Di antara lautan dzikir dan untaian doa yang diajarkan dalam Islam, sholawat menempati posisi yang sangat istimewa. Ia adalah jembatan cinta antara seorang hamba dengan junjungannya, Nabi Muhammad SAW. Melalui sholawat, kita tidak hanya memohonkan rahmat dan keselamatan bagi beliau, tetapi juga membuka pintu rahmat Allah SWT untuk diri kita sendiri. Dari sekian banyak redaksi sholawat, terdapat satu yang dikenal memiliki kekuatan spiritual luar biasa dan fadhilah yang agung, yaitu Sholawat Fatih.
Sholawat Fatih, yang juga dikenal sebagai "Sholawat Pembuka", bukanlah sekadar rangkaian kata. Ia adalah sebuah samudra makna yang dalam, sebuah kunci spiritual untuk membuka segala sesuatu yang tertutup, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang Sholawat Fatih, mulai dari bacaan latin dan artinya, sejarahnya yang agung, tafsir mendalam dari setiap kalimatnya, hingga keutamaan-keutamaan dahsyat yang terkandung di dalamnya bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
Bacaan Sholawat Fatih: Arab, Latin, dan Artinya
Untuk dapat meresapi keagungan Sholawat Fatih, langkah pertama adalah memahami lafaz dan maknanya. Berikut adalah bacaan lengkap Sholawat Fatih dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk kemudahan pelafalan, serta terjemahan artinya dalam Bahasa Indonesia.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadinil faatihi limaa ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa, naashiril haqqi bil haqqi, wal haadii ilaa shiraathikal mustaqiim, wa 'alaa aalihii haqqa qadrihii wa miqdaarihil 'adziim.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang membuka apa yang tertutup, yang menutup apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran, dan petunjuk kepada jalan-Mu yang lurus. Dan (limpahkanlah rahmat) kepada keluarganya sesuai dengan kedudukannya yang mulia dan derajatnya yang agung."
Sejarah dan Asal Usul Sholawat Fatih
Keagungan sebuah amalan seringkali terkait dengan asal-usulnya. Sholawat Fatih diyakini berasal dari sumber yang sangat mulia. Sholawat ini dinisbahkan kepada seorang wali qutub besar, Syekh Ahmad bin Muhammad at-Tijani, pendiri Tarekat Tijaniyah. Menurut riwayat yang masyhur, Syekh Ahmad at-Tijani tidak menyusun sholawat ini dari pemikirannya sendiri.
Beliau diyakini menerima sholawat ini secara langsung dari Rasulullah SAW dalam keadaan yaqazah (sadar, bukan mimpi). Dalam sebuah pertemuan spiritual tersebut, Rasulullah SAW memberitahukan kepada Syekh Ahmad at-Tijani tentang keistimewaan dan fadhilah agung yang terkandung dalam Sholawat Fatih. Dikatakan bahwa sholawat ini telah ada dalam perbendaharaan ghaib Allah SWT dan tidak ada seorang pun di dunia yang pernah mendengarnya sebelum diungkapkan kepada beliau. Inilah yang menjadi salah satu sebab mengapa Sholawat Fatih dianggap memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan energi spiritual yang kuat, karena ia datang dari sumber risalah itu sendiri.
Meskipun sangat populer di kalangan pengikut Tarekat Tijaniyah, keindahan makna dan keagungan fadhilahnya membuat Sholawat Fatih diamalkan secara luas oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, melintasi batas-batas tarekat. Para ulama dan auliya mengakui kedalaman makna tauhid dan pujian sempurna kepada Rasulullah SAW yang terkandung dalam setiap kalimatnya.
Tafsir Mendalam Setiap Kalimat Sholawat Fatih
Untuk benar-benar menghayati Sholawat Fatih, kita perlu menyelami makna yang terkandung dalam setiap frasanya. Ini bukan sekadar pujian biasa, melainkan pengakuan atas peran dan kedudukan agung Nabi Muhammad SAW dalam tatanan alam semesta.
1. الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ (Al-Faatihi Limaa Ughliqa) - Sang Pembuka Apa yang Tertutup
Frasa ini adalah inti dari nama "Sholawat Fatih". Gelar "Al-Fatih" (Sang Pembuka) bagi Rasulullah SAW memiliki makna yang sangat luas:
- Pembuka Pintu Kenabian: Meskipun beliau adalah nabi terakhir, ruh dan nur Muhammad telah diciptakan pertama kali. Kehadirannya di akhir zaman menjadi pembuka gerbang manifestasi kenabian yang sempurna di alam dunia.
- Pembuka Pintu Rahmat: Dengan diutusnya beliau, pintu rahmat Allah SWT dibuka selebar-lebarnya bagi seluruh alam (Rahmatan lil 'Alamin). Syariat yang beliau bawa adalah jalan keselamatan dan kebahagiaan.
- Pembuka Hati yang Terkunci: Ajaran tauhid dan akhlak mulia yang beliau bawa mampu membuka hati manusia yang terkunci oleh kejahiliyahan, kekufuran, dan kemusyrikan, lalu mengisinya dengan cahaya iman dan hidayah.
- Pembuka Khazanah Ilmu: Melalui Al-Qur'an dan sunnahnya, beliau membuka tabir ilmu pengetahuan ilahiah yang sebelumnya tertutup bagi umat manusia, menyingkap rahasia-rahasia alam dan hakikat kehidupan.
- Pembuka Kebaikan Dunia dan Akhirat: Mengikuti jejak beliau adalah kunci untuk membuka segala pintu kebaikan, mulai dari rezeki yang berkah, keluarga yang sakinah, hingga pintu surga di akhirat kelak.
Ketika kita melafazkan kalimat ini, kita mengakui bahwa tanpa perantaraan Baginda Nabi SAW, kita akan selamanya berada dalam kegelapan dan keterkungkungan.
2. وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ (Wal-Khaatimi Limaa Sabaqa) - Sang Penutup Apa yang Terdahulu
Gelar "Al-Khatim" (Sang Penutup atau Segel) ini menegaskan posisi Rasulullah SAW sebagai nabi dan rasul terakhir. Tidak ada lagi nabi setelah beliau. Makna dari frasa ini antara lain:
- Penutup Rantai Kenabian: Beliau adalah mata rantai terakhir dalam silsilah para nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT sejak Nabi Adam AS. Risalah yang beliau bawa adalah penyempurna risalah-risalah sebelumnya.
- Penyempurna Syariat: Islam yang beliau bawa adalah syariat pamungkas yang merangkum, menyempurnakan, dan memansukh (menghapus) sebagian hukum syariat terdahulu. Ia adalah ajaran yang berlaku hingga akhir zaman.
Dengan mengucapkan ini, kita memperbarui ikrar syahadat kita bahwa tiada nabi setelah Muhammad SAW, dan syariat beliau adalah yang paling sempurna dan relevan untuk seluruh umat manusia hingga hari kiamat.
3. نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ (Naashiril Haqqi Bil Haqqi) - Penolong Kebenaran dengan Kebenaran
Frasa ini menggambarkan metodologi dakwah Rasulullah SAW. Beliau tidak menegakkan kebenaran (Al-Haqq, yaitu Allah dan ajaran-Nya) dengan cara-cara yang batil. Beliau menolong agama Allah dengan cara yang juga haq.
- Menegakkan Tauhid dengan Argumen yang Benar: Beliau melawan kemusyrikan dengan dalil-dalil logis dari Al-Qur'an dan bukti-bukti kebesaran Allah di alam semesta.
- Berjuang dengan Akhlak Mulia: Beliau menaklukkan hati musuh-musuhnya dengan kebenaran akhlaknya, seperti kejujuran, amanah, kasih sayang, dan kemaafan. Bahkan musuh bebuyutannya pun mengakui keluhuran budi pekertinya.
- Jihad Sesuai Aturan: Bahkan dalam peperangan, beliau menegakkan kebenaran dengan aturan-aturan yang benar, seperti larangan membunuh wanita, anak-anak, orang tua, dan merusak tanaman.
Ini adalah pelajaran bagi kita bahwa tujuan yang mulia harus dicapai dengan cara-cara yang mulia pula. Tidak ada pembenaran untuk menggunakan kebatilan demi menegakkan kebenaran.
4. وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ (Wal-Haadii Ilaa Shiraathikal Mustaqiim) - Dan Petunjuk kepada Jalan-Mu yang Lurus
Rasulullah SAW adalah "Al-Hadi", sang pemberi petunjuk. Beliau tidak hanya menunjukkan jalan, tetapi beliau sendiri adalah perwujudan dari jalan yang lurus itu. Setiap perkataannya adalah tuntunan, setiap perbuatannya adalah teladan, dan setiap ketetapannya adalah cahaya.
Jalan yang lurus (Shirathal Mustaqim) adalah jalan tauhid, jalan ibadah yang murni kepada Allah, jalan akhlakul karimah, dan jalan menuju ridha serta surga-Nya. Dengan mengikuti sunnah beliau, kita dijamin berjalan di atas rel yang benar, terhindar dari kesesatan dan penyimpangan yang menjerumuskan.
5. وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ (Wa 'Alaa Aalihii Haqqa Qadrihii Wa Miqdaarihil 'Adziim) - Dan kepada Keluarganya Sesuai dengan Kedudukannya yang Mulia dan Derajatnya yang Agung
Bagian terakhir dari sholawat ini adalah doa untuk keluarga (Ahlul Bait) Nabi SAW. Namun, ada penekanan yang luar biasa pada frasa "sesuai dengan kedudukannya yang mulia dan derajatnya yang agung".
Frasa ini mengandung pengakuan akan kebesaran hakiki Rasulullah SAW. Kita memohon kepada Allah untuk melimpahkan rahmat kepada beliau dan keluarganya sepadan dengan kemuliaan beliau yang sesungguhnya di sisi Allah, sebuah kemuliaan yang akal dan pengetahuan kita tidak akan pernah sanggup untuk mengukurnya. Ini adalah bentuk adab tertinggi dalam bersholawat, di mana kita menyerahkan "takaran" sholawat itu kepada Allah Yang Maha Mengetahui, karena hanya Dia yang tahu kadar keagungan hamba-Nya yang paling mulia ini.
"Membaca Sholawat Fatih ibarat menempuh perjalanan spiritual yang merangkum seluruh esensi risalah kenabian dalam beberapa kalimat agung."
Keutamaan dan Fadhilah Dahsyat Sholawat Fatih
Para ulama dan auliya telah banyak menjelaskan tentang fadhilah atau keutamaan dari mengamalkan Sholawat Fatih. Keutamaan ini bersumber dari makna agungnya dan keberkahan yang datang dari sumbernya. Di antara fadhilah tersebut adalah:
1. Kunci Pembuka Segala Pintu Kebaikan
Sesuai dengan namanya, "Al-Fatih", sholawat ini diyakini memiliki kekuatan spiritual untuk membuka segala hal yang tertutup. Siapa pun yang membacanya dengan istiqamah dan penuh keyakinan, dengan izin Allah, akan dibukakan baginya pintu-pintu rezeki, pintu ilmu dan pemahaman (futuh), pintu solusi atas segala masalah, dan pintu-pintu kebaikan lainnya yang sebelumnya terasa buntu dan sulit.
2. Menghapus Dosa dan Membersihkan Hati
Diriwayatkan dalam kitab-kitab yang menjelaskan fadhilahnya, bahwa membaca Sholawat Fatih satu kali sebanding dengan pahala membaca ribuan (bahkan ada yang menyebutkan ratusan ribu) sholawat lainnya. Kekuatan spiritualnya diyakini mampu membersihkan dosa-dosa kecil, melapangkan dada, dan membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin seperti dengki, sombong, dan riya.
3. Mempermudah Tercapainya Segala Hajat
Bagi mereka yang memiliki hajat atau keinginan yang sulit terwujud, mengamalkan Sholawat Fatih dalam jumlah tertentu dengan niat yang tulus dapat menjadi wasilah (perantara) yang kuat untuk memohon kepada Allah. Energi dari pujian sempurna kepada Sang Pembuka Rahmat ini diharapkan dapat mempercepat terkabulnya doa dan hajat yang dipanjatkan.
4. Perlindungan dari Api Neraka
Salah satu keutamaan terbesar yang disebutkan adalah bahwa orang yang senantiasa melazimkan (membiasakan) Sholawat Fatih hingga akhir hayatnya, insya Allah tidak akan tersentuh api neraka. Ini adalah jaminan agung yang menunjukkan betapa besarnya cinta Allah dan Rasul-Nya kepada para pengamal sholawat ini.
5. Dapat Bermimpi Bertemu Rasulullah SAW
Kerinduan terbesar setiap mukmin adalah dapat berjumpa dengan Baginda Nabi Muhammad SAW. Para ulama menyebutkan bahwa mengamalkan Sholawat Fatih dengan tata cara dan adab tertentu, terutama dibaca sebelum tidur dalam keadaan suci, dapat menjadi salah satu wasilah terkuat untuk dianugerahi nikmat bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi.
6. Meningkatkan Derajat Spiritual
Bagi para penempuh jalan spiritual (salik), Sholawat Fatih adalah wirid yang sangat dianjurkan. Kandungan maknanya yang dalam dapat membantu seorang hamba untuk lebih mengenal hakikat dan kedudukan Rasulullah SAW, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah dan Rasul-Nya.
7. Memberikan Ketenangan Jiwa
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang seringkali menimbulkan stres dan kegelisahan, melantunkan Sholawat Fatih dapat menjadi penawar yang mujarab. Getaran spiritual dari kalimat-kalimatnya yang agung mampu menenangkan hati yang gundah, menentramkan jiwa yang resah, dan menghadirkan perasaan damai yang mendalam.
Cara Mengamalkan Sholawat Fatih
Sholawat Fatih dapat diamalkan kapan saja dan di mana saja, selama berada di tempat yang suci dan pantas. Namun, ada beberapa waktu dan cara yang dianjurkan untuk mendapatkan keberkahannya secara maksimal:
- Secara Istiqamah Setelah Sholat Fardhu: Cara paling umum adalah membacanya sejumlah bilangan ganjil (misalnya 3, 7, atau 11 kali) setelah selesai sholat fardhu lima waktu.
- Sebagai Wirid Harian: Menjadikannya sebagai bagian dari wirid atau dzikir harian, misalnya dibaca 100 kali setiap pagi dan petang.
- Untuk Hajat Khusus: Jika memiliki hajat yang sangat mendesak, beberapa ulama menyarankan untuk membacanya dalam jumlah yang lebih banyak, misalnya 313 kali atau 1000 kali, dalam satu majelis setelah sholat hajat atau sholat tahajud.
- Dengan Penuh Penghayatan: Kunci utama dalam mengamalkan sholawat ini adalah keikhlasan, keyakinan, dan penghayatan makna. Bacalah dengan perlahan, resapi setiap kata, dan hadirkan sosok mulia Baginda Nabi Muhammad SAW dalam hati dan pikiran.
Penutup: Permata dari Perbendaharaan Langit
Sholawat Fatih adalah sebuah anugerah agung bagi umat Nabi Muhammad SAW. Ia lebih dari sekadar bacaan rutin; ia adalah kunci pembuka, perisai pelindung, penawar hati, dan tangga untuk naik menuju derajat spiritual yang lebih tinggi. Setiap hurufnya memancarkan cahaya, dan setiap kalimatnya adalah lautan hikmah.
Dengan memahami bacaan sholawat fatih latin dan artinya, serta merenungi tafsir dan keutamaannya, semoga kita semua termotivasi untuk senantiasa membasahi lisan kita dengan permata dari perbendaharaan langit ini. Semoga dengan wasilah kemuliaan Sholawat Fatih, Allah SWT membuka untuk kita segala pintu kebaikan yang tertutup, menutup segala pintu keburukan, menolong kita dalam menegakkan kebenaran, dan senantiasa membimbing kita di jalan-Nya yang lurus, serta mengumpulkan kita semua bersama Baginda Nabi Muhammad SAW di surga-Nya kelak. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.