Panduan Komprehensif Peraturan Permainan Bola Futsal
Daftar Isi Peraturan Resmi Futsal
- Peraturan 1: Lapangan Permainan
- Peraturan 2: Bola
- Peraturan 3: Pemain
- Peraturan 4: Perlengkapan Pemain
- Peraturan 5: Wasit
- Peraturan 6: Ofisial Pertandingan Lainnya
- Peraturan 7: Durasi Pertandingan
- Peraturan 8: Memulai dan Memulai Ulang Permainan
- Peraturan 9: Bola Dalam dan Luar Permainan
- Peraturan 10: Hasil Pertandingan
- Peraturan 12: Pelanggaran dan Sanksi
- Peraturan 13: Tendangan Bebas
- Peraturan 14: Tendangan Penalti
- Peraturan 15: Tendangan Ke Dalam
- Peraturan 16: Tendangan Gawang
- Peraturan 17: Tendangan Sudut
- Prosedur Penting Lainnya
Peraturan 1: Lapangan Permainan
Lapangan futsal harus berbentuk persegi panjang dan dibatasi oleh garis. Permukaan lapangan harus rata, halus, dan tidak abrasif, serta umumnya terbuat dari kayu, parket, atau material sintetis yang disetujui. Standar ukuran lapangan memiliki rentang dimensi yang ketat, yang bergantung pada jenis pertandingan (domestik atau internasional).
Dimensi Lapangan
Untuk Pertandingan Non-Internasional (Domestik)
- Panjang Garis Sisi (Touch Line): Minimum 25 meter, Maksimum 42 meter.
- Lebar Garis Gawang (Goal Line): Minimum 16 meter, Maksimum 25 meter.
Untuk Pertandingan Internasional (FIFA)
- Panjang Garis Sisi (Touch Line): Minimum 38 meter, Maksimum 42 meter.
- Lebar Garis Gawang (Goal Line): Minimum 20 meter, Maksimum 25 meter.
Semua garis di lapangan harus memiliki lebar yang sama, yaitu 8 sentimeter, dan harus kontras dengan warna lapangan. Garis-garis ini merupakan bagian dari area yang mereka batasi.
Tanda Lapangan Utama
Setiap lapangan futsal wajib memiliki elemen penandaan sebagai berikut:
- Garis Pembatas: Terdiri dari dua Garis Sisi dan dua Garis Gawang.
- Garis Tengah: Membagi lapangan menjadi dua bagian yang sama besar.
- Titik Tengah: Tepat di tengah Garis Tengah, dikelilingi oleh Lingkaran Tengah dengan radius 3 meter.
- Area Penalti: Dibentuk oleh seperempat lingkaran yang ditarik dari tiang gawang, radius 6 meter dari setiap tiang gawang. Garis imajiner menghubungkan busur ini sejajar dengan garis gawang.
- Titik Penalti Pertama: Berjarak 6 meter dari titik tengah gawang.
- Titik Penalti Kedua: Berjarak 10 meter dari titik tengah gawang. Titik ini digunakan untuk Tendangan Bebas Langsung setelah akumulasi pelanggaran kelima.
- Area Pergantian Pemain (Substitution Zone): Berada di Garis Sisi di depan bangku cadangan tim, berukuran 5 meter. Pemain wajib masuk dan keluar melalui zona ini.
Ilustrasi Garis-Garis Utama Lapangan Futsal
Gawang
Gawang harus diletakkan di tengah setiap Garis Gawang. Dimensinya adalah:
- Tinggi (jarak dari bagian bawah palang ke permukaan lapangan): 2 meter.
- Lebar (jarak antara bagian dalam tiang gawang): 3 meter.
- Kedalaman (jarak antara bagian luar tiang gawang ke titik terdalam jaring): Minimum 80 cm di atas dan 100 cm di bawah.
Peraturan 2: Bola
Bola futsal berbeda secara signifikan dari bola sepak standar karena ukurannya yang lebih kecil dan karakteristik pantulannya yang rendah (low bounce). Kepatuhan terhadap spesifikasi bola sangat penting untuk menjaga sifat teknis permainan futsal.
Spesifikasi Wajib Bola
- Ukuran: Harus berukuran 4 (Size 4).
- Keliling: Antara 62 cm hingga 64 cm.
- Berat: Saat dimulainya pertandingan, beratnya harus antara 400 gram hingga 440 gram.
- Tekanan: Setara dengan 0,6–0,9 atmosfer pada permukaan laut.
- Pantulan (Low Bounce): Jika dijatuhkan dari ketinggian 2 meter, pantulan pertama tidak boleh melebihi 65 cm dan tidak kurang dari 50 cm.
Penggantian Bola
Jika bola pecah atau rusak selama pertandingan berlangsung, permainan harus dihentikan, dan dimulai kembali dengan bola pengganti melalui drop ball (bola lambung) dari titik di mana bola lama menjadi rusak. Jika kerusakan terjadi saat bola tidak dalam permainan (misalnya, saat tendangan ke dalam), permainan dimulai ulang sesuai prosedur awal.
Peraturan 3: Pemain
Futsal dimainkan oleh dua tim. Peraturan ini mengatur jumlah pemain yang sah, prosedur pergantian pemain, dan konsekuensi jika tim bermain dengan pemain yang tidak sah.
Jumlah Pemain
- Jumlah Maksimum: Setiap tim terdiri dari lima pemain, salah satunya harus menjadi penjaga gawang.
- Jumlah Cadangan: Maksimum sembilan pemain cadangan diizinkan.
- Jumlah Minimum: Pertandingan tidak boleh dimulai atau dilanjutkan jika salah satu tim memiliki kurang dari tiga pemain.
Prosedur Pergantian (Substitusi)
Pergantian pemain di futsal bersifat 'bergulir' (rolling substitution) dan tidak terbatas jumlahnya. Ini adalah ciri khas futsal yang memungkinkan intensitas tinggi sepanjang pertandingan.
- Pemain yang keluar harus meninggalkan lapangan melalui Zona Pergantian timnya.
- Pemain pengganti hanya boleh masuk lapangan melalui Zona Pergantian timnya.
- Pemain pengganti hanya boleh masuk setelah pemain yang diganti telah sepenuhnya meninggalkan lapangan.
- Pergantian dianggap selesai ketika pemain pengganti memasuki lapangan.
- Penjaga gawang dapat diganti oleh pemain manapun di lapangan atau pemain cadangan, tetapi harus menggunakan seragam yang membedakannya.
Pelanggaran Prosedur Pergantian
Jika pemain pengganti memasuki lapangan sebelum pemain yang diganti keluar sepenuhnya, wasit akan menghentikan permainan, memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan, dan memberikan kartu kuning (peringatan) kepada pemain yang melanggar.
Penjaga Gawang Terbang (Flying Goalkeeper)
Seorang pemain lapangan dapat bertindak sebagai 'Penjaga Gawang Terbang' (sering digunakan di menit-menit akhir untuk menambah daya serang). Pemain ini:
- Tidak perlu diumumkan kepada wasit sebelum masuk.
- Harus mengenakan jersey dengan warna yang berbeda dari pemain lapangan lainnya, wasit, dan penjaga gawang lawan.
- Memiliki semua hak dan batasan sebagai penjaga gawang biasa (misalnya, tidak boleh memegang bola di luar area penalti).
Peraturan 4: Perlengkapan Pemain
Peraturan ini memastikan keamanan pemain dan memudahkan identifikasi peran mereka di lapangan.
Perlengkapan Wajib
- Jersey (Baju) dengan lengan.
- Celana pendek.
- Kaus kaki (Stoking).
- Pelindung tulang kering (Shinguards), harus ditutup sepenuhnya oleh kaus kaki.
- Alas kaki (Sepatu).
Pemain dilarang menggunakan atau mengenakan perlengkapan yang dianggap berbahaya bagi diri sendiri maupun pemain lain (termasuk perhiasan).
Seragam Penjaga Gawang
Penjaga gawang wajib mengenakan warna yang membedakannya secara jelas dari pemain lapangan timnya, pemain lapangan lawan, dan wasit.
Pelanggaran Perlengkapan
Jika wasit mendapati pemain menggunakan perlengkapan yang tidak sah atau berbahaya, pemain tersebut harus diminta untuk memperbaiki perlengkapan atau meninggalkan lapangan. Pemain hanya boleh kembali setelah perlengkapan diperiksa dan disetujui oleh wasit.
Peraturan 5: Wasit (The Referees)
Futsal diatur oleh sistem dua wasit utama yang memiliki otoritas penuh untuk menegakkan Peraturan Permainan. Wasit Pertama (Referee 1) biasanya berada di sepanjang Garis Sisi dan bertanggung jawab atas pencatatan waktu resmi, sementara Wasit Kedua (Referee 2) berada di sisi berlawanan.
Kewenangan dan Tanggung Jawab Utama
- Penerapan Peraturan: Memastikan implementasi 18 Peraturan Permainan.
- Pengawasan Pertandingan: Memastikan bola dan perlengkapan memenuhi standar.
- Pencatatan: Bertanggung jawab mencatat waktu, pelanggaran akumulasi, dan sanksi disiplin (dibantu ofisial ketiga dan pencatat waktu).
- Keputusan Disiplin: Memberikan peringatan (kartu kuning) dan pengusiran (kartu merah).
- Toleransi Cedera: Menghentikan, menunda, atau mengakhiri pertandingan karena pelanggaran peraturan, intervensi eksternal, atau kondisi lapangan yang buruk.
Keputusan Wasit
Keputusan Wasit terkait fakta yang berhubungan dengan permainan (termasuk gol yang dicetak dan hasil pertandingan) adalah final. Keputusan hanya dapat diubah jika wasit menyadari kesalahan yang dibuat, asalkan permainan belum dimulai ulang.
Peraturan 6: Ofisial Pertandingan Lainnya
Futsal umumnya menggunakan Ofisial Ketiga (Third Referee) dan Pencatat Waktu (Timekeeper) untuk membantu wasit utama, terutama dalam hal pencatatan administratif dan manajemen waktu yang ketat.
Ofisial Ketiga
Berada di luar lapangan, sejajar dengan Garis Tengah. Tugas utamanya meliputi:
- Mengawasi bank cadangan dan prosedur substitusi.
- Mencatat pelanggaran yang diakumulasikan oleh setiap tim.
- Mencatat sanksi disiplin (kartu kuning dan merah).
- Memverifikasi bola pengganti.
- Membantu wasit utama dalam memberikan informasi terkait insiden, terutama jika wasit utama tidak melihatnya.
Pencatat Waktu (Timekeeper)
Bertanggung jawab penuh untuk mengendalikan waktu permainan. Futsal menggunakan jam berhenti (stop clock) untuk semua pertandingan resmi. Tugasnya meliputi:
- Memastikan waktu permainan yang benar, termasuk memulai, menghentikan, dan memulai ulang jam.
- Mengawasi durasi 4 detik untuk Tendangan Ke Dalam, Tendangan Sudut, dan Tendangan Gawang (jika ada perangkat waktu 4 detik).
- Memberikan sinyal (peluit atau bel) saat babak berakhir, permintaan time-out, atau ketika pelanggaran kelima akumulasi dicapai.
Peraturan 7: Durasi Pertandingan
Durasi pertandingan futsal sangat terstruktur dan menggunakan jam berhenti (stop clock) yang memerlukan intervensi manual dari pencatat waktu untuk memastikan keadilan waktu bermain.
Periode Permainan
Pertandingan terdiri dari dua babak yang sama lamanya. Standar durasi adalah:
- Setiap Babak: 20 menit waktu bermain bersih (effective playing time).
- Jeda Antar Babak: Tidak boleh lebih dari 15 menit.
Waktu dihentikan setiap kali bola keluar lapangan atau permainan dihentikan oleh wasit, dan dimulai lagi hanya setelah permainan resmi dimulai ulang (misalnya, tendangan ke dalam dilakukan).
Time-Out
Setiap tim berhak atas satu kali time-out (jeda waktu) selama satu menit di setiap babak pertandingan. Ketentuan time-out adalah:
- Hanya dapat diminta oleh pelatih atau ofisial tim, bukan oleh pemain di lapangan.
- Hanya dapat diminta ketika tim pemohon sedang menguasai bola (sebelum tendangan ke dalam, sudut, atau tendangan gawang).
- Jika time-out tidak diminta pada babak pertama, hak tersebut hangus dan tidak dapat dipindahkan ke babak kedua.
- Tidak ada time-out dalam periode perpanjangan waktu (extra time).
Perpanjangan Waktu (Extra Time)
Jika diperlukan pemenang dan skor imbang setelah waktu reguler, biasanya diberikan dua babak tambahan yang masing-masing berdurasi 5 menit waktu bersih. Jika skor masih imbang setelah perpanjangan waktu, dilanjutkan ke adu penalti (Tendangan Penalti dari Titik Penalti Kedua).
Peraturan 8: Memulai dan Memulai Ulang Permainan
Peraturan ini mencakup prosedur kick-off (tendangan awal) dan drop ball (bola lambung).
Kick-Off (Tendangan Awal)
- Digunakan untuk memulai setiap babak dan memulai kembali permainan setelah sebuah gol dicetak.
- Semua pemain lawan harus berada di luar Lingkaran Tengah (setidaknya 3 meter dari bola).
- Gol dapat dicetak secara langsung dari tendangan awal ke gawang lawan.
Drop Ball (Bola Lambung)
Digunakan ketika wasit menghentikan permainan karena alasan yang tidak tercakup dalam Peraturan (misalnya, cedera pemain tanpa adanya pelanggaran, intervensi eksternal, atau bola rusak).
- Wasit menjatuhkan bola untuk satu pemain (biasanya penjaga gawang) di area penalti jika permainan dihentikan di dalam area tersebut.
- Di luar area penalti, bola dijatuhkan untuk satu pemain dari tim yang terakhir menyentuh bola.
- Semua pemain lain harus berada minimal 2 meter dari bola sampai bola menyentuh lantai.
Peraturan 9: Bola Dalam dan Luar Permainan
Kapan bola dianggap 'dalam permainan' atau 'luar permainan' sangat penting dalam futsal karena berkaitan langsung dengan waktu bermain bersih (stop clock).
Bola Luar Permainan
Bola dianggap luar permainan ketika:
- Telah sepenuhnya melewati Garis Gawang atau Garis Sisi, baik di udara maupun di tanah.
- Permainan telah dihentikan oleh wasit.
- Bola menyentuh langit-langit (jika dimainkan di dalam ruangan).
Jika bola menyentuh langit-langit, permainan dilanjutkan dengan Tendangan Ke Dalam yang diberikan kepada tim lawan dari titik terdekat dengan kontak langit-langit.
Bola Dalam Permainan
Bola selalu dalam permainan di semua waktu lain, termasuk ketika:
- Bola memantul dari tiang gawang, palang gawang, atau wasit/ofisial yang berada di dalam lapangan.
- Ada dugaan pelanggaran, tetapi wasit belum meniup peluit.
Peraturan 10: Menentukan Hasil Pertandingan
Sebuah gol dianggap sah ketika seluruh bagian bola melewati Garis Gawang, asalkan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh tim pencetak gol.
Gol yang Sah
Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah pemenang. Jika jumlah gol imbang, pertandingan dianggap berakhir imbang, kecuali format kompetisi memerlukan prosedur penentuan pemenang (seperti perpanjangan waktu atau adu penalti).
Prosedur Penentuan Pemenang (Adu Penalti)
Jika adu penalti harus dilakukan (Tendangan Penalti dari Titik Penalti Kedua), prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Wasit memilih gawang yang akan digunakan.
- Dilakukan lemparan koin untuk menentukan tim yang menendang pertama.
- Setiap tim mengambil lima tendangan.
- Jika setelah lima tendangan skor masih imbang, tendangan dilanjutkan 'satu lawan satu' sampai selisih skor tercipta setelah jumlah tendangan yang sama.
Peraturan 11: Offside
Peraturan Offside yang berlaku dalam sepak bola 11-lawan-11 tidak berlaku dalam permainan futsal. Pemain dapat berada di posisi manapun di lapangan tanpa batasan posisi terhadap bola atau pemain lawan.
Peraturan 12: Pelanggaran dan Sanksi Disiplin
Ini adalah peraturan yang paling kompleks dan krusial dalam futsal, mencakup pelanggaran yang memerlukan Tendangan Bebas Langsung (TBDL), Tendangan Bebas Tidak Langsung (TBTL), dan sanksi disiplin (kartu kuning/merah). Futsal menerapkan sistem akumulasi pelanggaran yang ketat.
Tendangan Bebas Langsung (TBDL) – Pelanggaran Akumulasi
TBDL diberikan jika pemain melakukan salah satu dari 6 pelanggaran berikut yang dianggap ceroboh, sembrono, atau menggunakan kekuatan yang berlebihan:
- Menendang atau mencoba menendang lawan.
- Menjegal atau mencoba menjegal lawan (termasuk sliding tackle dari belakang).
- Melompati lawan.
- Menyerang lawan.
- Mendorong lawan.
- Memukul atau mencoba memukul lawan.
TBDL juga diberikan jika pemain melakukan 4 pelanggaran yang berkaitan dengan kontak fisik atau penanganan bola yang disengaja:
- Memegang atau membawa bola (kecuali kiper di areanya).
- Menahan lawan dengan tangan.
- Meludah ke arah lawan.
- Melempar objek ke arah bola atau lawan.
Pelanggaran Penjaga Gawang (Four-Second Rule dan Backpass)
Penjaga gawang memiliki batasan khusus yang jika dilanggar menghasilkan Tendangan Bebas Tidak Langsung (TBTL):
- Pelanggaran 4 Detik di Area Sendiri: Penjaga gawang memegang atau mengontrol bola (baik dengan tangan maupun kaki) di area penalti timnya sendiri selama lebih dari 4 detik.
- Pelanggaran Backpass: Penjaga gawang menerima bola dari rekan setim setelah bola berada di luar area penalti, dan bola belum disentuh oleh pemain lawan (kecuali jika bola menyentuh wasit atau wasit keluar dari lapangan). Pelanggaran ini hanya berlaku jika penjaga gawang berada di areanya sendiri.
- Penggunaan Kekuatan Berlebihan Saat Melempar: Penjaga gawang melempar bola langsung ke gawang lawan tanpa menyentuh pemain lain atau permukaan lapangan terlebih dahulu (sejak reformasi peraturan, ini sering diizinkan dalam beberapa kompetisi, namun penerapannya harus diklarifikasi berdasarkan liga).
Akumulasi Pelanggaran (Fouls Accumulated)
Setiap pelanggaran yang menghasilkan TBDL (10 pelanggaran pertama di atas) dicatat sebagai 'pelanggaran akumulasi'.
- Pelanggaran 1 hingga 5: Jika terjadi TBDL, tendangan diambil sesuai prosedur biasa (dengan tembok pertahanan).
- Pelanggaran ke-6 dan Seterusnya: Setiap pelanggaran TBDL berikutnya dalam babak yang sama (ke-6, ke-7, dst.) menghasilkan Tendangan Bebas Langsung Tanpa Tembok Pertahanan dari Titik Penalti Kedua (10 meter).
- Reset: Pelanggaran akumulasi di-reset di akhir babak pertama, tetapi tidak di-reset di perpanjangan waktu.
Sanksi Disiplin (Kartu Kuning dan Kartu Merah)
Wasit memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi melalui kartu kuning (peringatan) atau kartu merah (pengusiran).
Kartu Kuning (Peringatan)
Diberikan kepada pemain (termasuk pemain cadangan dan ofisial tim) karena tindakan berikut:
- Perilaku tidak sportif (Unsporting Behaviour).
- Protes (Dissent) terhadap keputusan wasit.
- Melanggar prosedur pergantian pemain berulang kali.
- Terus-menerus melanggar Peraturan Permainan.
- Gagal menghormati jarak yang diwajibkan saat Tendangan Bebas atau Tendangan Ke Dalam.
- Sengaja meninggalkan atau memasuki lapangan tanpa izin wasit.
Kartu Merah (Pengusiran)
Diberikan kepada pemain (termasuk pemain cadangan atau ofisial tim) karena pelanggaran serius:
- Pelanggaran Serius (Serious Foul Play), seperti tekel keras yang membahayakan.
- Perilaku Kekerasan (Violent Conduct), termasuk memukul atau meludahi lawan.
- Menggigit atau meludahi siapa pun.
- Melontarkan kata-kata atau isyarat yang menyinggung, menghina, atau kasar.
- Mencegah gol secara ilegal dengan tangan (Denying an obvious goal-scoring opportunity - DOGSO) di luar area penalti.
- Mencegah peluang gol yang jelas (DOGSO) dengan pelanggaran yang dapat dihukum dengan TBDL (termasuk tekel dari belakang).
- Menerima kartu kuning kedua dalam pertandingan yang sama.
Sanksi Disiplin Utama
Konsekuensi Kartu Merah
Pemain yang dikeluarkan (kartu merah) harus meninggalkan area teknis dan bangku cadangan. Timnya harus bermain dengan satu pemain kurang selama dua menit. Setelah dua menit, pemain pengganti dapat masuk. Namun, jika tim lawan mencetak gol selama periode dua menit tersebut, tim yang terkena kartu merah dapat memasukkan pemain pengganti segera setelah gol.
Peraturan 13: Tendangan Bebas
Tendangan bebas dibagi menjadi dua kategori: Tendangan Bebas Langsung (TBDL) dan Tendangan Bebas Tidak Langsung (TBTL).
Tendangan Bebas Langsung (TBDL)
TBDL diberikan untuk pelanggaran yang masuk kategori akumulasi (lihat Peraturan 12). Gol dapat dicetak secara langsung dari TBDL ke gawang lawan.
Tendangan Bebas Tidak Langsung (TBTL)
TBTL diberikan untuk pelanggaran non-kontak (misalnya, pelanggaran 4 detik kiper, backpass, atau pelanggaran kartu kuning non-kontak). Gol tidak dapat dicetak secara langsung; bola harus menyentuh pemain lain sebelum masuk gawang.
Prosedur Umum Tendangan Bebas
- Jarak: Semua pemain lawan harus berada minimal 5 meter dari bola.
- Batasan Waktu: Tendangan bebas harus dilakukan dalam waktu 4 detik setelah pemain siap mengambilnya. Jika melebihi 4 detik, TBTL diberikan kepada tim lawan.
- Lokasi: Jika TBDL diberikan di dalam area penalti oleh tim bertahan, TBDL menjadi Tendangan Penalti. Jika TBTL diberikan di dalam area penalti oleh tim menyerang, TBTL diambil dari garis area penalti terdekat.
Prosedur Khusus: Tendangan Bebas Akumulasi Ke-6 (dari 10 Meter)
Ketika tim mencapai pelanggaran akumulasi keenam dalam satu babak, semua TBDL berikutnya diambil dari Titik Penalti Kedua (10 meter), kecuali jika pelanggaran terjadi lebih dekat ke gawang lawan, dalam hal ini tim yang menyerang dapat memilih mengambil dari lokasi pelanggaran atau dari 10 meter.
- Pemain penyerang harus diidentifikasi.
- Hanya penjaga gawang tim bertahan dan pemain penyerang yang diizinkan berada di depan garis 5 meter.
- Tidak ada tembok pertahanan.
Peraturan 14: Tendangan Penalti
Tendangan penalti diberikan ketika pemain melakukan pelanggaran TBDL di dalam area penalti mereka sendiri.
Prosedur Pengambilan Penalti
- Bola ditempatkan di Titik Penalti Pertama (6 meter).
- Pemain yang akan menendang harus diidentifikasi dengan jelas.
- Penjaga gawang bertahan harus tetap di garis gawangnya sampai bola ditendang.
- Semua pemain lain (selain penendang dan kiper) harus berada di luar area penalti, di belakang atau di samping titik penalti, dan minimal 5 meter dari bola.
- Tendangan harus dilakukan dalam waktu 4 detik.
Pelanggaran Selama Penalti
Jika pemain bertahan melanggar aturan dan gol dicetak, gol disahkan. Jika gol tidak dicetak, penalti diulang. Jika penendang melanggar aturan, tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan.
Peraturan 15: Tendangan Ke Dalam (Kick-In)
Futsal tidak menggunakan lemparan ke dalam (throw-in). Ketika bola melewati Garis Sisi, permainan dilanjutkan dengan Tendangan Ke Dalam.
Prosedur dan Aturan 4 Detik
- Bola harus diletakkan tepat di atas Garis Sisi di tempat bola keluar.
- Pemain yang mengambil harus menendang bola (tidak boleh melempar). Minimal sebagian kaki harus berada di luar atau di atas Garis Sisi.
- Waktu: Tendangan harus dilakukan dalam waktu 4 detik. Kegagalan akan mengakibatkan Tendangan Ke Dalam diberikan kepada tim lawan.
- Jarak: Pemain lawan harus berada minimal 5 meter dari titik Tendangan Ke Dalam.
- Gol Langsung: Gol tidak dapat dicetak secara langsung dari Tendangan Ke Dalam. Jika bola masuk ke gawang lawan tanpa menyentuh pemain lain, Tendangan Gawang diberikan. Jika masuk ke gawang sendiri, Tendangan Sudut diberikan kepada lawan.
Peraturan 16: Tendangan Gawang (Goal Clearance)
Ketika bola melewati Garis Gawang setelah terakhir disentuh oleh pemain penyerang, permainan dilanjutkan dengan Tendangan Gawang. Berbeda dengan sepak bola, Tendangan Gawang di futsal dilakukan dengan melempar bola (bukan menendang).
Prosedur dan Batasan
- Penjaga gawang melempar atau menggelindingkan bola dari dalam area penalti.
- Bola dianggap dalam permainan segera setelah meninggalkan area penalti.
- Waktu: Kiper harus melepaskan bola dalam waktu 4 detik. Jika lebih, TBTL diberikan kepada tim lawan.
- Gol Langsung: Gol tidak dapat dicetak secara langsung ke gawang lawan dari Tendangan Gawang.
- Pemain Lawan: Pemain lawan harus berada di luar area penalti sampai bola dalam permainan.
Peraturan 17: Tendangan Sudut (Corner Kick)
Tendangan Sudut diberikan ketika bola melewati Garis Gawang setelah terakhir disentuh oleh pemain bertahan.
Prosedur
- Bola diletakkan di dalam busur sudut terdekat.
- Tendangan harus dilakukan dalam waktu 4 detik.
- Jarak: Pemain lawan harus menjaga jarak minimal 5 meter dari busur sudut.
- Gol Langsung: Gol dapat dicetak secara langsung dari Tendangan Sudut.
- Jika Tendangan Sudut tidak dilakukan dalam 4 detik, Tendangan Gawang diberikan kepada tim lawan.
Prosedur Wajib Tambahan dan Keputusan Wasit
Manajemen Waktu yang Ketat (Four-Second Rule)
Aturan 4 detik adalah elemen fundamental yang mendorong permainan cepat di futsal. Aturan ini berlaku untuk hampir semua fase restart: Tendangan Ke Dalam, Tendangan Sudut, Tendangan Bebas, dan Tendangan Gawang. Wasit atau ofisial ketiga (dengan perangkat digital) bertugas memastikan penalti 4 detik ini diterapkan secara konsisten. Kegagalan mematuhi 4 detik selalu menghasilkan Tendangan Bebas Tidak Langsung atau serah terima bola kepada tim lawan.
Intervensi Wasit dan Keuntungan
Wasit memiliki diskresi untuk menerapkan 'keuntungan' (advantage) pada pelanggaran TBDL, terutama jika tim yang dilanggar tetap memiliki peluang menyerang yang baik. Namun, jika pelanggaran tersebut seharusnya menghasilkan kartu merah, wasit harus menghentikan permainan segera untuk memberikan sanksi.
Penanganan Cedera
Jika seorang pemain cedera, wasit dapat menghentikan permainan. Pemain yang menerima perawatan harus meninggalkan lapangan secepat mungkin (kecuali cedera kiper atau tabrakan parah) dan hanya dapat kembali setelah permainan dimulai ulang. Ini mencegah tim dari membuang waktu dengan cedera palsu, sesuai dengan sifat 'stop clock' futsal.
Prosedur Ganti Bola Cepat
Karena pentingnya waktu, ofisial ketiga bertanggung jawab menyediakan bola pengganti secara instan untuk memastikan permainan dimulai ulang secepat mungkin setelah bola keluar lapangan. Kecepatan restart adalah inti dari peraturan futsal.
Klarifikasi DOGSO (Denying an Obvious Goal-Scoring Opportunity)
Dalam futsal, konsep DOGSO sering terjadi dengan cepat. Jika pemain di lapangan (bukan kiper di area penaltinya) mencegah gol dengan tangan secara sengaja, kartu merah wajib diberikan. Jika pelanggaran DOGSO dilakukan dengan menjegal atau menahan, kartu merah juga wajib diberikan, kecuali jika wasit memberikan penalti, dalam hal ini sanksi disiplin dapat dikurangi menjadi kartu kuning (jika dilakukan tanpa upaya berlebihan).
Ringkasan Batasan Kiper
Untuk menekankan keunikan peran kiper futsal, berikut adalah rangkuman larangan utama:
- Tidak boleh mengontrol bola di area penalti selama lebih dari 4 detik.
- Tidak boleh menyentuh bola dengan tangan/lengan di luar area penalti.
- Tidak boleh menerima bola kembali dari rekan setim di area penalti, kecuali bola telah disentuh lawan.
- Jika kiper menendang bola, bola harus melewati garis tengah lapangan sebelum disentuh oleh pemain lawan atau rekan setimnya (berlaku untuk Tendangan Gawang).
Kepatuhan yang cermat terhadap 18 Peraturan Permainan Futsal ini menjamin permainan yang cepat, berintensitas tinggi, dan adil. Pemahaman mendalam tentang akumulasi pelanggaran dan batasan waktu 4 detik merupakan kunci bagi setiap pemain, pelatih, dan ofisial untuk sukses dalam olahraga ini.