Panduan Lengkap Doa Takbir ke 3 Sholat Jenazah Perempuan
"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali."
Kematian adalah sebuah keniscayaan yang akan dihadapi oleh setiap makhluk yang bernyawa. Sebagai seorang muslim, kita memiliki kewajiban untuk mengurus jenazah sesama muslim, mulai dari memandikan, mengafani, menyolatkan, hingga menguburkannya. Salah satu prosesi terpenting adalah Sholat Jenazah, yang merupakan bentuk penghormatan terakhir dan sarana untuk mendoakan almarhum atau almarhumah.
Sholat Jenazah memiliki tata cara yang unik dan berbeda dari sholat fardhu maupun sunnah lainnya. Ia tidak memiliki rukuk, sujud, maupun tasyahud, melainkan terdiri dari empat kali takbir. Setiap takbir memiliki bacaan khusus yang sarat akan makna. Fokus utama dalam artikel ini adalah untuk mengupas secara mendalam dan komprehensif mengenai bacaan doa pada takbir ke 3 sholat jenazah perempuan, yang menjadi inti dari permohonan ampunan dan rahmat bagi almarhumah.
Memahami Hakikat dan Hukum Sholat Jenazah
Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam detail takbir ketiga, penting bagi kita untuk memahami dasar dari ibadah ini. Sholat Jenazah adalah ibadah yang hukumnya fardhu kifayah. Artinya, kewajiban ini dibebankan kepada seluruh komunitas Muslim di suatu wilayah. Apabila sebagian dari mereka telah melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun, jika tidak ada satu pun yang mengerjakannya, maka seluruh komunitas di wilayah tersebut akan menanggung dosa.
Ini menunjukkan betapa Islam sangat menekankan ikatan persaudaraan dan kepedulian sosial. Melaksanakan sholat jenazah bukan hanya sekadar ritual, melainkan manifestasi dari rasa kasih sayang, solidaritas, dan pemenuhan hak seorang muslim atas muslim lainnya. Rasulullah SAW bersabda mengenai hak seorang muslim, yang di antaranya adalah mengiringi jenazahnya.
Rukun dan Syarat Sah Sholat Jenazah
Agar sholat jenazah yang kita laksanakan sah dan diterima, ada beberapa rukun (pilar) dan syarat yang harus dipenuhi. Memahaminya adalah fondasi sebelum kita menghafal dan mengamalkan doa-doanya.
Rukun Sholat Jenazah:
- Niat: Menghadirkan niat di dalam hati untuk melaksanakan sholat jenazah atas mayit tertentu dengan empat kali takbir karena Allah Ta'ala. Niat menjadi pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.
- Berdiri bagi yang Mampu: Sholat jenazah wajib dilaksanakan dengan posisi berdiri, kecuali bagi mereka yang memiliki uzur syar'i seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk berdiri.
- Empat Kali Takbir: Mengucapkan "Allahu Akbar" sebanyak empat kali, termasuk takbiratul ihram di awal. Setiap takbir menjadi penanda perpindahan dari satu bacaan ke bacaan berikutnya.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah takbir pertama (takbiratul ihram), diwajibkan untuk membaca Surat Al-Fatihah secara sirr (pelan).
- Membaca Shalawat Nabi: Setelah takbir kedua, membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW, setidaknya "Allahumma shalli 'ala Muhammad", namun yang lebih afdhal adalah membaca Shalawat Ibrahimiyah.
- Mendoakan Jenazah: Ini adalah inti dari sholat jenazah yang dibaca setelah takbir ketiga. Doa inilah yang akan kita bahas secara spesifik untuk jenazah perempuan.
- Membaca Doa Setelah Takbir Keempat: Setelah takbir keempat, disunnahkan membaca doa singkat sebelum salam.
- Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri untuk mengakhiri sholat.
Syarat Sah Sholat Jenazah:
- Jenazah telah dimandikan dan dikafani.
- Jenazah diletakkan di depan orang yang menyolatkan (di arah kiblat).
- Orang yang menyolatkan harus suci dari hadas besar dan kecil, serta suci badan, pakaian, dan tempatnya dari najis.
- Menutup aurat dan menghadap kiblat.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jenazah Secara Umum
Berikut adalah urutan pelaksanaan sholat jenazah secara ringkas, dari niat hingga salam, yang berlaku baik untuk jenazah laki-laki maupun perempuan, dengan penekanan pada perbedaan posisi imam dan lafal doa.
1. Posisi Imam dan Makmum
Posisi imam terhadap jenazah memiliki ketentuan khusus. Jika jenazah adalah laki-laki, imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah. Namun, jika jenazah adalah perempuan, maka posisi imam berdiri sejajar dengan bagian tengah tubuh jenazah (perut atau pinggang). Ini adalah sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.
2. Niat Sholat Jenazah
Niat diucapkan di dalam hati. Lafal niat membantu untuk memantapkan hati. Berikut lafal niat untuk jenazah perempuan, baik sebagai imam maupun makmum.
أُصَلِّي عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ (إِمَامًا / مَأْمُوْمًا) لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardha kifayatin (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala.
"Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah (sebagai imam/makmum) karena Allah Ta'ala."
3. Takbir Pertama: Membaca Al-Fatihah
Setelah niat, imam mengangkat tangan seraya mengucapkan takbiratul ihram "Allahu Akbar". Kemudian, tangan bersedekap di antara pusar dan dada. Setelah itu, membaca Surat Al-Fatihah secara sirr (suara pelan yang hanya terdengar oleh diri sendiri).
4. Takbir Kedua: Membaca Shalawat Nabi
Setelah selesai membaca Al-Fatihah, imam bertakbir lagi "Allahu Akbar" tanpa mengangkat tangan. Kemudian membaca shalawat Nabi. Bacaan yang paling utama adalah Shalawat Ibrahimiyah, sebagaimana yang dibaca saat tasyahud akhir dalam sholat biasa.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala Ibrahima wa 'ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Wa barik 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala Ibrahima wa 'ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.
"Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Fokus Utama: Doa Takbir ke 3 Sholat Jenazah Perempuan
Inilah inti dari sholat jenazah, di mana kita secara khusus memanjatkan doa untuk almarhumah. Setelah takbir kedua dan membaca shalawat, imam kembali bertakbir "Allahu Akbar". Pada saat inilah, setelah takbir ketiga, kita memanjatkan doa ampunan dan rahmat dengan tulus dan penuh harap.
Perbedaan mendasar antara doa untuk jenazah laki-laki dan perempuan terletak pada kata ganti (dhamir). Untuk laki-laki, digunakan kata ganti "-hu" (dia laki-laki). Sedangkan untuk perempuan, digunakan kata ganti "-ha" (dia perempuan). Kesalahan dalam penggunaan kata ganti ini, meskipun mungkin tidak membatalkan sholat, namun mengurangi kesempurnaan doa karena tidak ditujukan secara spesifik.
Bacaan Doa Lengkap untuk Jenazah Perempuan
Berikut adalah bacaan doa yang paling umum dan ma'tsur (berdasarkan riwayat) yang dibaca setelah takbir ketiga untuk jenazah perempuan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa, wa akrim nuzulahaa, wa wassi' mudkhalahaa, waghsilhaa bilmaa-i wats tsalji wal barad, wanaqqihaa minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa, wa ahlan khairan min ahlihaa, wa zaujan khairan min zaujihaa, wa adkhilhal jannata, wa a'idzhaa min 'adzaabil qabri wa 'adzaabin naar.
"Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat masuknya (kuburnya), dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka."
Doa ini sangat komprehensif, mencakup segala permohonan kebaikan untuk almarhumah di awal kehidupannya di alam barzakh. Mari kita bedah makna yang terkandung di dalamnya kalimat per kalimat.
Membedah Makna Mendalam Doa Takbir Ketiga
1. Permohonan Ampunan dan Rahmat (المغفرة والرحمة)
"Allahummaghfirlahaa warhamhaa" (اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا) - Ya Allah, ampunilah dia dan rahmatilah dia.
Dua permohonan ini diletakkan di awal karena menjadi fondasi keselamatan di akhirat. Maghfirah (ampunan) berarti memohon agar Allah menutupi dan menghapus dosa-dosanya, seolah-olah dosa itu tidak pernah ada. Ini adalah langkah pertama menuju pembebasan dari hukuman. Sementara Rahmah (rahmat) adalah permohonan kasih sayang Allah yang lebih luas. Dengan rahmat-Nya, seseorang tidak hanya diampuni, tetapi juga dilimpahi kebaikan, kemudahan, dan kenikmatan di alam kubur dan akhirat. Kita memohon agar almarhumah disayangi oleh Dzat Yang Maha Penyayang.
2. Permohonan Kesejahteraan dan Pemaafan (العافية والعفو)
"Wa'aafihaa wa'fu 'anhaa" (وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا) - Sejahterakanlah dia dan maafkanlah kesalahannya.
'Afiyah adalah permohonan keselamatan dan kesejahteraan dari segala hal yang tidak menyenangkan, baik itu siksa kubur, fitnah kubur, maupun kesulitan lainnya di alam barzakh. Ini adalah doa untuk perlindungan total. Sementara 'Afwun (pemaafan) memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar ampunan. Jika ampunan adalah menutupi dosa, maka pemaafan adalah menghapus catatan dosa itu sepenuhnya tanpa ada tuntutan di kemudian hari. Ini adalah tingkat pemaafan tertinggi.
3. Permohonan Kemuliaan dan Kelapangan (الإكرام والسعة)
"Wa akrim nuzulahaa, wa wassi' mudkhalahaa" (وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا) - Muliakanlah tempat kedatangannya dan luaskanlah tempat masuknya.
Ini adalah doa agar almarhumah disambut sebagai tamu yang mulia di sisi Allah. "Nuzul" bisa diartikan sebagai tempat singgah atau sambutan awal. Kita berdoa agar sambutannya penuh dengan kemuliaan. "Mudkhal" merujuk pada pintu masuk ke alam kubur. Kita memohon kepada Allah agar kuburnya dilapangkan sejauh mata memandang, dijadikan taman di antara taman-taman surga, bukan jurang di antara jurang-jurang neraka.
4. Permohonan Penyucian Total (التطهير)
"Waghsilhaa bilmaa-i wats tsalji wal barad, wanaqqihaa minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas" (وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ) - Mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran.
Permohonan ini menggunakan metafora yang sangat indah. Air, salju, dan embun adalah simbol kesucian dan kesejukan. Kita memohon agar dosa-dosanya dibersihkan secara total, sebersih-bersihnya, hingga tidak ada noda yang tersisa. Perumpamaan kain putih yang dibersihkan dari kotoran menegaskan harapan kita akan kesucian almarhumah saat menghadap Rabb-nya.
5. Permohonan Ganti yang Lebih Baik (الإبدال)
"Wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa, wa ahlan khairan min ahlihaa, wa zaujan khairan min zaujihaa" (وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا) - Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya.
Ini adalah doa yang menunjukkan keyakinan bahwa kehidupan akhirat jauh lebih baik dari kehidupan dunia. Kita memohon agar segala kenikmatan duniawi yang ia tinggalkan diganti oleh Allah dengan yang jauh lebih baik dan abadi. Rumah di surga, keluarga di surga (berkumpul dengan orang-orang shalih), dan pasangan yang lebih baik di surga.
6. Permohonan Surga dan Perlindungan dari Neraka (الجنة والوقاية)
"Wa adkhilhal jannata, wa a'idzhaa min 'adzaabil qabri wa 'adzaabin naar" (وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ) - Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka.
Ini adalah puncak dari segala permohonan. Tujuan akhir setiap muslim adalah meraih surga (Jannah) dan terhindar dari neraka (Naar). Doa ini mencakup permohonan perlindungan dari azab pertama yang dihadapi manusia setelah mati, yaitu azab kubur, hingga perlindungan dari azab final yaitu api neraka, dan akhirnya memohon untuk dimasukkan ke dalam kenikmatan abadi di surga.
Jika Jenazahnya Anak Kecil (Perempuan)
Jika jenazah yang disholatkan adalah seorang anak perempuan yang belum mencapai usia baligh, maka doa yang dibaca berbeda. Karena anak kecil belum memiliki catatan dosa, maka doanya lebih berfokus pada permohonan agar ia menjadi tabungan, syafaat, dan pahala bagi kedua orang tuanya.
اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهَا، وَشَفِيعَةً مُجَابَةً. اللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهَا مَوَازِينَهُمَا وَأَعْظِمْ بِهَا أُجُورَهُمَا، وَأَلْحِقْهَا بِصَالِحِ سَلَفِ الْمُؤْمِنِينَ، وَاجْعَلْهَا فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيمَ، وَقِهَا بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Allahummaj'alhaa farathan wa dzukhran liwaalidaihaa, wa syafii'atan mujaabatan. Allahumma tsaqqil bihaa mawaaziinahumaa wa a'dzim bihaa ujuurahumaa, wa alhiqhaa bishaalihi salafil mu'miniin, waj'alhaa fii kafaalati Ibraahiim, waqihaa birahmatika 'adzaabal jahiim.
"Ya Allah, jadikanlah dia sebagai simpanan pendahulu dan tabungan bagi kedua orang tuanya, dan pemberi syafaat yang dikabulkan. Ya Allah, beratkanlah timbangan amal kedua orang tuanya dengannya, dan perbesarlah pahala mereka berdua. Kumpulkanlah dia bersama orang-orang beriman yang shalih terdahulu, jadikanlah ia dalam pengasuhan Nabi Ibrahim, dan lindungilah ia dengan rahmat-Mu dari siksa neraka Jahim."
Lanjutan: Takbir Keempat dan Salam
Setelah selesai membaca doa pada takbir ketiga, imam kembali mengucapkan takbir "Allahu Akbar" untuk keempat kalinya. Setelah takbir ini, disunnahkan untuk diam sejenak atau membaca doa singkat sebelum salam.
Salah satu doa yang bisa dibaca adalah:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا
Allahumma laa tahrimnaa ajrahaa wa laa taftinnaa ba'dahaa waghfirlanaa walahaa.
"Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia."
Setelah itu, sholat diakhiri dengan mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," menoleh ke kanan, dan disunnahkan juga menoleh ke kiri.
Keutamaan dan Hikmah di Balik Sholat Jenazah
Melaksanakan sholat jenazah, terlebih dengan memahami setiap bacaannya, mengandung banyak sekali keutamaan dan hikmah yang mendalam.
- Mendapatkan Pahala Besar: Rasulullah SAW menjanjikan pahala sebesar satu qirath (sebesar Gunung Uhud) bagi siapa yang menyolatkan jenazah, dan dua qirath jika ia juga mengantarkannya hingga ke pemakaman.
- Pengingat Kematian (Dzikrul Maut): Berdiri di hadapan jenazah yang terbujur kaku adalah pengingat paling efektif bahwa kita semua akan mengalami hal yang sama. Ini mendorong kita untuk memperbaiki diri, meningkatkan amal ibadah, dan mempersiapkan bekal untuk akhirat.
- Menunaikan Hak Sesama Muslim: Ini adalah bentuk pemenuhan kewajiban dan penghormatan terakhir kita kepada saudari kita yang telah berpulang. Doa-doa yang kita panjatkan adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepadanya.
- Menunjukkan Solidaritas dan Ukhuwah: Berkumpulnya kaum muslimin untuk mendoakan satu jenazah adalah cerminan dari kekuatan ukhuwah Islamiyah. Ini memberikan penghiburan dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan, menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dalam duka.
- Sarana Introspeksi: Setiap kalimat doa yang kita ucapkan untuk almarhumah sejatinya juga merupakan doa dan harapan untuk diri kita sendiri kelak. Kita memohon ampunan, rahmat, dan surga untuknya, seraya berharap hal yang sama akan didoakan orang lain untuk kita saat kita tiada.
Kesimpulan
Sholat jenazah adalah ibadah agung yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan sosial. Memahami bacaan doa pada takbir ke 3 sholat jenazah perempuan secara khusus, bukan hanya sekadar menghafal lafalnya. Lebih dari itu, ini adalah tentang meresapi setiap permohonan yang kita panjatkan, menghadirkan hati yang tulus, dan menyadari bahwa kita sedang menjadi perantara untuk memohonkan kebaikan terbaik bagi seorang hamba Allah yang telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.
Dengan mengetahui perbedaan lafal doa untuk jenazah laki-laki dan perempuan, khususnya penggunaan kata ganti "-ha", kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih sempurna. Semoga setiap doa yang kita panjatkan untuk saudari-saudari kita yang telah mendahului, dikabulkan oleh Allah SWT, dan semoga kita semua dipanggil dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin.