Panduan Lengkap Doa Tahlil Ziarah Kubur
Ziarah kubur adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam, sarat akan hikmah untuk mengingatkan kita pada kefanaan dunia dan keabadian akhirat. Amalan ini menjadi jembatan spiritual untuk mendoakan para pendahulu yang telah berpulang, seraya memetik pelajaran berharga bagi diri sendiri. Inti dari ziarah adalah doa, dan salah satu rangkaian doa yang paling sering dilantunkan adalah doa tahlil ziarah kubur.
Artikel ini akan memandu Anda secara mendalam mengenai tata cara, adab, serta bacaan lengkap doa tahlil ziarah kubur. Tujuannya adalah agar setiap kunjungan ke pemakaman tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi sebuah ibadah yang khusyuk, penuh makna, dan diterima di sisi Allah SWT.
Makna dan Hikmah Ziarah Kubur
Sebelum melangkah pada bacaan doa, penting untuk memahami esensi dari ziarah kubur itu sendiri. Pada awalnya, Rasulullah SAW pernah melarang ziarah kubur untuk menjaga kemurnian akidah umat Islam yang baru dari sisa-sisa praktik jahiliyah. Namun, setelah akidah umat telah kokoh, beliau menganjurkannya. Sebagaimana sabda beliau:
"Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, meneteskan air mata, dan mengingatkan pada hari akhirat." (HR. Hakim)
Dari hadis ini, kita dapat memetik tiga hikmah utama ziarah kubur:
- Melembutkan Hati (Tarqiqul Qalb): Melihat deretan nisan yang membisu menyadarkan kita betapa rapuhnya kehidupan. Kekerasan hati yang timbul dari kesibukan duniawi dapat terkikis oleh perenungan di pusara.
- Mengingat Kematian (Tadzkirul Maut): Ziarah adalah pengingat paling efektif bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Ini mendorong kita untuk mempersiapkan bekal terbaik sebelum ajal menjemput.
- Mendoakan Ahli Kubur: Ini adalah tujuan utama bagi para peziarah. Doa dari yang masih hidup diyakini dapat memberikan manfaat dan keringanan bagi mereka yang telah berada di alam barzakh.
Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur yang Benar
Untuk memastikan ziarah kita sesuai dengan tuntunan syariat dan mendatangkan keberkahan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Adab ini mencakup persiapan, sikap di pemakaman, hingga doa yang dipanjatkan.
1. Persiapan Sebelum Berangkat
- Niat yang Ikhlas: Luruskan niat semata-mata karena Allah SWT, untuk mengingat kematian dan mendoakan ahli kubur, bukan untuk meminta-minta kepada kuburan.
- Berwudhu: Dianjurkan untuk dalam keadaan suci (memiliki wudhu) sebelum berangkat ke pemakaman.
- Berpakaian Sopan: Kenakan pakaian yang menutup aurat, bersih, dan tidak berlebihan sebagai bentuk penghormatan.
2. Saat Memasuki Area Pemakaman
Ketika memasuki gerbang pemakaman, disunnahkan untuk mengucapkan salam kepada seluruh penghuni kubur. Salam ini adalah doa keselamatan bagi mereka.
Salam Saat Memasuki Kuburan
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Assalāmu 'alaikum ahlad-diyāri minal mu'minīna wal muslimīn, wa innā insyā Allāhu bikum lāḥiqūn, as'alullāha lanā wa lakumul 'āfiyah.
"Keselamatan semoga tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim. Dan sesungguhnya kami, insya Allah, akan menyusul kalian. Aku memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian keselamatan."
3. Sikap di Samping Pusara
- Tidak Menduduki atau Menginjak Kuburan: Jaga kehormatan makam dengan tidak menduduki atau menginjaknya secara sengaja.
- Menjaga Ketenangan: Hindari berbicara hal-hal yang tidak perlu, tertawa terbahak-bahak, atau melakukan perbuatan sia-sia lainnya.
- Menghadap Kiblat Saat Berdoa: Saat memanjatkan doa untuk almarhum/almarhumah, dianjurkan untuk menghadap kiblat.
- Tidak Melakukan Perbuatan Syirik: Dilarang keras meminta pertolongan, berkah, atau hajat kepada penghuni kubur. Permintaan hanya ditujukan kepada Allah SWT.
Rangkaian Bacaan Doa Tahlil Ziarah Kubur
Setelah tiba di makam yang dituju dan melakukan adab-adab di atas, inilah saatnya untuk memulai rangkaian doa tahlil ziarah kubur. Rangkaian ini terdiri dari beberapa bacaan Al-Qur'an, zikir, dan doa yang pahalanya dihadiahkan kepada ahli kubur.
1. Pengantar dan Pengiriman Al-Fatihah (Tawassul)
Pembacaan tahlil biasanya diawali dengan menghadiahkan bacaan Al-Fatihah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, para ulama, guru-guru, orang tua, dan khususnya kepada ahli kubur yang sedang diziarahi. Ini disebut sebagai tawassul bil-amalish shalih (berperantara dengan amal saleh).
Lafaz Pengantar Tahlil
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilā hadratin-nabiyyil-musthafā Muhammadin shallallāhu 'alaihi wa sallam wa ālihī wa shahbihī, syai'un lillāhi lahumul-fātihah.
"Ke hadirat Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah."
Setelah membaca lafaz di atas, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah (1 kali).
Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-lażīna an'amta 'alaihim, gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Selanjutnya, hadiah Fatihah ditujukan kepada arwah para leluhur, guru, dan kaum muslimin secara umum, lalu dikhususkan kepada ahli kubur yang diziarahi.
ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ (...) بِنْ/بِنْتِ (...) لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Tsumma ilā arwāhi ābā'inā wa ummahātinā wa ajdādinā wa jaddātinā wa masyāyikhinā wa masyāyikhi masyāyikhinā wa limanijtama'nā hāhunā bisababihī khushūshan ilā rūhi... [sebutkan nama almarhum/ah] bin/binti... [sebutkan nama ayahnya]. Lahumul-fātihah.
"Kemudian kepada arwah bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, dan guru dari guru-guru kami, dan kepada siapa kami berkumpul di sini karenanya, khususnya kepada arwah... (sebut nama almarhum/ah) bin/binti... (sebut nama ayahnya). Untuk mereka, Al-Fatihah."
Setelah itu, kembali membaca Surat Al-Fatihah (1 kali).
2. Pembacaan Surat-Surat Pendek
Setelah Al-Fatihah, rangkaian dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek yang memiliki keutamaan besar.
Surat Al-Ikhlas (3 kali)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
Surat Al-Falaq (1 kali)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"
Surat An-Nas (1 kali)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Qul a'ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"
3. Pembacaan Ayat-Ayat Al-Qur'an Pilihan
Dilanjutkan dengan beberapa ayat pilihan yang memiliki fadhilah besar, seperti awal Surat Al-Baqarah dan Ayat Kursi.
Awal Surat Al-Baqarah (Ayat 1-5)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. الۤمّۤ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْzِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar."
4. Rangkaian Zikir: Istighfar, Tahlil, dan Tasbih
Ini adalah bagian inti dari zikir dalam doa tahlil ziarah kubur. Lafaz-lafaz ini berisi permohonan ampun, pengagungan, dan penegasan keesaan Allah SWT.
Istighfar (3 kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullāhal-'azhīm.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Tahlil (dibaca 33 kali atau 100 kali)
لَا إِلٰهَ إِلَّا الله
Lā ilāha illallāh.
"Tiada Tuhan selain Allah."
Kalimat Penutup Tahlil
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Lā ilāha illallāh, Muhammadur rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam.
"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepadanya."
Tasbih dan Tahmid (dibaca berpasangan)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Subḥānallāhi wa biḥamdih, subḥānallāhil-'azhīm.
"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."
5. Shalawat Nabi
Membaca shalawat adalah bentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW dan menjadi salah satu kunci terkabulnya doa.
Shalawat (minimal 3 kali)
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
6. Doa Penutup Tahlil Ziarah Kubur
Ini adalah puncak dari rangkaian doa, di mana kita memohon kepada Allah agar pahala dari semua bacaan yang telah dilantunkan disampaikan kepada arwah yang dituju, serta memohon ampunan dan rahmat bagi mereka dan bagi kita semua.
Doa Tahlil Lengkap
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَإِلَى أَرْوَاحِ جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِأَجْلِهِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ...
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencukupi tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu."
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'anul 'Azhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar. Kepada hadirat kekasih kami, penolong kami, dan penyejuk mata kami, junjungan dan tuan kami, Muhammad SAW, kepada seluruh saudara-saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, para sahabat, tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh pejuang di jalan Allah, Tuhan seru sekalian alam."
"Dan kepada arwah seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari timur hingga barat, di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek-kakek dan nenek-nenek kami, dan kami khususkan lagi kepada orang yang karena dan untuknya kami berkumpul di sini."
"Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, selamatkanlah mereka, dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur dari golongan orang-orang yang mengucapkan 'La ilaha illallah, Muhammadur rasulullah'."
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan salam sejahtera bagi para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Al-Fatihah..."
Setelah doa selesai, tutup dengan membaca Surat Al-Fatihah sekali lagi. Dengan ini, selesailah rangkaian doa tahlil ziarah kubur.
Penutup: Refleksi Setelah Ziarah
Pulang dari pemakaman, bawalah semangat baru untuk memperbaiki diri. Jadikan pengalaman ziarah sebagai pengingat abadi akan tujuan hidup yang sebenarnya: beribadah kepada Allah dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati. Semoga setiap langkah kita ke pemakaman menjadi saksi amal saleh, dan setiap doa yang kita panjatkan menjadi cahaya bagi para ahli kubur dan pemberat timbangan kebaikan kita di yaumul hisab kelak.