Memahami Contoh Izhar Secara Mendalam

Membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar merupakan dambaan setiap Muslim. Salah satu pilar utama untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menguasai ilmu tajwid. Tajwid, secara sederhana, adalah ilmu yang mempelajari cara melafalkan huruf-huruf Al-Qur'an sesuai dengan hak dan mustahaknya, yaitu mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya (makhraj) dan memberikan sifat-sifat yang melekat padanya. Di antara hukum-hukum tajwid yang paling fundamental adalah hukum seputar Nun Sukun (نْ) dan Tanwin (ـًـــٍـــٌـ). Hukum ini terbagi menjadi empat cabang utama: Izhar, Idgham, Iqlab, dan Ikhfa. Artikel ini akan mengupas tuntas salah satu hukum tersebut, yaitu Izhar, beserta berbagai jenis dan contoh-contohnya secara komprehensif.

نْ / ــًــٍــٌـ Bertemu (مواجهة) ء ه ع ح غ خ IZHAR HALQI (إِظْهَار حَلْقِي) Dibaca Jelas Tanpa Dengung
Ilustrasi hukum Izhar Halqi, di mana Nun Sukun atau Tanwin bertemu salah satu dari enam huruf tenggorokan.

Definisi dan Makna Izhar

Kata Izhar (إِظْهَار) berasal dari bahasa Arab yang secara etimologi berarti "jelas", "terang", atau "nyata". Dalam terminologi ilmu tajwid, Izhar adalah melafalkan atau mengucapkan Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (fathatain, kasratain, dhommatain) dengan jelas dan terang tanpa disertai dengungan (ghunnah) yang ditahan, ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Bunyi 'N' dari Nun Sukun atau Tanwin dilafalkan secara sempurna sesuai makhrajnya, yaitu dari ujung lidah yang bertemu dengan gusi seri atas, lalu segera beralih ke makhraj huruf Izhar yang mengikutinya tanpa ada jeda atau penahanan suara.

Prinsip utama Izhar adalah kejelasan. Berbeda dengan hukum Idgham yang meleburkan suara atau Ikhfa yang menyamarkan suara, Izhar menuntut setiap huruf diucapkan sesuai haknya masing-masing. Suara Nun Sukun atau Tanwin tidak hilang, tidak melebur, dan tidak disamarkan, melainkan terdengar tegas dan lugas.

Jenis-Jenis Izhar dan Pembagiannya

Dalam ilmu tajwid, Izhar tidak hanya satu jenis. Berdasarkan huruf pemicunya, Izhar terbagi menjadi beberapa kategori. Yang paling utama dan sering dibahas adalah Izhar Halqi. Namun, ada juga jenis Izhar lain seperti Izhar Syafawi dan Izhar Mutlaq (atau Izhar Wajib). Mari kita bedah satu per satu dengan rinci.

1. Izhar Halqi (إِظْهَار حَلْقِي)

Izhar Halqi adalah jenis Izhar yang paling umum. Disebut "Halqi" karena huruf-huruf yang menyebabkannya keluar dari tenggorokan (الحَلْق - al-halq). Ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari enam huruf Halqi, maka bacaannya harus Izhar, yaitu jelas dan tanpa dengung.

Keenam huruf Izhar Halqi adalah:

Untuk mempermudah pemahaman, kita akan menguraikan contoh-contoh Izhar Halqi untuk setiap hurufnya, baik yang dipicu oleh Nun Sukun maupun Tanwin.

A. Contoh Izhar Halqi Bertemu Huruf Hamzah (ء)

Hamzah adalah huruf yang keluar dari pangkal tenggorokan (aqshal halq). Ketika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan Hamzah, bunyi 'N' harus dibaca dengan sangat jelas.

مَنْ ءَامَنَ

Man aamana

Penjelasan: Nun sukun (نْ) pada kata 'man' bertemu dengan huruf hamzah (ء) pada kata 'aamana'. Maka, bunyi 'n' pada 'man' dibaca jelas, tidak berdengung, dan langsung masuk ke pelafalan 'aa'.

يَنْأَوْنَ

Yan-auna

Penjelasan: Contoh dalam satu kata. Nun sukun (نْ) bertemu dengan hamzah (ء) dalam kata 'yan-auna'. Bunyi 'n' diucapkan dengan tegas sebelum melafalkan 'au'.

كُلٌّ ءَامَنَ

Kullun aamana

Penjelasan: Dhommatain (ـٌ) pada kata 'kullun' bertemu dengan hamzah (ء) pada kata 'aamana'. Bunyi 'n' dari tanwin dilafalkan dengan jelas menjadi 'kullun', bukan 'kulluu' atau 'kullugh'.

عَذَابٌ أَلِيمٌ

'Adzaabun aliim

Penjelasan: Contoh yang sangat populer. Dhommatain (ـٌ) pada 'adzaabun' bertemu hamzah (ء) pada 'aliim'. Dibaca 'adzaabun', bukan 'adzaabuw aliim'.

B. Contoh Izhar Halqi Bertemu Huruf Ha' (ه)

Huruf Ha' juga keluar dari pangkal tenggorokan (aqshal halq), sama seperti Hamzah. Bacaan Nun Sukun atau Tanwin yang bertemu Ha' harus jelas.

مِنْهُمْ

Minhum

Penjelasan: Nun sukun (نْ) pada 'min' bertemu dengan ha' (ه) pada 'hum'. Dibaca 'min-hum' dengan 'n' yang jelas, bukan 'minghum'.

يَنْهَوْنَ

Yanhauna

Penjelasan: Dalam satu kata, nun sukun (نْ) bertemu ha' (ه). Bunyi 'n' diucapkan sempurna sebelum melafalkan 'hau'.

وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ

Wa likulli qaumin haad

Penjelasan: Kasratain (ـٍ) pada 'qaumin' bertemu dengan ha' (ه) pada 'haad'. Dibaca dengan 'n' yang jelas: 'qaumin haad'.

سَلَٰمٌ هِىَ

Salaamun hiya

Penjelasan: Dhommatain (ـٌ) pada 'salaamun' bertemu ha' (ه) pada 'hiya'. Suara 'n' pada tanwin harus terdengar tegas.

C. Contoh Izhar Halqi Bertemu Huruf 'Ain (ع)

'Ain adalah huruf yang keluar dari tengah tenggorokan (wasatul halq). Sifatnya yang khas memerlukan perhatian agar pelafalan Izhar tetap sempurna.

مِنْ عِلْمٍ

Min 'ilmin

Penjelasan: Nun sukun (نْ) pada 'min' bertemu dengan 'ain (ع) pada 'ilmin'. Ucapkan 'n' dengan jelas, lalu masuk ke makhraj 'ain' di tengah tenggorokan.

أَنْعَمْتَ

An'amta

Penjelasan: Contoh dalam satu kata yang sangat sering kita baca dalam Surah Al-Fatihah. Nun sukun (نْ) bertemu 'ain (ع). Dibaca 'an-' dengan jelas, tidak boleh samar.

سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Samii'un 'aliim

Penjelasan: Dhommatain (ـٌ) pada 'samii'un' bertemu dengan 'ain (ع) pada ''aliim'. Bunyi 'n' pada tanwin harus jelas sebelum mengucapkan 'ain'.

حَقِيقٌ عَلَىٰٓ

Haqiiqun 'alaa

Penjelasan: Dhommatain (ـٌ) bertemu 'ain (ع). Pelafalan yang benar adalah 'haqiiqun', dengan 'n' yang tegas.

D. Contoh Izhar Halqi Bertemu Huruf Ha (ح)

Seperti 'Ain, huruf Ha (ح) juga keluar dari tengah tenggorokan (wasatul halq). Perhatikan untuk tidak mencampurkannya dengan huruf Ha' (ه).

مِنْ حَكِيمٍ

Min hakiim

Penjelasan: Nun sukun (نْ) bertemu dengan ha (ح). Bunyi 'n' dibaca jelas tanpa ada penahanan suara.

وَٱنْحَرْ

Wanhar

Penjelasan: Dalam Surah Al-Kautsar, nun sukun (نْ) bertemu dengan ha (ح) dalam satu kata. Dibaca 'wan-har' dengan jelas.

عَزِيزٌ حَكِيمٌ

'Aziizun hakiim

Penjelasan: Dhommatain (ـٌ) pada ''aziizun' bertemu dengan ha (ح) pada 'hakiim'. Bunyi 'n' dari tanwin harus jelas.

عَلِيمًا حَكِيمًا

'Aliiman hakiimaa

Penjelasan: Fathatain (ـً) pada ''aliiman' bertemu ha (ح) pada 'hakiimaa'. Bunyi 'n' pada 'aliiman' diucapkan dengan terang.

E. Contoh Izhar Halqi Bertemu Huruf Ghain (غ)

Ghain (غ) adalah huruf yang keluar dari ujung tenggorokan (adnal halq), bagian yang paling dekat dengan rongga mulut.

مِنْ غِلٍّ

Min ghillin

Penjelasan: Nun sukun (نْ) bertemu dengan ghain (غ). Bacaan 'n' harus jelas dan tidak samar atau terdengar seperti 'ng'.

فَسَيُنْغِضُونَ

Fasayunghidhuuna

Penjelasan: Contoh dalam satu kata, nun sukun (نْ) bertemu ghain (غ). Pelafalannya harus jelas, 'yun-ghidhuuna'.

عَفُوٌّ غَفُورٌ

'Afuwwun ghafuur

Penjelasan: Dhommatain (ـٌ) pada ''afuwwun' bertemu dengan ghain (غ) pada 'ghafuur'. Lafalkan 'n' pada tanwin dengan jelas.

قَوْلًا غَيْرَ

Qaulan ghaira

Penjelasan: Fathatain (ـً) bertemu dengan ghain (غ). Bunyi 'n' pada 'qaulan' harus terdengar tegas sebelum masuk ke huruf ghain.

F. Contoh Izhar Halqi Bertemu Huruf Kha' (خ)

Seperti Ghain, huruf Kha' (خ) juga keluar dari ujung tenggorokan (adnal halq).

مِنْ خَيْرٍ

Min khairin

Penjelasan: Nun sukun (نْ) bertemu dengan kha' (خ). Dibaca 'min khairin', dengan 'n' yang jelas, bukan 'ming khairin'.

وَٱلْمُنْخَنِقَةُ

Wal munkhaniqatu

Penjelasan: Dalam satu kata, nun sukun (نْ) bertemu kha' (خ). Ucapkan 'mun-khaniqatu' dengan jelas.

عَلِيمٌ خَبِيرٌ

'Aliimun khabiir

Penjelasan: Dhommatain (ـٌ) pada ''aliimun' bertemu dengan kha' (خ) pada 'khabiir'. Bunyi 'n' dari tanwin dilafalkan dengan sempurna.

يَوْمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ

Yauma-idzin khaasyi'ah

Penjelasan: Kasratain (ـٍ) bertemu dengan kha' (خ). Dibaca 'yauma-idzin', dengan 'n' yang terang, sebelum melafalkan 'khaasyi'ah'.

2. Izhar Syafawi (إِظْهَار شَفَوِي)

Setelah memahami Izhar Halqi yang berkaitan dengan Nun Sukun dan Tanwin, kita beralih ke hukum yang melibatkan Mim Sukun (مْ). Izhar Syafawi adalah salah satu dari tiga hukum Mim Sukun (selain Ikhfa Syafawi dan Idgham Mimi).

Izhar Syafawi terjadi ketika Mim Sukun (مْ) bertemu dengan semua huruf hijaiyah, kecuali Mim (م) dan Ba (ب). Disebut "Syafawi" karena Mim adalah huruf yang keluar dari bibir (الشفتان - asy-syafatain). Cara membacanya adalah dengan melafalkan huruf Mim Sukun secara jelas di bibir tanpa dengung yang ditahan.

Huruf Izhar Syafawi ada 26, yaitu semua huruf hijaiyah selain Mim (م) dan Ba (ب).

Contoh-contoh Izhar Syafawi

Karena hurufnya sangat banyak, kita akan berikan beberapa contoh yang mewakili. Kunci utamanya adalah merapatkan bibir dengan sempurna untuk menghasilkan bunyi 'm' yang jelas, lalu segera membuka bibir untuk melafalkan huruf berikutnya.

أَلَمْ تَرَ

Alam taro

Penjelasan: Mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf Ta (ت). Bibir dirapatkan untuk 'lam', lalu langsung dibuka untuk 'ta' tanpa ada dengung.

لَكُمْ دِينُكُمْ

Lakum diinukum

Penjelasan: Mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf Dal (د). Ucapkan 'kum' dengan jelas, lalu masuk ke 'dii'.

عَلَيْهِمْ وَلَا

'Alaihim walaa

Penjelasan: Dalam Surah Al-Fatihah, mim sukun (مْ) bertemu huruf Wawu (و). Bibir harus tertutup rapat saat melafalkan 'him' sebelum membukanya untuk 'wa'. Kesalahan umum adalah tidak merapatkan bibir dengan sempurna.

ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ

Dzaalikum khairun

Penjelasan: Mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf Kha (خ). Pelafalan 'kum' harus jelas.

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ

Am lam yunabba'

Penjelasan: Mim sukun (مْ) bertemu dengan Lam (ل). Dibaca dengan jelas tanpa dengung.

هُمْ فِيهَا

Hum fiihaa

Penjelasan: Mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf Fa (ف). Perhatikan, pertemuan dengan Fa (ف) dan Wawu (و) memerlukan kehati-hatian ekstra agar bibir benar-benar rapat saat melafalkan mim sukun.

3. Izhar Mutlaq / Izhar Wajib (إِظْهَار مُطْلَق / وَاجِب)

Izhar Mutlaq atau sering juga disebut Izhar Wajib adalah kasus khusus dalam hukum Nun Sukun. Aturan ini merupakan pengecualian dari hukum Idgham Bighunnah. Hukum Idgham Bighunnah menyatakan bahwa jika Nun Sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Ya (ي) atau Wawu (و), maka harus dibaca melebur dengan dengung.

Namun, Izhar Mutlaq terjadi apabila Nun Sukun (نْ) bertemu dengan huruf Ya (ي) atau Wawu (و) dalam satu kata yang sama. Dalam kondisi ini, bacaannya tidak boleh di-idghamkan (dilebur), melainkan harus dibaca Izhar (jelas). Disebut "Wajib" karena wajib dibaca jelas untuk menjaga keutuhan makna kata tersebut.

Jika dibaca Idgham, maka makna kata akan berubah atau menjadi tidak jelas. Hanya ada empat kata dalam Al-Qur'an yang mengandung hukum ini:

Contoh-contoh Izhar Mutlaq

ٱلدُّنْيَا

Ad-Dunyaa

Penjelasan: Nun sukun (نْ) bertemu dengan Ya (ي) dalam satu kata. Dibaca 'dun-ya' dengan 'n' yang jelas. Jika dibaca idgham, akan menjadi 'ad-duyyaa' yang merusak struktur dan makna kata.

بُنْيَٰنٌ

Bunyaanun

Penjelasan: Nun sukun (نْ) bertemu dengan Ya (ي) dalam satu kata. Dibaca 'bun-yaanun' dengan 'n' yang jelas.

قِنْوَانٌ

Qinwaanun

Penjelasan: Nun sukun (نْ) bertemu dengan Wawu (و) dalam satu kata. Dibaca 'qin-waanun' dengan 'n' yang jelas. Jika dibaca idgham akan menjadi 'qiw-waanun'.

صِنْوَانٌ

Shinwaanun

Penjelasan: Nun sukun (نْ) bertemu dengan Wawu (و) dalam satu kata. Dibaca 'shin-waanun' dengan 'n' yang jelas, bukan 'shiw-waanun'.

Kesalahan Umum dalam Mempraktikkan Izhar

Meskipun Izhar terdengar sederhana (hanya membaca dengan jelas), ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi pada pembaca pemula. Mengetahui kesalahan ini dapat membantu kita untuk menghindarinya.

  1. Membaca dengan Ghunnah (Dengung): Ini adalah kesalahan paling fundamental. Suara 'n' pada Izhar Halqi atau 'm' pada Izhar Syafawi ditahan sejenak sehingga menimbulkan sedikit dengungan. Seharusnya, pelafalan dilakukan dengan cepat dan lugas. Contoh: membaca 'man aamana' menjadi seperti 'mang aamana'.
  2. Memantulkan Suara (Qalqalah): Terkadang, karena ingin membaca dengan sangat jelas, pembaca justru memantulkan bunyi Nun Sukun atau Mim Sukun. Contoh: membaca 'an'amta' menjadi 'an-e-'amta'. Ini tidak benar. Suara 'n' harus berhenti tanpa pantulan.
  3. Memberi Jeda (Saktah): Kesalahan lain adalah berhenti sejenak setelah melafalkan Nun atau Mim Sukun sebelum masuk ke huruf berikutnya. Contoh: 'min... 'ilmin'. Seharusnya, perpindahan dari satu huruf ke huruf berikutnya harus lancar dan bersambung, meskipun suaranya jelas.
  4. Tidak Sempurna dalam Makhraj: Untuk Izhar Syafawi, kesalahan umum adalah tidak merapatkan bibir secara sempurna saat melafalkan Mim Sukun, sehingga suaranya menjadi lemah dan tidak jelas. Untuk Izhar Halqi, kesalahan bisa terjadi karena makhraj huruf-huruf tenggorokan (terutama 'Ain dan Ha) yang belum pas.

Cara Efektif Melatih Bacaan Izhar

Menguasai Izhar, seperti halnya hukum tajwid lainnya, memerlukan latihan yang konsisten. Berikut beberapa tips praktis untuk melatihnya:

Kesimpulan

Izhar adalah salah satu hukum tajwid paling dasar namun sangat krusial dalam membentuk keindahan dan kebenaran bacaan Al-Qur'an. Membacanya dengan "jelas" berarti memberikan hak setiap huruf tanpa menambah atau mengurangi, tanpa mendengung, memantul, atau jeda yang tidak perlu. Dengan memahami pembagiannya menjadi Izhar Halqi (terkait Nun Sukun/Tanwin bertemu 6 huruf tenggorokan), Izhar Syafawi (terkait Mim Sukun bertemu 26 huruf), dan Izhar Mutlaq (kasus khusus dalam satu kata), kita dapat lebih presisi dalam mengaplikasikan hukum ini.

Mempelajari, memahami, dan mempraktikkan contoh-contoh Izhar secara konsisten adalah bagian dari adab kita terhadap Al-Qur'an. Ini adalah upaya untuk membaca Kalamullah sedekat mungkin dengan cara ia diturunkan kepada Rasulullah ﷺ. Semoga panduan lengkap ini bermanfaat dan menjadi jembatan bagi kita semua untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan interaksi kita dengan Al-Qur'an.

🏠 Kembali ke Homepage