Panduan Lengkap Wirid dan Doa Setelah Sholat Fardhu
Sholat adalah tiang agama, sebuah momen intim di mana seorang hamba berkomunikasi langsung dengan Penciptanya. Namun, hubungan spiritual ini tidak berhenti begitu salam diucapkan. Justru, momen setelah sholat adalah waktu yang sangat mustajab dan berharga untuk melanjutkan dialog, memohon ampunan, serta memperbanyak zikir dan doa. Mengamalkan wirid dan doa setelah sholat bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah penyempurna ibadah yang sarat dengan keutamaan dan keberkahan.
Aktivitas ini merupakan cerminan dari rasa syukur dan kesadaran diri bahwa kita senantiasa membutuhkan pertolongan dan bimbingan Allah SWT. Rasulullah SAW telah mencontohkan dan mengajarkan berbagai bacaan zikir dan doa untuk diamalkan setelah sholat fardhu. Meluangkan waktu beberapa menit untuk berwirid adalah investasi spiritual yang tak ternilai, yang mampu menenangkan hati, menghapus dosa, dan membuka pintu-pintu rahmat dari langit.
Makna dan Keutamaan Wirid serta Doa Setelah Sholat
Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam urutan bacaannya, penting untuk memahami esensi dan keutamaan dari amalan ini. "Wirid" (atau zikir) secara harfiah berarti mengingat. Dalam konteks ibadah, wirid adalah serangkaian bacaan yang bertujuan untuk senantiasa mengingat keagungan Allah SWT. Sementara itu, "doa" adalah permohonan, sebuah bentuk pengakuan atas kelemahan diri dan kekuasaan mutlak Sang Pencipta.
Menggabungkan keduanya setelah sholat memiliki banyak keutamaan yang luar biasa, di antaranya:
1. Menjaga Koneksi Spiritual
Sholat adalah puncak koneksi spiritual. Zikir setelahnya berfungsi seperti jembatan yang menjaga koneksi itu agar tidak langsung terputus. Ini membantu seorang Muslim untuk tetap berada dalam "mode ibadah" bahkan setelah sholat selesai, membawa ketenangan dan kesadaran ilahi ke dalam aktivitas selanjutnya.
2. Pengampunan Dosa
Salah satu keutamaan terbesar dari berzikir setelah sholat adalah janji ampunan dosa dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan Subhanallah) di setiap akhir sholat sebanyak 33 kali, bertahmid (mengucapkan Alhamdulillah) sebanyak 33 kali, dan bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar) sebanyak 33 kali, maka jumlahnya 99 kali, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan (Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qadir), maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."
Hadits ini menunjukkan betapa besar kemurahan Allah. Dengan amalan yang relatif singkat dan mudah, Allah menjanjikan pengampunan dosa yang begitu luas.
3. Meraih Ketenangan Jiwa (Sakinah)
Kehidupan modern sering kali dipenuhi dengan kecemasan, stres, dan hiruk pikuk. Zikir adalah penawarnya. Dengan menyebut asma Allah, memuji kebesaran-Nya, hati yang gelisah akan menjadi tenang dan damai. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"...Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)
Momen setelah sholat adalah waktu yang tepat untuk mencari ketenangan ini, mengisi kembali energi spiritual sebelum kembali beraktivitas.
4. Meneladani Sunnah Rasulullah SAW
Mengamalkan wirid dan doa setelah sholat adalah bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak pernah meninggalkan amalan ini. Dengan mengikuti jejaknya, kita tidak hanya mendapatkan pahala dari bacaan zikir itu sendiri, tetapi juga pahala karena telah menghidupkan sunnahnya. Ini adalah cara praktis untuk menunjukkan bahwa kita adalah pengikut setianya.
Urutan Lengkap Wirid dan Doa Setelah Sholat Fardhu
Berikut adalah panduan langkah demi langkah mengenai bacaan wirid dan zikir yang dianjurkan setelah menyelesaikan sholat fardhu, berdasarkan dalil-dalil yang shahih. Urutan ini bisa diikuti untuk menyempurnakan ibadah kita.
Langkah 1: Membaca Istighfar (3 kali)
Hal pertama yang dicontohkan Rasulullah SAW setelah salam adalah memohon ampun. Ini mengajarkan kerendahan hati, bahwa sesempurna apa pun usaha kita dalam sholat, pasti ada kekurangan dan kelalaian. Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
Langkah 2: Membaca Doa Keselamatan dan Pujian
Setelah memohon ampun, kita memuji Allah sebagai sumber kedamaian dan keselamatan. Doa ini menegaskan bahwa segala bentuk ketenangan dan keberkahan hanya berasal dari-Nya.
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mu lah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
Langkah 3: Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
Membaca Ayat Kursi setelah sholat fardhu memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membacanya setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian. Ini menunjukkan betapa agungnya ayat ini.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya uuduhuu hifdzuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan не tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Langkah 4: Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 kali)
Ini adalah inti dari zikir setelah sholat yang paling masyhur dan memiliki janji pengampunan dosa seperti buih di lautan. Setiap kalimat memiliki makna yang mendalam:
- Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ - Subhanallah): Mensucikan Allah dari segala kekurangan dan sifat yang tidak layak bagi-Nya. Ini adalah pengakuan atas kesempurnaan mutlak Allah.
- Tahmid (اَلْحَمْدُ لِلهِ - Alhamdulillah): Memuji Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya, baik yang kita sadari maupun yang tidak. Ini adalah wujud rasa syukur.
- Takbir (اَللهُ أَكْبَرُ - Allahu Akbar): Mengagungkan Allah, menyatakan bahwa Allah Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu yang ada di alam semesta, termasuk masalah dan kekhawatiran kita.
سُبْحَانَ اللهِ (x33)
Subhanallah (33 kali)
Artinya: "Maha Suci Allah."
اَلْحَمْدُ لِلهِ (x33)
Alhamdulillah (33 kali)
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
اَللهُ أَكْبَرُ (x33)
Allahu Akbar (33 kali)
Artinya: "Allah Maha Besar."
Langkah 5: Menggenapkan Menjadi 100 dengan Tahlil
Setelah menyelesaikan rangkaian Tasbih, Tahmid, dan Takbir yang berjumlah 99, disunnahkan untuk menggenapkannya menjadi 100 dengan membaca kalimat tauhid berikut. Kalimat ini adalah penegasan tertinggi atas keesaan dan kekuasaan Allah SWT.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Langkah 6: Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
Membaca tiga surat perlindungan ini (Al-Mu'awwidzat) juga merupakan sunnah yang dianjurkan. Khususnya setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan untuk membacanya masing-masing sebanyak tiga kali. Surat-surat ini berfungsi sebagai benteng perlindungan dari berbagai keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
- Surat Al-Ikhlas: Menegaskan kemurnian tauhid dan keesaan Allah.
- Surat Al-Falaq: Memohon perlindungan dari kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian.
- Surat An-Naas: Memohon perlindungan dari bisikan jahat setan yang tersembunyi di dalam dada manusia.
Kumpulan Doa-Doa Pilihan Untuk Dipanjatkan Setelah Berwirid
Setelah menyelesaikan rangkaian wirid dan zikir, inilah saatnya untuk memanjatkan doa pribadi. Momen ini adalah waktu yang sangat mustajab. Angkatlah kedua tangan, rendahkan hati, dan sampaikan segala hajat, keluh kesah, dan permohonan kepada Allah Yang Maha Mendengar. Berikut adalah beberapa contoh doa yang bisa dipanjatkan, yang mencakup berbagai aspek kehidupan.
1. Doa Sapu Jagat: Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Ini adalah doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW karena cakupannya yang sangat luas, meliputi segala kebaikan di dunia dan akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana aatina fiddunya hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
2. Doa untuk Kedua Orang Tua
Berbakti kepada orang tua tidak berhenti saat mereka masih hidup. Mendoakan mereka adalah salah satu bentuk bakti yang paling mulia, yang pahalanya akan terus mengalir.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil."
3. Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat dan Rezeki yang Halal
Doa ini mencakup tiga permohonan fundamental bagi seorang muslim: ilmu yang membawa manfaat, rezeki yang baik dan halal, serta amal yang diterima oleh Allah SWT.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."
4. Doa Agar Diteguhkan Hati dalam Iman
Hati manusia mudah berbolak-balik. Doa ini adalah permohonan agar Allah senantiasa menjaga hati kita tetap istiqamah di atas jalan kebenaran dan ketaatan.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinik.
Artinya: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."
5. Doa Memohon Perlindungan dari Hutang dan Rasa Malas
Rasulullah SAW sering membaca doa ini untuk memohon perlindungan dari delapan hal yang dapat memberatkan kehidupan seseorang, termasuk kesedihan, kelemahan, rasa malas, dan lilitan utang.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'udzu bika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaal.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dan dari lilitan utang serta kesewenang-wenangan orang."
Adab dan Etika dalam Berwirid dan Berdoa
Untuk memaksimalkan potensi diterimanya zikir dan doa kita, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Ini bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan dari kesungguhan dan rasa hormat kita kepada Allah SWT.
- Ikhlas: Lakukan wirid dan doa semata-mata karena mengharap ridha Allah, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
- Khusyuk dan Tadabbur: Cobalah untuk hadirkan hati dan pikiran. Renungkan makna dari setiap kalimat yang diucapkan. Jangan hanya mengucapkannya secara mekanis tanpa memahami artinya.
- Menghadap Kiblat: Disunnahkan untuk tetap dalam posisi duduk setelah sholat dan menghadap kiblat saat berzikir dan berdoa.
- Mengangkat Tangan saat Berdoa: Mengangkat kedua tangan saat memanjatkan doa adalah salah satu adab yang dicontohkan Rasulullah SAW, sebagai simbol permohonan dan penyerahan diri.
- Memulai dengan Pujian dan Shalawat: Awali doa dengan memuji Allah (misalnya dengan kalimat Alhamdulillah) dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini akan memperbesar kemungkinan doa kita dikabulkan.
- Yakin dan Berprasangka Baik: Berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkannya. Hindari keraguan, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
- Tidak Tergesa-gesa: Luangkan waktu yang cukup. Jangan terburu-buru ingin segera selesai. Nikmati setiap momen zikir dan doa sebagai waktu berkualitas bersama Sang Pencipta.
Penutup: Jadikan Sebagai Kebiasaan yang Istiqamah
Membiasakan diri untuk berwirid dan berdoa setelah sholat fardhu adalah sebuah perjalanan spiritual yang indah. Mungkin pada awalnya terasa berat atau sering terlupa, namun dengan niat yang kuat dan konsistensi (istiqamah), amalan ini akan menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah sholat kita. Ia akan menjadi sumber kekuatan, ketenangan, dan keberkahan dalam menjalani hari-hari.
Ingatlah bahwa setiap tasbih yang kita ucapkan adalah sedekah, setiap tahmid adalah ungkapan syukur, setiap takbir adalah pengakuan keagungan-Nya, dan setiap doa adalah bukti ketergantungan kita kepada-Nya. Jangan pernah sia-siakan kesempatan emas setelah sholat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua dimampukan untuk senantiasa menghidupkan sunnah ini dan meraih keutamaan yang terkandung di dalamnya. Aamiin.