Pengantar: Mengapa Berdoa Sesudah Sholat Sangat Istimewa?
Sholat adalah tiang agama, sebuah dialog suci antara seorang hamba dengan Tuhannya. Namun, perjalanan spiritual tidak berhenti saat kita mengucapkan salam penutup. Justru, momen-momen setelah salam adalah waktu emas, sebuah kesempatan berharga untuk melanjutkan komunikasi, memohon ampunan, mengungkapkan rasa syukur, dan memanjatkan segala harapan. Inilah esensi dari doa sesudah sholat. Momen ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan ibadah formal dengan kehidupan sehari-hari.
Saat kita selesai sholat, hati kita berada dalam kondisi paling lembut dan paling dekat dengan Allah SWT. Pikiran kita jernih dari urusan duniawi, dan jiwa kita terbasuh oleh kekhusyukan. Keadaan inilah yang menjadikan waktu setelah sholat sebagai salah satu waktu yang paling mustajab (mudah dikabulkan) untuk berdoa. Rasulullah SAW sendiri senantiasa meluangkan waktu untuk berdzikir dan berdoa setelah menunaikan sholat fardhu, memberikan teladan mulia bagi seluruh umatnya. Dengan memahami keutamaan dan mengikuti tuntunan ini, kita dapat memaksimalkan setiap ibadah sholat kita menjadi sebuah pengalaman spiritual yang utuh dan berdampak.
Keutamaan Agung Berdzikir dan Berdoa Pasca Sholat
Melanggengkan dzikir dan doa sesudah sholat fardhu bukanlah sekadar tradisi tanpa makna. Di baliknya tersimpan berbagai keutamaan dan fadhilah yang luar biasa, yang bersumber langsung dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Memahaminya akan meningkatkan semangat kita untuk tidak pernah melewatkan amalan mulia ini.
1. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah (Taqarrub)
Dzikir adalah aktivitas mengingat Allah. Dengan terus-menerus menyebut asma-Nya, memuji kebesaran-Nya, dan merenungkan sifat-sifat-Nya, kita secara sadar membangun ikatan yang lebih kuat dengan Sang Khaliq. Momen setelah sholat adalah waktu yang ideal untuk memperkuat ikatan ini. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 152: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." Ayat ini adalah janji langsung dari Allah; ketika kita mengingat-Nya, Dia pun akan mengingat kita.
2. Menenangkan Hati dan Jiwa
Kehidupan modern seringkali penuh dengan tekanan, kecemasan, dan kegelisahan. Dzikir dan doa adalah penawarnya yang paling ampuh. Getaran spiritual yang timbul dari lafaz-lafaz dzikir mampu menentramkan jiwa yang gundah. Allah SWT menegaskan hal ini dalam Surah Ar-Ra'd ayat 28: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." Dengan merutinkan wirid dan doa sesudah sholat, kita seolah-olah melakukan 'terapi' ruhani secara berkala, lima kali sehari, yang menjaga stabilitas emosi dan mental kita.
3. Penggugur Dosa-Dosa Kecil
Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan dan dosa. Dzikir, terutama bacaan tasbih, tahmid, dan takbir, memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan 'Subhanallah') setelah setiap sholat sebanyak 33 kali, bertahmid (mengucapkan 'Alhamdulillah') sebanyak 33 kali, dan bertakbir (mengucapkan 'Allahu Akbar') sebanyak 33 kali, lalu ia menyempurnakannya menjadi seratus dengan ucapan 'Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir', maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." Ini adalah sebuah anugerah luar biasa yang sangat disayangkan jika dilewatkan.
4. Meraih Pahala yang Berlipat Ganda
Setiap amalan baik akan diganjar pahala, tak terkecuali dzikir dan doa. Membaca Ayat Kursi setelah sholat, misalnya, memiliki ganjaran yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian." (HR. An-Nasa'i). Ini menunjukkan betapa bernilainya amalan yang mungkin kita anggap ringan dan singkat ini. Setiap lafaz tasbih, tahmid, dan takbir yang kita ucapkan akan menjadi pemberat timbangan amal kita di akhirat kelak.
Urutan Wirid dan Dzikir Sesuai Tuntunan
Untuk memperoleh keutamaan yang maksimal, ada baiknya kita mengikuti urutan dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Urutan ini bersifat anjuran dan dapat disesuaikan, namun mengikutinya adalah bentuk ittiba' (mengikuti sunnah) yang terpuji. Berikut adalah urutan umum yang dapat diamalkan.
Langkah 1: Membaca Istighfar (3 kali)
Hal pertama yang dianjurkan setelah salam adalah memohon ampunan. Ini adalah wujud kerendahan hati kita, mengakui bahwa sholat yang baru saja kita kerjakan mungkin masih jauh dari sempurna, penuh dengan kelalaian dan kekurangan.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ Astaghfirullahal 'adzim. "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Langkah 2: Membaca Pujian dan Doa Keselamatan
Setelah memohon ampun, kita memuji Allah sebagai sumber segala keselamatan dan keberkahan.
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikram. "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
Langkah 3: Membaca Dzikir Tauhid
Ini adalah penegasan kembali akan keesaan dan kekuasaan mutlak Allah SWT. Kalimat ini sangat dicintai oleh Allah.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir. "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Terdapat pula variasi lain yang bisa ditambahkan, seperti: "Allahumma laa maani'a limaa a'thaita wa laa mu'thiya limaa mana'ta wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu," yang artinya "Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau halangi, dan tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (untuk menyelamatkannya dari siksa-Mu)."
Langkah 4: Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 kali)
Ini adalah inti dari wirid yang memiliki fadhilah penggugur dosa. Setiap kalimatnya memiliki makna yang sangat dalam.
سُبْحَانَ اللهِ Subhanallah (33x) "Maha Suci Allah."
Subhanallah adalah pengakuan bahwa Allah Maha Suci dari segala sifat kekurangan, dari segala bentuk penyerupaan dengan makhluk-Nya. Dengan mengucapkannya, kita membersihkan pikiran kita dari konsep-konsep yang tidak layak bagi keagungan Allah.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ Alhamdulillah (33x) "Segala puji bagi Allah."
Alhamdulillah adalah ungkapan rasa syukur yang total. Kita mengakui bahwa segala nikmat, baik yang kita sadari maupun tidak, baik yang besar maupun kecil, semuanya berasal dari Allah. Pujian yang sempurna dan mutlak hanyalah milik-Nya.
اَللهُ أَكْبَرُ Allahu Akbar (33x) "Allah Maha Besar."
Allahu Akbar adalah pernyataan bahwa Allah lebih besar dari segala sesuatu. Lebih besar dari masalah kita, lebih besar dari kekhawatiran kita, lebih besar dari ambisi kita, dan lebih besar dari alam semesta itu sendiri. Kalimat ini mengembalikan segala urusan kepada kebesaran-Nya.
Setelah menyelesaikan hitungan 33 kali untuk masing-masing dzikir, dianjurkan untuk menggenapkannya menjadi seratus dengan membaca kembali kalimat tauhid pada langkah ketiga sebanyak satu kali.
Langkah 5: Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Membacanya setelah sholat merupakan amalan yang sangat dianjurkan karena keutamaannya yang luar biasa, salah satunya adalah sebagai pelindung dari gangguan setan dan kunci menuju surga.
اَللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ، وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum, walaa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'azhiim. "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Langkah 6: Membaca Tiga Surah Pelindung (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)
Ketiga surah ini, yang dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, merupakan benteng perlindungan bagi seorang muslim. Dianjurkan dibaca masing-masing satu kali setelah sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan untuk membacanya masing-masing tiga kali.
Kumpulan Doa Pilihan Sesudah Sholat
Setelah selesai berdzikir, inilah saatnya kita mengangkat tangan dan memanjatkan doa, menyampaikan segala hajat dan isi hati kepada Allah SWT. Doa adalah inti dari ibadah. Anda bisa berdoa menggunakan bahasa apa pun yang Anda pahami, karena Allah Maha Mengetahui. Namun, berdoa dengan lafaz-lafaz yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan Rasulullah SAW tentu memiliki keutamaan tersendiri. Berikut beberapa pilihan doa yang bisa dipanjatkan.
1. Doa Pembuka (Pujian dan Shalawat)
Adab terbaik dalam berdoa adalah memulainya dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi-u maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'azhiimi sulthaanik. Allahumma sholli 'ala sayyidinaa muhammadin wa 'ala aali sayyidinaa muhammad. "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
2. Doa Memohon Ampunan untuk Diri dan Orang Tua
Memohon ampunan adalah kebutuhan primer setiap hamba. Jangan lupakan pula untuk mendoakan kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa. "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil."
3. Doa Sapu Jagat (Keselamatan Dunia dan Akhirat)
Ini adalah doa yang sangat komprehensif dan sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Mencakup segala kebaikan di dunia dan di akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa 'adzaaban naar. "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
4. Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima
Doa ini sangat baik dibaca, terutama setelah sholat Subuh, untuk memulai hari dengan permohonan yang paling esensial.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'aa, wa rizqan thayyibaa, wa 'amalan mutaqabbalaa. "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."
5. Doa Memohon Keteguhan Iman
Di zaman yang penuh dengan cobaan dan fitnah, memohon agar hati kita senantiasa ditetapkan di atas kebenaran adalah suatu keharusan.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinik. "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."
6. Doa Penutup
Akhiri rangkaian doa dengan kembali bershalawat kepada Nabi dan memuji Allah SWT.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam, walhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. "Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Adab dan Etika dalam Berdoa
Agar doa kita lebih berkualitas dan berpeluang besar untuk dikabulkan, penting untuk memperhatikan adab-adabnya. Adab ini mencerminkan kesungguhan dan rasa hormat kita kepada Allah SWT.
- Ikhlas: Niatkan doa semata-mata karena Allah, bukan untuk tujuan pamer atau lainnya.
- Menghadap Kiblat: Meskipun tidak wajib, menghadap kiblat saat berdoa adalah sunnah yang mencontohkan keseriusan.
- Mengangkat Kedua Tangan: Mengangkat tangan adalah salah satu adab yang menunjukkan kerendahan diri dan pengharapan seorang hamba.
- Memulai dengan Pujian dan Shalawat: Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ini adalah 'kunci pembuka' sebuah doa.
- Dengan Suara Lirih: Berdoa tidak perlu dengan suara keras atau berteriak. Cukup dengan suara yang dapat didengar oleh diri sendiri, menunjukkan keintiman dengan Allah.
- Penuh Keyakinan (Yaqin): Berdoalah dengan keyakinan penuh bahwa Allah mendengar dan akan mengabulkan doa tersebut dengan cara-Nya yang terbaik dan di waktu yang paling tepat.
- Tidak Tergesa-gesa: Luangkan waktu, jangan terburu-buru. Rasakan setiap kata yang diucapkan.
- Mengulang-ulang Doa: Mengulang doa, terutama untuk hajat yang sangat penting, menunjukkan kesungguhan dan kegigihan kita dalam memohon.
Kesimpulan: Sebuah Investasi Spiritual
Meluangkan beberapa menit untuk dzikir dan doa sesudah sholat bukanlah waktu yang terbuang, melainkan sebuah investasi spiritual yang sangat berharga. Ia adalah penyempurna sholat kita, penghapus dosa, penenang jiwa, dan sarana untuk menyampaikan segala asa kepada Sang Maha Pemberi. Dengan menjadikannya sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan dari sholat fardhu, kita tidak hanya meneladani sunnah, tetapi juga membangun benteng ruhani yang kokoh dalam menghadapi segala dinamika kehidupan. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk dapat istiqamah dalam mengamalkan dzikir dan doa sesudah sholat, serta mengabulkan setiap permohonan tulus yang kita panjatkan.