Panduan Lengkap Doa Setelah Sholat Hajat yang Mustajab

Ilustrasi Doa dan Harapan Sebuah ikon yang menggambarkan tangan menengadah ke atas, melambangkan doa, harapan, dan permohonan kepada Tuhan.

Setiap manusia pasti memiliki keinginan, cita-cita, dan kebutuhan dalam hidupnya. Sebagai hamba yang beriman, kita diajarkan untuk tidak pernah lelah berusaha dan yang terpenting, tidak pernah putus asa dalam memohon pertolongan kepada Allah SWT. Salah satu cara paling istimewa untuk menyampaikan hajat kita secara khusus kepada Sang Pencipta adalah melalui Sholat Hajat. Sholat sunnah ini menjadi jembatan spiritual antara seorang hamba dengan Rabb-nya, sebuah medium untuk mengadukan segala keluh kesah dan memohon dikabulkannya segala keinginan.

Namun, kekuatan Sholat Hajat tidak berhenti pada gerakan dan bacaan sholat itu sendiri. Momen emas setelah salam, yaitu saat kita menengadahkan tangan untuk berdoa, adalah puncak dari munajat kita. Di sinilah letak pentingnya mengetahui dan mengamalkan doa setelah sholat hajat yang mustajab. Doa yang dipanjatkan dengan penuh kekhusyukan, keikhlasan, dan adab yang benar setelah melaksanakan ibadah khusus ini memiliki peluang besar untuk diijabah oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi Anda yang ingin mendalami seluk-beluk Sholat Hajat, mulai dari hakikat dan keutamaannya, tata cara pelaksanaannya yang benar, hingga kumpulan doa-doa mustajab yang dapat dipanjatkan setelahnya. Tujuannya adalah agar setiap hajat yang kita panjatkan, baik urusan dunia maupun akhirat, dapat segera sampai ke haribaan-Nya dan dikabulkan dengan cara yang terbaik menurut-Nya.

Memahami Hakikat dan Keutamaan Sholat Hajat

Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam rangkaian doa, sangat penting bagi kita untuk memahami esensi dari Sholat Hajat itu sendiri. Memahaminya secara mendalam akan menumbuhkan kekhusyukan dan keyakinan, dua unsur fundamental agar doa kita menjadi lebih berkualitas dan berpotensi besar untuk dikabulkan.

Apa Itu Sholat Hajat?

Secara bahasa, "hajat" berarti keperluan, keinginan, atau tujuan. Jadi, Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan oleh seorang Muslim ketika ia memiliki suatu keinginan atau kebutuhan mendesak yang ingin segera terwujud atas izin Allah SWT. Sholat ini merupakan wujud pengakuan seorang hamba atas kelemahannya dan pengakuan atas kekuasaan Allah yang tak terbatas. Dengan melaksanakan Sholat Hajat, kita seolah-olah sedang "membuat janji temu" khusus dengan Allah untuk menyampaikan aspirasi kita secara langsung.

Ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah pernyataan iman. Pernyataan bahwa kita yakin hanya Allah-lah yang mampu menolong, hanya Allah-lah tempat bergantung, dan tidak ada daya serta upaya kecuali dengan pertolongan-Nya. Sholat ini bisa dilakukan untuk berbagai macam hajat, selama hajat tersebut baik dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Contohnya seperti memohon kelancaran rezeki, meminta kesembuhan dari penyakit, berharap lulus ujian, mencari jodoh yang shalih/shalihah, atau keluar dari kesulitan dan lilitan utang.

Dasar Pelaksanaan Sholat Hajat

Pelaksanaan Sholat Hajat memiliki landasan dari hadis Nabi Muhammad SAW. Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai derajat kekuatan hadisnya, namun mayoritas ulama memperbolehkan dan bahkan menganjurkannya sebagai salah satu bentuk ikhtiar spiritual. Salah satu hadis yang sering dijadikan rujukan adalah:

"Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau kepada salah seorang anak Adam, maka hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian sholat dua rakaat, kemudian memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian mengucapkan (doa)..." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dari hadis ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa ada sebuah tuntunan khusus bagi mereka yang memiliki hajat. Tuntunan tersebut dimulai dari bersuci (wudhu), kemudian mendirikan sholat, memuji Allah, bershalawat, dan diakhiri dengan memanjatkan doa spesifik. Ini menunjukkan bahwa Sholat Hajat adalah sebuah paket ibadah yang terstruktur untuk mendekatkan diri dan memohon kepada Allah SWT.

Keutamaan Luar Biasa Sholat Hajat

  • Mendekatkan Diri kepada Allah: Sholat adalah sarana komunikasi terbaik dengan Allah. Dengan melaksanakan Sholat Hajat di waktu-waktu khusus seperti sepertiga malam terakhir, hubungan spiritual kita dengan Sang Pencipta akan terasa lebih dekat dan intim.
  • Menumbuhkan Rasa Tawakal: Setelah berusaha secara manusiawi, Sholat Hajat mengajarkan kita untuk menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah. Ini menumbuhkan sifat tawakal, yaitu berserah diri sepenuhnya setelah berikhtiar maksimal.
  • Memberikan Ketenangan Jiwa: Ketika kita dihadapkan pada masalah besar atau keinginan yang kuat, hati seringkali merasa gelisah. Dengan mengadukan semuanya kepada Allah melalui Sholat Hajat, beban di hati akan terasa lebih ringan dan jiwa menjadi lebih tenang.
  • Membuka Pintu Rahmat dan Pertolongan: Allah sangat mencintai hamba-Nya yang berdoa dan meminta kepada-Nya. Sholat Hajat adalah cara kita "mengetuk" pintu langit, memohon agar rahmat, keberkahan, dan pertolongan-Nya diturunkan kepada kita.
  • Sarana Terkabulnya Doa: Inilah tujuan utama dari Sholat Hajat. Dengan didahului oleh ibadah sholat, pujian, dan shalawat, doa yang kita panjatkan memiliki adab yang lebih sempurna, sehingga peluang untuk diijabah oleh Allah menjadi jauh lebih besar.

Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Hajat

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, Sholat Hajat harus dilaksanakan dengan tata cara yang benar, mulai dari niat hingga salam. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang detail.

Waktu Terbaik Pelaksanaan Sholat Hajat

Sholat Hajat dapat dikerjakan kapan saja, baik siang maupun malam, selama tidak pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat. Waktu yang diharamkan tersebut antara lain:

  • Setelah sholat Subuh hingga matahari terbit.
  • Ketika matahari tepat di atas kepala (tengah hari), hingga sedikit tergelincir ke barat.
  • Setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam.

Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang dianggap paling mustajab untuk melaksanakannya, yaitu pada sepertiga malam terakhir. Waktu ini berkisar antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang waktu Subuh. Mengapa waktu ini begitu istimewa? Karena pada saat itulah Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang memohon.

Rasulullah SAW bersabda: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian Ia berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim).

Melaksanakan Sholat Hajat di waktu ini, saat kebanyakan orang terlelap, menunjukkan kesungguhan dan pengorbanan kita dalam memohon kepada Allah.

Niat Sholat Hajat

Niat adalah rukun sholat yang letaknya di dalam hati. Namun, melafalkannya (talaffuz) dapat membantu memantapkan hati. Niat Sholat Hajat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram.

أُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal haajati rak'ataini lillahi ta'aala. "Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Jumlah Rakaat

Sholat Hajat dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Pelaksanaannya sama seperti sholat sunnah lainnya, yaitu dengan satu kali salam setiap dua rakaat. Melakukannya lebih dari dua rakaat menunjukkan kesungguhan yang lebih dalam memohon kepada Allah.

Tata Cara Pelaksanaan (untuk 2 Rakaat)

Berikut adalah urutan pelaksanaan Sholat Hajat dua rakaat secara rinci:

Rakaat Pertama:

  1. Takbiratul Ihram: Berdiri tegak menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan sejajar telinga (untuk laki-laki) atau dada (untuk perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan berniat Sholat Hajat di dalam hati.
  2. Membaca Doa Iftitah: Sunnah hukumnya, namun sangat dianjurkan. Bacaannya sama seperti doa iftitah pada sholat fardhu.
  3. Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib dibaca pada setiap rakaat sholat.
  4. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat-surat tertentu. Sebagian ulama menyarankan untuk membaca Surat Al-Kafirun pada rakaat pertama. Atau bisa juga membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) sebanyak 1 kali. Namun, membaca surat lain yang dihafal juga diperbolehkan.
  5. Ruku' dengan Tuma'ninah: Membungkuk dengan punggung lurus sambil membaca tasbih ruku', "Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih" (3 kali).
  6. I'tidal dengan Tuma'ninah: Bangun dari ruku' sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah," kemudian saat berdiri tegak membaca "Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du."
  7. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah: Turun untuk sujud sambil membaca tasbih sujud, "Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih" (3 kali).
  8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah: Bangun dari sujud untuk duduk iftirasy sambil membaca, "Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii."
  9. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah: Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.

Rakaat Kedua:

  1. Bangun dari sujud untuk berdiri ke rakaat kedua sambil bertakbir.
  2. Membaca Surat Al-Fatihah.
  3. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca Surat Al-Ikhlas. Sebagian ulama menganjurkan membacanya sebanyak 3, 7, atau 11 kali untuk menunjukkan keesaan Allah dengan lebih mantap.
  4. Melakukan Ruku', I'tidal, Sujud Pertama, Duduk di Antara Dua Sujud, dan Sujud Kedua seperti pada rakaat pertama.
  5. Sujud Terakhir yang Khusus: Pada sujud terakhir di rakaat kedua (sebelum tasyahud akhir), dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Inilah salah satu momen paling dekat antara hamba dengan Rabb-nya. Anda bisa membaca tasbih sujud lebih banyak, lalu memanjatkan doa pribadi dalam hati atau doa-doa yang ma'tsur (berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah).
  6. Tasyahud Akhir: Duduk tawarruk dan membaca bacaan tasyahud akhir secara lengkap, termasuk shalawat Ibrahimiyah.
  7. Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan "Assalaamu'alaikum wa rahmatullah."

Kumpulan Doa Setelah Sholat Hajat yang Mustajab

Inilah inti dari pembahasan kita. Setelah menyelesaikan sholat dengan khusyuk, jangan terburu-buru beranjak. Inilah saatnya untuk merendahkan diri, menengadahkan tangan, dan memanjatkan doa dengan penuh harap. Urutan berikut ini sangat dianjurkan untuk diikuti agar doa kita lebih sempurna.

1. Pembukaan dengan Istighfar dan Shalawat

Sebelum meminta, adab yang baik adalah membersihkan diri dari dosa dan memuji sosok yang paling dicintai Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ini ibarat membersihkan wadah sebelum mengisinya dengan air yang jernih.

  • Membaca Istighfar (100 kali):

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

    Astaghfirullahal 'adzim. "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
  • Membaca Shalawat Nabi (100 kali):

    اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

    Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala aali sayyidina Muhammad. "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

Memperbanyak istighfar akan membersihkan hati dari noda dosa yang mungkin menjadi penghalang terkabulnya doa. Sementara itu, shalawat adalah kunci pembuka pintu langit dan penyebab turunnya rahmat Allah.

2. Doa Agung Setelah Sholat Hajat (Doa Utama)

Ini adalah doa inti yang diajarkan dalam hadis mengenai Sholat Hajat. Doa ini mengandung pujian-pujian agung kepada Allah, pengakuan atas kebesaran-Nya, serta permohonan ampunan dan kebaikan.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallahi rabbil 'arsyil 'adzhiim. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. As'aluka muujibaati rahmatik, wa 'azaa'ima maghfiratik, wal ghaniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli itsmin. Laa tada' lii dzanban illaa ghafartah, wa laa hamman illaa farrajtah, wa laa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin. "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan Pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu, keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku melainkan Engkau ampuni, jangan Engkau biarkan kesedihan melainkan Engkau lapangkan, dan jangan Engkau biarkan suatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."

Setelah membaca doa agung ini, inilah saatnya Anda menyebutkan hajat spesifik Anda. Sampaikan dengan bahasa Anda sendiri, dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan. Uraikan apa yang Anda inginkan, mengapa Anda menginginkannya, dan serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Bicaralah seolah-olah Anda sedang berbicara langsung dengan Dzat Yang Maha Mendengar.

3. Doa-doa Mustajab Lainnya sebagai Pelengkap

Untuk memperkuat permohonan, Anda bisa menambahkan doa-doa mustajab lainnya yang telah terbukti keampuhannya, baik yang berasal dari Al-Qur'an maupun hadis.

Doa Nabi Yunus Saat dalam Perut Ikan

Doa ini dikenal sebagai senjata ampuh untuk keluar dari kesulitan yang amat sangat berat. Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa ini untuk suatu masalah, melainkan Allah akan kabulkan untuknya.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin. "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim."

Sayyidul Istighfar (Raja dari Istighfar)

Membaca doa ini menunjukkan penyesalan yang mendalam dan pengakuan total atas kekuasaan Allah. Ini adalah cara terbaik untuk memohon ampunan sebelum memohon permintaan.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu'u laka bini'matika 'alayya, wa abuu'u laka bidzanbii faghfir lii, fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta. "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu dan ikatan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."

Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat (Doa Sapu Jagat)

Doa ini singkat namun cakupannya sangat luas, mencakup segala kebaikan yang kita butuhkan di dunia dan di akhirat.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

Adab dan Kunci Agar Doa Cepat Terkabul

Melaksanakan sholat dan membaca doa yang benar adalah satu hal. Namun, ada "kunci-kunci" spiritual lain yang dapat mempercepat terkabulnya doa kita. Kunci-kunci ini berkaitan dengan adab dan kondisi hati kita saat berdoa.

  • Ikhlas: Pastikan niat Anda murni hanya karena Allah. Jangan melakukan Sholat Hajat karena ingin dipuji orang lain atau untuk tujuan yang tercela.
  • Yakin dan Husnuzhan: Berdoalah dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkannya. Jangan ada sedikit pun keraguan di dalam hati. Berbaik sangkalah (husnuzhan) kepada Allah, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
  • Merendahkan Diri (Tadharru'): Saat berdoa, rasakan betapa kecil dan butuhnya diri kita di hadapan Allah Yang Maha Agung. Tunjukkan sikap rendah hati, hina, dan penuh harap. Menangis karena takut dan berharap kepada Allah adalah salah satu adab doa yang paling mulia.
  • Tidak Tergesa-gesa: Jangan menuntut Allah untuk segera mengabulkan doa Anda. "Ya Allah, aku sudah berdoa tapi kok belum dikabulkan?" Sikap seperti ini tidak disukai. Teruslah berdoa dengan sabar dan istiqamah. Ingatlah bahwa Allah akan mengabulkan doa dengan tiga cara: disegerakan di dunia, disimpan sebagai pahala di akhirat, atau diganti dengan dihindarkannya musibah yang setara.
  • Menjauhi yang Haram: Pastikan makanan, minuman, pakaian, dan segala yang kita gunakan berasal dari sumber yang halal. Harta haram adalah salah satu penghalang terbesar terkabulnya doa.
  • Memulai dengan Pujian dan Shalawat: Seperti yang telah dijelaskan, selalu mulai doa dengan memuji Allah (Alhamdulillah) dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan tutuplah doa dengan cara yang sama.
  • Memilih Waktu dan Tempat Mustajab: Berdoa di waktu mustajab (sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, saat sujud) dan di tempat mulia (di Masjidil Haram, Masjid Nabawi) dapat meningkatkan potensi terkabulnya doa.

Sholat Hajat dan doa setelahnya adalah senjata paling ampuh bagi seorang mukmin. Ia adalah bukti bahwa kita tidak pernah sendirian dalam menghadapi liku-liku kehidupan. Ketika pintu-pintu di bumi terasa tertutup, ketuklah pintu langit dengan sholat dan doa. Lakukan dengan penuh keyakinan, kesabaran, dan keikhlasan. Insya Allah, setiap hajat yang baik akan didengar, setiap kesulitan akan diberi jalan keluar, dan setiap harapan akan diwujudkan oleh Allah SWT pada waktu dan dengan cara yang terbaik bagi kita. Teruslah berusaha, dan jangan pernah berhenti berdoa.

🏠 Kembali ke Homepage