Panduan Doa Sholat Dzuhur

Sholat Dzuhur adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini dilaksanakan pada pertengahan hari, saat matahari telah tergelincir dari titik puncaknya. Waktu Dzuhur menjadi penanda jeda di tengah kesibukan dunia, sebuah momen untuk kembali mengingat Sang Pencipta, memohon ampunan, dan mengisi kembali energi spiritual. Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan menyeluruh tentang doa-doa dalam sholat Dzuhur, mulai dari niat hingga dzikir setelahnya, beserta keutamaan dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Makna dan Kedudukan Sholat Dzuhur

Kata "Dzuhur" (الظُّهْر) secara bahasa berarti "tengah hari" atau "waktu tampak jelas". Ini merujuk pada waktu pelaksanaannya yang berada di pertengahan siang, saat segala sesuatu terlihat terang benderang di bawah sinar matahari. Sholat Dzuhur memiliki kedudukan yang sangat penting. Ia adalah sholat pertama yang diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW setelah peristiwa Isra' Mi'raj. Ini menandakan dimulainya kewajiban sholat lima waktu secara formal bagi umat Islam.

Melaksanakan sholat Dzuhur di tengah puncak aktivitas harian merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan yang luar biasa. Saat dunia sedang sibuk-sibuknya, seorang Muslim memilih untuk berhenti sejenak, mengambil air wudhu, dan menghadap Tuhannya. Ini adalah latihan disiplin diri, manajemen waktu, dan prioritas, di mana hubungan dengan Allah SWT diletakkan di atas segala urusan duniawi.

Keutamaan Melaksanakan Sholat Dzuhur

Setiap sholat memiliki keutamaannya masing-masing, begitu pula dengan sholat Dzuhur. Salah satu keutamaan utamanya adalah dilaksanakan pada waktu di mana pintu-pintu langit dibuka. Ini adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat sunnah qabliyah (sebelum) Dzuhur sebanyak empat rakaat, karena pada saat itu pintu-pintu langit dibuka dan beliau ingin amalan salehnya naik pada saat yang mulia tersebut.

Selain itu, menjaga sholat Dzuhur juga menjadi salah satu sebab diharamkannya tubuh dari api neraka. Panasnya matahari di waktu Dzuhur seringkali dihubungkan dengan panasnya api Jahannam. Dengan melaksanakan sholat pada waktu tersebut, seorang hamba seolah-olah memohon perlindungan dari panas yang jauh lebih dahsyat di akhirat kelak.

Niat Sholat Dzuhur: Kunci Penerimaan Ibadah

Segala amal ibadah dimulai dengan niat. Niat adalah pekerjaan hati yang membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, dan membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Niat sholat Dzuhur harus dihadirkan dalam hati sesaat sebelum takbiratul ihram. Meskipun melafalkan niat bukanlah suatu kewajiban, banyak ulama menganjurkannya untuk membantu memantapkan hati.

Lafal Niat Sholat Dzuhur (Sendirian)

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Lafal Niat Sholat Dzuhur (Sebagai Makmum)

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Lafal Niat Sholat Dzuhur (Sebagai Imam)

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."

Rangkaian Doa dan Bacaan di Dalam Sholat Dzuhur

Sholat adalah dialog antara seorang hamba dengan Tuhannya. Setiap gerakan dan ucapan di dalamnya mengandung doa, pujian, dan pengagungan kepada Allah SWT. Berikut adalah rincian doa dan bacaan dalam sholat Dzuhur dari awal hingga akhir.

1. Takbiratul Ihram

Sholat dimulai dengan Takbiratul Ihram, yaitu mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan. Ucapan ini menandai dimulainya sholat dan haramnya melakukan hal-hal lain di luar gerakan dan bacaan sholat. Maknanya sangat dalam: "Allah Maha Besar", sebuah pengakuan bahwa segala sesuatu selain Allah adalah kecil, termasuk masalah dan kesibukan duniawi yang baru saja kita tinggalkan.

2. Doa Iftitah

Setelah Takbiratul Ihram, disunnahkan membaca Doa Iftitah (doa pembuka). Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Membaca salah satunya sudah cukup. Berikut adalah dua contoh yang paling umum:

Versi Pertama:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabiiro, walhamdulillaahi katsiiro, wa subhaanallaahi bukrotaw wa'ashiilaa.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang."

إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

"Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

Versi Kedua (lebih ringkas):

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

Subhaanakallaahumma wa bihamdika wa tabaarakasmuka wa ta'aalaa jadduka wa laa ilaaha ghairuk.

"Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha Berkah nama-Mu, Maha Tinggi keagungan-Mu, dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat. Surat ini disebut juga "Ummul Qur'an" (induk Al-Qur'an) karena merangkum seluruh isi pokok ajaran Al-Qur'an. Ini adalah dialog langsung, di mana setiap ayat yang kita baca seolah dijawab oleh Allah SWT.

4. Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pilihlah surat yang telah dihafal dengan baik untuk menjaga kekhusyu'an.

5. Doa Saat Ruku'

Ruku' adalah gerakan membungkuk sebagai bentuk ketundukan dan pengagungan. Dalam posisi ini, kita membaca doa:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Doa ini dibaca minimal tiga kali. Dalam ruku', kita merendahkan diri secara fisik seraya meninggikan Allah dengan lisan dan hati.

6. Doa Saat I'tidal

I'tidal adalah bangkit dari ruku' dan berdiri tegak. Saat bangkit, imam dan orang yang sholat sendirian membaca:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Kemudian, setelah berdiri tegak, semua (baik imam, makmum, maupun yang sholat sendiri) membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Doa Saat Sujud

Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Ini adalah puncak kerendahan diri di hadapan Keagungan Allah. Dalam sujud, perbanyaklah doa. Bacaan utamanya adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Bacaan ini diulang minimal tiga kali. Saat sujud, dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kedua kaki menyentuh lantai, sebagai simbol penyerahan diri total.

8. Doa Saat Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, kita bangkit untuk duduk sejenak sebelum sujud kedua. Dalam posisi duduk ini, kita memanjatkan doa yang sangat komprehensif, mencakup permohonan ampunan, rahmat, dan berbagai kebaikan dunia dan akhirat.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Doa ini adalah salah satu doa paling lengkap yang kita baca berulang kali dalam sholat kita setiap hari.

9. Doa Tasyahud (Tahiyat) Awal

Pada rakaat kedua sholat Dzuhur, setelah sujud kedua, kita melakukan duduk tasyahud awal. Bacaannya adalah sebagai berikut:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

10. Doa Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Pada rakaat keempat, kita melakukan duduk tasyahud akhir. Bacaannya sama dengan tasyahud awal, namun dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah.

...اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

...Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Setelah membaca shalawat Ibrahimiyah, disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabil qobri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

11. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Salam adalah doa keselamatan yang kita tebarkan untuk sekeliling kita.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian."

Rangkaian Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dzuhur

Setelah menyelesaikan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa, karena ini adalah salah satu waktu terbaik untuk memanjatkan permohonan kepada Allah SWT. Berikut adalah urutan dzikir yang umum diamalkan:

  1. Membaca Istighfar (3 kali)

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

    Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.

    "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

  2. Membaca Doa Keselamatan

    اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

    Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

    "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan) dan dari-Mu lah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Dzat yang memiliki segala keagungan dan kemuliaan."

  3. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir

    Membaca kalimat-kalimat mulia ini masing-masing sebanyak 33 kali:

    • Tasbih (33x): سُبْحَانَ اللهِ (Subhanallah) - Maha Suci Allah.
    • Tahmid (33x): الْحَمْدُ لِلهِ (Alhamdulillah) - Segala puji bagi Allah.
    • Takbir (33x): اللهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar) - Allah Maha Besar.

    Kemudian disempurnakan menjadi 100 dengan membaca:

    لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

    Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

    "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya lah segala kerajaan dan segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

  4. Membaca Ayat Kursi

    Membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) setelah sholat fardhu memiliki keutamaan yang sangat besar. Disebutkan dalam hadits bahwa barangsiapa yang membacanya setelah setiap sholat fardhu, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.

  5. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

    Membaca tiga surat pelindung ini masing-masing satu kali juga merupakan amalan yang dianjurkan.

  6. Memanjatkan Doa Pribadi

    Setelah rangkaian dzikir di atas, inilah saatnya untuk mengangkat tangan dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Berdoalah dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati. Mintalah apa saja kebaikan dunia dan akhirat, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun seluruh umat Islam. Salah satu doa sapu jagat yang sering dibaca adalah:

    رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

    Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.

    "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."

Penutup: Menjadikan Sholat Dzuhur Sebagai Penyejuk Jiwa

Sholat Dzuhur bukan sekadar rutinitas atau kewajiban yang harus digugurkan. Ia adalah oase spiritual di tengah panasnya hari dan padatnya aktivitas. Setiap doa dan bacaan di dalamnya, jika dihayati dengan baik, akan menjadi sumber ketenangan, kekuatan, dan pengingat akan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Dengan memahami makna setiap lafal yang kita ucapkan, sholat Dzuhur akan berubah dari sekadar gerakan fisik menjadi sebuah perjalanan ruhani yang menyejukkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa dimudahkan untuk mendirikannya dengan khusyu' dan istiqamah.

🏠 Kembali ke Homepage