Panduan Niat Sholat Wajib 5 Waktu

Ilustrasi Sholat Ilustrasi seseorang sedang berdiri dalam posisi sholat di atas sajadah, menghadap ke arah kiblat.

Niat merupakan rukun pertama dan pilar utama dalam setiap ibadah, termasuk sholat. Tanpa niat, sebuah amalan tidak akan memiliki nilai di hadapan Allah SWT. Niat adalah tekad yang muncul di dalam hati untuk melaksanakan suatu perbuatan dengan tujuan mendekatkan diri kepada-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang sangat fundamental, "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." Hadis ini menegaskan bahwa niat menjadi pembeda antara ibadah dan kebiasaan, serta penentu kualitas dan diterimanya suatu amal.

Dalam konteks sholat, niat berfungsi untuk tiga hal utama. Pertama, untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, misalnya membedakan sholat Dzuhur dengan sholat Ashar. Kedua, untuk membedakan antara ibadah wajib (fardhu) dengan ibadah sunnah. Ketiga, untuk menegaskan tujuan utama beribadah, yaitu semata-mata karena Allah SWT (lillahi ta'ala). Tempat niat adalah di dalam hati, dan waktu yang paling utama untuk menghadirkannya adalah saat takbiratul ihram, yaitu ketika mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai sholat.

Memahami Konsep Niat dalam Sholat

Secara bahasa, niat (النية) berarti maksud atau tujuan. Secara istilah syariat, niat adalah kehendak hati untuk melakukan suatu ibadah demi meraih ridha Allah SWT. Para ulama, khususnya dalam mazhab Syafi'i, menjelaskan bahwa niat sholat wajib harus mencakup tiga unsur pokok:

  1. Qashdul Fi'li ( قصد الفعل ): Menyengaja melakukan perbuatan sholat. Hal ini diekspresikan dengan lafaz "Ushalli" yang berarti "aku berniat sholat".
  2. Ta'yin ( التعيين ): Menentukan jenis sholat yang akan dikerjakan secara spesifik, misalnya sholat "Dzuhur" atau sholat "Ashar". Tidak cukup hanya berniat "sholat fardhu" secara umum.
  3. Fardhiyyah ( الفرضية ): Menegaskan bahwa sholat yang dikerjakan adalah sholat fardhu atau wajib. Ini ditandai dengan kata "Fardhan".

Meskipun tempat niat sesungguhnya adalah di dalam hati, melafazkan niat (talaffuzh binniyyah) sebelum takbiratul ihram dianggap sunnah oleh sebagian besar ulama mazhab Syafi'i. Tujuannya adalah untuk membantu hati agar lebih fokus dan mantap dalam menghadirkan niat. Lafaz yang diucapkan menjadi penegas dari apa yang telah terbesit di dalam hati. Namun, yang menjadi rukun dan wajib adalah niat di dalam hati. Jika seseorang melafazkan niat sholat Dzuhur tetapi hatinya berniat sholat Ashar, maka yang sah adalah niat di dalam hatinya, yaitu sholat Ashar.


1. Niat Sholat Subuh (2 Rakaat)

Sholat Subuh adalah sholat fardhu yang dilaksanakan setelah terbit fajar shadiq hingga menjelang matahari terbit. Sholat ini terdiri dari dua rakaat dan memiliki keutamaan yang sangat besar, disaksikan oleh para malaikat malam dan malaikat siang.

a. Niat Sholat Subuh Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta'ala."

b. Niat Sholat Subuh Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah ta'ala."

c. Niat Sholat Subuh Sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah ta'ala."

2. Niat Sholat Dzuhur (4 Rakaat)

Sholat Dzuhur dilaksanakan ketika matahari telah tergelincir ke arah barat hingga bayangan suatu benda sama panjang dengan benda itu sendiri. Sholat ini merupakan sholat fardhu pertama yang dilaksanakan pada siang hari, terdiri dari empat rakaat.

a. Niat Sholat Dzuhur Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta'ala."

b. Niat Sholat Dzuhur Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah ta'ala."

c. Niat Sholat Dzuhur Sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah ta'ala."

3. Niat Sholat Ashar (4 Rakaat)

Waktu sholat Ashar dimulai setelah waktu Dzuhur berakhir, yaitu ketika panjang bayangan benda melebihi panjang benda itu sendiri, dan berlangsung hingga matahari terbenam. Sholat Ashar, yang juga disebut sholat wustha (pertengahan), memiliki empat rakaat dan ditekankan untuk dijaga.

a. Niat Sholat Ashar Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta'ala."

b. Niat Sholat Ashar Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah ta'ala."

c. Niat Sholat Ashar Sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah ta'ala."

4. Niat Sholat Maghrib (3 Rakaat)

Sholat Maghrib adalah penanda berakhirnya siang dan dimulainya malam. Waktunya dimulai sejak terbenamnya seluruh piringan matahari hingga hilangnya mega merah di ufuk barat. Sholat ini memiliki keunikan dengan jumlah tiga rakaat.

a. Niat Sholat Maghrib Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta'ala."

b. Niat Sholat Maghrib Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah ta'ala."

c. Niat Sholat Maghrib Sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah ta'ala."

5. Niat Sholat Isya (4 Rakaat)

Sholat Isya adalah sholat fardhu terakhir dalam sehari semalam. Waktunya dimulai setelah hilangnya mega merah di ufuk barat hingga terbit fajar shadiq. Sholat ini terdiri dari empat rakaat dan menutup rangkaian ibadah sholat wajib harian.

a. Niat Sholat Isya Sendiri (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta'ala."

b. Niat Sholat Isya Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah ta'ala."

c. Niat Sholat Isya Sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah ta'ala."

Penjelasan Mendalam Komponen Niat

Setiap kata dalam lafaz niat memiliki makna dan fungsi yang penting. Mari kita bedah satu per satu untuk memahami kedalamannya:

Pentingnya Menghadirkan Niat dengan Benar

Menghadirkan niat dengan benar sebelum memulai sholat adalah kunci untuk meraih kekhusyukan. Niat yang mantap membantu pikiran untuk beralih dari urusan duniawi dan fokus sepenuhnya kepada Allah SWT. Ketika hati dan lisan selaras dalam menyatakan niat, maka jiwa akan lebih siap untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta.

Proses berniat adalah momen transisi yang sakral. Ia adalah gerbang yang memisahkan antara kesibukan dunia dan keagungan ibadah. Oleh karena itu, luangkan waktu sejenak sebelum takbiratul ihram untuk memantapkan hati, memahami sholat apa yang akan dikerjakan, berapa rakaatnya, dan untuk siapa ibadah ini dipersembahkan. Dengan niat yang lurus dan tulus, semoga setiap gerakan dan bacaan dalam sholat kita diterima oleh Allah SWT sebagai amalan yang penuh berkah. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage