Panduan Lengkap Doa Sholat Hajat dan Dzikir Mustajab

Ilustrasi tangan berdoa

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti memiliki keinginan, harapan, dan kebutuhan. Keinginan ini, yang dalam terminologi Islam disebut sebagai 'hajat', merupakan fitrah yang melekat dalam diri setiap insan. Islam sebagai agama yang paripurna memberikan sebuah jalur komunikasi spiritual yang sangat istimewa bagi umatnya untuk menyampaikan segala hajat tersebut langsung kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Jalur istimewa itu adalah melalui Sholat Hajat. Ini bukanlah sekadar ritual, melainkan sebuah bentuk pengakuan atas kelemahan diri dan pengagungan atas kemahakuasaan Allah, yang diiringi dengan untaian dzikir dan doa yang khusyuk.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan menyeluruh tentang Sholat Hajat, mulai dari hakikat dan maknanya, persiapan yang perlu dilakukan, tata cara pelaksanaannya yang benar, hingga kumpulan doa dan dzikir yang mustajab untuk dibaca sesudahnya. Tujuannya adalah agar kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan pemahaman yang utuh, kekhusyukan yang penuh, dan keyakinan yang kokoh bahwa setiap permohonan tulus akan didengar oleh-Nya.

Memahami Hakikat dan Keutamaan Sholat Hajat

Sebelum melangkah ke tata cara teknis, sangat penting bagi kita untuk meresapi makna dan hakikat di balik Sholat Hajat. Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan oleh seorang Muslim ketika ia memiliki suatu keinginan atau kebutuhan, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi, dan berharap Allah SWT mengabulkannya.

Hakikat dari ibadah ini adalah manifestasi dari tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya tempat meminta dan bergantung. Dengan melaksanakan Sholat Hajat, kita secara sadar menanggalkan kesombongan diri, mengakui keterbatasan kita sebagai makhluk, dan menyerahkan segala urusan kepada Dzat Yang Maha Mengatur. Ini adalah dialog intim antara seorang hamba dengan Tuhannya, sebuah momen di mana kita menumpahkan segala keluh kesah, harapan, dan impian kita di hadapan-Nya.

Keutamaan Melaksanakan Sholat Hajat

  • Mendekatkan Diri kepada Allah: Ibadah sunnah, termasuk Sholat Hajat, adalah sarana efektif untuk meningkatkan kualitas spiritual dan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.
  • Memberikan Ketenangan Batin: Ketika kita menyerahkan beban dan keinginan kita kepada Allah, hati akan merasakan kelapangan dan ketenangan yang luar biasa. Rasa cemas dan khawatir berganti menjadi harapan dan tawakal.
  • Melatih Kesabaran dan Keyakinan: Proses Sholat Hajat mengajarkan kita untuk bersabar dalam berikhtiar dan yakin sepenuhnya pada ketetapan Allah. Terkabul atau tidaknya sebuah doa adalah kebijaksanaan-Nya yang mutlak.
  • Membuka Pintu Kemudahan: Dengan memohon kepada-Nya, kita berharap Allah membukakan jalan keluar dari kesulitan, memberikan kemudahan dalam urusan, dan mengabulkan apa yang menjadi hajat kita.

Dasar pelaksanaan sholat ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah, di mana Rasulullah ﷺ mengajarkan seorang buta untuk berwudhu, melaksanakan sholat dua rakaat, kemudian berdoa dengan doa spesifik agar Allah mengembalikan penglihatannya.

Persiapan Menuju Sholat Hajat yang Khusyuk

Kualitas ibadah sangat dipengaruhi oleh persiapan yang kita lakukan. Untuk mencapai kekhusyukan maksimal dalam Sholat Hajat, ada beberapa persiapan penting yang perlu diperhatikan, baik secara lahiriah maupun batiniah.

1. Niat yang Tulus dan Lurus

Segala amal bergantung pada niatnya. Luruskan niat dalam hati bahwa Sholat Hajat ini dikerjakan semata-mata karena Allah SWT. Niatkan untuk beribadah, mendekatkan diri, dan memohon pertolongan-Nya atas hajat yang kita miliki. Pastikan hajat yang kita minta adalah sesuatu yang baik, halal, dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Hindari memohon sesuatu yang mengandung kemudharatan bagi diri sendiri atau orang lain.

2. Waktu Pelaksanaan yang Mustajab

Sholat Hajat dapat dikerjakan kapan saja di luar waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat (setelah Subuh hingga matahari terbit, saat matahari tepat di atas kepala, dan setelah Ashar hingga matahari terbenam). Namun, ada waktu yang sangat dianjurkan dan dianggap paling mustajab, yaitu pada sepertiga malam terakhir.

Waktu ini, kira-kira antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang waktu Subuh, adalah saat yang hening dan penuh berkah. Dalam sebuah hadis qudsi, disebutkan bahwa pada waktu ini Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman, "Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang memohon ampunan-Ku, maka akan Aku ampuni." Momen inilah yang menjadi kesempatan emas untuk bermunajat dan menyampaikan hajat kita.

3. Bersuci dengan Sempurna

Kesucian adalah syarat sah sholat. Lakukan wudhu dengan sempurna, tertib, dan tidak tergesa-gesa. Resapi setiap basuhan air sebagai proses pengguguran dosa-dosa kecil. Jika berada dalam keadaan hadas besar, maka wajib untuk mandi junub terlebih dahulu. Kebersihan fisik ini adalah cerminan dari kesiapan kita untuk menghadap Sang Maha Suci.

4. Memilih Tempat yang Tenang dan Bersih

Carilah tempat yang bersih, suci dari najis, dan tenang. Jauhkan diri dari segala potensi gangguan seperti televisi, ponsel, atau keramaian. Tempat yang tenang akan membantu pikiran lebih fokus dan hati lebih mudah untuk khusyuk dalam sholat dan doa.

5. Pakaian yang Bersih dan Sopan

Kenakan pakaian terbaik yang kita miliki, yang bersih, suci, dan menutup aurat dengan sempurna. Ini adalah bentuk adab dan penghormatan kita saat menghadap Allah SWT.

Tata Cara Lengkap Sholat Hajat

Sholat Hajat dilaksanakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dengan salam pada setiap dua rakaat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan Sholat Hajat dua rakaat.

1. Niat Sholat Hajat

Niat adalah rukun yang pertama dan utama. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan Takbiratul Ihram. Namun, melafalkan niat (talaffuzh) diperbolehkan untuk membantu memantapkan hati.

أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal haajati rak'ataini lillahi ta'aala.

"Aku berniat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Rakaat Pertama

  • Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
  • Membaca Doa Iftitah: Membaca doa iftitah yang biasa dibaca dalam sholat.
  • Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah dengan tartil dan penghayatan.
  • Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255). Ayat ini memiliki keagungan yang luar biasa, berisi tentang keesaan dan kekuasaan Allah yang mutlak, sehingga sangat relevan dibaca saat kita memohon hajat kepada-Nya. Boleh juga membaca surat lain seperti Surat Al-Kafirun.
  • Ruku': Ruku' dengan tuma'ninah (tenang sejenak) sambil membaca tasbih ruku'.
  • I'tidal: Bangkit dari ruku' dengan tuma'ninah sambil membaca bacaan i'tidal.
  • Sujud: Sujud dengan tuma'ninah sambil membaca tasbih sujud. Diperbolehkan menambahkan doa di dalam hati pada sujud terakhir.
  • Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk dengan tuma'ninah sambil membaca doanya.
  • Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua dengan tuma'ninah.
  • Bangkit untuk berdiri melanjutkan rakaat kedua.

3. Rakaat Kedua

  • Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah.
  • Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ikhlas. Surat ini merupakan intisari dari tauhid, sebuah penegasan murni akan keesaan Allah, tempat kita bergantung. Membacanya menguatkan keyakinan kita bahwa hanya Dia yang mampu mengabulkan segala permohonan.
  • Ruku', I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Melakukan gerakan ini sama seperti pada rakaat pertama, lengkap dengan bacaannya dan tuma'ninah.
  • Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua, duduk untuk Tasyahud Akhir, membaca bacaannya hingga selesai, termasuk shalawat Ibrahimiyah.
  • Salam: Menutup sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.

Jika ingin mengerjakan lebih dari dua rakaat, ulangi langkah-langkah di atas hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan, dengan salam setiap dua rakaat.

Rangkaian Dzikir dan Doa Mustajab Setelah Sholat Hajat

Momen setelah salam adalah waktu emas yang tidak boleh disia-siakan. Inilah saatnya untuk merendahkan diri, memuji kebesaran Allah, dan menumpahkan segala hajat kita melalui untaian dzikir dan doa. Jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu yang cukup untuk bermunajat dengan khusyuk. Berikut adalah rangkaian dzikir dan doa yang dianjurkan.

Langkah 1: Memohon Ampunan (Istighfar)

Mulailah dengan mengakui segala dosa dan kesalahan. Dosa dapat menjadi penghalang terkabulnya doa. Dengan beristighfar, kita membersihkan diri dan berharap Allah mengangkat penghalang tersebut. Bacalah istighfar sebanyak mungkin, minimal 100 kali.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.

"Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

Langkah 2: Bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ

Shalawat adalah kunci pembuka pintu langit dan salah satu sebab utama terkabulnya doa. Sebuah doa yang tidak diawali dan diakhiri dengan shalawat akan terkatung-katung. Perbanyaklah membaca shalawat, minimal 100 kali.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

Langkah 3: Dzikir Mengagungkan Allah

Setelah memohon ampun dan bershalawat, lanjutkan dengan dzikir untuk memuji dan mengagungkan Allah SWT. Dzikir ini akan melapangkan hati dan menambah keyakinan.

  • Membaca Tasbih (Subhanallah) 33 kali.
  • Membaca Tahmid (Alhamdulillah) 33 kali.
  • Membaca Takbir (Allahu Akbar) 33 kali.
  • Menyempurnakannya dengan membaca Tahlil:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Langkah 4: Membaca Doa Khusus Sholat Hajat

Ini adalah inti dari permohonan kita. Bacalah doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dengan penuh penghayatan, memahami setiap maknanya. Angkat kedua tangan, tundukkan kepala, dan fokuskan hati sepenuhnya kepada Allah.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallahi rabbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. As-aluka muujibaati rahmatik, wa 'azaa-ima maghfiratik, wal ghaniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli itsmin. Laa tada' lii dzanban illaa ghafartah, wa laa hamman illaa farrajtah, wa laa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan Pemilik 'Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu, dan rampasan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan padaku suatu dosa pun melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak pula suatu kesusahan melainkan Engkau membukakannya, dan tidak pula suatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau memenuhinya, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."

Langkah 5: Menyampaikan Hajat Pribadi

Setelah membaca doa di atas, inilah saatnya Anda menyampaikan hajat spesifik Anda. Gunakan bahasa yang Anda pahami, bisa dengan bahasa Indonesia. Sampaikan dengan detil, penuh kerendahan hati, dan dengan nada memohon. Ungkapkan keinginan Anda seolah-olah Anda sedang berbicara langsung dengan Dzat yang paling Anda cintai dan paling Anda percayai. Sebutkan hajat Anda berulang-ulang dengan penuh kesungguhan.

Contoh: "Ya Allah, Ya Rabb, dengan segala kerendahan hati hamba memohon kepada-Mu. Engkaulah Yang Maha Kaya, maka mudahkanlah rezeki hamba untuk melunasi hutang-hutang hamba... Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, maka angkatlah penyakit dari tubuh (sebutkan nama) ini... Engkaulah Yang Maha Membolak-balikkan hati, maka berikanlah hamba jodoh yang shalih/shalihah..."

Langkah 6: Doa Penutup

Akhiri rangkaian doa Anda dengan kembali memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ini adalah adab yang mulia dalam berdoa.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Wa shallallahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, walhamdulillahi rabbil 'aalamiin.

"Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Istiqamah: Kunci Meraih Keajaiban

Melaksanakan Sholat Hajat dan dzikir sekali mungkin belum langsung membuahkan hasil yang terlihat. Kunci terpenting setelah berusaha adalah istiqamah (konsisten) dan tawakal (berserah diri). Lakukan ibadah ini secara rutin, terutama di waktu-waktu mustajab, bukan hanya ketika sedang terdesak. Jadikan Sholat Hajat sebagai bagian dari gaya hidup spiritual Anda, sebagai sarana untuk terus terhubung dengan Allah dalam segala keadaan.

Ingatlah bahwa cara Allah mengabulkan doa bisa bermacam-macam. Bisa jadi hajat kita dikabulkan persis seperti yang kita minta. Bisa jadi Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik bagi kita. Atau bisa jadi Allah menundanya untuk diberikan sebagai pahala di akhirat kelak. Apa pun hasilnya, yakinlah bahwa setiap tetes air mata, setiap untaian doa, dan setiap rakaat yang kita kerjakan tidak akan pernah sia-sia di hadapan-Nya.

Teruslah berikhtiar secara lahiriah sesuai kemampuan Anda, dan sempurnakan ikhtiar itu dengan ikhtiar batiniah melalui Sholat Hajat, doa, dan dzikir. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita, melapangkan urusan kita, dan mengabulkan segala hajat baik yang kita panjatkan kepada-Nya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

🏠 Kembali ke Homepage