Menggapai Berkah Tak Terhingga dengan Sholawat di Hari Jumat
Di antara hamparan hari yang terbentang dalam satu pekan, ada satu hari yang menempati posisi paling mulia, laksana permata di antara bebatuan biasa. Itulah hari Jumat, yang dijuluki sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari. Keistimewaannya bukan sekadar terletak pada kewajiban sholat Jumat bagi kaum lelaki, melainkan pada taburan rahmat dan keberkahan yang Allah SWT curahkan secara melimpah ruah dari fajar hingga senja menjelang. Dalam kemuliaan hari Jumat, tersimpan satu amalan ringan di lisan namun memiliki bobot yang luar biasa di timbangan amal, yaitu memperbanyak bacaan sholawat kepada sang kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW.
Sholawat adalah jembatan spiritual yang menghubungkan seorang hamba dengan Nabinya. Ia bukan sekadar rangkaian kata pujian, melainkan manifestasi cinta, kerinduan, dan pengakuan atas jasa agung Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia dari kegelapan menuju cahaya iman. Ketika sholawat dilantunkan, terutama di hari Jumat, getarannya seakan menembus langit, membawa serta doa dan harapan seorang hamba untuk disampaikan langsung kepada Sang Nabi. Anjuran untuk memperbanyak sholawat pada hari ini bukanlah tanpa alasan; ia bersumber langsung dari lisan mulia Rasulullah SAW sendiri, menjanjikan berbagai keutamaan yang mampu mengubah nasib, melapangkan kesulitan, dan yang terpenting, mendekatkan diri pada sumber syafaat di hari akhir kelak.
Artikel ini akan mengajak kita untuk menyelami lebih dalam samudra keutamaan sholawat di hari Jumat. Kita akan mengupas tuntas dalil-dalil yang menjadi landasannya, mengenal berbagai macam bacaan sholawat beserta fadhilahnya, memahami waktu-waktu terbaik untuk mengamalkannya, hingga merenungi hikmah agung di balik amalan yang tampak sederhana ini. Mari kita bersama-sama membuka pintu-pintu rahmat dan keberkahan dengan membasahi lisan kita dengan untaian sholawat terindah untuk Baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalil dan Landasan Syariat Anjuran Bersholawat di Hari Jumat
Perintah untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW bukanlah sekadar anjuran biasa, melainkan sebuah perintah langsung dari Allah SWT yang termaktub dengan jelas di dalam Al-Quran. Ini menunjukkan betapa tinggi kedudukan Rasulullah di sisi-Nya. Allah sendiri dan para malaikat-Nya pun bersholawat kepada Nabi. Perintah ini kemudian diperkuat dan diperinci oleh Rasulullah SAW melalui sabda-sabda beliau, khususnya yang menekankan keutamaan melakukannya di hari Jumat.
Landasan dari Al-Quran
Satu-satunya ayat yang secara eksplisit memerintahkan orang-orang beriman untuk bersholawat terdapat dalam Surat Al-Ahzab. Ayat ini menjadi fondasi utama bagi seluruh amalan sholawat.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)
Ayat ini memiliki makna yang sangat mendalam. Sholawat dari Allah berarti pemberian rahmat dan pujian. Sholawat dari para malaikat berarti permohonan ampunan (istighfar). Sedangkan sholawat dari orang-orang beriman adalah doa dan permohonan agar Allah melimpahkan rahmat dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW. Perintah ini bersifat umum, berlaku kapan saja. Namun, Rasulullah SAW memberikan penekanan khusus untuk memperbanyaknya di hari Jumat.
Landasan dari Hadits Nabi
Banyak sekali hadits yang menjelaskan keistimewaan hari Jumat dan kaitannya dengan amalan sholawat. Hadits-hadits ini menjadi penjelas dan motivator utama bagi umat Islam untuk tidak melewatkan kesempatan emas ini.
1. Hadits tentang Sholawat yang Disampaikan Langsung
Salah satu hadits yang paling populer dan sering dikutip mengenai sholawat di hari Jumat adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Hadits ini memberikan sebuah gambaran luar biasa tentang bagaimana sholawat kita sampai kepada Rasulullah SAW.
Dari Aus bin Aus radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau wafat, pada hari itu ditiup sangkakala, dan pada hari itu terjadi teriakan dahsyat. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca sholawat untukku pada hari itu. Sesungguhnya sholawat kalian akan disampaikan kepadaku.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana sholawat kami bisa disampaikan kepadamu, padahal engkau telah hancur (wafat)?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Hadits ini mengandung beberapa poin penting. Pertama, ia menegaskan status hari Jumat sebagai hari terbaik. Kedua, ia memberikan perintah eksplisit: "perbanyaklah membaca sholawat untukku pada hari itu." Ketiga, dan ini yang paling menakjubkan, Rasulullah menjamin bahwa sholawat tersebut akan "disampaikan" kepada beliau. Bahkan setelah wafat, Allah dengan kuasa-Nya menjaga jasad para nabi tetap utuh dan memungkinkan sholawat umatnya sampai kepada mereka. Ini adalah sebuah kehormatan besar dan motivasi yang tak ternilai harganya.
2. Hadits tentang Menjadi yang Terdekat di Hari Kiamat
Kedekatan dengan Rasulullah SAW di hari kiamat adalah impian setiap mukmin. Salah satu cara untuk meraihnya adalah dengan memperbanyak sholawat.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Manusia yang paling utama (dekat) denganku di hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi, dinilai hasan)
Meskipun hadits ini bersifat umum, para ulama sering mengaitkannya dengan amalan di hari Jumat. Karena hari Jumat adalah waktu yang paling dianjurkan untuk memperbanyak sholawat, maka orang yang istiqomah melakukannya di hari Jumat memiliki peluang terbesar untuk menjadi orang yang paling banyak bersholawat secara keseluruhan, dan dengan demikian meraih kedudukan terdekat dengan Nabi di hari kiamat.
3. Hadits tentang Balasan Sepuluh Kali Lipat
Setiap sholawat yang kita panjatkan tidak akan sia-sia. Allah SWT membalasnya dengan balasan yang jauh lebih besar.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Bayangkan, dengan satu kali ucapan "Allahumma sholli 'ala Muhammad", kita mendapatkan sepuluh rahmat dari Allah SWT. Rahmat Allah adalah sumber dari segala kebaikan, ketenangan, solusi atas masalah, dan ampunan atas dosa. Jika satu sholawat dibalas sepuluh rahmat, bagaimana dengan seratus sholawat, atau seribu sholawat yang kita lantunkan di sepanjang hari Jumat? Ini adalah sebuah investasi akhirat dengan keuntungan yang tidak bisa diukur dengan materi.
Keutamaan Agung Memperbanyak Sholawat di Hari Jumat
Berdasarkan dalil-dalil yang kokoh tersebut, para ulama merincikan berbagai keutamaan atau fadhilah yang bisa diraih oleh seorang hamba yang tekun mengamalkan sholawat, khususnya di hari Jumat. Keutamaan ini mencakup kebaikan di dunia, di alam kubur, dan di akhirat kelak.
1. Terkabulnya Doa dan Hajat
Sholawat adalah salah satu wasilah atau perantara terbaik dalam berdoa. Sebuah doa yang diawali dan diakhiri dengan pujian kepada Allah serta sholawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk diijabah. Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, "Sesungguhnya doa itu tertahan di antara langit dan bumi, tidak akan naik sedikit pun darinya sampai engkau bersholawat kepada Nabimu." Mengamalkan sholawat di hari Jumat, yang merupakan hari mustajab untuk berdoa, akan semakin memperkuat potensi terkabulnya segala hajat dan keinginan kita, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.
2. Pengampunan Dosa-Dosa
Setiap manusia tidak akan pernah luput dari dosa dan kesalahan. Sholawat berfungsi sebagai salah satu sarana pembersih spiritual yang paling efektif. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa satu kali sholawat akan dibalas dengan sepuluh rahmat, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat (HR. An-Nasa'i). Ketika amalan ini diintensifkan pada hari Jumat, ia laksana hujan rahmat yang menggugurkan dosa-dosa kecil yang mungkin kita lakukan tanpa sadar. Ia melembutkan hati yang keras dan menumbuhkan penyesalan atas maksiat yang telah lalu.
3. Mendapatkan Syafaat Rasulullah SAW di Hari Kiamat
Inilah salah satu buah termanis dari amalan sholawat. Syafaat adalah pertolongan atau mediasi yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya di hari kiamat, sebuah hari di mana tidak ada pertolongan lain kecuali dari Allah. Pada saat itu, manusia akan kebingungan mencari pertolongan, dan lisan yang di dunia basah karena sholawat akan menjadi tiket untuk dikenali dan diberi syafaat oleh Sang Nabi. Memperbanyak sholawat di hari Jumat adalah cara kita menabung dan mengumpulkan "poin" syafaat untuk hari yang paling menentukan tersebut.
4. Dihilangkannya Kesusahan dan Kegelisahan
Kehidupan dunia penuh dengan ujian, kesedihan, dan kegelisahan. Sholawat kepada Nabi SAW adalah penawar yang menenangkan jiwa. Ketika Ubay bin Ka'ab bertanya kepada Rasulullah tentang seberapa banyak porsi doanya yang harus ia alokasikan untuk sholawat, dan akhirnya memutuskan untuk menjadikan seluruh doanya sebagai sholawat, Rasulullah SAW bersabda, "Jika demikian, maka akan dicukupkan kesusahanmu dan diampuni dosamu." (HR. Tirmidzi). Ini adalah janji bahwa dengan fokus bersholawat, Allah akan mengambil alih penyelesaian urusan-urusan kita yang membuat kita susah dan gelisah. Hari Jumat adalah momentum yang tepat untuk "terapi spiritual" ini.
5. Didekatkan Kedudukannya dengan Nabi SAW
Seperti yang telah disebutkan dalam hadits riwayat Tirmidzi, orang yang paling banyak bersholawat akan menjadi yang paling dekat kedudukannya dengan Rasulullah SAW di surga. Kedekatan ini bukanlah sekadar kedekatan fisik, melainkan kedekatan cinta dan kemuliaan. Bisa berdampingan dengan manusia paling agung di tempat terindah adalah puncak kenikmatan yang bisa dicita-citakan oleh seorang mukmin. Menjadikan hari Jumat sebagai hari sholawat adalah langkah nyata untuk membangun "rumah" kita di dekat rumah Rasulullah SAW di surga kelak.
6. Mendapat Salam Balasan dari Rasulullah SAW
Salah satu aspek paling personal dan menyentuh dari sholawat di hari Jumat adalah keyakinan bahwa sholawat dan salam kita dijawab langsung oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat Abu Dawud, disebutkan, "Tidak ada seorang pun yang mengucapkan salam kepadaku, melainkan Allah akan mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku bisa menjawab salamnya." Meskipun beliau telah wafat, interaksi spiritual ini tetap ada. Betapa bahagianya hati seorang pecinta ketika mengetahui salam rindunya dijawab oleh yang dirindukan.
Ragam Bacaan Sholawat dan Fadhilahnya
Ada banyak sekali redaksi atau lafaz sholawat yang diajarkan oleh para ulama, mulai dari yang paling singkat hingga yang paling panjang dan lengkap. Semuanya baik untuk diamalkan, terutama di hari Jumat. Berikut adalah beberapa di antaranya yang paling populer.
1. Sholawat Ibrahimiyah
Ini adalah lafaz sholawat yang paling utama (afdhal) karena merupakan bacaan yang kita ucapkan dalam setiap sholat pada saat tasyahud (tahiyat) akhir. Rasulullah SAW mengajarkannya langsung kepada para sahabat ketika mereka bertanya tentang cara terbaik bersholawat kepadanya.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Membaca sholawat ini di hari Jumat memiliki keutamaan yang sangat tinggi karena kesempurnaan lafaznya yang diajarkan langsung oleh Rasulullah.
2. Sholawat Nariyah (Tafrijiyah)
Sholawat ini sangat populer di kalangan masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia. Dikenal sebagai sholawat yang ampuh untuk melepaskan segala kesulitan dan mengabulkan hajat-hajat penting. Namanya, Nariyah (api), diartikan sebagai cepatnya terkabul hajat laksana kobaran api.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah sholawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan berkahnya semua kesulitan dapat terurai, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, semua keinginan dan hamba yang baik (husnul khatimah) dapat diraih, dan berkat wajahnya yang mulia, hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas, sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh-Mu."
Mengamalkan sholawat ini di hari Jumat dengan niat yang tulus untuk memohon solusi atas permasalahan hidup diyakini oleh banyak ulama sebagai amalan yang sangat mustajab.
3. Sholawat Munjiyat
Sholawat Munjiyat berarti "sholawat penyelamat". Sesuai namanya, sholawat ini diyakini memiliki fadhilah untuk menyelamatkan pembacanya dari berbagai macam bencana, kesulitan, dan marabahaya.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dengan sholawat yang dapat menyelamatkan kami dari segala macam bencana dan malapetaka, yang dapat memenuhi semua hajat kami, yang dapat menyucikan kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat kami ke derajat yang tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati."
Membacanya di hari Jumat dapat menjadi benteng perlindungan spiritual bagi diri sendiri, keluarga, dan harta benda dari segala hal yang tidak diinginkan.
4. Sholawat Al-Fatih
Sholawat ini disebut Al-Fatih yang berarti "pembuka", karena diyakini dapat membuka pintu-pintu rahmat, pintu rezeki, dan segala pintu kebaikan yang tertutup.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah sholawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sang pembuka apa yang tertutup, sang penutup apa yang terdahulu, sang penolong kebenaran dengan kebenaran, dan sang penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan sholawat kepadanya, keluarganya, dan para sahabatnya sesuai dengan derajat dan kedudukannya yang agung."
Bagi mereka yang merasa hidupnya buntu, rezekinya seret, atau sulit menemukan jalan keluar, memperbanyak sholawat Al-Fatih di hari Jumat bisa menjadi kunci pembuka yang ampuh atas izin Allah.
5. Sholawat Tibbil Qulub
Sholawat ini dikenal sebagai sholawat penyembuh atau penawar hati. "Tibbil Qulub" berarti "obat bagi hati". Ia tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit hati secara spiritual seperti iri, dengki, dan was-was, tetapi juga diyakini berkhasiat untuk membantu penyembuhan penyakit fisik.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sang penyembuh hati dan obatnya, sang penyehat badan dan kesembuhannya, sang cahaya mata dan sinarnya. Semoga rahmat dan keselamatan tercurah pula kepada keluarga dan para sahabatnya."
Membaca sholawat ini di hari Jumat dengan niat memohon kesembuhan dan kesehatan lahir batin adalah sebuah bentuk ikhtiar spiritual yang sangat dianjurkan.
Waktu dan Adab Terbaik dalam Bersholawat di Hari Jumat
Meskipun bersholawat di sepanjang hari Jumat adalah baik, ada beberapa waktu yang dianggap lebih utama (mustajab) dan adab yang perlu diperhatikan agar amalan kita lebih berkualitas dan lebih diterima di sisi Allah SWT.
Waktu-Waktu Utama
- Malam Jumat: Keutamaan hari Jumat dimulai sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Oleh karena itu, memulai memperbanyak sholawat sejak malam Jumat adalah amalan yang sangat baik.
- Sepanjang Hari Jumat: Dari terbit fajar hingga terbenam matahari, setiap detiknya adalah waktu yang berharga untuk diisi dengan sholawat. Lakukan di sela-sela aktivitas, saat bekerja, saat berkendara, atau saat beristirahat.
- Setelah Sholat Fardhu: Meluangkan waktu sejenak setelah sholat fardhu, terutama Subuh dan Ashar, untuk bersholawat adalah kebiasaan yang mulia.
- Waktu Mustajab di Akhir Hari Jumat: Waktu yang paling istimewa adalah di akhir hari Jumat, yaitu setelah sholat Ashar hingga menjelang Maghrib. Banyak hadits yang menunjukkan bahwa ini adalah salah satu waktu diijabahkannya doa. Mengkhususkan waktu ini untuk fokus berdoa dan bersholawat sangat dianjurkan.
Adab dalam Bersholawat
Untuk menyempurnakan amalan, perhatikan adab-adab berikut:
- Ikhlas: Niatkan semata-mata karena Allah SWT, sebagai bentuk ketaatan dan cinta kepada Rasulullah SAW, bukan karena tujuan duniawi semata.
- Khusyuk dan Tadabbur: Usahakan untuk membacanya dengan perlahan, tidak terburu-buru. Resapi setiap kata dan hadirkan sosok mulia Rasulullah SAW dalam benak dan hati.
- Dalam Keadaan Suci: Lebih utama dilakukan dalam keadaan memiliki wudhu, meskipun tidak menjadi syarat mutlak.
- Menghadap Kiblat: Jika memungkinkan, duduklah dengan tenang menghadap kiblat.
- Menggunakan Pakaian Bersih dan Wangi: Ini adalah bentuk penghormatan dan pengagungan terhadap amalan yang sedang dilakukan.
- Menggabungkan dengan Salam: Sempurnakan bacaan sholawat dengan ucapan salam, seperti "Allahumma sholli wa sallim 'ala Nabiyyina Muhammad".
Penutup: Jadikan Jumat Sebagai Hari Sholawat Kita
Hari Jumat datang menyapa kita sekali dalam sepekan. Ia bukan sekadar penanda akhir pekan atau hari libur, melainkan sebuah pasar akhirat yang digelar oleh Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya untuk memborong pahala dan ampunan. Di antara dagangan terbaik yang ditawarkan di pasar mulia ini adalah amalan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Membiasakan diri untuk memperbanyak sholawat di hari Jumat adalah sebuah investasi yang tidak akan pernah merugi. Ia adalah pupuk bagi keimanan, penawar bagi kegelisahan, kunci pembuka pintu rezeki, pembersih noda dosa, dan yang terpenting, ia adalah tiket emas untuk meraih cinta dan syafaat dari manusia teragung, Baginda Rasulullah SAW.
Jangan biarkan hari Jumat berlalu begitu saja tanpa kita hiasi dengan untaian sholawat. Mulailah dari jumlah yang sedikit namun istiqomah, lalu tingkatkan secara bertahap. Gunakan setiap waktu luang yang ada. Ajak keluarga dan sahabat untuk bersama-sama menghidupkan sunnah yang mulia ini. Semoga dengan wasilah sholawat yang kita lantunkan di hari Jumat, Allah SWT memudahkan segala urusan kita, mengampuni segala dosa kita, dan mengumpulkan kita semua bersama Rasulullah SAW di surga-Nya kelak. Aamiin ya Rabbal 'alamin.