang-orang yang berbuat baik kepada kami, dan kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, wahai Tuhan semesta alam. Limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba dan utusan-Mu, junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan anugerahilah kami kesempurnaan dalam mengikutinya secara lahir dan batin, dalam keadaan sehat dan selamat, dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
Panduan Lengkap Bacaan Tahlil
Tahlil adalah serangkaian bacaan dzikir yang biasa diamalkan untuk mendoakan arwah. Berikut adalah urutan bacaan tahlil yang umum diamalkan, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.
1. Pengantar Al-Fatihah (Ila Hadhratin Nabi)
Pembacaan tahlil dimulai dengan mengirimkan Al-Fatihah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama, dan arwah yang dituju.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilaa hadhratin nabiyyil musthafaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama wa aalihii wa shahbihii syai'un lillaahi lahumul faatihah.
Artinya: "Kepada junjungan Nabi terpilih Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ.
2. Bacaan Surat-Surat Pendek
Setelah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek sebagai berikut:
- Surat Al-Ikhlas (3 kali)
- Surat Al-Falaq (1 kali)
- Surat An-Nas (1 kali)
3. Tahlil dan Takbir
Inti dari Tahlil adalah melafalkan kalimat tauhid dan takbir.
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
4. Ayat-Ayat Al-Qur'an Pilihan
Rangkaian dilanjutkan dengan membaca beberapa ayat pilihan dari Al-Qur'an.
- Surat Al-Baqarah ayat 1-5
- Surat Al-Baqarah ayat 163
- Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255)
- Surat Al-Baqarah ayat 284-286
5. Istighfar dan Dzikir Lainnya
Memohon ampunan kepada Allah dan melanjutkan dengan berbagai kalimat dzikir.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adziim. (Dibaca 3 kali)
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Afdhaludz dzikri fa'lam annahu Laa ilaaha illallah.
Artinya: "Ketahuilah, dzikir yang paling utama adalah kalimat 'Laa ilaaha illallah'."
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Laa ilaaha illallah. (Dibaca 100 kali atau sesuai kemampuan)
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."
6. Shalawat Nabi
Mengirimkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk cinta dan penghormatan.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
7. Doa Tahlil (Doa Arwah)
Sebagai penutup, dibacakan doa tahlil atau doa arwah yang berisi permohonan ampunan dan rahmat bagi kaum muslimin dan muslimat, khususnya bagi arwah yang sedang didoakan.
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَ يُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ...
...اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِمْ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُمْ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِمْ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِمْ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِمْ وَاَدْخِلْهُمُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ...
Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, hamdan syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi'u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'adziimi sulthoonik. Allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad...
...Allaahummaghfir lahum warhamhum wa'aafihim wa'fu 'anhum, wa akrim nuzulahum, wa wassi' madkholahum, waghsilhum bil maa'i wats tsalji wal barod, wanaqqihim minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas, wa abdilhum daaron khoiron min daarihim, wa ahlan khoiron min ahlihim, wa zaujan khoiron min zaujihim, wa adkhilhumul jannata wa a'idhum min 'adzaabil qobri wa fitnatihi wa min 'adzaabin naar. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, waqinaa 'adzaaban naar. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallam. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun. Wa salaamun 'alal mursaliin. Wal hamdulillaahi robbil 'aalamiin. Al-Faatihah...
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, dengan pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-nikmat-Nya dan setimpal dengan tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, curahkanlah rahmat dan keselamatan atas junjungan kami Muhammad dan keluarganya...
...Ya Allah, ampunilah mereka, kasihanilah mereka, sejahterakan mereka, dan maafkanlah mereka. Muliakanlah tempat tinggal mereka, luaskanlah kuburan mereka, mandikanlah mereka dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah mereka dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantikanlah bagi mereka rumah yang lebih baik dari rumah mereka, keluarga yang lebih baik dari keluarga mereka, pasangan yang lebih baik dari pasangan mereka. Masukkanlah mereka ke dalam surga, dan lindungilah mereka dari siksa kubur, fitnahnya, dan dari siksa api neraka. Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Mulia, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Al-Fatihah..."