Mencari Cahaya di Keheningan Malam
Niat Sholat Tahajud: Panduan Lengkap & Keutamaannya
Di kala sebagian besar manusia terlelap dalam tidurnya, ada momen-momen istimewa yang terbentang di sepertiga malam terakhir. Inilah waktu di mana pintu-pintu langit terbuka lebar, doa-doa diijabah, dan rahmat Allah SWT turun melimpah. Pada saat inilah, hamba-hamba yang rindu akan Tuhannya bangun untuk mendirikan Sholat Tahajud, sebuah ibadah sunnah yang memiliki kedudukan sangat mulia. Fondasi dari ibadah yang penuh khusyuk ini adalah niat—sebuah ikrar suci dalam hati yang mengarahkan setiap gerakan dan bacaan semata-mata untuk Allah SWT. Memahami secara mendalam tentang niat sholat tahajud adalah langkah pertama untuk meraih keutamaan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya.
Sholat Tahajud bukanlah sekadar rutinitas gerakan fisik. Ia adalah dialog intim antara seorang hamba dengan Sang Pencipta. Ia adalah oase spiritual di tengah gurun kesibukan duniawi. Namun, tanpa niat yang lurus dan tulus, ibadah ini bisa kehilangan ruhnya. Niat menjadi pembeda antara kebiasaan dan ibadah, antara gerakan kosong dan pengabdian yang mendalam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya menghafal lafal niatnya, tetapi juga meresapi makna dan menatanya di dalam sanubari sebelum mengangkat tangan untuk takbiratul ihram.
Memahami Makna dan Kedudukan Niat dalam Ibadah
Sebelum kita membahas secara spesifik lafal niat sholat tahajud, mari kita selami terlebih dahulu esensi dari niat itu sendiri. Dalam terminologi syariat, niat (النية) adalah kehendak atau maksud di dalam hati untuk melakukan suatu perbuatan ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Niat adalah ruh dari segala amal, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang sangat fundamental dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan."
Hadis ini menegaskan posisi niat yang sangat sentral. Sebuah amalan, betapapun terlihat agung di mata manusia, bisa menjadi sia-sia di hadapan Allah jika niatnya tidak lurus. Sebaliknya, amalan yang mungkin terlihat kecil, bisa bernilai sangat besar jika dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah Ta'ala. Dalam konteks Sholat Tahajud, niat inilah yang membedakan antara seseorang yang terbangun karena tidak bisa tidur lalu sholat, dengan seseorang yang sengaja memasang alarm dan berjuang melawan kantuknya untuk bermunajat kepada Rabb-nya.
Tempat Niat adalah di Hati
Para ulama sepakat bahwa tempat niat adalah di dalam hati (al-qalb). Melafalkan niat dengan lisan (talfuzh binniyah) bukanlah sebuah kewajiban. Niat yang sesungguhnya adalah getaran di dalam jiwa yang menegaskan: "Aku bangun di malam ini untuk mendirikan sholat sunnah Tahajud sebanyak dua rakaat karena mengharap ridha Allah." Kehendak inilah yang menjadi syarat sahnya ibadah.
Meskipun demikian, sebagian ulama dari mazhab Syafi'i berpendapat bahwa melafalkan niat hukumnya sunnah. Tujuannya adalah untuk membantu lisan menegaskan apa yang ada di dalam hati, sehingga terjadi sinkronisasi antara hati dan ucapan. Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih fokus dan memantapkan niatnya, terutama bagi mereka yang terkadang pikirannya mudah teralihkan. Namun, yang terpenting untuk diingat adalah jangan sampai kita terjebak pada perdebatan lafal hingga melupakan esensi niat yang ada di dalam hati. Jika hati sudah berniat, maka sholatnya sah, meskipun lisannya tidak mengucapkannya.
Lafal Niat Sholat Tahajud dan Maknanya
Bagi mereka yang ingin memantapkan niat dengan melafalkannya, berikut adalah bacaan niat Sholat Tahajud untuk dua rakaat yang umum diamalkan. Penting untuk tidak hanya melafalkannya, tetapi juga memahami arti dari setiap kata yang diucapkan agar kekhusyukan semakin bertambah.
Niat Sholat Tahajud Dua Rakaat
Berikut lafal niat sholat tahajud dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:
أُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Mari kita bedah makna dari setiap frasa dalam lafal niat tersebut untuk pemahaman yang lebih dalam:
- Ushalli (أُصَلِّى): Kata ini berarti "Aku sholat" atau "Aku berniat sholat". Ini adalah pernyataan kehendak yang mengawali seluruh rangkaian ibadah.
- Sunnatan (سُنَّةً): Berarti "sebagai sunnah". Ini menegaskan status hukum dari sholat yang akan dikerjakan, yaitu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, bukan sholat fardhu.
- At-Tahajjudi (التَّهَجُّدِ): Kata ini secara spesifik menunjuk pada nama sholat yang akan dikerjakan, yaitu Sholat Tahajud. Tahajud sendiri berasal dari kata "hajada" yang berarti tidur, dan "tahajjada" yang berarti bangun dari tidur. Ini mengisyaratkan bahwa sholat ini idealnya dilakukan setelah bangun dari tidur di malam hari.
- Rak'ataini (رَكْعَتَيْنِ): Berarti "dua rakaat". Ini adalah penentuan jumlah rakaat yang akan dikerjakan dalam satu kali salam. Sholat Tahajud lazimnya dikerjakan dalam satuan dua rakaat.
- Lillāhi Ta'ālā (لِلّٰهِ تَعَالَى): Ini adalah bagian terpenting dari niat, yang berarti "karena Allah Yang Maha Tinggi". Frasa ini adalah deklarasi keikhlasan, bahwa seluruh ibadah yang dilakukan bukan karena ingin dilihat manusia (riya'), bukan karena mengharap pujian, atau tujuan duniawi lainnya, melainkan murni untuk mencari keridhaan Allah SWT semata.
Dengan memahami setiap elemen dari lafal niat ini, kita tidak lagi hanya sekadar mengucapkan kalimat tanpa makna. Kita sedang melakukan sebuah ikrar suci di hadapan Allah, menegaskan tujuan dan bentuk ibadah yang akan kita laksanakan.
Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Sholat Tahajud
Setelah niat terpatri di dalam hati, aspek penting selanjutnya adalah mengetahui kapan waktu terbaik untuk melaksanakan sholat yang mulia ini. Secara umum, waktu Sholat Tahajud terbentang setelah selesai sholat Isya hingga terbit fajar (masuk waktu Subuh). Namun, ada pembagian waktu di malam hari yang memiliki tingkat keutamaan yang berbeda-beda.
Para ulama membagi malam menjadi tiga bagian:
- Sepertiga Malam Pertama: Waktu ini dimulai setelah sholat Isya hingga sekitar pukul 10 atau 11 malam. Melaksanakan Tahajud di waktu ini adalah baik, namun keutamaannya berada di tingkat paling dasar.
- Sepertiga Malam Kedua: Waktu ini berkisar antara pukul 11 malam hingga pukul 1 dini hari. Sholat Tahajud di waktu ini lebih utama daripada di sepertiga malam pertama, karena suasana lebih hening dan godaan untuk tidur semakin besar.
- Sepertiga Malam Terakhir: Inilah waktu yang paling utama dan paling istimewa. Waktu ini biasanya dimulai dari pukul 1 dini hari hingga menjelang masuknya waktu Subuh. Inilah waktu di mana Allah SWT turun ke langit dunia.
Keutamaan sepertiga malam terakhir ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian Dia berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'"
Hadis ini merupakan motivasi terbesar bagi setiap muslim untuk berjuang bangun di waktu mustajab ini. Ini adalah "prime time" spiritual, di mana Allah SWT sendiri yang memanggil hamba-hamba-Nya untuk meminta, berdoa, dan bertaubat. Merasakan kehadiran dan panggilan ini akan membuat perjuangan melawan rasa kantuk menjadi jauh lebih ringan dan bermakna.
Tata Cara Sholat Tahajud yang Lengkap dan Khusyuk
Pelaksanaan Sholat Tahajud pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya, yang membedakan adalah niat dan waktu pelaksanaannya. Sholat ini dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal tidak terbatas, namun lazimnya dilakukan dalam kelipatan dua rakaat dan diakhiri dengan Sholat Witir. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan Sholat Tahajud dua rakaat.
Langkah-langkah Pelaksanaan Sholat Tahajud:
1. Persiapan Awal
Langkah pertama adalah bangun dari tidur. Berniatlah sejak sebelum tidur untuk bangun melaksanakan Tahajud. Setelah bangun, dianjurkan untuk membaca doa bangun tidur, kemudian membersihkan diri dan berwudhu dengan sempurna. Menyempurnakan wudhu adalah kunci untuk membuka pintu kekhusyukan dalam sholat.
2. Menghadirkan Niat
Berdirilah menghadap kiblat dengan tenang. Kosongkan pikiran dari urusan dunia. Fokuskan hati dan jiwa Anda sepenuhnya kepada Allah SWT. Inilah saatnya untuk memantapkan niat sholat tahajud di dalam hati. Anda bisa melafalkannya secara lirih seperti yang telah dijelaskan sebelumnya untuk membantu konsentrasi.
3. Takbiratul Ihram
Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" (Allah Maha Besar). Saat mengucapkan takbir ini, tanamkan dalam hati keagungan Allah dan kecilnya diri kita serta segala urusan dunia di hadapan-Nya.
4. Membaca Doa Iftitah dan Al-Fatihah
Setelah takbiratul ihram, letakkan tangan di atas dada dan bacalah doa Iftitah. Kemudian, lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dengan tartil (perlahan dan jelas), meresapi setiap ayatnya. Al-Fatihah adalah dialog langsung antara hamba dengan Tuhannya.
5. Membaca Surat Al-Qur'an
Setelah Al-Fatihah, bacalah surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Disunnahkan untuk membaca surat yang agak panjang jika mampu, karena Rasulullah SAW seringkali memanjangkan bacaan dalam sholat malamnya. Namun, jika tidak hafal, bacalah surat-surat pendek yang dikuasai. Kualitas kekhusyukan lebih utama daripada kuantitas panjangnya bacaan.
6. Ruku' dengan Tuma'ninah
Lakukan ruku' dengan punggung lurus sambil membaca tasbih "Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya) sebanyak minimal tiga kali. Lakukan dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
7. I'tidal dengan Tuma'ninah
Bangun dari ruku' (i'tidal) sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah" (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya). Saat berdiri tegak, bacalah "Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du."
8. Sujud dengan Penuh Penghayatan
Turun untuk sujud, posisi di mana seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya. Letakkan tujuh anggota badan (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki) di lantai. Bacalah tasbih sujud "Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya) minimal tiga kali. Perbanyaklah doa di dalam sujud ini, karena ini adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
9. Duduk di Antara Dua Sujud
Bangun dari sujud pertama dan duduklah dengan tenang (duduk iftirasy). Bacalah doa: "Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii." Doa ini berisi permohonan ampunan, rahmat, kecukupan, derajat, rezeki, petunjuk, kesehatan, dan maaf dari Allah.
10. Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan tata cara dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
11. Bangkit untuk Rakaat Kedua
Bangkit dari sujud untuk mengerjakan rakaat kedua. Lakukan semua gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah.
12. Tasyahud Akhir
Setelah sujud kedua di rakaat terakhir, duduklah untuk tasyahud akhir (duduk tawarruk). Bacalah bacaan tasyahud akhir, shalawat Ibrahimiyah, dan doa perlindungan dari empat perkara (siksa kubur, siksa neraka, fitnah kehidupan dan kematian, serta fitnah Dajjal).
13. Salam
Akhiri sholat dengan mengucapkan salam, menoleh ke kanan terlebih dahulu dengan ucapan "Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah," kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama. Dengan salam, selesailah rangkaian sholat dua rakaat.
Jika ingin melanjutkan lebih dari dua rakaat, maka setelah selesai dua rakaat pertama, berdirilah lagi untuk memulai dua rakaat berikutnya dengan niat dan tata cara yang sama. Lakukan ini sesuai dengan kemampuan. Sholat Tahajud ditutup dengan sholat ganjil, yaitu Sholat Witir, yang bisa dikerjakan satu atau tiga rakaat.
Doa Pilihan Setelah Sholat Tahajud
Setelah menyelesaikan sholat, janganlah terburu-buru beranjak. Inilah waktu emas untuk berdzikir, beristighfar, dan memanjatkan doa. Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa yang sangat indah untuk dibaca setelah Sholat Tahajud. Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan mencakup permohonan cahaya dan pujian yang menyeluruh kepada Allah SWT.
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqaa'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan nabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu 'alaihi wa sallama haqqun, wassaa'atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a'lantu, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah penguasa langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau adalah kebenaran, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar, Muhammad SAW adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya karena-Mu aku berdebat, dan hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah Yang Terdahulu dan Engkaulah Yang Terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau."
Selain doa ma'tsur (berasal dari Nabi) di atas, ini adalah saat yang tepat untuk mencurahkan segala isi hati kepada Allah SWT. Berdoalah dengan bahasa yang paling Anda pahami, sampaikan segala keluh kesah, harapan, dan permohonan ampunan. Bicaralah kepada Allah seolah-olah Dia berada di hadapan Anda, karena Dia Maha Mendengar dan Maha Dekat.
Keutamaan dan Manfaat Agung Sholat Tahajud
Mengapa Sholat Tahajud memiliki kedudukan yang begitu istimewa? Karena ia adalah ibadah yang penuh dengan pengorbanan. Mengorbankan waktu istirahat yang paling nikmat untuk berdiri menghadap Allah. Pengorbanan inilah yang diganjar dengan berbagai keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
1. Diangkatnya Derajat ke Tempat yang Terpuji
Allah SWT secara khusus menyebut Sholat Tahajud dalam Al-Qur'an dan menjanjikan kedudukan yang mulia bagi para pelakunya. Dalam Surat Al-Isra ayat 79, Allah berfirman:
"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Tempat yang terpuji (maqaman mahmudan) ini ditafsirkan oleh para ulama sebagai kedudukan yang mulia di dunia dan akhirat, termasuk syafaat agung yang akan diberikan kepada Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.
2. Sarana Terkabulnya Doa
Seperti yang telah disebutkan dalam hadis tentang turunnya Allah ke langit dunia, sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Orang yang mendirikan Tahajud berada di posisi terbaik untuk memanjatkan doa dan harapannya, dengan peluang besar untuk diijabah oleh Allah SWT.
3. Penghapus Dosa dan Pencegah Perbuatan Maksiat
Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah sholat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shalih sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus kesalahan-kesalahan, dan pencegah dari perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi). Sholat Tahajud berfungsi sebagai pembersih spiritual harian, menggugurkan dosa-dosa kecil, dan membentengi diri dari godaan untuk berbuat maksiat di keesokan harinya.
4. Memberikan Ketenangan Jiwa dan Pikiran
Di tengah hiruk pikuk dan tekanan hidup, malam hari adalah waktu untuk beristirahat. Namun, istirahat spiritual melalui Sholat Tahajud memberikan ketenangan yang jauh lebih mendalam. Bermunajat di keheningan malam, menyerahkan segala urusan kepada Allah, akan memberikan kelapangan dada, mengurangi stres, dan menumbuhkan rasa optimisme serta tawakal yang kuat.
5. Menjadi Tanda Orang-Orang Bertakwa
Allah SWT menggambarkan ciri-ciri hamba-Nya yang bertakwa (muttaqin) dalam Al-Qur'an, dan salah satunya adalah mereka yang sedikit tidur di waktu malam untuk beribadah. Dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 15-18, disebutkan bahwa penghuni surga adalah mereka yang "di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)."
Tips Membangun Kebiasaan Sholat Tahajud
Membangun kebiasaan Sholat Tahajud memang tidak mudah dan membutuhkan perjuangan. Namun, dengan niat yang kuat dan strategi yang tepat, insyaAllah akan menjadi lebih mudah. Berikut beberapa tips praktis:
- Luruskan Niat: Ini adalah fondasi utama. Ingatkan diri Anda selalu bahwa Anda bangun bukan karena ingin menjadi orang hebat, tetapi murni karena cinta dan rindu kepada Allah. Niat sholat tahajud yang tulus akan menjadi bahan bakar utama.
- Tidur Lebih Awal: Hindari begadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Tidurlah lebih awal setelah sholat Isya agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dan lebih mudah untuk bangun di tengah malam.
- Lakukan Qailulah (Tidur Siang): Tidur siang sejenak, meskipun hanya 15-30 menit, dapat membantu memulihkan energi dan membuat badan lebih segar untuk bangun malam.
- Pasang Alarm: Gunakan alarm dan letakkan sedikit jauh dari jangkauan agar Anda terpaksa bangun untuk mematikannya.
- Mulai dari yang Sedikit: Jangan langsung memaksakan diri untuk sholat 11 rakaat. Mulailah dengan 2 rakaat Tahajud ditambah 1 rakaat Witir. Konsistensi jauh lebih penting daripada kuantitas. Jika sudah terbiasa, baru tingkatkan secara bertahap.
- Berwudhu Sebelum Tidur: Menjaga wudhu sebelum tidur akan membuat kita dijaga oleh malaikat dan lebih mudah untuk bangun beribadah.
- Berdoa Sebelum Tidur: Mintalah kepada Allah agar dibangunkan untuk melaksanakan Sholat Tahajud. Kekuatan doa tidak bisa diremehkan.
Sholat Tahajud adalah sebuah perjalanan spiritual yang indah. Ia adalah hadiah dari Allah bagi hamba-hamba pilihan-Nya yang mau menukarkan kenyamanan tidurnya dengan kenikmatan berduaan bersama-Nya. Semua ini berawal dari sebuah titik krusial: niat sholat tahajud yang terpatri kuat di dalam hati. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan untuk menjadi ahli tahajud, yang senantiasa merindukan perjumpaan dengan-Nya di keheningan malam.