Panduan Doa Sholat Hajat Lengkap: Kunci Meraih Keinginan Melalui Pintu Langit
Dalam perjalanan hidup, setiap insan pasti pernah dihadapkan pada sebuah keinginan, cita-cita, atau hajat yang begitu mendalam. Baik itu urusan duniawi seperti mencari pekerjaan, melunasi hutang, mendapatkan jodoh yang shalih/shalihah, maupun urusan ukhrawi seperti memohon ampunan dan keteguhan iman. Islam, sebagai agama yang paripurna, memberikan sebuah "senjata" spiritual yang luar biasa bagi pemeluknya, yaitu doa. Dan salah satu cara terindah untuk memanjatkan doa adalah melalui Sholat Hajat.
Sholat Hajat bukanlah sekadar ritual. Ia adalah bentuk komunikasi paling intim antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Ia adalah manifestasi dari keyakinan penuh bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah SWT. Ketika seorang hamba menengadahkan tangan setelah melaksanakan sholat sunnah ini, ia sedang mengakui kelemahannya dan mengakui keagungan Sang Pencipta, meletakkan seluruh harapannya hanya kepada-Nya. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Sholat Hajat, mulai dari pengertian, tata cara, hingga doa sholat hajat yang mustajab.
Memahami Makna dan Kedudukan Sholat Hajat
Secara harfiah, "hajat" berarti kebutuhan, keperluan, atau keinginan. Maka, Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan oleh seorang Muslim ketika ia memiliki suatu keinginan atau kebutuhan mendesak yang ingin disampaikan kepada Allah SWT. Sholat ini menjadi perantara istimewa, sebuah wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah sebelum memohon sesuatu.
Penting untuk dipahami bahwa esensi dari Sholat Hajat bukan semata-mata "transaksi" spiritual di mana kita beribadah untuk mendapatkan imbalan. Lebih dari itu, ia adalah wujud pengabdian dan adab seorang hamba. Dengan mendahului permohonan dengan sholat, kita menunjukkan keseriusan, kerendahan hati, dan keyakinan kita bahwa hanya Allah yang mampu mengabulkan segala pinta. Ini adalah cara kita "mengetuk pintu langit" dengan sopan santun, memuji Pemiliknya terlebih dahulu sebelum menyampaikan maksud kedatangan kita.
Kedudukan Sholat Hajat dalam Islam adalah sebagai salah satu sholat sunnah muakkad, artinya sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Dasarnya dapat ditemukan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, yang menunjukkan bahwa beliau dan para sahabatnya menjadikan doa dan sholat sebagai sandaran utama dalam menghadapi setiap persoalan.
Dasar Hukum Pelaksanaan Sholat Hajat
Landasan utama dianjurkannya Sholat Hajat bersumber dari hadis Rasulullah SAW. Salah satu hadis yang sering menjadi rujukan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abi Aufa:
مَنْ كَانَتْ لَهُ إِلَى اللهِ حَاجَةٌ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فَلْيَتَوَضَّأْ فَلْيُحْسِنِ الْوُضُوءَ ثُمَّ لْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لْيُثْنِ عَلَى اللهِ وَلْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لْيَقُلْ
"Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, maka hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu sholat dua rakaat, kemudian hendaklah ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian hendaklah ia mengucapkan (doa hajat)..." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Hadis ini secara eksplisit memberikan panduan bagi siapa saja yang memiliki hajat. Urutannya sangat jelas: bersuci (wudhu) dengan sempurna, melaksanakan sholat dua rakaat, memuji Allah (berdzikir), bershalawat kepada Nabi, baru kemudian memanjatkan doa. Ini adalah adab dan etika berdoa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Proses ini mengajarkan kita bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa, diperlukan usaha dan pendekatan yang istimewa pula.
Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Sholat Hajat
Pada dasarnya, Sholat Hajat dapat dilaksanakan kapan saja, siang maupun malam, selama tidak pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat. Namun, terdapat waktu-waktu tertentu yang diyakini lebih utama dan mustajab (lebih besar kemungkinan doanya terkabul). Waktu-waktu ini adalah saat di mana "pintu langit" dikatakan terbuka lebar.
Waktu yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Ini adalah rentang waktu kira-kira mulai dari pukul 01.00 dini hari hingga menjelang waktu Subuh. Keistimewaan waktu ini dijelaskan dalam sebuah hadis qudsi:
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian Ia berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Melaksanakan Sholat Hajat di waktu ini memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Suasana yang hening, di saat kebanyakan orang terlelap, membuat hati lebih mudah untuk khusyu' dan fokus dalam beribadah dan berdoa. Ini adalah momen eksklusif antara seorang hamba dengan Tuhannya. Selain sepertiga malam terakhir, waktu mustajab lainnya adalah di antara adzan dan iqamah, serta pada hari Jumat.
Adapun waktu-waktu yang dilarang untuk sholat sunnah adalah:
- Setelah sholat Subuh hingga matahari terbit setinggi tombak.
- Ketika matahari tepat berada di puncaknya (tengah hari) hingga sedikit tergelincir ke arah barat.
- Setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam sempurna.
Tata Cara Sholat Hajat yang Benar dan Lengkap
Pelaksanaan Sholat Hajat pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya. Perbedaan utamanya terletak pada niat dan doa khusus yang dibaca setelahnya. Sholat ini dapat dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat, dengan salam pada setiap 2 rakaat.
Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang rinci:
1. Persiapan dan Niat
Sebelum memulai, pastikan diri Anda dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil. Ambil air wudhu dengan sempurna, meratakannya ke seluruh anggota wudhu dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa). Pilih tempat yang bersih, tenang, dan jauh dari gangguan agar dapat melaksanakan sholat dengan khusyu'.
Langkah terpenting sebelum takbiratul ihram adalah meluruskan niat di dalam hati. Niat adalah ruh dari setiap amalan. Niatkan sholat ini semata-mata karena Allah SWT untuk memohon pertolongan-Nya atas hajat yang Anda miliki. Lafaz niat Sholat Hajat adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal haajati rok'ataini adaa'an lillahi ta'aala.
"Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Ingatlah, melafazkan niat hukumnya sunnah untuk membantu memantapkan hati, sedangkan yang wajib adalah niat itu sendiri yang terlintas di dalam kalbu saat takbiratul ihram.
2. Rakaat Pertama
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Membaca Doa Iftitah: Membaca doa iftitah yang biasa Anda baca dalam sholat.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah dengan tartil dan meresapi setiap ayatnya.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat atau ayat pilihan. Sebagian ulama menyarankan untuk membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) sebanyak satu kali. Keutamaan Ayat Kursi sebagai pelindung dan ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an menjadikannya bacaan yang sangat baik untuk mengawali permohonan kita. Ada juga yang menganjurkan membaca Surat Al-Kafirun. Namun, Anda juga boleh membaca surat lain yang Anda hafal.
- Ruku': Ruku' dengan tuma'ninah sambil membaca tasbih ruku'.
- I'tidal: Bangkit dari ruku' dengan tuma'ninah sambil membaca bacaan i'tidal.
- Sujud: Sujud dengan tuma'ninah sambil membaca tasbih sujud. Manfaatkan momen sujud untuk memperbanyak doa dalam hati, karena saat sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk dengan tuma'ninah sambil membaca doanya.
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit untuk melanjutkan rakaat kedua.
3. Rakaat Kedua
- Membaca Surat Al-Fatihah: Seperti pada rakaat pertama.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, sangat dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ikhlas. Surat ini menegaskan keesaan Allah, sebuah pondasi tauhid yang sangat penting dalam berdoa. Dengan membaca surat ini, kita seolah-olah berkata, "Ya Allah, aku memohon hanya kepada-Mu, karena hanya Engkaulah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu."
- Ruku', I'tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud: Lakukan gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua, lakukan duduk tasyahud akhir dan baca doanya hingga selesai, termasuk shalawat Ibrahimiyah.
- Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan salam.
Jika Anda ingin melaksanakan lebih dari dua rakaat (misalnya 4, 6, hingga 12 rakaat), maka lakukan salam setiap dua rakaat dan ulangi proses di atas.
Puncak Sholat Hajat: Wirid dan Doa Setelah Salam
Momen setelah salam adalah waktu emas yang tidak boleh disia-siakan. Inilah saatnya untuk mencurahkan isi hati, memuji keagungan Allah, dan menyampaikan hajat kita. Jangan terburu-buru berdiri. Duduklah dengan tenang dan mulailah berdzikir.
1. Wirid dan Dzikir Pembuka
Sebelum memanjatkan doa sholat hajat yang utama, sangat dianjurkan untuk mengawalinya dengan puji-pujian dan dzikir kepada Allah. Ini adalah bagian dari adab berdoa. Rangkaian dzikir yang dianjurkan antara lain:
- Istighfar (Memohon Ampunan): Membaca "Astaghfirullahal 'adzim" (أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ) sebanyak 100 kali atau lebih. Dengan memohon ampun, kita membersihkan diri dari dosa-dosa yang mungkin menjadi penghalang terkabulnya doa.
- Tasbih (Menyucikan Allah): Membaca "Subhanallah" (سُبْحَانَ اللهِ) sebanyak 100 kali.
- Tahmid (Memuji Allah): Membaca "Alhamdulillah" (اَلْحَمْدُ لِلهِ) sebanyak 100 kali.
- Takbir (Mengagungkan Allah): Membaca "Allahu Akbar" (اَللهُ أَكْبَرُ) sebanyak 100 kali.
- Tahlil (Meng-Esakan Allah): Membaca "Laa ilaha illallah" (لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ) sebanyak 100 kali.
- Shalawat kepada Nabi: Membaca shalawat, misalnya "Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad" (اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ) sebanyak 100 kali. Bershalawat adalah kunci pembuka pintu doa. Doa yang tidak diiringi shalawat dikatakan terkatung-katung di antara langit dan bumi.
Jumlah 100 kali adalah anjuran untuk menunjukkan kesungguhan. Namun, jika tidak memungkinkan, bacalah semampu Anda dengan penuh keikhlasan.
2. Bacaan Inti Doa Sholat Hajat
Setelah hati menjadi tenang dengan berdzikir, saatnya memanjatkan doa inti dari Sholat Hajat. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Tirmidzi. Bacalah dengan perlahan, resapi maknanya, dan hadirkan hati Anda sepenuhnya.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ، الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallahi rabbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. As'aluka muujibaati rahmatik, wa 'azaa'ima maghfiratik, wal ghaniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli itsmin. Laa tada' lii dzanban illaa ghafartah, wa laa hamman illaa farrajtah, wa laa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.
"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang mendatangkan ampunan-Mu, serta keuntungan dari setiap kebaikan dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa ada padaku melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak ada kesusahan melainkan Engkau membukakannya, dan tidak ada suatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau memenuhinya, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
3. Menyampaikan Hajat Pribadi
Setelah membaca doa di atas, inilah saatnya Anda menyampaikan hajat spesifik Anda. Gunakan bahasa yang paling Anda kuasai, bahasa yang keluar dari lubuk hati Anda. Bicaralah kepada Allah seolah-olah Anda sedang berbicara dengan Dzat yang paling dekat dan paling mengerti Anda. Sampaikan keinginan Anda dengan detail, jelaskan kesusahan Anda, dan utarakan harapan Anda dengan penuh kerendahan hati.
Contohnya: "Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui kesulitanku dalam mencari pekerjaan. Aku telah berusaha sekuat tenaga, namun hingga kini belum membuahkan hasil. Ya Rabb, jika pekerjaan sebagai (sebutkan profesi) adalah yang terbaik untukku, untuk agamaku, duniaku, dan akhiratku, maka mudahkanlah jalannya untukku. Bukakanlah pintu rezeki-Mu dari arah yang tiada kusangka-sangka. Berikanlah aku pekerjaan yang halal dan berkah, yang membuatku semakin dekat kepada-Mu. Wahai Dzat Yang Maha Pemberi Rezeki, kabulkanlah permohonanku..."
Sampaikan dengan penuh perasaan, jika perlu menangislah. Air mata yang tumpah karena mengharap kepada Allah adalah saksi ketulusan dan kepasrahan seorang hamba.
Rahasia di Balik Terkabulnya Doa Hajat
Mengapa ada doa yang terasa cepat terkabul, sementara yang lain seolah tertunda? Jawabannya terletak pada adab dan kondisi batin si pendoa. Melaksanakan Sholat Hajat bukan hanya soal gerakan dan bacaan, tetapi juga tentang mempersiapkan "wadah" agar rahmat Allah bisa turun. Berikut adalah beberapa rahasia dan adab agar doa kita lebih didengar:
- Keyakinan (Yaqin): Berdoalah dengan keyakinan penuh bahwa Allah mendengar dan akan mengabulkan doa Anda. Jangan ada sedikit pun keraguan di dalam hati. Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan." (HR. Tirmidzi).
- Keikhlasan (Ikhlas): Niatkan Sholat Hajat dan doa Anda murni karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau tujuan duniawi semata. Ikhlas adalah ruh dari ibadah.
- Kekhusyu'an (Khusyu'): Hadirkan hati dan pikiran Anda sepenuhnya saat sholat dan berdoa. Lupakan sejenak urusan dunia dan fokuslah pada komunikasi Anda dengan Sang Pencipta.
- Menjauhi yang Haram: Pastikan makanan, minuman, pakaian, dan segala yang Anda konsumsi berasal dari sumber yang halal. Sesuatu yang haram dapat menjadi penghalang besar bagi terkabulnya doa.
- Bersabar dan Tidak Tergesa-gesa: Jangan menuntut Allah untuk segera mengabulkan doa Anda. Teruslah berdoa dan berprasangka baik. Allah Maha Tahu kapan waktu terbaik untuk memberikan apa yang kita minta. Ingatlah, Allah bisa mengabulkan doa dalam tiga bentuk: memberikannya langsung di dunia, menyimpannya untuk kebaikan di akhirat, atau menggantinya dengan menghindarkan kita dari musibah yang setara.
- Memperbanyak Amal Saleh: Iringi doa Anda dengan amal saleh lainnya seperti sedekah, membantu orang lain, dan berbakti kepada orang tua. Amal-amal ini bisa menjadi "pelumas" bagi doa kita.
Kisah Inspiratif tentang Kekuatan Sholat Hajat
Banyak sekali kisah nyata yang membuktikan keajaiban Sholat Hajat. Seorang mahasiswa yang kesulitan memahami mata kuliahnya, setelah rutin mengamalkan sholat tahajud dan hajat, Allah bukakan pintu pemahaman untuknya hingga ia lulus dengan predikat cumlaude. Seorang pedagang yang usahanya di ambang kebangkrutan, dengan istiqamah Sholat Hajat dan bersedekah, Allah datangkan pertolongan dari arah yang tak terduga hingga usahanya kembali bangkit dan bahkan lebih maju dari sebelumnya.
Ada pula kisah seorang pemuda yang lama mendambakan jodoh yang baik agamanya. Ia memohon dengan sungguh-sungguh dalam setiap Sholat Hajatnya, merinci kriteria pasangan yang ia harapkan dapat membimbingnya menuju surga. Tak lama berselang, Allah pertemukan ia dengan seorang wanita shalihah melalui jalan yang sangat mulia, seolah jawaban langsung dari doa-doanya di keheningan malam.
Kisah-kisah ini bukan dongeng, melainkan bukti nyata dari janji Allah. Mereka tidak hanya berdoa, tetapi juga menggabungkannya dengan ikhtiar (usaha) maksimal dan tawakal (berserah diri) yang total. Sholat Hajat menjadi bahan bakar spiritual yang menguatkan ikhtiar mereka dan melapangkan jalan tawakal mereka.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Berikut adalah beberapa jawaban atas pertanyaan yang sering muncul seputar Sholat Hajat:
-
Bolehkah Sholat Hajat dilaksanakan secara berjamaah?
Sholat Hajat pada dasarnya adalah sholat sunnah yang bersifat individu. Rasulullah SAW dan para sahabat mencontohkan pelaksanaannya secara sendiri-sendiri (munfarid). Melaksanakannya secara munfarid lebih menjaga keikhlasan dan kekhusyu'an dalam menyampaikan hajat pribadi. Maka, yang lebih utama adalah melakukannya seorang diri.
-
Bagaimana jika hajat saya banyak sekali?
Tidak ada batasan bagi kemurahan Allah. Anda boleh memohon hajat sebanyak apa pun. Setelah membaca doa utama Sholat Hajat, sebutkan satu per satu hajat Anda. Namun, ada baiknya jika Anda bisa fokus pada hajat yang paling prioritas dan mendesak pada satu waktu pelaksanaan sholat, agar konsentrasi dan permohonan Anda lebih kuat tertuju pada satu hal.
-
Berapa kali saya harus melaksanakan Sholat Hajat agar doa terkabul?
Tidak ada ketentuan pasti. Kuncinya adalah istiqamah atau konsistensi. Lakukan Sholat Hajat secara rutin, misalnya setiap malam atau beberapa kali dalam seminggu, hingga Allah mengabulkan hajat Anda. Anggaplah Sholat Hajat bukan sebagai "sekali coba langsung berhasil", melainkan sebagai proses mendekatkan diri kepada Allah. Semakin sering Anda melakukannya, semakin dekat pula Anda dengan pertolongan-Nya.
-
Apa yang harus saya lakukan jika doa saya terasa belum juga terkabul?
Pertama, berprasangka baiklah (husnudzon) kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah pasti mendengar dan tidak akan menyia-nyiakan doa hamba-Nya. Kedua, introspeksi diri. Mungkin ada adab berdoa yang belum terpenuhi, atau ada dosa yang masih menghalangi. Perbanyak istighfar. Ketiga, teruslah berusaha (ikhtiar) dan berdoa. Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Bisa jadi Allah menunda pengabulan doa kita untuk melihat kesabaran dan kesungguhan kita, atau Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari apa yang kita minta.
Penutup: Jadikan Sholat Hajat sebagai Gaya Hidup
Sholat Hajat adalah anugerah yang luar biasa dari Allah SWT. Ia adalah jalur komunikasi VVIP, sebuah sarana bagi kita, hamba yang lemah, untuk mengadukan segala keluh kesah dan harapan kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Jangan hanya mengingat Sholat Hajat ketika sedang terdesak atau dilanda kesulitan saja. Jadikanlah ia sebagai bagian dari rutinitas spiritual Anda.
Ketika Anda memiliki cita-cita, mulailah dengan Sholat Hajat. Ketika Anda menghadapi sebuah pilihan sulit, mintalah petunjuk melalui Sholat Hajat. Ketika Anda merasa gundah, tenangkan hati dengan Sholat Hajat. Dengan membiasakannya, kita akan terlatih untuk senantiasa menggantungkan hidup dan harapan hanya kepada Allah, bukan kepada makhluk. Inilah puncak dari tauhid dan kepasrahan, kunci dari kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat.
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan kita untuk mengamalkannya, dan mengabulkan segala hajat baik kita yang diridhai-Nya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.