Panduan Lengkap Doa Sholat Hajat Latin dan Artinya
Memahami Makna, Tata Cara, dan Kekuatan Doa untuk Memohon Keinginan kepada Allah SWT
Setiap manusia dalam kehidupannya pasti memiliki hajat, keinginan, atau cita-cita. Baik itu urusan duniawi seperti kelancaran rezeki, kesembuhan dari penyakit, mendapatkan jodoh yang baik, hingga urusan ukhrawi seperti memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Islam sebagai agama yang sempurna memberikan sebuah jalan spiritual yang indah untuk menyampaikan segala keinginan tersebut, yaitu melalui Sholat Hajat. Ibadah sunnah ini menjadi jembatan antara hamba dengan Rabb-nya, sebuah medium untuk menumpahkan segala harapan dengan penuh kerendahan hati.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan komprehensif mengenai Sholat Hajat, dengan fokus utama pada doa sholat hajat latin bagi mereka yang mungkin masih dalam tahap belajar membaca tulisan Arab. Kita akan menjelajahi setiap aspek, mulai dari pemahaman mendasar, landasan hukum, persiapan, tata cara pelaksanaan yang rinci, hingga kumpulan doa dan dzikir yang mustajab. Tujuannya adalah agar setiap muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk, benar, dan penuh keyakinan, seraya diiringi dengan ikhtiar yang maksimal.
Memahami Hakikat dan Keutamaan Sholat Hajat
Sebelum melangkah lebih jauh ke tata cara teknis, penting bagi kita untuk meresapi hakikat dan keutamaan di balik pelaksanaan Sholat Hajat. Memahami esensinya akan menumbuhkan kekhusyukan dan keyakinan yang lebih mendalam saat kita melaksanakannya.
Apa Itu Sholat Hajat?
Secara bahasa, "hajat" (الحاجة) berarti kebutuhan, keperluan, atau keinginan. Jadi, Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan oleh seorang muslim ketika ia memiliki suatu kebutuhan atau keinginan khusus yang ingin dimohonkan kepada Allah SWT. Sholat ini merupakan bentuk pengakuan seorang hamba akan kelemahannya dan kebergantungannya secara mutlak kepada kekuatan dan kekuasaan Allah Yang Maha Pemberi.
Sholat Hajat tidak terikat oleh waktu tertentu seperti sholat fardhu, meskipun ada waktu-waktu yang lebih dianjurkan untuk melaksanakannya. Fleksibilitas ini menunjukkan betapa Allah SWT Maha Pengasih, memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk "berkonsultasi" dan memohon kapan pun mereka merasa butuh.
Landasan Syariat Sholat Hajat
Pelaksanaan Sholat Hajat didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Meskipun beberapa ulama memperdebatkan tingkat kekuatan hadisnya, mayoritas ulama memperbolehkan dan bahkan menganjurkannya sebagai salah satu bentuk ikhtiar batin. Salah satu hadis yang sering menjadi rujukan adalah:
Dari Abdullah bin Abi Aufa, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, maka hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian sholat dua rakaat, lalu hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian hendaklah ia berdoa..." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Hadis ini secara jelas memberikan panduan tentang amalan yang perlu dilakukan ketika seseorang memiliki hajat. Dimulai dari bersuci (wudhu), mendirikan sholat dua rakaat, lalu memuji Allah dan bershalawat, barulah kemudian memanjatkan doa. Ini adalah urutan adab yang indah dalam memohon kepada Sang Pencipta.
Keutamaan dan Manfaat Melaksanakan Sholat Hajat
Melaksanakan Sholat Hajat bukan sekadar ritual untuk meminta sesuatu. Di dalamnya terkandung banyak sekali keutamaan dan manfaat, baik yang dirasakan secara langsung maupun tidak.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Dengan meluangkan waktu khusus untuk berdialog dengan Allah, kita menunjukkan rasa butuh dan cinta kita kepada-Nya. Ini adalah momen intim yang dapat mempererat hubungan spiritual antara hamba dan Khaliq.
- Menumbuhkan Sifat Sabar dan Tawakal: Proses Sholat Hajat mengajarkan kita untuk bersabar dalam penantian dan bertawakal (berserah diri) sepenuhnya atas hasil akhir. Kita berusaha, kita berdoa, dan kita serahkan hasilnya kepada kebijakan Allah yang Maha Mengetahui.
- Memberikan Ketenangan Jiwa: Mencurahkan segala isi hati, keluh kesah, dan harapan kepada Allah akan memberikan efek lega dan ketenangan yang luar biasa. Beban yang terasa berat di pundak seakan terangkat karena kita telah menyandarkannya kepada Dzat Yang Maha Kuat.
- Membuka Pintu-Pintu Kemudahan: Keyakinan bahwa doa kita didengar oleh Allah akan memotivasi kita untuk terus berikhtiar. Seringkali, setelah melaksanakan Sholat Hajat, Allah membukakan jalan-jalan tak terduga dan memberikan kemudahan dalam usaha kita.
- Menjadi Perisai dari Keputusasaan: Ketika dihadapkan pada masalah yang pelik, manusia rentan terhadap rasa putus asa. Sholat Hajat adalah senjata ampuh untuk melawan perasaan tersebut, karena ia mengingatkan kita bahwa kita memiliki Allah, tempat memohon pertolongan yang tidak pernah mengecewakan.
Persiapan Penting Sebelum Sholat Hajat
Seperti halnya ibadah lain, persiapan yang baik akan menunjang kekhusyukan dan kesempurnaan Sholat Hajat. Persiapan ini mencakup aspek waktu, niat, dan kesucian diri.
Waktu-Waktu Terbaik (Mustajab) untuk Sholat Hajat
Meskipun Sholat Hajat dapat dikerjakan kapan saja di luar waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat, ada beberapa waktu yang dianggap lebih utama dan mustajab (potensi dikabulkannya doa lebih besar). Waktu-waktu tersebut antara lain:
- Sepertiga Malam Terakhir: Ini adalah waktu yang paling utama. Sekitar pukul 01.00 dini hari hingga menjelang waktu Subuh. Pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman, "Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku beri. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni." (HR. Bukhari dan Muslim). Suasana yang hening dan sepi membuat konsentrasi dan kekhusyukan lebih mudah diraih.
- Antara Adzan dan Iqamah: Waktu singkat antara kumandang adzan dan iqamah juga merupakan waktu yang mustajab. Rasulullah SAW bersabda, "Doa di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak." (HR. Tirmidzi).
- Setelah Sholat Fardhu: Berdoa setelah menunaikan kewajiban sholat lima waktu juga sangat dianjurkan. Manfaatkan momen ini untuk melanjutkan dengan Sholat Hajat sebelum beranjak dari tempat sholat.
- Pada Hari Jumat: Hari Jumat memiliki satu waktu singkat yang sangat istimewa di mana doa tidak akan ditolak. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai kapan tepatnya waktu tersebut, banyak ulama meyakini itu berada di antara duduknya khatib di mimbar hingga selesainya sholat Jumat, atau di waktu setelah Ashar hingga terbenamnya matahari.
Niat Sholat Hajat yang Benar
Niat adalah pilar utama dalam setiap ibadah. Niat Sholat Hajat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Meskipun melafalkan niat tidak wajib, banyak ulama mazhab Syafi'i menganjurkannya untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niatnya.
أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal haajati rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Jika Anda ingin melaksanakannya lebih dari dua rakaat, misalnya empat rakaat, maka niatnya bisa disesuaikan. Niat ini harus tulus semata-mata karena Allah, bukan karena tujuan lain. Mantapkan di dalam hati apa hajat spesifik yang ingin Anda mohonkan.
Pentingnya Bersuci (Wudhu)
Sebelum mendirikan sholat, pastikan Anda dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar. Berwudhulah dengan sempurna, memperhatikan setiap rukun dan sunnahnya. Wudhu bukan hanya membersihkan fisik, tetapi juga secara spiritual mempersiapkan jiwa kita untuk menghadap Allah SWT. Lakukan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, resapi setiap basuhan air sebagai proses pengguguran dosa-dosa kecil.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Hajat Secara Rinci
Secara umum, tata cara Sholat Hajat sama seperti sholat sunnah lainnya. Perbedaan utamanya terletak pada niat dan doa khusus yang dibaca setelahnya. Sholat ini bisa dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, dengan salam setiap dua rakaat.
Panduan Langkah-demi-Langkah (Untuk 2 Rakaat)
Rakaat Pertama:
- Niat: Berdiri tegap menghadap kiblat, lalu mantapkan niat di dalam hati untuk melaksanakan Sholat Hajat.
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga (untuk laki-laki) atau dada (untuk perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Membaca Doa Iftitah: Membaca doa iftitah yang biasa Anda baca dalam sholat. Salah satu contohnya:
"Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin."
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah dengan tartil dan penuh penghayatan.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat atau ayat Al-Qur'an. Sebagian ulama menganjurkan untuk membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) pada rakaat pertama karena keagungannya. Namun, Anda juga boleh membaca surat lain yang Anda hafal, seperti Surat Al-Kafirun.
- Ruku': Ruku' dengan tuma'ninah (tenang sejenak) sambil membaca tasbih ruku', "Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih" (3 kali).
- I'tidal: Bangkit dari ruku' (i'tidal) dengan tuma'ninah sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah" dan dilanjutkan dengan "Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du."
- Sujud Pertama: Sujud dengan tuma'ninah, dahi menempel di tempat sujud, sambil membaca tasbih sujud, "Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih" (3 kali). Perbanyaklah doa di dalam hati saat sujud, karena ini adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk dengan tuma'ninah sambil membaca, "Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii."
- Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan dan tuma'ninah yang sama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud untuk melanjutkan rakaat kedua.
Rakaat Kedua:
- Membaca Surat Al-Fatihah: Sama seperti rakaat pertama.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Keutamaan surat ini adalah kandungannya yang murni tentang keesaan Allah.
- Ruku', I'tidal, Sujud: Lakukan gerakan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua persis seperti pada rakaat pertama, lengkap dengan bacaan dan tuma'ninah.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua, duduk untuk tasyahud akhir. Bacalah bacaan tasyahud akhir secara lengkap hingga shalawat ibrahimiyyah.
"Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid."
- Salam: Menutup sholat dengan mengucapkan salam ke kanan terlebih dahulu ("Assalaamu'alaikum wa rahmatullaah"), kemudian ke kiri.
Jika Anda ingin mengerjakan lebih dari dua rakaat, misalnya empat atau enam rakaat, maka lakukan salam setiap dua rakaat, lalu ulangi lagi sholat dua rakaat berikutnya hingga jumlah yang diinginkan tercapai.
Kumpulan Doa dan Dzikir Setelah Sholat Hajat
Inilah inti dan puncak dari Sholat Hajat, yaitu sesi berdoa dan berdzikir. Setelah salam, jangan langsung beranjak. Luangkan waktu untuk berdzikir, memuji Allah, bershalawat, dan kemudian memanjatkan doa hajat Anda. Inilah momen di mana kita menumpahkan segala harapan dengan penuh adab.
Dzikir Pembuka Doa
Awali sesi doa dengan memperbanyak istighfar untuk memohon ampunan atas segala dosa, karena dosa dapat menjadi penghalang terkabulnya doa. Kemudian, lanjutkan dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
1. Istighfar (minimal 100 kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
2. Shalawat Nabi (minimal 100 kali)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةَ الرِّضَا وَارْضَ عَنْ أَصْحَابِهِ رِضَاءَ الرِّضَا
Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin sholaatar-ridho waardho 'an ash-haabihir ridhor-ridho.
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat yang diridhai kepada junjungan kami Muhammad, dan ridhailah para sahabatnya dengan keridhaan yang diridhai."
Doa Sholat Hajat Latin yang Utama
Setelah hati tenang dengan dzikir dan shalawat, inilah saatnya membaca doa inti Sholat Hajat. Doa ini mengandung pujian yang agung kepada Allah dan permohonan yang menyeluruh. Bacalah dengan khusyuk dan pahami maknanya.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيمِ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallahi rabbil 'arsyil 'adziim. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. As'aluka muujibaati rahmatik, wa 'azaa'ima maghfiratik, wal ghaniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli itsmin. Laa tada' lii dzanban illaa ghafartah, wa laa hamman illaa farrajtah, wa laa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang mendatangkan ampunan-Mu, dan keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku melainkan Engkau ampuni, dan tidak ada suatu kesusahan melainkan Engkau lapangkan, dan tidak ada suatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
Menyampaikan Hajat Pribadi
Setelah membaca doa di atas, inilah momen yang paling personal. Sampaikanlah hajat atau keinginan spesifik Anda kepada Allah. Gunakan bahasa yang Anda paling kuasai, bahasa ibu Anda, karena Allah Maha Memahami semua bahasa. Ungkapkan dengan detail, dengan penuh kerendahan hati, dan dengan keyakinan penuh.
Misalnya, jika hajat Anda adalah pekerjaan, Anda bisa berdoa:
"Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui keadaanku saat ini. Aku sedang berikhtiar mencari pekerjaan yang halal dan berkah untuk menafkahi keluargaku. Ya Allah, mudahkanlah jalanku, bukakanlah pintu rezeki dari arah yang tidak aku sangka-sangka. Pertemukanlah aku dengan pekerjaan yang baik untuk duniaku dan akhiratku. Berikanlah aku kesabaran dan kekuatan dalam proses pencarian ini, dan jangan biarkan aku berputus asa dari rahmat-Mu."
Jika hajat Anda adalah kesembuhan:
"Ya Rabb, Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Engkau lihat penyakit yang ada di tubuhku (atau tubuh fulan/fulanah). Hanya Engkaulah yang mampu mengangkat penyakit ini. Aku memohon kepada-Mu, angkatlah penyakit ini, berikanlah kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit sedikit pun. Jadikanlah sakit ini sebagai penggugur dosa-dosaku, dan berikan aku kesabaran dalam menjalaninya. Sesungguhnya tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan-Mu."
Bicaralah dari hati ke hati, seolah-olah Anda sedang berbicara dengan Sahabat Terbaik yang paling Anda percayai. Menangislah jika itu bisa melegakan dan menambah kekhusyukan Anda.
Adab dan Sikap Setelah Berdoa
Ibadah Sholat Hajat tidak berhenti setelah kita mengucapkan salam dan berdoa. Ada beberapa sikap dan adab penting yang harus kita jaga setelahnya, yang merupakan cerminan dari keyakinan dan tawakal kita.
Keyakinan Penuh (Husnudzon) kepada Allah
Setelah memanjatkan doa, tanamkan keyakinan yang kuat di dalam hati bahwa Allah telah mendengar doa Anda. Berprasangka baiklah (husnudzon) kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa tersebut dengan cara dan di waktu yang terbaik menurut ilmu-Nya, bukan menurut keinginan kita.
Ingatlah bahwa ada tiga cara Allah mengabulkan doa seorang hamba:
- Dikabulkan Segera di Dunia: Allah langsung memberikan apa yang kita minta.
- Dipalingkan dari Musibah: Allah tidak memberikan apa yang kita minta, tetapi menggantinya dengan menjauhkan kita dari suatu musibah atau keburukan yang setara nilainya.
- Disimpan sebagai Pahala di Akhirat: Allah menunda pengabulan doa di dunia untuk dijadikan simpanan pahala yang jauh lebih berharga di akhirat kelak.
Dengan memahami ini, hati kita akan senantiasa lapang dan ridha terhadap apapun ketetapan Allah.
Mengiringi Doa dengan Ikhtiar Maksimal
Doa tanpa usaha adalah kesia-siaan, dan usaha tanpa doa adalah kesombongan. Sholat Hajat adalah ikhtiar langit, yang harus disempurnakan dengan ikhtiar bumi. Jika Anda berdoa memohon kelulusan ujian, maka Anda harus belajar dengan giat. Jika Anda berdoa memohon rezeki, maka Anda harus bekerja dan berusaha. Jika Anda berdoa memohon jodoh, maka Anda harus membuka diri dan memperbaiki diri. Jangan hanya pasrah menunggu keajaiban tanpa melakukan upaya nyata. Allah akan menolong hamba-Nya yang berusaha.
Sabar dan Istiqomah
Jangan tergesa-gesa menuntut hasil. Sabar adalah kunci utama. Teruslah mengulang Sholat Hajat dan doa Anda secara istiqomah (konsisten). Mungkin Allah sedang menguji kesungguhan dan kesabaran kita. Teruslah berdoa, jangan pernah bosan atau putus asa. Setiap doa yang kita panjatkan, setiap tetes air mata yang jatuh karena mengharap kepada-Nya, semuanya tercatat sebagai ibadah yang bernilai pahala besar.
Penutup: Kekuatan Doa Sebagai Senjata Orang Mukmin
Sholat Hajat adalah anugerah yang luar biasa dari Allah SWT. Ia adalah sarana bagi kita, hamba yang lemah, untuk terhubung langsung dengan sumber segala kekuatan. Ia mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah pada keadaan, karena kita memiliki Allah sebagai tempat bergantung.
Dengan memahami panduan doa sholat hajat latin beserta niat, tata cara, dan adab-adabnya, semoga kita semua dapat mengamalkannya dengan lebih baik dan lebih khusyuk. Jadikanlah Sholat Hajat sebagai bagian dari rutinitas spiritual kita, terutama saat kita dihadapkan pada berbagai tantangan dan keinginan dalam hidup. Ingatlah selalu, padukan doa yang tulus dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, lalu serahkan hasilnya dengan penuh tawakal kepada Allah SWT, karena Dia adalah sebaik-baik Perencana dan Penentu takdir.