Memahami Makna Kirim Doa untuk Arwah
Kirim doa untuk arwah merupakan salah satu tradisi spiritual yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia. Praktik ini adalah wujud cinta, bakti, dan penghormatan dari mereka yang masih hidup kepada sanak saudara, orang tua, guru, dan sahabat yang telah mendahului kembali ke haribaan Allah SWT. Ini bukan sekadar ritual, melainkan jembatan kasih sayang yang tak terputus oleh kematian, sebuah cara untuk terus menyambung silaturahmi ruhani dengan para almarhum dan almarhumah.
Dasar dari amalan ini adalah keyakinan bahwa doa, amal kebaikan, dan bacaan Al-Qur'an yang dihadiahkan oleh orang yang masih hidup dapat sampai dan memberikan manfaat bagi mereka yang berada di alam barzakh. Doa ini diharapkan dapat menjadi penerang di alam kubur, meringankan siksa, serta mengangkat derajat mereka di sisi Allah SWT. Salah satu hadis yang menjadi landasan utama adalah sabda Rasulullah SAW tentang tiga amalan yang pahalanya tidak akan terputus:
"Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)
Doa dari anak yang saleh inilah yang menjadi inti dari praktik kirim doa. Dalam konteks ini, "anak saleh" tidak hanya terbatas pada anak biologis, tetapi juga mencakup murid yang mendoakan gurunya atau siapa pun yang mendoakan orang lain dengan tulus ikhlas. Di sinilah peran penting lafal "khususon" muncul sebagai penanda niat yang spesifik.
Apa Itu "Khususon" dan Mengapa Penting?
Kata "khususon" (خصُوْصًا) berasal dari bahasa Arab yang berarti "secara khusus," "teristimewa untuk," atau "dikhususkan kepada." Dalam rangkaian doa kirim arwah, lafal ini berfungsi sebagai penegasan niat. Ketika kita membaca Al-Fatihah atau doa lainnya yang diawali dengan "khususon," kita secara sadar dan tegas meniatkan agar pahala dari bacaan tersebut dihadiahkan secara spesifik kepada arwah orang yang namanya kita sebutkan.
Pentingnya lafal ini terletak pada fokus dan kekhusyukan doa. Dengan menyebut nama almarhum atau almarhumah secara jelas, hati kita menjadi lebih terhubung, dan doa yang dipanjatkan terasa lebih personal dan mendalam. Ini seperti mengirim sebuah paket hadiah; dengan mencantumkan nama dan alamat penerima secara spesifik, kita berharap hadiah tersebut sampai tepat sasaran. Begitu pula dengan pahala bacaan doa, kita berharap agar Allah SWT menyampaikannya secara khusus kepada ruh yang kita tuju.
Lafal "khususon" membedakan antara doa yang bersifat umum untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat yang telah wafat dengan doa yang ditargetkan untuk individu tertentu. Keduanya sama-sama baik, namun doa yang dikhususkan memiliki nilai emosional dan spiritual yang lebih tinggi bagi si pendoa, karena ia sedang mengenang dan berbakti kepada orang yang spesifik dalam hidupnya.
Urutan dan Bacaan Lengkap Tahlil untuk Kirim Doa
Tahlil adalah serangkaian zikir, tasbih, tahmid, tahlil, shalawat, dan ayat-ayat Al-Qur'an yang biasa dibaca untuk mendoakan arwah. Berikut adalah urutan lengkap yang bisa dijadikan panduan, dimulai dari pengantar hingga doa penutup.
1. Pengantar dan Niat (Pembukaan)
Sebelum memulai, luruskan niat semata-mata karena Allah SWT untuk mendoakan almarhum/almarhumah. Pembukaan biasanya diawali dengan menghadiahkan Al-Fatihah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilaa hadrotin nabiyyil musthofaa, Muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa aalihii wa shohbihii syai-un lillaahi lahumul faatihah.
"Kepada hadirat Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Sesuatu dari Allah untuk mereka, Al-Fatihah."
(Kemudian membaca Surah Al-Fatihah 1 kali)
2. Tawasul (Menyambung Doa)
Tawasul adalah proses "menyambungkan" doa dengan perantara orang-orang saleh agar doa lebih mustajab. Ini adalah bentuk penghormatan dan pengakuan atas kemuliaan mereka di sisi Allah. Urutannya biasanya sebagai berikut, setiap poin diakhiri dengan bacaan Al-Fatihah.
a. Kepada Para Nabi, Malaikat, Sahabat, dan Tabi'in
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Tsumma ilaa hadroti ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash shoolihiin, wash shohaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa-ikatil muqorrobiin, khusuushon Sayyidinaa asy-Syaikh 'Abdul Qodir al-Jailani, lahumul fatihah.
"Kemudian kepada hadirat saudara-saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang dekat dengan Allah, khususnya kepada tuanku Syekh Abdul Qadir Jailani, untuk mereka Al-Fatihah."
(Membaca Surah Al-Fatihah 1 kali)
b. Kepada Seluruh Ahli Kubur Muslimin dan Muslimat
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ، لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khusuushon aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhonaa wa masyaayikho masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababihii, lahumul fatihah.
"Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut, khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, guru dari guru-guru kami, dan kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini, untuk mereka Al-Fatihah."
(Membaca Surah Al-Fatihah 1 kali)
3. Inti Doa: Lafal "Khususon"
Inilah bagian utama di mana kita menyebutkan nama almarhum/almarhumah secara spesifik. Pilihlah lafal yang sesuai.
a. Untuk Satu Orang Laki-laki
خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ ... (sebutkan nama almarhum) بِنِ ... (sebutkan nama ayahnya) ... لَهُ الْفَاتِحَةُ
Khushuushon ilaa ruuhi ... (Sebut nama almarhum) bin ... (Sebut nama ayahnya), lahul fatihah.
"Khususnya kepada ruh ... (nama almarhum) bin ... (nama ayahnya), untuknya Al-Fatihah."
(Membaca Surah Al-Fatihah 1 kali)
b. Untuk Satu Orang Perempuan
خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ ... (sebutkan nama almarhumah) بِنْتِ ... (sebutkan nama ayahnya) ... لَهَا الْفَاتِحَةُ
Khushuushon ilaa ruuhi ... (Sebut nama almarhumah) binti ... (Sebut nama ayahnya), lahal fatihah.
"Khususnya kepada ruh ... (nama almarhumah) binti ... (nama ayahnya), untuknya Al-Fatihah."
(Membaca Surah Al-Fatihah 1 kali)
c. Untuk Banyak Orang (Sebutkan Nama)
خُصُوْصًا إِلَى أَرْوَاحِ ... (sebutkan nama-nama) ... لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Khushuushon ilaa arwaahi ... (Sebutkan semua nama dengan bin/binti masing-masing), lahumul fatihah.
"Khususnya kepada ruh-ruh ... (nama-nama yang didoakan), untuk mereka Al-Fatihah."
(Membaca Surah Al-Fatihah 1 kali)
Catatan: Jika tidak mengetahui nama ayah dari almarhum/almarhumah, secara umum bisa diganti dengan "bin Adam" untuk laki-laki atau "binti Hawa" untuk perempuan.
4. Bacaan Inti Tahlil
Setelah pengkhususan doa, dilanjutkan dengan rangkaian bacaan zikir dan ayat suci Al-Qur'an.
a. Surah-surah Pendek
- Membaca Surah Al-Ikhlas (3 kali)
- Membaca Surah Al-Falaq (1 kali)
- Membaca Surah An-Nas (1 kali)
- Membaca Surah Al-Fatihah (1 kali)
b. Awal Surah Al-Baqarah
الۤمّۤ ۚ ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Alif Laam Miim. Dzaalikal kitaabu laa roiba fiih, hudal lilmuttaqiin. Alladziina yu'minuuna bilghoibi wa yuqiimuunash sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qoblik, wa bil aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mirrobbihim wa ulaa-ika humul muflihuun.
c. Ayat Kursi
اللهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
d. Akhir Surah Al-Baqarah
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Lillaahi maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Wa in tubduu maa fii anfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihil laah. Fayaghfiru limay yasyaa-u wa yu'adz dzibu may yasyaa'. Wallaahu 'alaa kulli syai-in qadiir. Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mir rabbihii wal mu'minuun. Kullun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulih. Laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih. Wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir. Laa yukalliful laahu nafsan illaa wus'ahaa. Lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat. Rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa. Rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alal ladziina min qablinaa. Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih. Wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, warhamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin.
e. Istighfar, Hauqalah, dan Tasbih
- Membaca Istighfar: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (Astaghfirullahal 'adziim) sebanyak 3 atau 7 kali.
- Membaca: أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ (Afdhaludz dzikri fa'lam annahu Laa ilaaha illallah)
f. Bacaan Tahlil
Membaca kalimat tahlil secara berulang-ulang dengan khusyuk.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
Laa ilaaha illallah
(Dibaca 33 kali atau 100 kali)
g. Kalimat Tahlil Lengkap dan Tasbih
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Laa ilaaha illallah muhammadur rasuulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil 'adzim. (Dibaca 33 kali)
h. Shalawat Nabi
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala aali sayyidina Muhammad. (Dibaca beberapa kali)
Doa Penutup Tahlil (Doa Arwah)
Setelah menyelesaikan rangkaian zikir dan bacaan Al-Qur'an, majelis ditutup dengan doa arwah. Doa ini berisi permohonan ampunan, rahmat, dan penyampaian pahala kepada arwah yang dituju.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
A'uudzubillaahi minasy syaithoonir rojiim. Bismillaahir rohmaanir rohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Hamdasy syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi-u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhikal kariim wa 'azhiimi sulthoonik.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Allaahumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Allaahumma taqobbal wa aushil tsawaaba maa qoro'naahu minal qur'aanil 'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhroti habiibinaa wa syafii'inaa wa qurroti a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam.
وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ.
Wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash shoolihiin, wash shohaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil 'aalamiin, wal malaa-ikatil muqorrobiin.
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى ... (sebutkan nama almarhum/ah bin/binti ayahnya).
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa khushuushon ilaa ... (sebutkan nama almarhum/ah bin/binti ayahnya).
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.
Allaahummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Allaahumma anzilir rohmata wal maghfirota 'alaa ahlil qubuuri min ahli laa ilaaha illallaah muhammadur rasuulullaah.
رَبَّنَا أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةُ...
Robbanaa arinal haqqo haqqon warzuqnat tibaa'ah, wa arinal baathila baathilan warzuqnaj tinaabah. Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal hamdulillaahi robbil 'aalamiin. Al-Faatihah...
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'anul 'Azhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami, dan penyejuk mata kami, junjungan dan pemimpin kami, Muhammad SAW. Dan kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama, pengarang yang ikhlas, para pejuang di jalan Allah, dan para malaikat yang selalu mendekatkan diri kepada-Mu. Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari Timur ke Barat, di darat dan di laut, khususnya kepada... (sebutkan nama). Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka, selamatkanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur yang ahli mengucapkan 'La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah'. Wahai Tuhan kami, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sejati dan berikanlah kemampuan untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan sebagai kebatilan dan berikanlah kemampuan untuk menjauhinya. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Mulia dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah..."
(Ditutup dengan membaca Surah Al-Fatihah sekali lagi)
Adab dan Etika dalam Mengirim Doa
Agar doa yang kita panjatkan lebih bermakna dan diterima di sisi Allah SWT, ada beberapa adab yang sebaiknya diperhatikan:
- Niat yang Ikhlas: Lakukan semata-mata karena mengharap ridha Allah dan sebagai bentuk bakti kepada almarhum/almarhumah, bukan karena ingin dipuji atau sekadar menjalankan tradisi.
- Bersuci: Dianjurkan untuk berada dalam keadaan suci dari hadas kecil (memiliki wudhu) dan hadas besar.
- Menghadap Kiblat: Jika memungkinkan, duduklah dengan sopan menghadap arah kiblat saat berdoa.
- Khusyuk dan Tawadhu: Fokuskan hati dan pikiran pada Allah SWT dan kepada arwah yang didoakan. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi.
- Tartil dalam Membaca: Bacalah setiap lafal, ayat, dan zikir dengan jelas, benar (sesuai tajwid), dan tidak terburu-buru.
Mengirim doa arwah, terutama dengan mengkhususkannya, adalah amalan yang sangat mulia. Ia menjadi bukti bahwa ikatan cinta dan kepedulian tidak lekang oleh waktu dan tidak terhalang oleh alam yang berbeda. Semoga setiap doa yang kita panjatkan menjadi cahaya bagi mereka yang telah berpulang dan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan bagi kita di akhirat kelak. Aamiin ya Rabbal 'alamin.