Panduan Lengkap Dzikir dan Doa Sesudah Sholat Fardhu
Sholat fardhu adalah tiang agama, sebuah kewajiban utama bagi setiap Muslim yang menjadi sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Momen setelah menyelesaikan sholat, tepatnya setelah salam, adalah salah satu waktu yang paling mustajab untuk memanjatkan doa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa doa yang paling didengar adalah doa di penghujung malam dan setelah sholat wajib. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak tergesa-gesa beranjak, melainkan meluangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa.
Berdzikir dan berdoa setelah sholat bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah kebutuhan ruhani. Ia adalah penyempurna sholat kita, cara kita menambal kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi saat sholat, dan kesempatan emas untuk memohon ampunan, rahmat, serta segala hajat kita kepada Dzat Yang Maha Mengabulkan Doa. Rangkaian dzikir dan doa ini diajarkan langsung oleh Rasulullah dan para sahabatnya, mengandung kalimat-kalimat agung yang penuh makna dan keberkahan.
Keutamaan dan Adab Berdoa Setelah Sholat
Sebelum kita menyelami lautan dzikir dan doa, penting untuk memahami adab atau etika dalam berdoa. Adab ini akan membuat doa kita lebih berkualitas dan insya Allah lebih mudah diijabah oleh Allah SWT. Di antara adab terpenting adalah menghadirkan hati yang khusyuk, penuh harap, dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita. Mulailah dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Angkatlah kedua tangan sebagai tanda kerendahan diri di hadapan Sang Pencipta, dan panjatkanlah doa dengan suara yang lirih namun penuh kesungguhan.
Fadhal bin ‘Ubaid radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang berdoa dalam sholatnya tanpa mengagungkan Allah dan tanpa bershalawat kepada Nabi. Maka beliau bersabda, "Orang ini telah tergesa-gesa." Kemudian beliau memanggil orang tersebut dan menasihatinya, "Apabila salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia memulai dengan memuji dan menyanjung Tuhannya, kemudian bershalawat kepada Nabi, setelah itu barulah ia berdoa dengan apa yang ia kehendaki." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Hadis ini menjadi landasan kuat betapa pentingnya memulai doa dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasul-Nya.
Urutan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu
Berikut adalah urutan bacaan dzikir dan doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah selesai melaksanakan sholat fardhu lima waktu, dari Subuh hingga Isya. Urutan ini didasarkan pada hadis-hadis shahih dan amalan para ulama salafus shalih.
1. Istighfar (Memohon Ampunan) - 3 Kali
Langkah pertama setelah salam adalah memohon ampunan kepada Allah. Ini adalah cerminan kerendahan hati kita, mengakui bahwa sholat yang baru saja kita kerjakan mungkin masih jauh dari sempurna, penuh dengan kelalaian dan kekurangan. Kita memohon agar Allah menutupi aib dan mengampuni dosa-dosa kita.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adzim. Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali. Dalam setiap lafalnya, kita merenungi betapa besarnya dosa-dosa kita dan betapa lebih besar lagi ampunan dan rahmat Allah. Istighfar ini berfungsi sebagai "pembersih" sebelum kita melangkah ke pujian-pujian berikutnya. Sebagaimana pakaian kotor yang perlu dicuci sebelum diberi wewangian, begitu pula hati kita perlu dibersihkan dengan istighfar sebelum dihiasi dengan dzikir dan doa.
2. Memuji Allah Sebagai Sumber Keselamatan
Setelah memohon ampun, kita memuji Allah dengan nama-nama-Nya yang indah. Doa ini diajarkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Tsauban radhiyallahu ‘anhu.
اَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam. Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia."Dalam doa ini, kita mengakui bahwa Allah adalah As-Salaam, sumber dari segala kedamaian dan keselamatan. Ketenangan jiwa, keamanan dari marabahaya, keselamatan di dunia dan akhirat, semuanya berasal dari-Nya. Dengan mengucapkan "wa minkas salaam" (dan dari-Mu lah keselamatan), kita menegaskan ketergantungan total kita kepada-Nya. Kemudian, kita menutupnya dengan pujian "tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam" (Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia), mengakui keagungan dan kemuliaan-Nya yang tiada tara.
3. Kalimat Tauhid dan Pengakuan Kekuasaan Allah
Selanjutnya, kita mengikrarkan kalimat tauhid yang paling agung. Bacaan ini memiliki keutamaan yang sangat besar, menegaskan kembali esensi keimanan kita bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan segala kekuasaan mutlak hanya milik-Nya.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Allahumma laa maani'a limaa a'thaita, walaa mu'thiya limaa mana'ta, walaa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu. Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau tahan. Dan tidaklah bermanfaat kekayaan bagi pemiliknya (untuk menyelamatkannya dari siksa-Mu)."Kalimat ini adalah deklarasi kemurnian tauhid. "Laa ilaaha illallaah" adalah pondasi Islam. "Wahdahu laa syariikalah" menegaskan keesaan-Nya tanpa ada sekutu dalam bentuk apapun. "Lahul mulku walahul hamdu" adalah pengakuan bahwa seluruh kekuasaan di alam semesta dan semua pujian yang sempurna hanya pantas ditujukan kepada-Nya. Bagian kedua dari doa ini, "Allahumma laa maani'a...", adalah pelajaran tauhid yang mendalam tentang takdir dan rezeki. Kita meyakini seyakin-yakinnya, jika Allah berkehendak memberi, tak ada satu makhluk pun yang bisa menghalangi. Sebaliknya, jika Allah menahan sesuatu, tak ada seorang pun yang mampu memberikannya. Ini menanamkan sifat tawakal dan qana'ah (merasa cukup) dalam hati seorang mukmin.
4. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 Kali)
Ini adalah wirid yang paling populer dan memiliki fadhilah (keutamaan) yang luar biasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan pengampunan dosa bagi siapa saja yang merutinkannya setelah sholat.
a. Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) - 33 kali
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah. Artinya: "Maha Suci Allah."Mengucapkan "Subhanallah" adalah bentuk Tanzih, yaitu menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan, kelemahan, dan dari segala hal yang tidak pantas bagi keagungan-Nya. Ketika kita melihat sesuatu yang menakjubkan, kita mengucapkannya untuk mengembalikan keagungan itu kepada Allah. Ketika kita menghadapi kesulitan, kita mengucapkannya untuk mengingatkan diri bahwa Allah Maha Suci dari kezaliman dan segala ketetapan-Nya pasti mengandung hikmah.
b. Tahmid (اَلْحَمْدُ لِلهِ) - 33 kali
اَلْحَمْدُ لِلهِ
Alhamdulillah. Artinya: "Segala puji bagi Allah."Mengucapkan "Alhamdulillah" adalah bentuk syukur dan pujian atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat bisa bernapas, nikmat bisa menyelesaikan sholat, dan jutaan nikmat lainnya yang takkan pernah bisa kita hitung. Tahmid adalah pengakuan bahwa setiap kebaikan dan kesenangan yang kita rasakan sumbernya hanyalah dari Allah semata. Ini adalah kalimat yang dicintai Allah dan memenuhi timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.
c. Takbir (اَللهُ أَكْبَرُ) - 33 kali
اَللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar. Artinya: "Allah Maha Besar."Mengucapkan "Allahu Akbar" adalah pengakuan akan kebesaran Allah yang mutlak. Kebesaran-Nya meliputi segala sesuatu, mengatasi segala masalah kita, lebih besar dari segala ketakutan kita, dan melampaui segala angan-angan kita. Kalimat ini memberikan kekuatan dan ketenangan, mengingatkan kita bahwa kita memiliki Tuhan Yang Maha Besar yang senantiasa menjaga dan menolong hamba-Nya. Takbir mengecilkan segala urusan duniawi di hadapan keagungan Ilahi.
5. Penyempurna Dzikir ke-100
Setelah menyelesaikan rangkaian Tasbih, Tahmid, dan Takbir (total 99), dianjurkan untuk menyempurnakannya menjadi seratus dengan membaca kalimat tauhid berikut.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."Keutamaan rangkaian dzikir ini sangatlah agung. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang berdzikir setelah setiap sholat dengan membaca 'Subhanallah' 33 kali, 'Alhamdulillah' 33 kali, 'Allahu Akbar' 33 kali, itu berjumlah 99, kemudian menyempurnakannya menjadi seratus dengan membaca 'Laa ilaaha illallaahu...', maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim).
Bacaan Ayat-Ayat Al-Qur'an Setelah Sholat
Setelah berdzikir, dianjurkan pula membaca beberapa ayat atau surah pendek dari Al-Qur'an. Amalan ini memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama sebagai pelindung dan pembuka pintu surga.
1. Membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung di dalam Al-Qur'an. Membacanya setelah sholat fardhu memiliki keutamaan yang luar biasa, di mana Rasulullah menyebutkan bahwa tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum, walaa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, walaa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wahuwal 'aliyyul 'azhiim. Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."Merenungkan makna Ayat Kursi setelah sholat akan memperkuat tauhid dan keimanan kita. Ayat ini secara komprehensif menjelaskan tentang keesaan, kehidupan, kekuasaan, ilmu, dan keagungan Allah SWT yang tiada batasnya. Rutin membacanya akan membuat kita senantiasa berada dalam penjagaan Allah dari gangguan setan dan segala keburukan.
2. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Tiga surah ini dikenal dengan sebutan Al-Mu'awwidzat, yaitu surah-surah perlindungan. Dianjurkan untuk membacanya masing-masing satu kali setelah sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan untuk membacanya masing-masing tiga kali.
a. Surah Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"Surah ini merupakan intisari ajaran tauhid. Membacanya setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an karena kandungannya yang murni tentang keesaan Allah.
b. Surah Al-Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.'"Surah ini berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan yang datang dari luar diri kita, seperti kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian.
c. Surah An-Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"Surah An-Nas secara spesifik memohon perlindungan dari kejahatan yang datang dari dalam, yaitu bisikan-bisikan setan (waswas) yang dapat merusak hati dan iman seseorang.
Kumpulan Doa Penutup yang Lengkap
Setelah selesai berdzikir dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, inilah saatnya kita mengangkat tangan dan memanjatkan doa, memohon segala hajat dunia dan akhirat. Tidak ada doa yang baku dan wajib, seseorang boleh berdoa dengan bahasa dan kebutuhannya masing-masing. Namun, berikut adalah contoh rangkaian doa yang komprehensif dan ma'tsur (bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah) yang sering dibaca oleh para ulama.
Pembukaan Doa
Awali doa dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad, sebagai pengamalan adab berdoa yang telah disebutkan sebelumnya.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wayukaafii maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'azhiimi sulthoonik. Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala aali sayyidina Muhammad. Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, dengan pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencukupi tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."Doa Memohon Ampunan
Permohonan utama dan pertama seorang hamba adalah ampunan atas dosa-dosanya, dosa kedua orang tua, serta kaum muslimin secara umum.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.
Allahummaghfirlii dzunuubii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo. Walijami'il muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, al ahyaa'i minhum wal amwaat. Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil. Dan ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia."Doa Keselamatan dan Kesejahteraan Dunia Akhirat
Ini adalah doa yang sangat lengkap, memohon delapan hal penting yang mencakup kebaikan di dunia dan akhirat.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ، وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ، وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ، وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ، وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ، وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ.
Allahumma innaa nas'aluka salaamatan fiddiin, wa 'aafiyatan fil jasad, wa ziyaadatan fil 'ilmi, wa barokatan fir rizqi, wa taubatan qoblal maut, wa rohmatan 'indal maut, wa maghfirotan ba'dal maut. Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam beragama, kesehatan pada tubuh, tambahan dalam ilmu, keberkahan dalam rezeki, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati, dan ampunan setelah mati."Doa Agar Dipermudah Saat Sakaratul Maut
Kita juga memohon kepada Allah agar diringankan dalam menghadapi sakaratul maut dan diselamatkan dari api neraka serta mendapat ampunan saat hari perhitungan.
اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ.
Allahumma hawwin 'alainaa fii sakaraatil maut, wan najaata minan naar, wal 'afwa 'indal hisaab. Artinya: "Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, dan selamatkanlah kami dari api neraka, dan berikanlah ampunan pada hari perhitungan (hisab)."Doa Sapu Jagat (Doa Kebaikan Dunia dan Akhirat)
Ini adalah doa yang paling sering dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena kandungannya yang begitu padat dan mencakup seluruh aspek kebaikan.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa 'adzaaban naar. Artinya: "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.""Kebaikan di dunia" (hasanah fiddunya) mencakup segala hal yang baik: rezeki yang halal, pasangan yang shalih/shalihah, anak-anak yang berbakti, ilmu yang bermanfaat, kesehatan, dan rasa aman. Sementara "kebaikan di akhirat" (hasanah fil akhirat) adalah ampunan Allah, kemudahan saat hisab, dan puncaknya adalah dimasukkan ke dalam surga-Nya.
Penutup Doa
Akhiri rangkaian doa dengan kembali bershalawat kepada Nabi Muhammad dan memuji Allah, sebagai penutup yang sempurna.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Wal hamdulillaahi robbil 'aalamiin. Artinya: "Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."Dengan merutinkan amalan dzikir dan doa setelah sholat fardhu ini, kita tidak hanya menyempurnakan ibadah kita, tetapi juga membangun benteng spiritual yang kokoh, melapangkan rezeki, menenangkan jiwa, dan yang terpenting, mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jadikanlah momen setelah sholat sebagai waktu berkualitas Anda dengan Sang Pencipta, waktu untuk mengadu, memohon, dan bersyukur. Semoga Allah senantiasa menerima amal ibadah dan mengabulkan setiap doa tulus yang kita panjatkan.