Panduan Lengkap Rakaat Sholat Isya

Ilustrasi suasana malam hari di sebuah masjid dengan siluet orang sedang sholat. Sholat Isya Ilustrasi seseorang sedang sujud dalam sholat Isya di malam hari dengan latar belakang kubah masjid dan bintang.

Sholat Isya merupakan salah satu dari lima sholat fardhu yang diwajibkan atas setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini dilaksanakan pada awal malam, menjadi penutup rangkaian sholat di siang hari dan pembuka ibadah di keheningan malam. Memahami jumlah rakaat sholat Isya, baik yang wajib maupun yang sunnah, adalah fondasi penting dalam menyempurnakan ibadah ini. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang berkaitan dengan rakaat sholat Isya, tata caranya, serta keutamaannya.

Definisi dan Kedudukan Sholat Isya

Secara etimologi, kata "Isya" (عشاء) dalam bahasa Arab merujuk pada waktu awal malam. Dalam terminologi syariat, Sholat Isya adalah sholat fardhu empat rakaat yang dikerjakan setelah hilangnya mega merah (syafaq al-ahmar) di ufuk barat hingga terbit fajar. Kedudukannya sangat agung dalam Islam. Ia menjadi penanda ketaatan seorang hamba di waktu istirahat, di mana banyak orang mulai lelah setelah beraktivitas seharian. Melaksanakannya, terutama secara berjamaah, memiliki keutamaan yang luar biasa besar.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa Sholat Isya (bersama Sholat Subuh) menjadi barometer keimanan seseorang. Konsistensi dalam mengerjakannya, meskipun di waktu yang cenderung membuat malas, adalah bukti ketulusan dan kekuatan iman.

Waktu Pelaksanaan Sholat Isya

Memahami waktu sholat adalah syarat sahnya sholat itu sendiri. Waktu Sholat Isya terbagi menjadi beberapa bagian menurut para ulama:

Patokan "pertengahan malam" dihitung dengan cara membagi rentang waktu antara terbenamnya matahari (waktu Maghrib) hingga terbitnya fajar (waktu Subuh) menjadi dua. Titik tengah dari rentang waktu itulah yang disebut sebagai pertengahan malam syar'i.

Jumlah Rakaat Sholat Isya: Fardhu dan Sunnah

Pembahasan inti dari artikel ini adalah rincian jumlah rakaat yang terkait dengan Sholat Isya. Rakaat ini terbagi menjadi sholat fardhu dan sholat sunnah rawatib yang mengiringinya.

1. Sholat Fardhu Isya: 4 Rakaat

Sholat fardhu Isya yang wajib dilaksanakan berjumlah empat rakaat. Ini adalah ketetapan yang didasarkan pada ijma' (konsensus) para ulama dan praktik yang mutawatir (diriwayatkan oleh banyak orang) dari generasi ke generasi sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sholat ini dilaksanakan dengan dua kali tasyahud: tasyahud awal pada rakaat kedua dan tasyahud akhir pada rakaat keempat, diakhiri dengan salam.

2. Sholat Sunnah Rawatib Isya

Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu, baik sebelum (qobliyah) maupun sesudah (ba'diyah). Untuk Sholat Isya, terdapat dua jenis sholat sunnah rawatib:

a. Sunnah Qobliyah Isya (Sebelum Isya): 2 Rakaat

Sholat sunnah dua rakaat sebelum Isya hukumnya adalah sunnah ghairu muakkad, artinya sunnah yang tidak terlalu ditekankan. Meskipun begitu, melaksanakannya tetap mendatangkan pahala dan kebaikan. Dasarnya adalah hadits keumuman tentang sholat sunnah di antara adzan dan iqamah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) itu ada sholat (sunnah).” Beliau mengulanginya tiga kali, dan pada yang ketiga beliau bersabda, “Bagi siapa yang mau.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, ada anjuran untuk melaksanakan sholat sunnah dua rakaat setelah adzan Isya berkumandang dan sebelum iqamah untuk sholat fardhu dimulai.

b. Sunnah Ba'diyah Isya (Sesudah Isya): 2 Rakaat

Sholat sunnah dua rakaat setelah Isya hukumnya adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini menunjukkan tingkat kepentingannya yang lebih tinggi dibandingkan qobliyah Isya.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku hafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh rakaat (sunnah rawatib): dua rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah Isya di rumahnya, dan dua rakaat sebelum sholat Subuh.” (HR. Bukhari)

Hadits ini secara eksplisit menyebutkan bahwa dua rakaat setelah Isya adalah bagian dari sholat sunnah rawatib yang senantiasa dijaga oleh Nabi.

Jadi, jika dirangkum, rangkaian sholat pada waktu Isya yang dianjurkan adalah:

Tata Cara Lengkap Sholat Fardhu Isya 4 Rakaat

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan sholat fardhu Isya empat rakaat. Panduan ini mencakup niat, gerakan, dan bacaan-bacaan di dalamnya.

Persiapan Sebelum Sholat

  1. Berwudhu: Pastikan Anda dalam keadaan suci dari hadas kecil dengan berwudhu secara sempurna.
  2. Menutup Aurat: Kenakan pakaian yang bersih, suci, dan menutup aurat sesuai syariat.
  3. Menghadap Kiblat: Arahkan diri Anda ke Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah.

Langkah-langkah Pelaksanaan Sholat

Rakaat Pertama

  1. Niat: Berdirilah tegak dan hadirkan niat di dalam hati untuk melaksanakan sholat fardhu Isya empat rakaat karena Allah Ta'ala. Contoh lafaz niat (untuk memantapkan hati):

    أُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

    Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.

    "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."
  2. Takbiratul Ihram: Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga seraya mengucapkan "Allahu Akbar". Pandangan mata ke tempat sujud.
  3. Membaca Doa Iftitah: (Sunnah) Baca doa iftitah, salah satu contohnya:

    اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا...

    Allaahu akbar kabiirow, walhamdulillaahi katsiirow, wa subhaanalloohi bukrotaw wa'ashiilaa...

  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib membaca surat Al-Fatihah secara lengkap dan tartil.
  5. Membaca Surat Pendek: (Sunnah) Setelah Al-Fatihah, baca salah satu surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an.
  6. Ruku': Angkat tangan (sunnah), lalu membungkuk dengan punggung lurus sejajar lantai. Letakkan kedua telapak tangan di lutut. Baca tasbih ruku' minimal 3 kali:

    سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

    Subhaana robbiyal 'azhiimi wa bihamdih.

  7. I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengangkat tangan dan membaca:

    سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

    Sami'alloohu liman hamidah.

    Setelah berdiri tegak, baca:

    رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

    Robbanaa lakal hamdu mil-assamaawaati wa mil-al ardhi wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du.

  8. Sujud Pertama: Turun untuk sujud dengan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki menempel di lantai. Baca tasbih sujud minimal 3 kali:

    سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

    Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.

  9. Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy (telapak kaki kiri diduduki dan kaki kanan ditegakkan). Baca doa:

    رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

    Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

  10. Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama dengan bacaan yang sama.
  11. Bangkit untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua untuk berdiri, langsung memulai rakaat kedua tanpa duduk istirahat (jeda sejenak).

Rakaat Kedua

  1. Lakukan gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
  2. Duduk Tasyahud Awal: Setelah sujud kedua, duduklah untuk tasyahud awal dengan posisi duduk iftirasy. Baca doa tasyahud awal:

    التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

    At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatulloohi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullooh. Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

  3. Bangkit untuk Rakaat Ketiga: Setelah membaca shalawat pada tasyahud awal, bangkit berdiri untuk rakaat ketiga sambil mengangkat tangan (sunnah) dan mengucapkan "Allahu Akbar".

Rakaat Ketiga dan Keempat

  1. Pada rakaat ketiga dan keempat, gerakan yang dilakukan sama seperti rakaat pertama. Namun, yang dibaca setelah takbir berdiri hanyalah surat Al-Fatihah saja, tanpa membaca surat pendek sesudahnya.
  2. Lakukan ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti biasa.
  3. Pada akhir rakaat keempat, setelah sujud kedua, duduklah untuk tasyahud akhir.

Tasyahud Akhir dan Salam

  1. Duduk Tasyahud Akhir: Posisikan duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai/tanah).
  2. Membaca Doa Tasyahud Akhir: Baca doa tasyahud yang sama seperti tasyahud awal, lalu dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah:

    ...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

    ...Wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa Ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibroohiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa Ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibroohiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

  3. Doa Perlindungan: (Sunnah) Dianjurkan membaca doa perlindungan dari empat perkara sebelum salam.
  4. Salam: Menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rohmatulloh", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama. Dengan salam, maka selesailah sholat.

Ibadah Pelengkap Setelah Isya: Sholat Witir

Setelah melaksanakan sholat fardhu Isya dan sunnah ba'diyahnya, terdapat satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan sebagai penutup ibadah malam, yaitu Sholat Witir.

Hukum dan Waktu Sholat Witir

Hukum Sholat Witir adalah sunnah muakkadah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah. Waktunya terbentang sejak selesai sholat Isya hingga sebelum masuk waktu Subuh. Witir secara bahasa berarti ganjil, karena jumlah rakaatnya selalu ganjil.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jumlah Rakaat Sholat Witir

Jumlah rakaat sholat witir bisa bervariasi, namun harus ganjil. Pilihan jumlah rakaatnya antara lain:

Doa Qunut dalam Sholat Witir

Disunnahkan untuk membaca doa qunut pada rakaat terakhir sholat witir, setelah bangkit dari ruku' (i'tidal). Doa qunut ini berisi permohonan petunjuk, ampunan, dan perlindungan kepada Allah SWT.

Keutamaan Melaksanakan Sholat Isya

Menjaga sholat Isya, terutama secara berjamaah, memiliki fadhilah atau keutamaan yang sangat besar. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Pahala Seperti Sholat Setengah Malam:
    Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, ia berkata mendengar Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan sholat Isya secara berjamaah, maka ia seperti sholat malam separuh malam. Dan barangsiapa sholat Subuh berjamaah, maka ia seperti sholat sepanjang malam." (HR. Muslim)
  2. Menjadi Pembeda dari Kaum Munafik: Seperti yang telah disebutkan dalam hadits sebelumnya, sholat Isya dan Subuh terasa berat bagi orang munafik. Menjaganya adalah ciri orang beriman sejati.
  3. Mendapatkan Cahaya Sempurna di Hari Kiamat:
    Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di kegelapan malam dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
    Kegelapan malam ini secara khusus merujuk pada perjalanan untuk menunaikan sholat Isya dan Subuh.
  4. Perlindungan dari Allah SWT: Menjaga sholat pada waktunya, termasuk Isya, menempatkan seorang hamba dalam jaminan dan penjagaan Allah.

Kesimpulan

Memahami jumlah rakaat sholat Isya adalah langkah awal untuk menyempurnakan salah satu tiang agama. Sholat fardhu Isya terdiri dari empat rakaat, diiringi oleh sholat sunnah rawatib dua rakaat sesudahnya yang berhukum muakkad (sangat dianjurkan), dan dua rakaat sebelumnya yang berhukum ghairu muakkad. Rangkaian ibadah ini kemudian ditutup dengan Sholat Witir sebagai penyempurna ibadah malam.

Melaksanakan sholat Isya dengan khusyuk, tepat waktu, dan memahami setiap gerakannya bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, meraih pahala yang berlimpah, mendapatkan ketenangan jiwa, dan membangun benteng keimanan yang kokoh dalam menghadapi kehidupan. Semoga kita semua dimudahkan untuk senantiasa menjaga sholat Isya dan ibadah-ibadah lainnya dengan sebaik-baiknya.

🏠 Kembali ke Homepage