Doa Ruqyah Syar'iyyah: Panduan Lengkap Pengobatan dan Perlindungan Islami

Simbol Perlindungan dan Penyembuhan Islami Allah

Kekuatan Doa dan Perlindungan dari Allah SWT

I. Memahami Ruqyah Syar'iyyah: Definisi dan Kedudukannya

Ruqyah, dalam konteks syariat Islam, adalah bentuk pengobatan spiritual dengan cara membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ (Sunnah) pada orang yang sakit atau mengalami gangguan. Ini adalah metode pengobatan yang bersifat spiritual, sekaligus merupakan manifestasi dari tawakal (berserah diri) dan keyakinan mutlak terhadap kekuatan firman Allah.

Ruqyah Syar'iyyah (Ruqyah yang sesuai syariat) adalah pilar penting dalam pengobatan Islam yang menekankan bahwa kesembuhan datang dari Allah semata. Ia membedakan dirinya secara tegas dari praktik-praktik perdukunan, sihir, atau amalan-amalan yang mengandung unsur syirik. Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad ﷺ sendiri melakukan ruqyah kepada para sahabat dan menganjurkannya sebagai salah satu ikhtiar utama dalam menghadapi penyakit jasmani maupun gangguan non-jasmani.

Tujuan Utama Doa Ruqyah

  1. Pengobatan Penyakit Spiritual: Meliputi gangguan jin, sihir (sihir), dan 'ain (pandangan mata jahat).
  2. Penyembuhan Penyakit Fisik: Meskipun spiritual, Ruqyah juga digunakan untuk mengobati penyakit fisik, meyakini bahwa segala penyakit bermuara pada izin Allah.
  3. Perlindungan Diri: Doa-doa ruqyah harian berfungsi sebagai benteng (hisnul muslim) dari berbagai keburukan dan godaan setan.
  4. Penegasan Tauhid: Proses ruqyah adalah pengakuan akan keesaan Allah, meletakkan keyakinan bahwa tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Nya.

II. Dasar Hukum dan Syarat-Syarat Ruqyah yang Sah

Hukum asal ruqyah adalah dibolehkan, bahkan dianjurkan, asalkan memenuhi tiga syarat pokok yang telah ditetapkan oleh para ulama berdasarkan hadis-hadis sahih. Tanpa memenuhi syarat-syarat ini, ruqyah dapat bergeser menjadi praktik yang dilarang (Ruqyah Syirkiyyah).

Syarat Wajib Ruqyah Syar'iyyah

Imam As-Suyuti dan ulama lainnya merangkum syarat sah ruqyah menjadi tiga poin fundamental:

  1. Harus dengan Kalamullah (Al-Qur'an), Asma' wa Sifat-Nya, atau Doa Ma'tsur: Ruqyah wajib menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an, nama-nama dan sifat-sifat Allah yang mulia, atau doa-doa yang berasal dari Nabi Muhammad ﷺ. Penggunaan mantra atau bahasa yang tidak jelas maknanya dilarang keras karena dapat menjerumuskan pada syirik.
  2. Harus dengan Bahasa Arab atau Bahasa yang Jelas Maknanya: Jika menggunakan bahasa selain Arab, maknanya harus diketahui secara pasti dan tidak mengandung unsur syirik, sihir, atau permohonan kepada selain Allah.
  3. Harus Meyakini Bahwa Ruqyah Hanyalah Sebab, Kesembuhan dari Allah: Orang yang meruqyah (peruqyah) dan yang diruqyah (pasien) harus memiliki keyakinan penuh bahwa ruqyah hanyalah perantara (sabab), sedangkan Dzat yang menyembuhkan (Asy-Syafi) adalah Allah SWT. Jika ada keyakinan bahwa bacaan atau peruqyah itu sendiri yang menyembuhkan, maka ini dapat merusak tauhid.

Dalil-Dalil dari As-Sunnah

Banyak hadis yang menguatkan keabsahan Ruqyah. Salah satunya adalah hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak mengapa ruqyah itu selama tidak mengandung syirik.” (HR. Muslim).

Selain itu, hadis tentang Ruqyah dengan Al-Fatihah yang dilakukan oleh para sahabat kepada pemimpin kabilah yang disengat binatang berbisa, menunjukkan bahwa Al-Qur'an memiliki daya penyembuh (Syifa) yang luar biasa.

Perbedaan Ruqyah Syar'iyyah dan Ruqyah Syirkiyyah (Bid'ah)

Penting untuk membedakan antara yang benar dan yang palsu. Ruqyah yang dilarang (syirkiyyah) seringkali memiliki ciri-ciri berikut, yang harus dihindari oleh setiap muslim:

Peringatan: Setiap pengobatan yang menyandarkan kekuatan kepada selain Allah (baik itu jin, malaikat, atau benda mati) adalah bentuk syirik yang membatalkan keislaman. Ruqyah sejati adalah ibadah murni.

III. Ayat-Ayat Kunci dalam Doa Ruqyah Syar'iyyah

Meskipun seluruh Al-Qur'an adalah syifa' (penyembuh), ada beberapa surat dan ayat yang secara spesifik disebutkan dalam sunnah atau disepakati oleh ulama memiliki kekuatan luar biasa dalam mengusir setan, menghilangkan sihir, dan memberikan perlindungan.

1. Surat Al-Fatihah: Ummul Qur'an

Al-Fatihah adalah pembuka dan induk Al-Qur'an. Ia merupakan doa paling mendasar untuk kesembuhan. Dalam kisah Ruqyah sahabat yang disengat kalajengking, Al-Fatihah terbukti menjadi penyembuh yang efektif. Para ulama menyebutnya sebagai 'Ruqyah yang sempurna'.

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ... إِلَى آخِرِهَا

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang... (sampai akhir surat).

Mengapa Al-Fatihah sangat kuat? Karena ia memuat seluruh pilar tauhid, pujian kepada Allah, pengakuan terhadap hari akhir, dan permohonan mutlak hanya kepada-Nya (Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in).

2. Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah Ayat 255)

Ayat Kursi adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa jika dibaca sebelum tidur, seorang muslim akan dijaga oleh malaikat dan setan tidak akan mendekatinya hingga pagi. Kekuatannya terletak pada deskripsi yang sangat agung tentang kekuasaan, keesaan, dan keagungan Allah yang meliputi seluruh alam semesta.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۚ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Setiap frase dalam Ayat Kursi adalah penghancur bagi klaim kekuatan makhluk halus. Ketika jin mendengar deskripsi absolut tentang keagungan Allah, mereka dipaksa mundur karena takut dan tunduk.

3. Al-Mu’awwidzat (Tiga Qul)

Tiga surat pendek ini (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) adalah perlindungan paripurna yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, terutama untuk dibaca pada pagi dan petang, serta sebelum tidur. Ketiga surat ini dikenal sebagai benteng terkuat.

Surah Al-Ikhlas (Tauhid Murni)

Fokus pada keesaan dan kesempurnaan Allah, yang menghancurkan segala bentuk penyekutuan.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Surah Al-Falaq (Perlindungan dari Kejahatan Makhluk)

Permintaan perlindungan dari kejahatan yang diciptakan Allah, terutama kejahatan sihir dan kegelapan malam.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِن شَرِّ مَا خَلَقَ، وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Ayat ini secara eksplisit menyebut perlindungan dari 'An-Naffatsati fil 'Uqad' (wanita-wanita tukang sihir yang meniup pada buhul), menjadikannya sangat relevan untuk Ruqyah sihir.

Surah An-Nas (Perlindungan dari Bisikan Setan)

Permintaan perlindungan dari kejahatan setan dan jin yang membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَٰهِ النَّاسِ، مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

4. Ayat-Ayat Penghancur Sihir

Ayat-ayat ini sering dibaca berulang kali dalam sesi Ruqyah yang spesifik menangani sihir, karena ia menceritakan tentang kegagalan sihir di hadapan kebenaran Allah, seperti saat kisah Nabi Musa dan para penyihir Fir'aun.

a. Surah Al-A'raf Ayat 117-122:

Momen di mana tongkat Nabi Musa menelan habis sihir para penyihir.

وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ ﴿١١٧﴾ فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١١٨﴾ فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانقَلَبُوا صَاغِرِينَ ﴿١١٩﴾ ... إِلَى آخِرِ الْآيَاتِ

b. Surah Yunus Ayat 81:

Penegasan bahwa Allah tidak akan membiarkan perbuatan ahli sihir berhasil.

فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُم بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ

Maka setelah mereka melemparkan, Musa berkata: “Apa yang kamu datangkan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakberhasilannya.” Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan berhasilnya tipu daya orang-orang yang berbuat kerusakan.

5. Ayat Syifa’ (Penyembuhan)

Ada enam ayat dalam Al-Qur'an yang secara eksplisit menyebutkan kata 'Syifa' (penyembuhan). Ayat-ayat ini sangat baik dibacakan dalam rangka meminta kesembuhan secara umum:

IV. Tata Cara Pelaksanaan Ruqyah Mandiri (Self-Ruqyah)

Ruqyah tidak hanya dilakukan oleh peruqyah profesional. Setiap muslim dianjurkan untuk meruqyah dirinya sendiri dan keluarganya (Ruqyah Mandiri). Ini adalah bentuk ibadah yang paling utama, karena menunjukkan tawakal tertinggi kepada Allah tanpa perantara.

Langkah-Langkah Persiapan

  1. Perbaiki Niat: Niatkan ruqyah murni untuk beribadah dan mencari kesembuhan dari Allah. Bersihkan hati dari keraguan.
  2. Bersuci: Berwudu, memakai pakaian bersih, dan berada di tempat yang tenang dan suci.
  3. Tingkatkan Tauhid: Sebelum memulai, perbanyak istighfar dan syahadat. Akui bahwa penyakit datang dari Allah dan kesembuhan hanya milik-Nya.
  4. Siapkan Media: Siapkan air minum bersih atau air zamzam yang akan ditiup setelah pembacaan.

Proses Pembacaan dan Teknik Ruqyah

Teknik Ruqyah yang diajarkan oleh Nabi ﷺ biasanya meliputi membaca doa lalu meniupkannya pada anggota tubuh yang sakit, atau pada media air, atau mengusapkan tangan pada bagian yang sakit.

A. Urutan Bacaan Dasar (Diulang 3x, 7x, atau sesuai kebutuhan):

  1. Ta’awwudz dan Basmalah: Memohon perlindungan dari setan yang terkutuk dan memulai dengan nama Allah.
  2. Surat Al-Fatihah: Dibaca dengan tartil dan penuh penghayatan.
  3. Ayat Kursi: Dibaca dengan niat perlindungan dan penegasan keesaan Allah.
  4. Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas): Dibaca masing-masing 3 kali.
  5. Ayat-Ayat Syifa' dan Pembatal Sihir: Sesuai kebutuhan penyakitnya.

B. Teknik Tiupan (Nafth)

Setelah selesai membaca setiap set ayat atau doa, kumpulkan kedua telapak tangan (seperti posisi berdoa), tiupkan nafas ringan (tanpa ludah berlebihan) ke telapak tangan tersebut, kemudian usapkan ke seluruh wajah dan bagian tubuh yang terjangkau. Hal ini mengikuti sunnah Nabi ﷺ saat beliau hendak tidur atau saat sakit.

C. Menggunakan Air Ruqyah

Ayat-ayat Ruqyah dibacakan ke dalam air (biasanya dengan jarak dekat ke permukaan air dan meniupkannya setelah setiap pembacaan). Air ini kemudian digunakan untuk:

Doa-Doa Ma’tsur dari Sunnah

Selain ayat-ayat Al-Qur'an, dianjurkan menggunakan doa-doa spesifik dari Rasulullah ﷺ:

1. Doa Jibril untuk Nabi ﷺ:

بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ

"Dengan nama Allah, aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau 'ain orang yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah, aku meruqyahmu." (HR. Muslim)

2. Doa untuk Menghilangkan Rasa Sakit (Diletakkan tangan di bagian yang sakit):

بِسْمِ اللهِ (3 kali). أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7 kali).

"Dengan menyebut nama Allah (3 kali). Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan." (HR. Muslim)

Doa ini adalah contoh penting dari ruqyah mandiri yang sangat mudah dipraktikkan saat merasakan nyeri fisik apa pun.

V. Aplikasi Ruqyah untuk Gangguan Khusus

Ruqyah Syar'iyyah diterapkan berbeda-beda tergantung jenis gangguannya, meskipun intinya tetap sama: menguatkan tauhid dan memohon pertolongan Allah.

1. Ruqyah untuk Gangguan Jin dan Kesurupan (Mass)

Tujuan utama adalah memanggil jin tersebut untuk berdialog (jika diperlukan) dan memerintahkannya keluar atas nama Allah, atau membacakan ayat-ayat siksaan yang membuat jin merasa tersiksa dan terpaksa pergi.

2. Ruqyah untuk Sihir (Santet/Teluh)

Sihir adalah perjanjian antara tukang sihir dengan setan. Untuk membatalkannya, harus dibacakan ayat-ayat yang secara spesifik membatalkan tipu daya setan.

3. Ruqyah untuk 'Ain (Evil Eye / Mata Dengki)

'Ain adalah pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh pandangan mata seseorang yang disertai rasa hasad (dengki) atau bahkan takjub yang berlebihan. 'Ain bisa menyebabkan penyakit parah, kegagalan bisnis, atau kematian. Ini adalah gangguan yang nyata dan diakui dalam syariat.

Pentingnya keyakinan dalam Ruqyah tidak bisa dilebih-lebihkan. Jika seorang hamba meyakini bahwa Al-Qur'an adalah penyembuh, dan membacanya dengan hadirnya hati, maka efeknya akan luar biasa, bahkan untuk penyakit fisik yang berat.

VI. Etika dan Peringatan dalam Praktik Ruqyah

Karena Ruqyah adalah ibadah, ia memiliki adab dan etika yang harus dijaga agar pengobatan ini tetap murni dan diridai Allah SWT. Pelanggaran etika dapat merusak proses penyembuhan, bahkan bisa menjerumuskan pada praktik terlarang.

Etika Bagi Peruqyah (Orang yang Meruqyah)

  1. Keikhlasan dan Tauhid: Niat harus murni karena Allah. Tidak boleh ada pamrih duniawi, apalagi kesombongan.
  2. Menghindari Tarif Tetap: Peruqyah tidak boleh mematok tarif. Ia boleh menerima hadiah atau imbalan jika diberikan sukarela oleh pasien, sebagaimana kisah sahabat yang meruqyah dengan Al-Fatihah dan menerima imbalan.
  3. Menjaga Aurat dan Batasan Syar'i: Ruqyah dilakukan dengan menjaga jarak dan tidak menyentuh lawan jenis yang bukan mahram, kecuali ada kebutuhan darurat yang dibenarkan syariat dan didampingi mahram.
  4. Memastikan Pasien Taat: Peruqyah yang baik akan mengingatkan pasien untuk menjaga salat, menjauhi maksiat, dan memperkuat keimanan mereka, karena dosa adalah jalan masuk utama bagi setan.

Etika Bagi Pasien (Orang yang Diruqyah)

Kesembuhan spiritual memerlukan kerjasama dari pasien itu sendiri:

Tantangan dan Ujian dalam Proses Ruqyah

Terkadang, saat ruqyah dibacakan, pasien menunjukkan reaksi yang kuat (menjerit, menangis, menggeliat). Ini adalah indikasi adanya gangguan. Namun, penting untuk diingat bahwa reaksi fisik bukanlah satu-satunya tolak ukur keberhasilan. Keberhasilan sejati diukur dari peningkatan ketenangan batin pasien dan kembali kuatnya ketaatan kepada Allah.

Jika reaksi yang ditimbulkan adalah rasa panas, sakit kepala hebat, atau mual, ini adalah tanda bahwa ayat-ayat tersebut bekerja melawan penyakit spiritual. Peruqyah dan pasien harus terus melanjutkan dengan keyakinan, karena setan berusaha menghentikan proses penyembuhan dengan membuat pasien merasa tidak nyaman.

Mengenal dan Menghindari Praktik Ruqyah Palsu

Di akhir zaman, banyak sekali praktik pengobatan spiritual yang mengaku islami namun menyimpang. Praktik ini memanfaatkan nama-nama suci tetapi dicampuri dengan sihir atau bantuan jin. Tanda-tandanya meliputi:

  1. Peruqyah meminta barang-barang pribadi atau foto pasien.
  2. Ada ritual yang tidak dikenal dalam syariat Islam.
  3. Peruqyah menggunakan bahasa Arab yang ditulis terbalik atau kode-kode rahasia.
  4. Pasien merasa sangat bergantung pada peruqyah (bukan pada Allah).
  5. Peruqyah mengklaim dapat melihat jin atau tahu masa depan tanpa dasar yang jelas.

Seorang muslim yang cerdas harus menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai filter utama. Jika ada amalan ruqyah yang tidak dapat dibuktikan dasarnya dari kedua sumber tersebut, wajib ditinggalkan.

VII. Ruqyah Sebagai Pilar Penguatan Tauhid Harian

Ruqyah sejatinya bukanlah sekadar metode pengobatan saat sakit, melainkan sebuah gaya hidup. Seorang muslim yang kuat adalah yang membentengi dirinya setiap hari dengan zikir, doa, dan bacaan Al-Qur'an. Ini adalah Ruqyah preventif.

Zikir Pagi dan Petang: Benteng Utama

Banyak ulama sepakat bahwa zikir pagi dan petang (dzikir ma’tsur) adalah perlindungan harian terkuat. Siapa yang rutin mengamalkannya akan sulit ditembus oleh gangguan sihir, jin, atau 'ain. Di antara zikir yang sangat dianjurkan adalah:

Integrasi Al-Qur'an dalam Kehidupan

Rumah yang sering dibacakan Surat Al-Baqarah akan dijauhi setan selama tiga hari. Keluarga muslim yang menjadikan Al-Qur'an sebagai bacaan harian, bukan hanya sebagai obat saat sakit, akan merasakan ketenangan spiritual yang permanen.

Ruqyah Syar'iyyah adalah rahmat dari Allah, menunjukkan betapa sempurnanya Islam yang menyediakan solusi spiritual dan fisik. Proses ini mengajarkan kita untuk kembali kepada sumber kekuatan hakiki, meninggalkan ketergantungan pada makhluk, dan menetapkan hati hanya kepada Sang Pencipta.

Dengan mempraktikkan Ruqyah sesuai Sunnah, kita tidak hanya mencari kesembuhan, tetapi juga mencapai derajat keimanan yang lebih tinggi, menggapai derajat orang-orang yang tidak meminta ruqyah kepada orang lain (istif'aa), karena mereka sepenuhnya bertawakal kepada Allah dalam setiap urusan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kesembuhan, perlindungan, dan kekuatan untuk istiqamah di atas ajaran-Nya yang murni.

🏠 Kembali ke Homepage