Panduan Lengkap Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu
Sholat fardhu adalah tiang agama dan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Melaksanakannya dengan khusyuk adalah sebuah keharusan. Namun, amalan setelah sholat selesai tak kalah pentingnya. Berdzikir dan memanjatkan doa setelah sholat fardhu merupakan amalan yang sangat dianjurkan (sunnah) oleh Rasulullah SAW. Momen setelah sholat adalah salah satu waktu mustajab di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Meluangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi sebuah jembatan untuk menyempurnakan ibadah, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, memohon ampunan, serta menyampaikan segala hajat dan harapan. Ini adalah waktu personal antara seorang hamba dengan Tuhannya, di mana ia mengakui kelemahan diri dan keagungan Allah SWT.
Keutamaan Berdzikir dan Berdoa Setelah Sholat
Banyak hadits yang menjelaskan keutamaan berdzikir setelah sholat. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah setiap sholat fardhu, lalu menyempurnakannya menjadi seratus dengan kalimat tahlil, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan. Keutamaan yang luar biasa ini menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah bagi hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya.
Selain pengampunan dosa, berdzikir juga memberikan ketenangan jiwa. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd ayat 28, "...(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." Setelah melaksanakan sholat yang merupakan komunikasi formal dengan Allah, dzikir menjadi kelanjutan komunikasi yang lebih intim, membawa kedamaian dan ketenteraman yang mendalam ke dalam hati.
Urutan Dzikir dan Doa Sesuai Sunnah
Berikut adalah urutan bacaan dzikir dan doa setelah sholat fardhu yang umum diamalkan, didasarkan pada hadits-hadits shahih. Urutan ini membantu kita untuk merangkai pujian, pengagungan, dan permohonan kepada Allah dengan cara yang paling baik.
1. Membaca Istighfar (3 Kali)
Langkah pertama setelah salam adalah memohon ampunan kepada Allah. Ini adalah bentuk kerendahan hati, mengakui bahwa sholat kita mungkin masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Kita memohon agar Allah menutupi segala kelalaian dalam ibadah kita.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
Rasulullah SAW biasa membaca istighfar sebanyak tiga kali setelah selesai sholat. Ini mengajarkan kita untuk selalu memulai segala sesuatu dengan introspeksi dan permohonan maaf kepada Allah SWT, membersihkan diri sebelum memuji dan meminta kepada-Nya.
2. Membaca Pujian untuk Allah SWT
Setelah memohon ampun, kita melanjutkan dengan memuji Allah, mengakui bahwa segala keselamatan dan kesejahteraan hanya berasal dari-Nya. Ini adalah pujian yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mu-lah segala keselamatan. Maha Berkah Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
Bacaan ini menegaskan salah satu nama terindah Allah, yaitu As-Salaam. Kita mengakui bahwa Dialah sumber dari segala kedamaian dan keselamatan. Dengan mengucapkannya, kita berharap agar Allah senantiasa melimpahkan kedamaian dalam hidup kita, baik di dunia maupun di akhirat.
3. Dzikir Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 Kali)
Ini adalah inti dari rangkaian dzikir setelah sholat yang memiliki keutamaan luar biasa. Mengucapkannya dengan penuh penghayatan akan mendatangkan pahala yang besar dan pengampunan dosa.
a. Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) - 33 Kali
Membaca "Subhanallah" berarti menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan dari segala sesuatu yang tidak layak bagi-Nya. Ini adalah pengakuan atas kesempurnaan mutlak Allah SWT.
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah
Artinya: "Maha Suci Allah."
b. Tahmid (الْحَمْدُ لِلَّهِ) - 33 Kali
Membaca "Alhamdulillah" adalah bentuk syukur tertinggi kepada Allah atas segala nikmat yang telah Dia berikan, baik yang kita sadari maupun yang tidak. Ini adalah pengakuan bahwa segala puji hanya pantas ditujukan kepada-Nya.
الْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
c. Takbir (اللهُ أَكْبَرُ) - 33 Kali
Membaca "Allahu Akbar" adalah pengakuan atas kebesaran Allah yang tiada tandingannya. Tidak ada yang lebih besar dan lebih agung daripada Allah SWT. Kalimat ini menguatkan hati dan mengingatkan kita akan kecilnya diri ini di hadapan-Nya.
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar."
Mengucapkan ketiga kalimat ini masing-masing 33 kali adalah praktik yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa amalan ini, meskipun ringan di lisan, namun sangat berat timbangannya di sisi Allah.
4. Ditutup dengan Kalimat Tahlil untuk Menggenapkan 100
Setelah selesai membaca tasbih, tahmid, dan takbir (total 99 kali), disunnahkan untuk menggenapkannya menjadi seratus dengan membaca kalimat tahlil berikut ini. Kalimat ini merupakan puncak dari pengakuan tauhid, inti dari ajaran Islam.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dalam hadits riwayat Muslim, disebutkan, "Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ini untuk menyempurnakan seratus dzikir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." Ini menunjukkan betapa agungnya kalimat tauhid ini di sisi Allah SWT.
Bacaan Sunnah Tambahan Setelah Dzikir
Selain rangkaian dzikir utama di atas, terdapat beberapa bacaan lain yang juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca setelah sholat fardhu. Mengamalkannya akan menambah pahala dan keberkahan.
1. Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
Ayat Kursi dikenal sebagai ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membacanya setelah setiap sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian. Ini adalah jaminan yang luar biasa bagi siapa saja yang merutinkannya.
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya uuduhuu hifdzuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'adziim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Merenungkan makna Ayat Kursi adalah cara untuk mengagungkan Allah. Ayat ini menjelaskan secara komprehensif tentang sifat-sifat Allah: keesaan-Nya, kehidupan-Nya yang abadi, pengetahuan-Nya yang tak terbatas, kekuasaan-Nya yang mutlak, dan keagungan-Nya yang tiada tara. Membacanya dapat memberikan perlindungan dari gangguan syaitan dan kejahatan lainnya.
2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Ketiga surat pendek ini, yang dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat (surat-surat perlindungan), juga sangat dianjurkan untuk dibaca setelah sholat. Rasulullah SAW menganjurkan untuk membacanya masing-masing satu kali setelah sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan untuk membacanya masing-masing tiga kali.
Surat Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Surat ini merupakan penegasan murni tentang keesaan Allah (tauhid) dan nilainya setara dengan sepertiga Al-Qur'an.
Surat Al-Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: "Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
Surat ini adalah permohonan perlindungan kepada Allah dari segala macam kejahatan yang datang dari luar diri kita.
Surat An-Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Artinya: "Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
Surat ini adalah permohonan perlindungan kepada Allah dari kejahatan internal, yaitu bisikan syaitan yang dapat merusak hati dan iman.
Rangkaian Memanjatkan Doa Pribadi
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian dzikir, inilah saatnya untuk mengangkat tangan dan memanjatkan doa. Ini adalah momen yang sangat personal di mana kita dapat mencurahkan isi hati, memohon segala kebutuhan, dan menyampaikan harapan kepada Allah SWT.
Adab dalam Berdoa
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf: 55)
Sebelum memulai doa, ada baiknya kita memperhatikan adab-adabnya agar doa kita lebih berpeluang untuk dikabulkan. Beberapa adab tersebut antara lain:
- Memulai dengan Pujian dan Shalawat: Awali doa dengan memuji Allah (misalnya dengan membaca "Alhamdulillahi rabbil 'alamin") dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW ("Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad...").
- Mengangkat Kedua Tangan: Ini adalah sunnah yang menunjukkan kerendahan hati dan kebutuhan kita akan pertolongan Allah.
- Menghadap Kiblat: Meskipun tidak wajib, menghadap kiblat saat berdoa adalah lebih utama.
- Khusyuk dan Merendahkan Diri: Berdoalah dengan penuh keyakinan, harapan, dan perasaan butuh kepada Allah.
- Mengakhiri dengan Pujian dan Shalawat: Tutup doa dengan kembali bershalawat kepada Nabi dan memuji Allah SWT.
Contoh Kumpulan Doa Setelah Sholat Fardhu
Berikut adalah contoh rangkaian doa yang komprehensif yang bisa dipanjatkan. Anda bisa membaca semuanya atau memilih sesuai dengan kebutuhan dan hajat Anda.
1. Doa Pembuka
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi-u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariim wa 'adziimi sulthoonik. Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala aali sayyidina muhammad.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, dengan pujian yang sesuai dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
2. Doa Memohon Ampunan Dosa (Untuk Diri Sendiri, Orang Tua, dan Kaum Muslimin)
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا. وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ.
Robbanaghfirlanaa dzunuubanaa wa liwaalidiinaa warhamhumaa kamaa robbayaanaa shighooro. Wa lijami'il muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mu'minaati al-ahyaa-i minhum wal amwaat, innaka samii'un qoriibun mujiibud da'awaat.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa kedua orang tua kami, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah mendidik kami di waktu kecil. Dan ampunilah pula seluruh kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Mengabulkan doa."
3. Doa Keselamatan dan Kebahagiaan Dunia Akhirat (Doa Sapu Jagat)
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
4. Doa Memohon Ilmu, Rizki, dan Amal yang Diterima
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.
Allahumma innaa nas-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqon thoyyiban, wa 'amalan mutaqobbalan.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."
5. Doa Penutup
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Wa shallallahu 'ala sayyidinaa muhammadin wa 'ala aalihi wa shohbihi wa sallam. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun. Wa salaamun 'alal mursaliin. Walhamdulillahi robbil 'aalamiin.
Artinya: "Semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa dari sifat yang mereka berikan. Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepada para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam."
Membiasakan diri untuk berdzikir dan memanjatkan doa setelah sholat fardhu adalah investasi terbaik untuk kehidupan dunia dan akhirat. Ini adalah cara kita menyempurnakan ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah, dan meraih ketenangan jiwa yang sejati. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu istiqomah dalam mengingat-Nya dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.