Sholat Tahajud adalah permata di keheningan malam, sebuah ibadah sunnah muakkadah yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Ketika dunia terlelap dalam tidurnya, seorang hamba bangun untuk bermunajat, mengadukan segala resah, dan memohon ampunan kepada Sang Pencipta. Momen ini menjadi begitu sakral karena diyakini sebagai waktu turunnya rahmat dan ijabah. Setelah menyelesaikan rakaat-rakaat sholat, terdapat sebuah amalan yang menyempurnakan ibadah malam ini, yaitu memanjatkan doa habis sholat tahajud.
Doa yang dipanjatkan di sepertiga malam terakhir, setelah hati ditundukkan dalam sholat, memiliki kekuatan yang luar biasa. Ini adalah waktu di mana pintu-pintu langit terbuka lebar, dan Allah SWT turun ke langit dunia untuk mendengar rintihan dan permohonan hamba-hamba-Nya. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkan sholat malam ini dan mengajarkan umatnya doa-doa khusus yang penuh dengan pengagungan, pengakuan, dan permohonan yang mendalam. Memahami dan meresapi setiap bait doa ini akan meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang paling intim.
Keistimewaan dan Keutamaan Sholat Tahajud
Sebelum kita menyelami bacaan doa, penting untuk memahami mengapa sholat tahajud dan doa setelahnya begitu agung nilainya. Keutamaan sholat tahajud termaktub jelas dalam Al-Qur'an dan Hadits, menjadikannya amalan yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang merindukan keridhaan-Nya.
Perintah Langsung dalam Al-Qur'an
Allah SWT secara khusus menyebutkan tentang ibadah di malam hari dalam firman-Nya. Salah satunya yang paling populer adalah dalam Surah Al-Isra' ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Wa minal-laili fa tahajjad bihī nāfilatal lak(a), ‘asā ay yab‘aṡaka rabbuka maqāmam maḥmūdā(n).
Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Ayat ini bukan sekadar anjuran, melainkan sebuah janji. Allah menjanjikan "maqamam mahmuda" atau tempat yang terpuji bagi mereka yang secara konsisten menghidupkan malamnya dengan sholat tahajud. Para ulama menafsirkan 'tempat terpuji' ini bisa bermakna kedudukan mulia di dunia, kemudahan dalam segala urusan, dan syafaat di akhirat kelak. Ini menunjukkan betapa tingginya derajat orang yang bertahajud di sisi Allah.
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Keutamaan tahajud sangat erat kaitannya dengan waktunya, yaitu sepertiga malam terakhir. Sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim menjelaskan momen berharga ini. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian Ia berfirman: 'Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'"
Hadits ini adalah kabar gembira yang luar biasa. Allah sendiri yang 'turun' dan menawarkan pengabulan doa, pemberian, dan ampunan. Ini adalah undangan ilahi yang terbuka setiap malam bagi siapa saja yang mau menyambutnya. Oleh karena itu, doa setelah sholat tahajud adalah doa yang dipanjatkan pada momen emas, di mana jarak antara hamba dan Rabb-nya terasa begitu dekat.
Manfaat Spiritual dan Duniawi
Selain janji kedudukan terpuji dan doa yang diijabah, sholat tahajud juga membawa segudang manfaat lain:
- Penghapus Dosa: Sholat di keheningan malam adalah sarana efektif untuk memohon ampunan. Kesunyian membantu kita untuk lebih khusyuk, merenungi kesalahan, dan bertaubat dengan tulus.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Ibadah yang dilakukan saat orang lain terlelap menunjukkan tingkat keikhlasan dan pengorbanan yang tinggi. Ini adalah bukti cinta seorang hamba kepada Penciptanya.
- Pencegah Perbuatan Dosa: Kebiasaan bangun malam untuk beribadah akan membentuk perisai spiritual yang menjaga seseorang dari perbuatan maksiat di siang hari. Hati yang terbiasa bercengkrama dengan Allah akan merasa malu untuk mengkhianati-Nya.
- Memberi Ketenangan Jiwa: Di tengah hiruk pikuk dan tekanan hidup, tahajud adalah oase ketenangan. Mencurahkan isi hati kepada Allah di malam hari dapat melepaskan beban, mengurangi stres, dan memberikan kedamaian yang tidak ternilai.
- Kesehatan Fisik: Bangun di sepertiga malam terakhir dan berwudhu terbukti bermanfaat bagi sirkulasi darah dan kesegaran tubuh. Udara di waktu fajar juga merupakan udara yang paling bersih dan kaya akan oksigen.
Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar
Untuk mencapai kesempurnaan ibadah, sholat tahajud harus dilaksanakan sesuai dengan tuntunan. Meskipun tata caranya mirip dengan sholat sunnah lainnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Niat yang Tulus: Niat adalah fondasi setiap ibadah. Niat sholat tahajud dilakukan di dalam hati sebelum takbiratul ihram. Cukup hadirkan di dalam hati keinginan untuk melaksanakan sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala. Lafaz niat yang umum diucapkan (meski tidak wajib) adalah:
- Waktu Pelaksanaan: Waktu terbaik adalah setelah tidur, meskipun hanya tidur sejenak, di sepertiga malam terakhir. Untuk menghitungnya, bagi waktu antara Isya dan Subuh menjadi tiga bagian. Bagian terakhir itulah waktu yang paling utama.
- Jumlah Rakaat: Sholat tahajud dikerjakan minimal dua rakaat dan tidak ada batasan maksimal. Namun, Rasulullah SAW paling sering melaksanakannya sebanyak delapan rakaat (dilakukan dua rakaat salam, dua rakaat salam) ditambah tiga rakaat witir.
- Bacaan dalam Sholat: Setelah membaca Surah Al-Fatihah pada setiap rakaat, disunnahkan untuk membaca surah-surah Al-Qur'an. Tidak ada ketentuan surah khusus, namun memperpanjang bacaan adalah salah satu sunnah yang dianjurkan untuk menambah kekhusyukan.
- Dzikir dan Doa: Setelah salam, jangan langsung beranjak. Inilah saatnya untuk berdzikir, beristighfar, dan memanjatkan doa habis sholat tahajud. Perbanyaklah pujian kepada Allah sebelum menyampaikan hajat-hajat kita.
- Ditutup dengan Sholat Witir: Sholat tahajud disunnahkan untuk ditutup dengan sholat witir sebagai penutup sholat malam. Witir bisa dilakukan satu, tiga, atau lebih dalam jumlah ganjil.
أُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Doa Utama Setelah Sholat Tahajud yang Diajarkan Rasulullah
Doa yang paling utama dan ma'tsur (berasal dari riwayat yang shahih) adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA. Doa ini sangat lengkap, mencakup pujian, pengagungan, pengakuan keimanan, dan permohonan ampunan. Merutinkan doa ini insyaAllah akan membawa keberkahan yang luar biasa.
Bacaan Lengkap: Arab, Latin, dan Terjemahan
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqaa'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan nabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu 'alaihi wa sallama haqqun, wassaa'atu haqqun.
Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a'lantu, wa maa anta a'lamu bihii minnii, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah raja langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar."
"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya dengan-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang tersembunyi dan yang tampak, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau."
Membedah Makna Mendalam Setiap Kalimat Doa
Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah deklarasi tauhid dan pengakuan total seorang hamba di hadapan Rabb-nya. Mari kita resapi maknanya lebih dalam:
Bagian 1: Pujian dan Pengagungan (Al-Hamd)
- "Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna" (Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta isinya). Ini adalah pengakuan bahwa alam semesta ini tidak berdiri sendiri. Allah-lah yang mengurus, memelihara, dan menjaga keseimbangannya. Kita memuji-Nya atas peran-Nya sebagai Al-Qayyum, Yang Maha Berdiri Sendiri dan Mengurus makhluk-Nya.
- "wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna" (Bagi-Mu segala puji, Engkaulah raja langit dan bumi serta isinya). Ini adalah pengakuan kedaulatan mutlak milik Allah. Tidak ada kekuasaan hakiki selain kekuasaan-Nya. Semua raja, penguasa, dan pemilik di dunia ini hanyalah titipan. Kekuasaan sejati ada di tangan-Nya.
- "wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna" (Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta isinya). Allah adalah An-Nur. Dia adalah sumber cahaya hakiki, yaitu petunjuk. Tanpa cahaya petunjuk dari-Nya, alam semesta dan hati manusia akan berada dalam kegelapan. Pujian ini adalah ungkapan syukur atas nikmat hidayah.
Bagian 2: Ikrar Keimanan (Al-Haqq)
- "wa lakal hamdu antal haqqu" (Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar). Ini adalah penegasan bahwa satu-satunya kebenaran mutlak adalah Allah. Segala sesuatu selain-Nya bersifat nisbi.
- "wa wa'dukal haqqu..." (janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar). Bagian ini adalah penegasan rukun iman secara komprehensif. Kita mengikrarkan keyakinan penuh terhadap janji Allah (pahala dan siksa), pertemuan dengan-Nya di akhirat, kebenaran Al-Qur'an, keberadaan surga dan neraka, kebenaran risalah para nabi, kenabian Muhammad SAW, dan kepastian datangnya hari kiamat. Ini adalah cara memperbarui iman kita di waktu yang paling hening.
Bagian 3: Pernyataan Ketundukan dan Ketergantungan
- "Allahumma laka aslamtu" (Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri). Pengakuan total bahwa kita menyerahkan seluruh jiwa dan raga, urusan dunia dan akhirat, hanya kepada Allah.
- "wa bika aamantu" (hanya kepada-Mu aku beriman). Mengkhususkan keimanan hanya untuk Allah, menafikan segala bentuk syirik.
- "wa 'alaika tawakkaltu" (hanya kepada-Mu aku bertawakal). Menyandarkan segala urusan dan hasil hanya kepada Allah setelah berusaha. Ini adalah puncak kepasrahan.
- "wa ilaika anabtu" (hanya kepada-Mu aku kembali). Pengakuan bahwa kita akan kembali kepada-Nya, baik dalam taubat saat di dunia maupun setelah kematian.
- "wa bika khaashamtu" (hanya dengan-Mu aku berdebat). Maksudnya adalah, dengan pertolongan dan argumen dari Allah (Al-Qur'an dan Sunnah), kita membela kebenaran.
- "wa ilaika haakamtu" (hanya kepada-Mu aku berhukum). Menjadikan syariat Allah sebagai satu-satunya sumber hukum untuk memutuskan segala perkara.
Bagian 4: Permohonan Ampunan (Al-Maghfirah)
- "faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu..." (Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang tersembunyi dan yang tampak, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku). Ini adalah permohonan ampunan yang sangat menyeluruh. Kita memohon ampun atas semua jenis dosa, di semua waktu, baik yang kita sadari maupun yang luput dari ingatan kita, karena Allah Maha Mengetahui segalanya.
- "antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru" (Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir). Pengakuan bahwa Allah yang menentukan segalanya. Dia berkuasa mendahulukan siapa yang Dia kehendaki dan mengakhirkan siapa yang Dia kehendaki.
- "laa ilaaha illaa anta" (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau). Kalimat tauhid yang menjadi penutup sempurna doa ini, mengesakan Allah dalam ibadah dan penghambaan.
Kumpulan Doa Tambahan yang Bisa Dipanjatkan
Setelah membaca doa utama di atas, waktu mustajab ini adalah kesempatan emas untuk menyampaikan hajat-hajat pribadi kita. Kita bisa berdoa dengan bahasa apa pun yang kita mengerti, karena Allah Maha Memahami setiap bahasa. Namun, akan lebih utama jika kita juga menyertakan doa-doa yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
1. Doa Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)
Rasulullah SAW menyebut doa ini sebagai "Sayyidul Istighfar" atau rajanya istighfar. Membacanya dengan penuh keyakinan di malam hari adalah salah satu sebab diampuninya dosa.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu'u laka bini'matika 'alayya, wa abuu'u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu dan ikrar-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
2. Doa untuk Orang Tua
Mendoakan kedua orang tua adalah wujud bakti seorang anak, terlebih di waktu yang mulia ini.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Rabbighfir lii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil."
3. Doa Sapu Jagat (Kebaikan Dunia dan Akhirat)
Doa ini sangat ringkas namun mencakup semua kebaikan yang kita butuhkan.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhirati hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
4. Doa Memohon Rezeki yang Halal dan Berkah
Kita bisa memohon kelapangan rezeki kepada Allah, Sang Maha Pemberi Rezeki.
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahummak-finii bi halaalika 'an haraamika, wa agh-ninii bi fadhlika 'amman siwaaka.
Artinya: "Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak meminta) kepada selain-Mu."
Tips Agar Istiqomah Melaksanakan Sholat Tahajud
Mengetahui keutamaan dan doanya saja tidak cukup jika kita kesulitan untuk bangun melaksanakannya. Istiqomah atau konsistensi adalah kunci untuk meraih semua manfaat agung dari sholat tahajud. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
- Niat yang Kuat Sebelum Tidur: Tanamkan dalam hati tekad yang membaja untuk bangun malam. Niat yang tulus akan menjadi alarm spiritual yang akan membantu kita terbangun.
- Tidur Lebih Awal: Hindari begadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Berikan hak tubuh untuk beristirahat agar lebih mudah bangun di sepertiga malam. Ikuti sunnah Rasulullah untuk tidur setelah Isya.
- Hindari Makan Terlalu Kenyang: Perut yang terlalu penuh akan membuat tubuh menjadi malas dan tidur lebih nyenyak, sehingga sulit untuk bangun.
- Jauhi Maksiat di Siang Hari: Dosa dan maksiat dapat mengeraskan hati dan menjadi penghalang bagi seseorang untuk melakukan ibadah, terutama ibadah malam yang istimewa.
- Setel Alarm: Manfaatkan teknologi dengan menyetel beberapa alarm. Letakkan alarm sedikit jauh dari jangkauan agar kita terpaksa bangun dan bergerak untuk mematikannya.
- Mulai dari yang Ringan: Jika terasa berat, mulailah dengan dua rakaat tahajud dan satu rakaat witir. Jangan memaksakan diri melakukan banyak rakaat di awal yang justru bisa membuat kita menyerah. Kualitas lebih utama dari kuantitas. Sedikit tapi konsisten lebih baik daripada banyak tapi hanya sesekali.
- Ingat Selalu Keutamaannya: Ketika rasa malas datang, ingatlah janji Allah tentang ampunan, kedudukan mulia, dan terkabulnya doa. Ingatlah bahwa ini adalah waktu spesial antara kita dengan Sang Pencipta.
- Berdoa kepada Allah: Mintalah pertolongan kepada Allah agar dimudahkan untuk bangun malam dan beribadah kepada-Nya. Karena tanpa pertolongan-Nya, kita tidak akan memiliki kekuatan apa pun.
Sholat tahajud dan doa yang dipanjatkan sesudahnya adalah sebuah investasi spiritual yang tak ternilai. Ini adalah waktu untuk mengisi ulang energi iman, membersihkan jiwa dari noda dosa, dan mengetuk pintu langit dengan segala harapan kita. Ketika kita mengorbankan sedikit waktu tidur kita untuk bermunajat kepada-Nya, Allah akan menggantinya dengan ketenangan, keberkahan, dan solusi atas segala permasalahan hidup. Jadikanlah sholat tahajud sebagai kebutuhan, bukan sekadar beban. Semoga kita semua dimampukan oleh Allah SWT untuk menjadi ahli tahajud yang istiqomah. Aamiin.