Doa Khususon untuk Orang yang Sudah Meninggal

Kematian adalah sebuah kepastian yang akan dihadapi oleh setiap makhluk yang bernyawa. Dalam pandangan Islam, kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah gerbang transisi menuju kehidupan abadi di akhirat. Ikatan antara yang hidup dan yang telah berpulang tidak serta-merta terputus. Salah satu jembatan terkuat yang menghubungkan dua alam ini adalah doa. Doa dari seorang anak yang saleh, kerabat, atau sesama muslim menjadi cahaya penerang, penyejuk, dan pengangkat derajat bagi mereka yang telah mendahului kita di alam barzakh.

Mengirimkan doa secara khusus, atau yang sering disebut dengan "doa khususon", adalah sebuah amalan yang mulia. Ini merupakan wujud cinta, bakti, dan kepedulian kita kepada almarhum atau almarhumah. Doa ini ditujukan secara spesifik dengan menyebut nama orang yang telah meninggal, dengan harapan agar pahala dari bacaan dan permohonan kita sampai kepada mereka, meringankan siksa kubur, melapangkan alam barzakh, dan menjadi pemberat timbangan kebaikan di hari perhitungan kelak. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai makna, adab, tata cara, serta bacaan-bacaan doa khususon yang dapat kita amalkan.

Ilustrasi Tangan Berdoa Ilustrasi sepasang tangan yang menengadah dalam posisi berdoa, sebagai simbol doa dan harapan untuk almarhum dan almarhumah.

Tangan yang menengadah adalah simbol harapan dan kepasrahan kepada Sang Pencipta.

Makna dan Landasan Doa untuk Orang Meninggal

Secara bahasa, "khususon" berasal dari bahasa Arab yang berarti "khususnya" atau "secara spesifik". Jadi, doa khususon adalah doa yang dikhususkan, ditujukan, atau diniatkan secara spesifik untuk seseorang. Amalan ini memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Allah SWT mengajarkan kita untuk mendoakan orang-orang beriman yang telah mendahului kita.

Dalam Surat Al-Hasyr ayat 10, Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Walladzīna jā'ū mim ba'dihim yaqūlūna rabbanagfir lanā wa li'ikhwāninal-ladzīna sabaqūnā bil-īmāni wa lā taj'al fī qulūbinā gillal lil-ladzīna āmanū rabbanā innaka ra'ūfur rahīm.

Artinya: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.'"

Ayat ini secara jelas menunjukkan praktik generasi setelah para sahabat yang mendoakan ampunan bagi saudara-saudara seiman mereka yang telah wafat. Ini adalah bukti bahwa mendoakan orang yang sudah meninggal adalah perbuatan yang dianjurkan dan terpuji.

Landasan lainnya diperkuat oleh hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang paling terkenal adalah riwayat dari Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (perkara), yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)

Hadis ini menjadi pilar utama yang menegaskan bahwa doa dari anak yang saleh adalah salah satu dari tiga amalan yang pahalanya terus mengalir kepada orang yang telah meninggal. Ini menunjukkan betapa berharganya doa yang kita panjatkan untuk orang tua, kakek-nenek, atau leluhur kita.

Adab dan Persiapan Sebelum Berdoa

Agar doa yang kita panjatkan lebih mustajab dan diterima oleh Allah SWT, ada beberapa adab dan persiapan yang sebaiknya dilakukan. Ini bukan syarat wajib, tetapi merupakan bentuk penghormatan dan kesungguhan kita dalam memohon kepada-Nya.

Rangkaian Bacaan dan Tata Cara Doa Khususon

Berikut adalah rangkaian bacaan yang umum diamalkan saat mengirimkan doa khususon. Urutan ini dapat disesuaikan, namun secara umum mencakup pengiriman Al-Fatihah (tawasul), membaca surat-surat pendek, dzikir, dan ditutup dengan doa khusus untuk arwah.

1. Pengantar dan Tawasul dengan Al-Fatihah

Tawasul adalah cara "menyambungkan" doa kita melalui perantara kemuliaan Rasulullah SAW, para sahabat, ulama, dan waliyullah, sebelum dikhususkan kepada almarhum/almarhumah. Ini diawali dengan lafaz "Ilaa hadrotin..." yang berarti "Ke hadirat...".

a. Kepada Nabi Muhammad SAW

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Ilaa hadrotin nabiyyil mushthofaa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii ajma'iin, syai'un lillaahi lahumul faatihah.

Artinya: "Kepada junjungan Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga, sahabat, istri, dan keturunannya. Sesuatu karena Allah, untuk mereka, Al-Fatihah."

Kemudian membaca Surat Al-Fatihah (1 kali).

b. Kepada Para Nabi, Sahabat, dan Ulama

ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، الْفَاتِحَةُ

Tsumma ilaa hadroti ikhwaanihii minal anbiyaa'i wal mursaliin, wal auliyaa'i wasy syuhadaa'i wash shoolihiin, wash shohaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa'il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa'ikatil muqorrobiin, Al-Faatihah.

Artinya: "Kemudian kepada para saudaranya dari golongan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang saleh, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang mendekatkan diri kepada Allah, Al-Fatihah."

Kemudian membaca Surat Al-Fatihah (1 kali).

c. Mengkhususkan Doa (Khususon)

Ini adalah bagian inti di mana kita menyebutkan nama orang yang akan kita doakan.

Untuk satu orang laki-laki (Ayah, suami, saudara):

ثُمَّ خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ ... (sebutkan nama almarhum) بِنِ ... (sebutkan nama ayahnya). اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ. لَهُ الْفَاتِحَةُ

Tsumma khushuushon ilaa ruuhi... (sebut nama almarhum) bin... (sebut nama ayahnya). Allahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu. Lahul Faatihah.

Artinya: "Kemudian khususnya kepada ruh... (nama almarhum) bin... (nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Untuknya, Al-Fatihah."

Kemudian membaca Surat Al-Fatihah (1 kali).

Untuk satu orang perempuan (Ibu, istri, saudara):

ثُمَّ خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ ... (sebutkan nama almarhumah) بِنْتِ ... (sebutkan nama ayahnya). اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا. لَهَا الْفَاتِحَةُ

Tsumma khushuushon ilaa ruuhi... (sebut nama almarhumah) binti... (sebut nama ayahnya). Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa. Lahaal Faatihah.

Artinya: "Kemudian khususnya kepada ruh... (nama almarhumah) binti... (nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Untuknya, Al-Fatihah."

Kemudian membaca Surat Al-Fatihah (1 kali).

Untuk banyak orang (Jamak):

ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Tsumma ilaa arwaahi jamii'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhinaa wa masyaayikhi masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababihi. Allahummaghfirlahum warhamhum wa'aafihim wa'fu 'anhum. Lahumul faatihah.

Artinya: "Kemudian kepada ruh semua ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, dan guru dari guru-guru kami, dan kepada siapa pun yang karena sebabnya kami berkumpul di sini. Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Untuk mereka, Al-Fatihah."

Kemudian membaca Surat Al-Fatihah (1 kali).

2. Membaca Surat-Surat Pendek dan Ayat Al-Qur'an

Setelah mengirim Al-Fatihah, dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca beberapa surat pendek yang memiliki keutamaan besar. Pahalanya diniatkan untuk dihadiahkan kepada almarhum/almarhumah.

Selain itu, membaca Surat Yasin juga sangat dianjurkan, karena dikenal sebagai "jantungnya Al-Qur'an" dan memiliki banyak keutamaan bagi orang yang telah meninggal.

3. Berdzikir (Istighfar, Tahlil, Tasbih, dan Shalawat)

Dzikir adalah inti dari mengingat Allah. Kalimat-kalimat thayyibah ini memiliki bobot pahala yang sangat besar dan menjadi penyejuk bagi ruh di alam sana.

4. Doa Penutup (Doa Arwah)

Setelah rangkaian tawasul, pembacaan ayat suci, dan dzikir, ditutup dengan doa khusus untuk memohonkan ampunan dan rahmat bagi almarhum/almarhumah. Berikut adalah doa yang paling sering dibacakan.

Doa untuk Jenazah Laki-laki:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' madkholahu waghsilhu bilmaa-i wats tsalji wal barod, wa naqqihi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi, wa zaujan khoiron min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a'idzhu min 'adzaabil qobri wa 'adzaabin naar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempatnya, lapangkanlah alam kuburnya, mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Doa untuk Jenazah Perempuan:

Untuk jenazah perempuan, ganti dhomir (kata ganti) "hu" menjadi "ha".

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim nuzulahaa wa wassi' madkholahaa waghsilhaa bilmaa-i wats tsalji wal barod, wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa, wa ahlan khoiron min ahlihaa, wa zaujan khoiron min zaujihaa, wa adkhilhal jannata wa a'idzhaa min 'adzaabil qobri wa 'adzaabin naar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya. Muliakanlah tempatnya, lapangkanlah alam kuburnya, mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka."

Doa Khusus untuk Orang Tua:

Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca setiap saat, terutama setelah shalat, sebagai bentuk bakti kepada orang tua yang telah meninggal.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا

Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil."

Amalan Lain yang Pahalanya Sampai kepada Mayit

Selain doa, ada beberapa amalan lain yang jika dilakukan oleh keluarga atau kerabat yang masih hidup dengan niat untuk almarhum/almarhumah, insya Allah pahalanya akan sampai kepada mereka. Amalan-amalan ini menjadi investasi akhirat yang tak ternilai harganya.

1. Sedekah Jariyah

Sedekah yang manfaatnya terus mengalir disebut sedekah jariyah. Ketika kita bersedekah atas nama orang yang sudah meninggal, pahala dari setiap pemanfaatan sedekah tersebut akan terus mengalir kepadanya. Contohnya antara lain:

2. Membayarkan Utang

Urusan utang-piutang sangatlah serius dalam Islam. Ruh seorang mukmin akan tertahan karena utangnya hingga utang tersebut dilunasi. Oleh karena itu, menjadi kewajiban utama bagi ahli waris untuk segera melunasi utang-utang yang ditinggalkan oleh almarhum, baik utang kepada sesama manusia maupun utang kepada Allah (seperti zakat yang belum tertunaikan atau fidyah puasa).

3. Melaksanakan Puasa Nazar atau Qadha

Jika almarhum memiliki utang puasa Ramadan yang belum sempat di-qadha atau memiliki nazar untuk berpuasa yang belum terlaksana, para ulama berbeda pendapat. Sebagian besar memperbolehkan walinya (ahli waris) untuk mempuasakannya atau membayarkan fidyah atas namanya.

4. Menunaikan Ibadah Haji atau Umrah (Badal Haji)

Menghajikan orang yang sudah meninggal (badal haji) adalah amalan yang dibolehkan, dengan syarat orang yang menghajikan sudah pernah menunaikan haji untuk dirinya sendiri. Ini adalah bentuk bakti tertinggi dari seorang anak kepada orang tuanya.

Penutup: Tali Kasih yang Tak Terputus

Mendoakan mereka yang telah berpulang adalah bukti bahwa cinta dan kasih sayang tidak dibatasi oleh kematian. Doa khususon adalah jembatan spiritual yang kita bangun, mengirimkan cahaya, kesejukan, dan ampunan ke alam barzakh. Amalan ini tidak hanya bermanfaat bagi almarhum, tetapi juga bagi kita yang mendoakan. Ia melembutkan hati, mengingatkan kita akan kefanaan dunia, dan memotivasi kita untuk mempersiapkan bekal terbaik sebelum tiba giliran kita dipanggil oleh-Nya.

Teruslah kirimkan doa-doa terbaik untuk orang tua, keluarga, guru, dan sahabat yang telah mendahului kita. Semoga setiap huruf Al-Fatihah yang kita baca, setiap lafaz tahlil yang kita ucapkan, dan setiap tetes air mata permohonan yang kita panjatkan, menjadi saksi cinta kita di hadapan Allah dan menjadi penolong bagi mereka di kehidupan setelah kematian. Amin ya Rabbal 'alamin.

🏠 Kembali ke Homepage