Panduan Doa Sholat Subuh Lengkap
Sholat Subuh bukan sekadar ritual pembuka hari. Ia adalah momen spiritual yang mendalam, saat seorang hamba berdialog dengan Tuhannya di waktu yang paling hening dan penuh berkah. Waktu fajar adalah saat para malaikat malam dan siang bertemu, menjadi saksi atas setiap ruku dan sujud yang kita lakukan. Oleh karena itu, memahami dan menghayati setiap bacaan, terutama doa sholat subuh lengkap, menjadi kunci untuk meraih kekhusyukan dan keutamaan yang dijanjikan.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi Anda untuk menyelami makna setiap doa dalam sholat Subuh, mulai dari niat yang tulus, bacaan Qunut yang sarat makna, hingga rangkaian dzikir penutup yang menenangkan jiwa. Tujuannya agar sholat Subuh kita tidak lagi menjadi rutinitas, melainkan sebuah pengalaman spiritual yang memperbaharui iman dan memberikan energi positif untuk menjalani hari.
Memulai dengan Niat yang Benar: Fondasi Ibadah
Segala amal ibadah berawal dari niat. Niat adalah kompas hati yang mengarahkan tujuan ibadah kita semata-mata karena Allah Ta'ala. Sebelum mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, pastikan hati kita telah terpatri dengan niat yang ikhlas untuk melaksanakan sholat Subuh.
1. Niat Sholat Sunnah Qobliyah Subuh (Sholat Fajar)
Sebelum melaksanakan sholat Subuh yang fardhu, sangat dianjurkan untuk mengerjakan dua rakaat sholat sunnah qobliyah atau yang sering disebut Sholat Fajar. Keutamaannya luar biasa, bahkan disebutkan lebih baik dari dunia dan seisinya. Berikut adalah lafal niatnya:
أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Niat ini diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Lafal di atas hanyalah panduan untuk memantapkan hati. Yang terpenting adalah kesadaran batin bahwa kita sedang melaksanakan sholat sunnah Fajar karena ketaatan kepada Allah.
2. Niat Sholat Fardhu Subuh
Setelah selesai sholat sunnah, kita bersiap untuk sholat fardhu Subuh. Niatnya pun harus dikhususkan untuk ibadah yang wajib ini. Ada perbedaan niat ketika sholat sendiri, menjadi imam, atau menjadi makmum.
Niat Sholat Subuh Sendiri (Munfarid)
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Subuh sebagai Imam
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Subuh sebagai Makmum
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhas shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."
Memahami perbedaan niat ini penting untuk menyempurnakan ibadah kita, baik saat melaksanakannya secara berjamaah maupun sendirian. Niat yang kokoh adalah gerbang menuju sholat yang khusyuk.
Doa Qunut: Permohonan Penuh Harap di Rakaat Terakhir
Salah satu ciri khas dalam sholat Subuh, terutama bagi yang mengikuti mazhab Syafi'i, adalah pembacaan Doa Qunut. Doa ini dibaca pada rakaat kedua setelah bangkit dari ruku' (i'tidal). Qunut bukanlah sekadar tambahan, melainkan sebuah dialog intens seorang hamba yang memohon perlindungan, petunjuk, dan keberkahan dari Sang Pencipta. Ini adalah inti dari doa sholat subuh lengkap yang banyak dicari.
Bacaan Lengkap Doa Qunut
Berikut adalah bacaan Doa Qunut secara lengkap, beserta transliterasi dan terjemahannya, agar kita dapat meresapi setiap kalimatnya.
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdinii fiiman hadaiit, wa 'aafinii fiiman 'aafaiit, wa tawallanii fiiman tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit, wa qinii syarra maa qadhaiit, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik, wa innahuu laa yadzillu man waalaiit, wa laa ya'izzu man 'aadaiit, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu a'laa maa qadhaiit, astaghfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menentukan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau pimpin. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan. Aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."
Menyelami Makna Mendalam di Balik Setiap Kalimat Doa Qunut
Untuk meningkatkan kekhusyukan, marilah kita bedah makna yang terkandung dalam setiap permohonan Doa Qunut.
1. Permohonan Hidayah (Petunjuk)
"Allahummahdinii fiiman hadaiit" (Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk). Kalimat ini adalah pengakuan bahwa hidayah sepenuhnya milik Allah. Kita memohon untuk dimasukkan ke dalam golongan orang-orang pilihan yang senantiasa berjalan di atas jalan yang lurus, seperti para nabi, orang-orang shalih, dan para syuhada. Hidayah bukan hanya berarti mengetahui kebenaran, tetapi juga diberi kekuatan untuk mengamalkannya secara konsisten dalam setiap aspek kehidupan.
2. Permohonan 'Afiyah (Kesehatan dan Keselamatan)
"Wa 'aafinii fiiman 'aafaiit" (Berilah aku kesehatan/keselamatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan). 'Afiyah memiliki makna yang sangat luas. Ini bukan hanya kesehatan fisik dari penyakit, tetapi juga kesehatan rohani dari penyakit hati seperti iri, dengki, dan sombong. Ini juga mencakup keselamatan dari segala musibah, fitnah dunia, dan azab akhirat. Dengan memohon 'afiyah, kita meminta perlindungan total dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
3. Permohonan Perlindungan dan Pertolongan (Tawalli)
"Wa tawallanii fiiman tawallaiit" (Pimpinlah/uruslah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin/urus). Kalimat ini adalah penyerahan diri secara total. Kita meminta agar Allah menjadi Wali kita, yang senantiasa mengurus, melindungi, menolong, dan mencintai kita. Ketika Allah menjadi pelindung kita, tidak ada satu kekuatan pun di alam semesta yang dapat mencelakai kita. Ini adalah permohonan agar segala urusan kita, besar maupun kecil, berada dalam pengawasan dan pertolongan Allah SWT.
4. Permohonan Keberkahan (Barakah)
"Wa baarik lii fiimaa a'thaiit" (Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku). Berkah (barakah) adalah bertambahnya kebaikan pada sesuatu. Kita tidak hanya meminta rezeki yang banyak, tetapi rezeki yang berkah. Harta yang berkah adalah harta yang membawa ketenangan dan digunakan di jalan kebaikan. Ilmu yang berkah adalah ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Waktu yang berkah adalah waktu yang terisi dengan amal shalih. Ini adalah doa agar setiap nikmat yang kita terima membawa kita lebih dekat kepada-Nya.
5. Permohonan Perlindungan dari Takdir Buruk
"Wa qinii syarra maa qadhaiit" (Dan peliharalah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan). Ini adalah bentuk adab seorang hamba. Kita beriman bahwa segala takdir, baik dan buruk, datang dari Allah. Namun, kita diperintahkan untuk berdoa dan berikhtiar agar dijauhkan dari keburukannya. Doa ini adalah perisai kita, memohon kepada Allah agar dilindungi dari dampak buruk sebuah takdir, atau diberi kesabaran dan kekuatan untuk menghadapinya sehingga ia berubah menjadi kebaikan.
6. Penegasan Kekuasaan Mutlak Allah
"Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik" (Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menentukan atas-Mu). Ini adalah pengakuan tauhid yang murni. Hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak untuk menetapkan segala sesuatu. Tidak ada satu pun makhluk yang bisa mendikte atau menetapkan sesuatu atas kehendak-Nya. Kalimat ini menguatkan keyakinan kita bahwa tempat bergantung dan memohon hanyalah Allah semata.
7. Penegasan Kemuliaan bagi yang Dilindungi-Nya
"Wa innahuu laa yadzillu man waalaiit, wa laa ya'izzu man 'aadaiit" (Sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau pimpin, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi). Siapapun yang berada di bawah naungan dan perlindungan Allah, ia tidak akan pernah terhina, meskipun seluruh dunia berusaha merendahkannya. Sebaliknya, siapapun yang menjadi musuh Allah, ia tidak akan pernah merasakan kemuliaan sejati, meskipun ia memiliki kekuasaan dan harta melimpah. Ini adalah janji kemuliaan bagi para kekasih Allah.
8. Pujian dan Sanjungan kepada Allah
"Tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu a'laa maa qadhaiit" (Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan). Setelah rentetan permohonan, kita menutupnya dengan pujian. Kita mengakui kesucian dan ketinggian Allah. Kita juga memuji-Nya atas segala ketetapan-Nya, menunjukkan sikap ridha dan syukur seorang hamba atas apapun yang telah digariskan oleh Sang Pencipta. Ini adalah puncak adab dalam berdoa.
9. Permohonan Ampunan dan Taubat
"Astaghfiruka wa atuubu ilaik" (Aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu). Sebagai penutup doa, kita mengakui segala kekurangan dan dosa kita. Istighfar dan taubat adalah pembersih jiwa, menyempurnakan doa kita, dan membuka pintu rahmat Allah lebih lebar lagi.
10. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
"Wa shallallahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam" (Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya). Mengakhiri doa dengan shalawat adalah salah satu adab terbaik. Dikatakan bahwa doa yang diapit oleh shalawat di awal dan di akhirnya lebih mustajab dan lebih mudah untuk diangkat ke langit.
Rangkaian Dzikir dan Doa Setelah Sholat Subuh
Kesempurnaan sholat Subuh tidak berhenti pada salam. Momen setelah sholat adalah waktu emas yang sangat dianjurkan untuk diisi dengan dzikir dan doa. Duduk sejenak untuk berdzikir setelah Subuh hingga matahari terbit memiliki keutamaan yang sangat besar. Rangkaian ini adalah bagian tak terpisahkan dari doa sholat subuh lengkap.
1. Istighfar dan Pujian Awal
Segera setelah salam, bacalah:
- Membaca Istighfar (Astaghfirullahal 'adziim) sebanyak 3 kali. Ini adalah pengakuan atas segala kekurangan dalam sholat kita.
- Membaca: "Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam." (Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Maha Sejahtera), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia).
2. Dzikir Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Ini adalah dzikir rutin yang sangat dianjurkan setelah setiap sholat fardhu. Keutamaannya dapat menghapus dosa-dosa meskipun sebanyak buih di lautan.
- Membaca Subhanallah (Maha Suci Allah) sebanyak 33 kali.
- Membaca Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) sebanyak 33 kali.
- Membaca Allahu Akbar (Allah Maha Besar) sebanyak 33 kali.
Kemudian, untuk menggenapkannya menjadi seratus, ditutup dengan membaca:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
3. Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Membacanya setelah sholat fardhu memiliki keutamaan luar biasa, di antaranya adalah berada dalam lindungan Allah hingga sholat berikutnya dan menjadi salah satu sebab masuk surga.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
4. Membaca Tiga Surah Pelindung (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)
Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca tiga surah ini (sering disebut Al-Mu'awwidzat) setelah sholat Subuh dan Maghrib, masing-masing sebanyak tiga kali. Ini berfungsi sebagai benteng perlindungan dari segala macam keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
- Membaca Surah Al-Ikhlas (3 kali).
- Membaca Surah Al-Falaq (3 kali).
- Membaca Surah An-Nas (3 kali).
5. Doa Spesifik Pagi Hari
Ada beberapa doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah untuk dibaca di pagi hari setelah sholat Subuh. Doa-doa ini berisi permohonan komprehensif untuk memulai hari.
Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."
Doa singkat ini mencakup tiga pilar utama kehidupan seorang muslim: ilmu yang menjadi panduan, rezeki halal yang menopang kehidupan, dan amal shalih yang menjadi bekal di akhirat.
Sayyidul Istighfar (Raja dari Istighfar)
Membaca Sayyidul Istighfar di pagi hari adalah amalan yang sangat agung. Barangsiapa membacanya dengan penuh keyakinan di pagi hari lalu ia meninggal pada hari itu, maka ia termasuk penghuni surga.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u laka bidzambii faghfir lii, fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu dan ikrar-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."
Keutamaan Agung di Balik Sholat Subuh
Mengapa sholat Subuh memiliki kedudukan yang begitu istimewa? Memahami keutamaannya dapat menjadi motivasi terbesar untuk kita senantiasa menjaganya dengan baik.
- Disaksikan oleh Para Malaikat: Sholat Subuh adalah waktu pergantian tugas antara malaikat malam dan malaikat siang. Keduanya berkumpul dan menjadi saksi atas sholat yang kita kerjakan, lalu melaporkannya langsung kepada Allah SWT.
- Berada dalam Jaminan Allah: Barangsiapa yang melaksanakan sholat Subuh, maka ia berada dalam jaminan dan perlindungan Allah sepanjang hari itu. Tidak ada perlindungan yang lebih baik dari perlindungan Sang Pencipta.
- Cahaya Sempurna di Hari Kiamat: Orang-orang yang berjalan di kegelapan menuju masjid untuk sholat Subuh akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat, hari di mana semua orang membutuhkan cahaya.
- Penyelamat dari Api Neraka: Sholat Subuh dan Ashar (shalat al-bardain) adalah dua sholat yang menjadi kunci penyelamat seseorang dari siksa api neraka.
- Peluang Meraih Nikmat Terbesar: Menjaga sholat Subuh dan Ashar membuka peluang bagi seorang hamba untuk meraih nikmat terbesar di surga, yaitu memandang wajah Allah SWT.
- Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya: Ini merujuk pada keutamaan dua rakaat sholat sunnah Fajar. Jika sunnahnya saja sudah sedemikian agung nilainya, bayangkan betapa dahsyatnya pahala sholat fardhu Subuh itu sendiri.
Menghidupkan waktu Subuh dengan sholat, doa, dan dzikir adalah investasi spiritual terbaik yang bisa kita lakukan setiap hari. Ini adalah cara kita mengisi "baterai" iman, memohon petunjuk dan perlindungan, serta memulai hari dengan langkah yang diberkahi. Semoga panduan doa sholat subuh lengkap ini dapat membantu kita semua untuk menyempurnakan ibadah Subuh kita, menjadikannya lebih bermakna, lebih khusyuk, dan lebih dekat kepada ridha Allah SWT.