Panduan Lengkap Doa dan Dzikir Petang

Ilustrasi suasana petang dengan siluet masjid dan bulan sabit

Makna dan Keutamaan Dzikir di Waktu Petang

Dzikir petang merupakan amalan mulia yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dilakukan setiap muslim ketika sore hari menjelang. Ini bukan sekadar rangkaian kata tanpa makna, melainkan sebuah perisai spiritual, sumber ketenangan jiwa, dan cara untuk senantiasa terhubung dengan Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Waktu petang adalah momen pergantian dari terang menuju gelap, sebuah waktu di mana manusia bersiap untuk beristirahat setelah seharian beraktivitas. Di saat inilah, seorang hamba dianjurkan untuk kembali mengingat Rabb-nya, memohon perlindungan, ampunan, serta mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan.

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, yang artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh." (QS. Ar-Rum: 17). Ayat ini secara jelas memerintahkan kita untuk senantiasa mengingat dan menyucikan Allah di dua waktu utama, yaitu pagi dan petang. Amalan ini menjadi bukti ketaatan dan keimanan seorang hamba. Dzikir petang berfungsi sebagai benteng yang melindungi diri dari berbagai macam keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, seperti gangguan jin, syaitan, sihir, 'ain (pandangan mata jahat), dan berbagai marabahaya lainnya yang mungkin mengintai di kegelapan malam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan berbagai bacaan dzikir yang memiliki keutamaan luar biasa. Dengan merutinkannya, seorang muslim tidak hanya mendapatkan perlindungan, tetapi juga pahala yang melimpah, ketenangan hati (sakinah), dan pengampunan atas dosa-dosa. Dzikir petang adalah investasi akhirat yang dilakukan setiap hari, sebuah dialog intim antara hamba dengan Penciptanya, yang menguatkan ikatan spiritual dan menumbuhkan rasa tawakal yang mendalam. Menjadikannya sebagai kebiasaan adalah salah satu cara terbaik untuk menutup hari dengan penuh keberkahan dan memulai malam dengan perlindungan dari Allah.


Waktu Terbaik Membaca Dzikir Petang

Para ulama memiliki beberapa pandangan mengenai kapan waktu yang paling tepat untuk membaca dzikir petang. Secara umum, waktu petang (al-masa') dimulai sejak tergelincirnya matahari (waktu shalat Zhuhur) hingga pertengahan malam. Namun, waktu yang paling utama dan sangat dianjurkan adalah antara waktu setelah shalat Ashar hingga terbenamnya matahari (menjelang waktu shalat Maghrib). Ini adalah waktu transisi yang sangat krusial, di mana siang akan berganti malam.

Sebagian ulama lain berpendapat bahwa waktu dzikir petang juga bisa diperpanjang hingga setelah shalat Maghrib, bahkan sampai sepertiga malam pertama. Fleksibilitas ini memberikan kemudahan bagi kaum muslimin yang mungkin memiliki kesibukan atau halangan pada waktu setelah Ashar. Yang terpenting adalah konsistensi (istiqamah) dalam mengamalkannya setiap hari. Membiasakan diri untuk meluangkan waktu khusus setelah shalat Ashar untuk berdzikir adalah pilihan yang paling afdhal, karena ini meneladani kebiasaan para salafus shalih dan sesuai dengan anjuran dalam banyak hadits. Jika terlewat, masih ada kesempatan untuk membacanya setelah Maghrib agar tidak kehilangan keutamaannya pada hari tersebut.


Kumpulan Bacaan Lengkap Dzikir Petang Sesuai Sunnah

Berikut adalah kumpulan doa dan dzikir petang yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, disertai dengan bacaan latin, terjemahan, dan penjelasan singkat mengenai keutamaannya. Dianjurkan untuk membacanya dengan tartil (perlahan), penuh penghayatan, dan memahami maknanya.

1. Membaca Ayat Kursi (1 Kali)

Membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) di waktu petang merupakan amalan yang sangat agung. Keutamaannya adalah mendapatkan perlindungan dari Allah hingga pagi harinya.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung."

Keutamaan: Barangsiapa membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Barangsiapa membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang. (HR. Al-Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Nas (Masing-masing 3 Kali)

Tiga surat ini dikenal sebagai "Al-Mu'awwidzat", yaitu surat-surat yang berisi permohonan perlindungan. Membacanya tiga kali di waktu petang akan mencukupi seseorang dari segala sesuatu yang membahayakan.

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ

Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yụlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

Surat Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ

Qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"

Surat An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ. مَلِكِ النَّاسِۙ. اِلٰهِ النَّاسِۙ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ

Qul a'ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"

Keutamaan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang membacanya (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) tiga kali ketika pagi dan petang, maka ia akan dicukupkan dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan An-Nasa'i, dinilai shahih).

3. Dzikir Pembuka Petang (1 Kali)

Ini adalah dzikir utama yang menandai masuknya waktu petang, berisi pengakuan bahwa segala kekuasaan dan pujian hanya milik Allah semata.

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Amsaynaa wa amsal mulku lillaah, walhamdulillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzihil laylati wa khaira maa ba’dahaa, wa a’uudzu bika min syarri maa fii haadzihil laylati wa syarri maa ba’dahaa. Rabbi a’uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a’uudzu bika min ‘adzaabin fin naari wa ‘adzaabin fil qabri.

Artinya: "Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa di neraka dan siksa di dalam kubur."

Keutamaan: Dzikir ini adalah permohonan yang komprehensif, meminta kebaikan dunia dan akhirat, serta berlindung dari segala keburukan di malam hari dan seterusnya.

4. Sayyidul Istighfar (1 Kali)

Disebut sebagai "Raja Istighfar" karena kandungan maknanya yang sangat dalam, berisi pengakuan total atas keesaan Allah dan permohonan ampun yang tulus.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’uudzu bika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."

Keutamaan: "Barangsiapa mengucapkannya di waktu petang dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada malam itu, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari).

5. Dzikir Memohon Perlindungan dari Bahaya (3 Kali)

Sebuah doa singkat namun memiliki kekuatan perlindungan yang luar biasa. Dengan membacanya, seorang hamba menyerahkan perlindungan dirinya sepenuhnya kepada Allah.

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillaahilladzii laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Keutamaan: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di waktu petang, maka ia tidak akan ditimpa bahaya yang datang tiba-tiba hingga pagi hari. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dinilai shahih).

6. Dzikir Keridhaan Kepada Allah, Islam, dan Nabi Muhammad (3 Kali)

Dzikir ini merupakan ikrar dan penegasan kembali keimanan seorang muslim, menyatakan keridhaan total terhadap pilar-pilar utama agamanya.

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bimuhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa.

Artinya: "Aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabiku."

Keutamaan: Barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak tiga kali di waktu petang, maka menjadi hak Allah untuk meridhoinya pada hari kiamat kelak. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi).

7. Dzikir Memohon 'Afiyah (Kesehatan dan Keselamatan) (3 Kali)

'Afiyah adalah nikmat yang sangat besar, mencakup keselamatan dan kesehatan dari segala penyakit dan musibah, baik di dunia maupun di akhirat. Dzikir ini adalah permohonan untuk mendapatkan nikmat tersebut.

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma ‘aafinii fii badanii, allahumma ‘aafinii fii sam’ii, allahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqri, wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

Artinya: "Ya Allah, selamatkanlah tubuhku. Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku. Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku. Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau."

Keutamaan: Doa ini diajarkan oleh Rasulullah untuk memohon kesehatan dan keselamatan pada seluruh anggota tubuh serta berlindung dari hal-hal yang dapat merusak iman dan ketentraman hidup seperti kekufuran dan kemiskinan.

8. Dzikir Perlindungan dari Kejahatan Makhluk (3 Kali)

Doa ini sangat ampuh untuk memohon perlindungan dari segala jenis kejahatan yang berasal dari makhluk ciptaan Allah, seperti binatang buas, serangga berbisa, atau bahkan kejahatan manusia dan jin.

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.

Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya."

Keutamaan: Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lalu membaca dzikir ini, maka tidak ada sesuatupun yang akan membahayakannya sampai ia beranjak dari tempat itu. (HR. Muslim).

9. Dzikir Tauhid dengan Pahala Luar Biasa (1, 10, atau 100 Kali)

Kalimat tauhid ini merupakan dzikir yang paling utama. Mengucapkannya memiliki ganjaran yang sangat besar, setara dengan memerdekakan budak dan dicatat sebagai kebaikan yang banyak.

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir.

Artinya: "Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."

Keutamaan: "Barangsiapa membacanya 10 kali di waktu petang, Allah akan mengutus untuknya malaikat yang akan melindunginya dari gangguan setan hingga pagi, Allah catat untuknya 10 kebaikan, Allah hapus darinya 10 keburukan, dan pahalanya setara memerdekakan 10 budak mukmin." (HR. An-Nasa'i). Dalam riwayat lain, membacanya 100 kali akan mendapatkan pahala yang lebih besar lagi. Membacanya sekali pun sudah memiliki keutamaan.

10. Dzikir Bertawakal kepada Allah (7 Kali)

Dzikir ini merupakan bentuk penyerahan diri dan tawakal sepenuhnya kepada Allah. Dengan meyakini bahwa hanya Allah yang dapat mencukupi segala urusan, hati akan menjadi tenang.

حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

Hasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhiim.

Artinya: "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Rabb 'Arsy yang agung."

Keutamaan: Barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak tujuh kali di waktu pagi dan petang, maka Allah akan mencukupkan baginya segala urusannya di dunia dan akhirat. (HR. Abu Dawud, dinilai shahih mauquf oleh Syaikh Al-Albani).

11. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (100 Kali)

Mengucapkan kalimat-kalimat agung ini merupakan cara untuk mensucikan, memuji, dan mengagungkan Allah SWT atas segala nikmat-Nya.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanallaahi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."

Keutamaan: "Barangsiapa yang mengucapkannya seratus kali di waktu pagi dan petang, maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang lebih baik darinya, kecuali orang yang mengucapkan yang semisal atau lebih banyak." (HR. Muslim).


Menjadikan Dzikir Petang Sebagai Kebiasaan

Membiasakan diri untuk berdzikir petang setiap hari mungkin terasa berat pada awalnya. Namun, dengan niat yang tulus dan usaha yang konsisten, amalan ini akan menjadi sebuah kebutuhan spiritual yang menenangkan. Mulailah dengan membaca beberapa dzikir yang paling mudah dihafal. Jangan memaksakan diri untuk langsung membaca semuanya jika belum mampu. Lebih baik sedikit tetapi rutin, daripada banyak tetapi hanya sesekali.

Gunakan bantuan seperti buku saku dzikir, aplikasi di ponsel, atau catatan kecil untuk membantu mengingat bacaan. Atur pengingat di ponsel setelah waktu Ashar tiba. Ajak anggota keluarga atau teman untuk melakukannya bersama-sama agar lebih termotivasi. Yang terpenting adalah memahami setiap makna dari kalimat yang diucapkan. Ketika lisan berdzikir dan hati merenungi artinya, maka manfaat dan ketenangan yang dirasakan akan jauh lebih mendalam. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah untuk dapat merutinkan amalan mulia ini, sebagai bekal kita di dunia dan di akhirat.

🏠 Kembali ke Homepage