Ilustrasi seorang musafir melakukan sholat di perjalanan Musafir

Panduan Lengkap Niat Sholat Jamak dan Qasar

Islam adalah agama yang memberikan kemudahan bagi para pemeluknya. Salah satu bentuk kemudahan yang paling nyata adalah adanya rukhsah atau keringanan dalam beribadah, terutama saat seseorang berada dalam kondisi tertentu seperti bepergian jauh (safar). Dua bentuk rukhsah yang paling dikenal dalam pelaksanaan sholat fardhu adalah Sholat Jamak dan Sholat Qasar. Keringanan ini bukan hanya sekadar kemudahan, tetapi juga wujud kasih sayang Allah SWT agar hamba-Nya tetap dapat menjalankan kewajiban sholat tanpa merasa terbebani.

Memahami konsep, syarat, dan tata cara pelaksanaannya, terutama mengenai niat sholat jamak dan qasar, adalah hal yang sangat penting. Niat merupakan rukun sholat yang membedakan satu ibadah dengan ibadah lainnya, dan kekeliruan dalam niat dapat mempengaruhi keabsahan sholat itu sendiri. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan komprehensif segala hal yang berkaitan dengan sholat jamak dan qasar, dengan fokus utama pada lafal niat yang benar beserta penjelasannya.

Memahami Konsep Rukhsah dalam Ibadah

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami fondasi dari sholat jamak dan qasar, yaitu konsep rukhsah. Secara bahasa, rukhsah berarti keringanan, kemudahan, atau dispensasi. Dalam istilah syariat, rukhsah adalah hukum yang ditetapkan berbeda dari dalil yang ada karena adanya suatu uzur atau halangan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..."

(QS. Al-Baqarah: 185)

Ayat ini menjadi dasar bahwa prinsip ajaran Islam adalah kemudahan. Rasulullah SAW juga sangat menyukai ketika umatnya mengambil keringanan yang telah Allah berikan, sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah suka apabila rukhsah (keringanan)-Nya diambil (dilaksanakan) sebagaimana Dia benci apabila maksiat kepada-Nya dilakukan." (HR. Ahmad). Sholat jamak dan qasar adalah manifestasi nyata dari prinsip ini, yang secara khusus diberikan kepada para musafir.

Definisi Sholat Jamak dan Sholat Qasar

Untuk menghindari kebingungan, kita perlu membedakan antara Sholat Jamak dan Sholat Qasar. Keduanya adalah bentuk keringanan yang berbeda, meskipun seringkali dilakukan secara bersamaan.

Seorang musafir dapat memilih untuk melakukan jamak saja, qasar saja, atau menggabungkan keduanya (jamak qasar), yang merupakan pilihan paling umum dan memberikan kemudahan paling maksimal.

Bagian 1: Sholat Jamak Secara Mendalam

Sholat Jamak terbagi menjadi dua jenis, tergantung pada waktu pelaksanaannya. Pemilihan jenis jamak ini bergantung pada kemudahan dan kondisi musafir saat itu.

1. Jamak Taqdim (جمع التقديم)

Jamak Taqdim adalah menggabungkan dua sholat fardhu dan melaksanakannya di waktu sholat yang pertama. Contohnya:

Syarat Sah Jamak Taqdim:

  1. Niat Jamak pada Sholat Pertama: Niat untuk menjamak sholat kedua harus sudah ada di dalam hati saat takbiratul ihram sholat yang pertama (misalnya, saat memulai sholat Dzuhur).
  2. Tertib (Berurutan): Melaksanakan sholat yang pertama terlebih dahulu, baru kemudian sholat yang kedua. Dzuhur dulu baru Ashar, Maghrib dulu baru Isya.
  3. Al-Muwalah (Berkesinambungan): Tidak ada jeda yang terlalu lama antara sholat pertama dan sholat kedua. Jeda singkat seperti berwudhu karena batal dianggap tidak memutuskan muwalah. Namun, jeda lama seperti mengobrol, makan, atau melakukan aktivitas lain akan membatalkan keabsahan jamak taqdim.
  4. Uzur Masih Berlangsung: Sebab yang membolehkan jamak (seperti safar) masih berlangsung hingga takbiratul ihram sholat yang kedua.

Niat Sholat Jamak Taqdim

Berikut adalah lafal niat yang dapat diucapkan, namun yang terpenting adalah niat yang terlintas di dalam hati saat takbiratul ihram.

Niat Sholat Dzuhur Jamak Taqdim dengan Ashar

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhodh dhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an bil 'ashri jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat digabungkan dengan Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."

Setelah selesai sholat Dzuhur, langsung berdiri untuk sholat Ashar dengan niat berikut:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an bidh dhuhri jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat digabungkan dengan Dzuhur dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Maghrib Jamak Taqdim dengan Isya

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin majmuu'an bil 'isyaa'i jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat digabungkan dengan Isya dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."

Setelah selesai sholat Maghrib, langsung berdiri untuk sholat Isya dengan niat berikut:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an bil maghribi jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat digabungkan dengan Maghrib dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."

2. Jamak Ta'khir (جمع التأخير)

Jamak Ta'khir adalah menggabungkan dua sholat fardhu dan melaksanakannya di waktu sholat yang kedua. Contohnya:

Syarat Sah Jamak Ta'khir:

  1. Niat Jamak di Waktu Pertama: Seseorang harus berniat di dalam hatinya untuk melakukan jamak ta'khir saat waktu sholat yang pertama masih ada (misalnya, berniat akan menjamak Dzuhur ke waktu Ashar saat waktu Dzuhur masih berlangsung). Ini untuk membedakannya dari orang yang sengaja meninggalkan sholat.
  2. Uzur Masih Berlangsung: Sebab yang membolehkan jamak (seperti safar) masih ada hingga selesainya sholat yang kedua.

Berbeda dengan Jamak Taqdim, pada Jamak Ta'khir tidak disyaratkan harus tertib. Artinya, boleh mengerjakan Ashar dulu baru Dzuhur, atau Isya dulu baru Maghrib. Namun, mayoritas ulama menganjurkan untuk tetap mengerjakannya secara tertib (Dzuhur lalu Ashar, Maghrib lalu Isya) untuk keluar dari perbedaan pendapat.

Niat Sholat Jamak Ta'khir

Berikut adalah lafal niat yang bisa dilafalkan. Ingat, niat untuk mengakhirkan sholat ini harus sudah ada saat waktu sholat pertama masih tersedia.

Niat Sholat Dzuhur Jamak Ta'khir dengan Ashar

Dilaksanakan di waktu Ashar. Anda bisa memulai dengan Dzuhur terlebih dahulu:

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhodh dhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an bil 'ashri jam'a ta'khiirin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat digabungkan dengan Ashar dengan jamak ta'khir karena Allah Ta'ala."

Setelah selesai, dilanjutkan dengan sholat Ashar:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'ashri arba'a raka'aatin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Maghrib Jamak Ta'khir dengan Isya

Dilaksanakan di waktu Isya. Anda bisa memulai dengan Maghrib terlebih dahulu:

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin majmuu'an bil 'isyaa'i jam'a ta'khiirin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat digabungkan dengan Isya dengan jamak ta'khir karena Allah Ta'ala."

Setelah selesai, dilanjutkan dengan sholat Isya:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'isyaa'i arba'a raka'aatin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat karena Allah Ta'ala."

Bagian 2: Sholat Qasar Secara Mendalam

Sholat Qasar adalah keringanan untuk meringkas sholat empat rakaat (Dzuhur, Ashar, Isya) menjadi dua rakaat. Keringanan ini secara spesifik disebutkan dalam Al-Qur'an:

"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu."

(QS. An-Nisa': 101)

Meskipun ayat ini menyebutkan kondisi takut, para ulama bersepakat berdasarkan hadis-hadis shahih bahwa qasar diperbolehkan dalam perjalanan yang aman sekalipun. Ini adalah hadiah dari Allah yang sebaiknya diterima.

Syarat Sah Sholat Qasar:

  1. Perjalanan Jauh (Safar): Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai jarak minimal sebuah perjalanan bisa disebut safar yang membolehkan qasar. Pendapat yang paling populer di kalangan mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali adalah sekitar 81-89 kilometer. Perjalanan harus sudah dimulai dan keluar dari batas wilayah pemukiman.
  2. Tujuan Perjalanan yang Diperbolehkan: Perjalanan yang dilakukan bukan untuk tujuan maksiat.
  3. Niat Qasar saat Takbiratul Ihram: Niat untuk meringkas sholat menjadi dua rakaat harus ada di dalam hati ketika memulai sholat.
  4. Tidak Bermakmum pada Imam yang Sholat Sempurna (Itmam): Jika seorang musafir bermakmum kepada imam yang merupakan penduduk setempat (muqim) atau musafir lain yang sholatnya sempurna (tidak diqasar), maka ia wajib mengikuti imam dan menyempurnakan sholatnya menjadi empat rakaat.

Niat Sholat Qasar (Tanpa Jamak)

Ini dilakukan jika Anda ingin meringkas sholat tetapi mengerjakannya pada waktunya masing-masing.

Niat Sholat Dzuhur Qasar

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhodh dhuhri rak'ataini qosron lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Dzuhur dua rakaat dengan qasar karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Ashar Qasar

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'ashri rak'ataini qosron lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Ashar dua rakaat dengan qasar karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Isya Qasar

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'isyaa'i rak'ataini qosron lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Isya dua rakaat dengan qasar karena Allah Ta'ala."

Bagian 3: Sholat Jamak Qasar (Menggabungkan Keduanya)

Ini adalah bentuk keringanan yang paling sering dipraktikkan oleh para musafir, yaitu menggabungkan sholat (jamak) sekaligus meringkasnya (qasar). Praktik ini menggabungkan syarat-syarat dari jamak dan qasar. Sholat yang bisa dijamak qasar adalah Dzuhur dengan Ashar (masing-masing menjadi 2 rakaat), serta Maghrib dengan Isya (Maghrib tetap 3 rakaat, Isya menjadi 2 rakaat).

1. Jamak Taqdim Qasar

Mengerjakan sholat Dzuhur (2 rakaat) dan Ashar (2 rakaat) di waktu Dzuhur, atau mengerjakan sholat Maghrib (3 rakaat) dan Isya (2 rakaat) di waktu Maghrib. Syaratnya sama seperti Jamak Taqdim biasa, ditambah dengan syarat-syarat qasar.

Niat Sholat Jamak Taqdim Qasar

Dzuhur dan Ashar (di waktu Dzuhur)

Niat untuk sholat Dzuhur (2 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhodh dhuhri rak'ataini qosron majmuu'an bil 'ashri jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Dzuhur dua rakaat, qasar, digabungkan dengan Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."

Setelah salam, langsung berdiri untuk sholat Ashar (2 rakaat) dengan niat:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'ashri rak'ataini qosron majmuu'an bidh dhuhri jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Ashar dua rakaat, qasar, digabungkan dengan Dzuhur dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."
Maghrib dan Isya (di waktu Maghrib)

Niat untuk sholat Maghrib (tetap 3 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin majmuu'an bil 'isyaa'i jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat digabungkan dengan Isya dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."

Setelah salam, langsung berdiri untuk sholat Isya (2 rakaat) dengan niat:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'isyaa'i rak'ataini qosron majmuu'an bil maghribi jam'a taqdiimin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Isya dua rakaat, qasar, digabungkan dengan Maghrib dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala."

2. Jamak Ta'khir Qasar

Mengerjakan sholat Dzuhur (2 rakaat) dan Ashar (2 rakaat) di waktu Ashar, atau mengerjakan sholat Maghrib (3 rakaat) dan Isya (2 rakaat) di waktu Isya. Syaratnya sama seperti Jamak Ta'khir biasa, ditambah dengan syarat-syarat qasar.

Niat Sholat Jamak Ta'khir Qasar

Dzuhur dan Ashar (di waktu Ashar)

Niat untuk sholat Dzuhur (2 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhodh dhuhri rak'ataini qosron majmuu'an bil 'ashri jam'a ta'khiirin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Dzuhur dua rakaat, qasar, digabungkan dengan Ashar dengan jamak ta'khir karena Allah Ta'ala."

Setelah salam, langsung berdiri untuk sholat Ashar (2 rakaat) dengan niat:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'ashri rak'ataini qosron lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Ashar dua rakaat dengan qasar karena Allah Ta'ala."
Maghrib dan Isya (di waktu Isya)

Niat untuk sholat Maghrib (tetap 3 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin majmuu'an bil 'isyaa'i jam'a ta'khiirin lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat digabungkan dengan Isya dengan jamak ta'khir karena Allah Ta'ala."

Setelah salam, langsung berdiri untuk sholat Isya (2 rakaat) dengan niat:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli fardhol 'isyaa'i rak'ataini qosron lillaahi ta'aalaa. "Aku niat sholat fardhu Isya dua rakaat dengan qasar karena Allah Ta'ala."

Pembahasan Lanjutan dan Pertanyaan Umum

Dalam praktik sehari-hari, seringkali muncul berbagai pertanyaan spesifik seputar pelaksanaan sholat jamak dan qasar. Berikut adalah beberapa pembahasan tambahan untuk melengkapi pemahaman Anda.

Kapan Status Musafir Berakhir?

Seorang musafir boleh terus menjamak dan mengqasar sholat selama ia masih berada dalam perjalanan. Namun, status musafirnya akan berakhir dan ia harus sholat seperti biasa (itmam) jika:

Bagaimana Jika Musafir Bermakmum pada Imam Muqim?

Jika seorang musafir sholat berjamaah di belakang imam yang merupakan penduduk setempat (muqim) dan sholatnya sempurna, maka musafir tersebut wajib mengikuti imam dan menyempurnakan sholatnya. Ia tidak boleh mengqasar sholatnya menjadi dua rakaat. Misalnya, saat sholat Dzuhur, ia harus ikut sholat empat rakaat penuh. Namun, jika ia ingin menjamak, ia bisa melakukan sholat Ashar sendiri setelahnya (baik qasar maupun tidak).

Bagaimana Jika Imam Muqim Bermakmum pada Musafir?

Sebaliknya, jika seorang musafir menjadi imam dan ia berniat mengqasar sholatnya (misalnya Dzuhur dua rakaat), maka ia harus memberitahu makmum di belakangnya bahwa ia akan salam setelah dua rakaat. Setelah imam salam, makmum yang merupakan muqim (penduduk setempat) harus berdiri dan melanjutkan sholatnya sendiri hingga sempurna empat rakaat.

Bolehkah Menjamak Sholat Karena Hujan Lebat atau Sakit?

Ya, selain karena safar, sebagian ulama membolehkan menjamak sholat (bukan mengqasar) karena uzur lain. Di antaranya:

Penting untuk diingat bahwa keringanan menjamak karena selain safar ini tidak disertai dengan qasar. Sholat tetap dilakukan dengan jumlah rakaat penuh.

Penutup

Sholat jamak dan qasar adalah bukti nyata betapa indahnya ajaran Islam yang senantiasa memberikan solusi dan kemudahan bagi umatnya dalam kondisi apapun. Mempelajari dan mengamalkan rukhsah ini dengan benar, terutama dalam hal niat, adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala kemurahan-Nya. Kunci utama dari sahnya sholat jamak dan qasar terletak pada niat yang benar di dalam hati saat memulai sholat. Lafal yang disebutkan di atas adalah panduan untuk membantu memantapkan niat di hati.

Semoga panduan lengkap mengenai niat sholat jamak dan qasar ini dapat memberikan pencerahan, menghilangkan keraguan, dan membantu Anda dalam menjalankan ibadah sholat dengan lebih khusyuk dan tenang, terutama saat berada dalam perjalanan. Wallahu a'lam bish-shawab.

🏠 Kembali ke Homepage